>>> SINGAPOREPOOLS <<<
ANGKA MAIN : 5 9 4 2
Top 2D : 05 19 24 32 42
Cadangan 2D : 59 69 74 82 95
TOP SHIO : Kerbao Naga Anjing
COLOK BEBAS : 2 5 9
AS : 0 1 3
KOP : 6 7 8
KEPALA : Kecil / Genap
EKOR : Kecil / Genap
Aku saat itu masih tinggal di
kota Klaten, dan masih SMA kelas satu. Aku mempunyai tetangga yang cukup baik
dan cukup dekat dengan keluargaku pula. Sering aku main ke tempat tetanggaku
yang kebetulan seorang dokter itu karena dia mempunyai anak yang masih kecil
dan sering kuajak main-main kalau aku sedang suntuk menghadapi hari-hari yang
panas di Klaten Cerita Seks Tante Lainya .
Istri Pak dokter itu lumayan
cantik, dia berumur sekitar 22 tahun dan baru mempunyai 1 anak yang masih TK.
Pada suatu hari kebetulan aku libur karena di sekolah sedang diadakan EBTA, aku
ke rumah tetanggaku yang kebetulan suaminya saat itu sedang dinas luar. Suami
tetanggaku itu sering keluar kota, karena dia sebagai dokter lapangan. Saat itu
kujumpai anaknya yang sedang sibuk mau berangkat sekolah (TK), aku membantunya
membereskan mainannya karena biasanya Tante Ana (nama istri dokter itu)
mengepel lantai setelah anaknya pergi dan menjemput anaknya setelah jam 10:00
pagi.
Tanpa sengaja saat aku merapikan
mainan anaknya, aku menemukan video XX, tentu saja aku kaget campur malu,
karena kebetulan Tante Ana juga ada disitu dan aku memang masih belum nonton
gituan.
Sambil deg-degan aku bilang,
“Tante ini video apaan..? keliatannya nggak baek di liat sama anak kecil”.
“Ah kamu Mon.. anak kecil kan
belum bisa nyetel video.. bilang saja kamu pingin liat,” jawabnya walaupun aku
sering menunggu di rumahnya sementara dia mengantar anaknya ke TK tapi lumayan
juga aku deg-degan akibat itu.
“Mon, Tante ngantar Adhe dulu
ya.. tolong jaga rumah bentar,” katanya sambil lalu.
Nggak kebayang deh, di ruang
keluarganya ada video nganggur, dengan sedikit deg-degan aku mencoba menyetel
kaset itu. Rasanya panas dingin deh.
Sial, tiba-tiba Tante Ana pulang,
dan masuk lewat pintu belakang, ketahuan deh.
“Mon kamu lagi nonton RCTI?
rasanya RCTI belum pernah nayangin film gituan?” tanyanya.
Bagai kesambar petir aku kaget,
rasanya lututku tidak mau kompromi alias ndeprok.
“Mon.. kalau kamu mau nonton
bilang dong, jangan di situ, di kamar Tante aja kan nggak enak kalau ada
tetangga tahu kamu kayak gituan..”
“Iya Tante..” jawabku gemetar.
Kukeluarkan kaset itu, terus
kupindahkan video ke kamar Tante Ana. Aku biasa bermain di kamar Tante Ana dengan
anaknya yang masih TK itu. Begitu serius aku melihat film, tapi Tante Ana malah
tertawa, “Mon.. Mon.. kamu kok culun banget padahal kamu udah SMA.. kamu udah
pernah liat film kayak gitu?” tanya Tante Ana.
“Belum Tante,” jawabku.
“Sudah pernah pacaran?” tanya dia
lagi.
“Belum Tante,” jawabku lagi.
“Wah kamu masih super bujang dong
Mon..” kata Tante Ana sambil menutup pintu kamar.
“Sorry ya Mon, Tante mau ganti
baju dulu,” kata Tante Ana lagi.
Wah saat itu aku tambah
deg-degan, soalnya di kamar cuma aku dan dia! Tiba-tiba dari belakang Tante Ana
memegang pinggangku (saat itu aku duduk di pinggir ranjang). Wah Tante Ana cuma
memakai BH dan CD!
Tan.. te..? kataku.
“Kamu mulai gagap, kenapa Mon..
biasanya kamu khan suka ndongeng Adhe,” tanya Tante Ana sambil meraba tubuhku.
Rasanya aku seperti tersetrum
tegangan tinggi 20 KV. Aku tidak bisa berkata apa-apa.
“Tante.. Tante..?” kataku.
“Apa Mon..?” jawabnya dengan
halus.
“Mon kamu pernah onani?” tanya
Tante Ana.
“Belum.. Tante.. cuma mimpi basah
aja..” jawabku sambil gemetaran.
“Boleh Tante buka celanamu..”
tanya Tante Ana sambil mulai membuka ritsluiting celanaku. Kemudian Tante Ana
langsung memegang jimatku. Aduh kontan saja aku kaget, namun rasa yang aneh
menyelimutiku.
Tante Ana dari belakangku mencium
punggungku dan meremas kejantananku sambil sepertinya merangsang dirinya
sendiri.
“Mon.. Om kan sering dinas luar..
sebenarnya Tante kesepian Mon,” katanya.
“I.. Iya Tante..” jawabku sambil
merasakan sesuatu yang belum pernah kurasakan.
“Mon.. Tante punya sesuatu.. kamu
tiduran dulu ya..” kata Tante Ana mesra.
“Iya Tante..” jawabku sambil
menuruti perintahnya.
Tanpa kusadari, aku merasakan
sesuatu yang hangat menyelimuti diriku, rasa hangat tersebut berasal dari
kejantananku yang diremas-remas dengan sangat halus. Kubuka mataku, ternyata
Tante Ana telah membenamkan batang kemaluanku ke dalam liang senggamanya.
Sambil menjerit lirih Tante Ana mengurut batang kemaluanku dengan miliknya.
Wajah Tante Ana mulai kelihatan
merah tertahan. Sedetik kemudian kurasakan getaran yang aneh dan mengurut lebih
keras batang nikmatku.
“Tante.. Mon rasanya ingin
pipis..” kataku pada Tante Ana.
“Tahan Mon.. kamu nggak mungkin
pipis..” jawabnya sambil terbata-bata.
Akhirnya ada sesuatu yang memancar
melalui batang kemaluanku.
“Mon kamu.. akh.. ah.. ah..”
Tante Ana sambil terbata mendekap erat tubuhku.
Sekarang rasanya kejantananku
tidak begitu merasakan pijatan yang lembut. Kemudian Tante Ana melepaskan
batang kejantananku dari miliknya.
“Mon.. kamu baru pertama ya..”
bisik Tante Ana sambil tersenyum.
“Mon cium memek Tante ya..” kata
Tante Ana.
Aku cuma bisa mengiyakan sambil
rasanya kepala ini bingung. Kuikuti perintahnya, kuciumi dan ia meraih tanganku
ke payudaranya. Karena aku baru pertama kali nonton apalagi beginian aku agak
grogi juga. Namun akhirnya aku agak terbiasa. “Ah.. ah.. Monn.. Monn.. akh..”
sepertinya Tante Ana baru merasakan orgasme setelah aku duluan tadi. Kemudian
ia memeluk erat diriku, keras sekali. “Tante.. Tante..” aku mencoba mencium
Tante Ana yang cantik karena aku sudah tidak kuat lagi. Batang kemaluanku telah
mengeras kembali. Kupeluk Tante Ana dengan keras dan kuremas payudaranya dengan
kuat.
“Tante.. tolong Tante..” desahku
dengan nafas tersengal-sengal. “Mon.. kamu.. ka.. kamu suka..?” tanyanya sambil
nafasnya mulai memburu lagi.
“Iya Tante..” balasku mesra.
Cerita Seks Hilangnya Perjaka
Momon Dengan Tantenya – Kemudian Tante Ana mendudukiku lagi. Karena tahu saya
belum berpengalaman, maka dengan dengan dia berada di atasku, dia bisa
mengontrol dirinya cuma mungkin agak capek. Kelihatan peluhnya mulai membanjiri
tubuhnya, membuat aroma yang begitu khas yang membuatku bertambah hanyut.
Sepertinya aku saat ini
pemenangnya, karena aku merasakan getaran yang lebat dengan denyutan yang
sangat sensasional. Air tubuhnya membasahi sekitar kejantananku.
“Mon kamu sekarang di atas yah..
Tante capek..” kata Tante Ana sambil memeluk keras tidak mau lepas dari
tubuhku. Kugulingkan pelan sambil kupagut bibirnya dalam-dalam karena aku
hampir sampai dan tak ingin aku harus mulai dari awal lagi.
Dengan style konvensional (karena
yang kutahu baru itu) aku mulai mencoba memaju-mundurkan batanganku untuk
dibenamkan ke dalam liang senggama Tante Ana. Rasanya seperti patah pinggangku
(karena jarang olah raga kali) Tapi semua terkalahkan dengan rasa yang
menyelimuti diriku. Tante Ana sepertinya mulai terangsang lagi, kupeluk dengan
kuat sambil kumainkan pinggulku, terus sambil aku berpagutan hingga terasa
batang kejantananku berdenyut-denyut dan gesekan dari dinding kemaluan Tante
Ana makin kuat.
“Tante.. Tante.. ugh.. ” aku
memaggut bibir Tante Ana.
“Mon..” jawabnya mesra.
“Akh.. oh.. oh..” dan makin
kupagut bibir Tante Ana.
“Ihh.. ii.. ahh..” hanya
kata-kata itu yang keluar dari bibir Tante Ana.
Ternyata kami mendapat orgasme
bersamaan. Akhirnya kami terkulai lemas sambil kupeluk dan tetap kupagut
bibirnya.
“Tante.. maafkan Momon.. Momon
nggak bisa ngontrol,” bisikku.
“Mon.. ini salah Tante.. Tante
telah meregut perjakamu,” katanya sambil mendesah.
“Mon.. maafkan Tante, namun kamu
jangan kamu lakukan pada wanita lain, cukup kalau kamu ingin, Tante mau
melayanimu sampai kapan pun, jangan karena Tante telah menghilangkan keperjakaanmu
kamu membalas dendam pada yang lain,” bisiknya.
“Mon.. Tante nggak menjebakmu..
Tante memang rela hanya untukmu.. Tante kesepian..” balasnya sambil
sesenggukan.
“Tante.. Momon janji..” jawabku
sambil memeluknya rapat.
Ternyata suaminya beberapa tahun
kemudian serong karena dia terlalu jauh dari istri dan Tante Ana tidak mau
dimadu, akhirnya mereka cerai. Aku pada saat itu telah selesai kuliah dan telah
bekerja dan akhirnya aku memperistri Tante Ana walaupun umurku beda dengannya.
Untung tak begitu jauh sehingga keluargaku menyetujui. Dia istri yang baik, dia
seperti itu karena sudah tahu suaminya mulai serong dan dia menginginkan suatu
kesetiaan. Dia tahu saya menyayangi anaknya, dia ingin saya selalu
mendampinginya. Saat ini Adhe sudah punya adik yang cantik seperti ibunya buah
cintaku dengan ibunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar