>>> SINGAPOREPOOLS <<<
ANGKA MAIN : 8 4 9 2
Top 2D : 08 14 29 32 48
Cadangan 2D : 52 69 78 84 92
TOP SHIO : Kuda Kerbao Monyet
COLOK BEBAS : 2 4 9
AS : 0 1 3
KOP : 5 6 7
KEPALA : Besar / Ganjil
EKOR : Kecil / Genap
Cerita yang dituangkan di sini adalah kisah nyata dan bagi
yang kebetulan merasa sama nama atau kisahnya mohon dimaafkan itu hanyalah
kebetulan. Kejadian ini terjadi sekitar 6 tahun yang lalu, waktu itu aku masih
berusia 16 tahun.
Aku mempunyai seorang tante bernama Lia yang umurnya waktu
itu 36 tahun. Tante Lia adalah adik dari Mamaku. Tante Lia sudah menjanda
selama lima tahun. Dari perkawinan dia dengan almarhum suaminya tidak di
karunia anak. Tante Lia sendiri melanjutkan usaha peninggalan dari almarhum
suaminya. Dia tinggal di salah satu perumahan yang tidak jauh dari rumahku. Dia
tinggal dengan seorang pembantunya, Mbak Sumi. Tante Lia ini orangnya menurutku
seksi sekali.
Payudaranya besar bulat dengan ukuran 36C, sedangkan
tingginya sekitar 165 cm dengan kaki langsing seperti peragawati dan perutnya
rata soalnya dia belum punya anak. Hal ini membuatku sering ke rumahnya dan
betah berlama-lama kalau sedang ada waktu. Dan sehari-harinya aku cuma
mengobrol dengan tante Lia yang seksi ini dan dia itu orangnya supel benar
tidak canggung cerita-cerita dengan
Maka aku berupaya menemaninya dan sekalian ingin melihat
tubuhnya yang seksi. Setiap kali aku melihat tubuhnya yang seksi, aku selalu
terangsang dan aku lampiaskan dengan onani sambil membayangkan tubuhnya.
Kadangkala timbul pikiran kotorku ingin bersetubuh dengannya tapi aku tidak
berani berbuat macam-macam terhadap dia, aku takut nanti dia akan marah dan
melaporkan ke orang tuaku. Hari demi hari keinginanku untuk bisa mendapatkan
tante Lia semakin kuat saja.
Kadang-kadang kupergoki tante Lia saat nabis mAlan, dia hanya
memakai lilitan handuk saja. Melihatnya jantungku deg-degan rasanya, ingin
segera membuka handuknya dan melahap habis tubuh seksinya itu. Kadang-kadang
juga dia sering memanggilku ke kamarnya untuk mengancingkan bajunya dari
belakang. Benar-benar memancing gairahku. Sampai pada hari itu tepatnya malam
minggu, aku sedang malas keluar bersama teman-teman dan aku pun pergi ke rumah
Tante Lia. Sesampai di rumahnya, tante Lia baru akan bersiap makan dan sedang
duduk di ruang tamu sambil membaca majalah.
Kami pun saling bercerita, tiba-tiba hujan turun deras sekali
dan Tante Lia memintaku menginap saja di rumahnya malam ini dan memintaku
memberitahu orang tuaku bahwa aku akan menginap di rumahnya berhubung hujan
deras sekali. “Lan, tante mau tidur dulu ya, udah ngantuk, kamu udah ngantuk
belum?”, katanya sambil menguap. “Belum tante”, jawabku.
“Oh ya tante, Rio boleh pakai komputernya nggak, mau cek
email bentar”, tanyaku. “Boleh, pakai aja” jawabnya lalu dia menuju ke
kamarnya. Lalu aku memakai komputer di ruang kerjanya dan mengakses situs
porno. Dan terus terang tanpa sadar kukeluarkan kemaluanku yang sudah tegang
sambil melihat gambar wanita setengah baya bugil. Kemudian kuelus-elus batang
kemaluanku sampai tegang sekali berukuran sekitar 15 cm karena aku sudah
terangsang sekali.
Tanpa kusadari, tahu-tahu tante Lia masuk menyelonong begitu
saja tanpa mengetuk pintu. Saking kagetnya aku tidak sempat lagi menutup batang
kemaluanku yang sedang tegang itu. Tante Lia sempat terbelalak melihat batang
kemaluanku yang sedang tegang hingga langsung saja dia bertanya sambil
tersenyum manis. “Hayyoo lagi ngapain kamu, Lan?” tanyanya. “Aah, nggak apa-apa
tante lagi cek email” jawabku sekenanya. Tapi tante Lia sepertinya sadar kalau
aku saat itu sedang mengelus-elus batang kemaluanku.
“Ada apa sih tante?” tanyaku. “Aah nggak, tante cuma pengen
ajak kamu temenin tante nonton di kamar” jawabnya. “Oh ya sudah, nanti saya
nyusul ya tante” jawabku. “Tapi jangan lama-lama yah” kata Tante Lia lagi.
Setelah itu aku berupaya meredam ketegangan batang kemaluanku, lalu aku
beranjak menuju ke kamar tante kesepian dan menemani tante Lia nonton film
horor yang kebetulan juga banyak mengumbar adegan-adegan syur. Melihat film itu
langsung saja aku menjadi salah tingkah, soalnya batang kemaluanku langsung
saja bangkit lagi.
Malah Tante Lia sudah memakai baju tidur yang tipis dan
gilanya dia tidak memakai bra karena aku bisa melihat puting susunya yang agak
mancung ke depan. Gairahku memuncak melihat pemandangan seperti itu, tapi apa
boleh buat aku tidak berani berbuat macam-macam. Batang kemaluanku semakin
tegang saja sehingga aku terpaksa bergerak-gerak sedikit guna membetulkan
posisinya yang miring. Melihat gerakan-gerakan itu tante Lia rupanya langsung
menyadari sambil tersenyum ke arahku. “Lagi ngapain sih kamu, Lan?” tanyanya
sambil tersenyum. “Ah nggak apa-apa kok, tante” jawabku malu. Sementara itu
tante Lia mendekatiku sehingga jarak kami semakin dekat di atas ranjang. “Kamu
terangsang yah, Lan, lihat film ini?” “Ah nggak tante, biasa aja” jawabku
mencoba mengendalikan diri.
Bisa kulihat payudaranya yang besar menantang di sisiku,
ingin rasanya kuhisap-hisap sambil kugigit putingnya. Tapi rupanya hal ini
tidak dirasakan olehku saja, Tante kesepian Lia pun rupanya sudah agak
terangsang sehingga dia mencoba mengambil serangan terlebih dahulu. “Menurut
kamu tante seksi nggak, Lan?” tanyanya. “Wah seksi sekali tante” kataku. “Seksi
mana sama yang di film itu?” tanyanya lagi sambil membusungkan payudaranya
sehingga terlihat semakin membesar. “Wah seksi tante dong, abis bodynya tante
bagus sih” kataku.
“Ah masa sih?” tanyanya. “Iya benar tante, swear..” kataku.
Jarak kami semakin merapat karena tante Lia terus mendekatkan tubuhnya padaku,
lalu dia bertanya lagi padaku.. “Kamu mau nggak kalo diajak begituan sama
tante”. “Mmaauu tante..” Ah, seperti ketiban durian runtuh, kesempatan ini
tidak tentu aku sia-siakan, langsung saja aku memberanikan diri untuk mencoba
mendekatkan diri pada tante Lia. “Wahh barang kamu lumayan juga, Lan” katanya.
“Ah tante kesepian bisa aja..
Tante kok kelihatannya makin lama makin seksi aja sih.. Sampe
saya gemes deh ngeliatnya..” kataku. “Ah nakal kamu yah, Lan” jawabnya sambil
meletakkan tangannya di atas kemaluanku. “Waahh jangan dipegangin terus tante,
ntar bisa tambah gede loh” kataku. “Ah yang benar nih?” tanyanya. “Iya tante..
Ehh.. Ehh aku boleh pegang itu nggak tante?” kataku sambil menunjuk ke arah
payudaranya yang besar itu.
“Ah boleh aja kalo kamu mau” jawabnya. Wah kesempatan besar,
tapi aku agak sedikit takut, takut dia marah tapi tangan si tante sekarang
malah sudah mengelus-elus kemaluanku sehingga aku memberanikan diri untuk
mengelus payudaranya. “Ahh.. Arghh enak Lan.. Kamu nakal ya” kata tante sembari
tersenyum manis ke arahku, spontan saja kulepas tanganku. “Loh kok dilepas sih
Lan?” tanyanya. “Ah takut tante marah” kataku. “Oohh nggak lah, Lan.. Kemari
deh”.
Tanganku digenggam tante kesepian Lia, kemudian diletakkan
kembali di payudaranya sehingga aku pun semakin berani meremas-remas
payudaranya. “Aarrhh.. Sshh” rintihnya hingga semakin membuatku penasaran. Lalu
aku pun mencoba mencium tante Lia, sungguh di luar dugaanku, Tante Lia
menyambut ciumanku dengan beringas. Kami pun lalu berciuman dengan nafsu sekali
sambil tanganku bergerilya di payudaranya yang sekal sekali itu. “Ahh kamu
memang hebat Lan.. Terusin Lan.. Malam ini kamu mesti memberikan kepuasan sama
tante yah.. Arhh.. Arrhh”.
“Tante, aku boleh buka baju tante nggak?” tanyaku. “Oohh
silakan Lan”, sambutnya. Dengan cepat kubuka bajunya sehingga payudaranya yang
besar dengan puting yang kecoklatan sudah berada di depan mataku, langsung saja
aku menjilat-jilat payudaranya yang memang aku kagumi itu. “Arrgghh..
Arrgghh..” lagi-lagi tante mengerang-erang keenakan. “Teruuss.. Teerruuss Lan..
Ahh enak sekali..” Lama aku menjilati putingnya sehingga tanpa kusadari batang
kemaluanku juga sudah mulai mengeluarkan cairan bening pelumas di atas
kepalanya.
Lalu sekilas kulihat tangan Tante kesepian Lia sedang
mengelus-elus bagian klitorisnya sehingga tanganku pun kuarahkan ke arah bagian
celananya untuk kulepaskan. “Aahh buka saja Lan.. Ahh” Nafas Tante Lia
terengah-engah menahan nafsu. Seperti kesetanan aku langsung membuka CD-nya dan
lalu kuciumi. Sekarang Tante kesepian Lia sudah bugil total. Kulihat liang
kemaluannya yang penuh dengan bulu.
Lalu dengan pelan-pelan kumasukkan jariku untuk menerobos
liang kemaluannya yang sudah basah itu. “Arrhh.. Sshh.. Enak Lan.. Enak sekali”
jeritnya. Setelah puas jariku bergerilya lalu kudekatkan mukaku ke liang
kemaluannya untuk menjilati bibir kemaluannya yang licin dan mengkilap itu.
Lalu dengan nafsu kujilati liang kemaluannya dengan lidahku turun naik seperti
mengecat saja.
Tante Lia semakin kelabakan hingga dia menggoyangkan
kepalanya ke kanan dan ke kiri sambil meremas payudaranya. “Aah.. Sshh tante udaahh
nggaakk tahaann laaggii.. Tante udaahh maauu kkeeluuaarr.. Ohh”, dengan semakin
cepat kujilati klitorisnya dan jariku kucobloskan ke liang kemaluannya yang
semakin basah. Beberapa saat kemudian tubuhnya bergerak dengan liar sepertinya
akan orgasme. Lalu kupercepat jilatanku dan tusukan jariku sehingga dia merasa
keenakkan sekali lalu dia menjerit.. “Oohh.. Aarrhh..
Tante udah keeluuaarr Lan.. Ahh” sambil menjerit kecil
pantatnya digoyang-goyangkan dan lidahku masih terus menjilati bagian bibir
kemaluannya sehingga cairan orgasmenya kujilati sampai habis. Kemudian tubuhnya
tenang seperti lemas sekali. “Wah ternyata kamu hebat sekali, tante sudah lama
tidak merasakan kepuasan ini loh..” ujarnya sambil mencium bibirku sehingga
cairan liang kemaluannya di bibirku ikut belepotan ke bibir Tante Lia.
Sementara itu batang kemaluanku yang masih tegang di elus-elus oleh tante Lia
dan aku pun masih memilin-milin puting tante yang sudah semakin keras itu.
“Aahh..” desahnya sambil terus mencumbu bibirku. “Sekarang giliran tante..
Tante akan buat kamu merasakan nikmatnya tubuh tante”.
Tangan tante Lia segera menggerayangi batang kemaluanku lalu
digenggamnnya batang kemaluanku dengan erat sehingga agak terasa sakit tapi
kudiamkan saja karena terasa enak juga diremas-remas oleh tangan tante Lia.
Lalu aku juga tidak mau kalah, tanganku juga terus meremas-remas payudaranya
yang indah itu. Rupanya tante Lia mulai terangsang kembali ketika tanganku
meremas-remas payudaranya dengan sesekali kujilati putingnya yang sudah tegang
itu, seakan-akan seperti orang kelaparan, kukulum terus puting susunya sehingga
tante Lia menjadi semakin blingsatan.
“Aahh kamu suka sekali sama dada tante yah, Lan?” “Iya Tante
abis tetek tante bentuknya sangat merangsang sih.. Terus besar tapi masih tetap
kencang..” “Aahh kamu memang pandai muji orang, Lan..” Sementara itu tangannya
masih terus membelai batang kemaluanku yang kepalanya sudah berwarna kemerahan
tetapi tidak dikocok hanya dielus-elus. Lalu tante kesepian Lia mulai menciumi
dadaku terus turun ke arah selangkanganku sehingga aku pun mulai merasakan
kenikmatan yang luar biasa sampai akhirnya Tante Lia berjongok di bawah ranjang
dengan kepala mendekati batang kemaluanku.
Sedetik kemudian dia mulai mengecup kepala batang kemaluanku
yang telah mengeluarkan cairan bening pelumas dan merata tersebut ke seluruh
kepala batang kemaluanku dengan lidahnya. Aku benar-benar merasakan nikmatnya
service yang diberikan oleh Tante kesepian Lia. Lalu dia mulai membuka mulutnya
dan lalu memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya sambil menghisap-hisap
dan menjilati seluruh bagian batang kemaluanku sehingga basah oleh ludahnya.
Selang beberapa menit setelah tante kesepian melakukan
hisapannya, aku mulai merasakan desiran-desiran kenikmatan menjalar di seluruh
batang kemaluanku lalu kuangkat Tante Lia kemudian kudorong perlahan sehingga
dia telentang di atas ranjang. Dengan penuh nafsu kuangkat kakinya sehingga dia
mengangkang tepat di depanku. “Aahh Lan, ayolah masukin batang kemaluan kamu ke
tante yah..
Tante udah nggak sabar mau ngerasain memek tante
disodok-sodok sama batangan kamu itu”. “Iiyaa tante” kataku. Lalu aku mulai
membimbing batang kemaluanku ke arah lubang kemaluannya tapi aku tidak langsung
memasukkannya tapi aku gesek-gesekan terlebih dulu ke bibir kemaluannya
sehingga tante kesepian Lia lagi-lagi menjerit keenakan.. “Aahh.. Aahh.. Ayolah
Lan, jangan tanggung-tanggung masukiinn..” Lalu aku mendorong masuk batang
kemaluanku.
Uh, agak sempit rupanya lubang kemaluannya sehingga agak
sulit memasukkan batang kemaluanku yang sudah tegang sekali itu. “Aahh.. Sshh..
Oohh pelan-pelan Lan.. Teruss-teruuss.. Aahh” Aku mulai mendorong kepala batang
kemaluanku ke dalam liang kemaluan Tante kesepian Lia sehingga dia merasakan
kenikmatan yang luar biasa ketika batang kemaluanku sudah masuk semuanya.
Kemudian batang kemaluanku mulai kupompakan dengan perlahan
tapi dengan gerakan memutar sehingga pantat Tante Lia juga ikut-ikutan
bergoyang. Rasanya nikmat sekali karena goyangan pantat tante Lia menjadikan
batang kemaluanku seperti dipilin-pilin oleh dinding liang kemaluannya yang
seret itu dan rasanya seperti empotan ayam. Sementara itu aku terus menjilati
puting dan menjilati leher yang dibasahi keringatnya. Sementara itu tangan
Tante Lia mendekap pantatku keras-keras sehingga kocokan yang kuberikan semakin
cepat lagi.
“Oohh.. Sshh.. Lan.. Enak sekali.. Oohh.. Ohh..” mendengar
rintihannya aku semakin bernafsu untuk segera menyelesaikan permainan ini.
“Aahh.. Cepat Lan, tante mau keluuaarr.. Aahh” Tubuh tante kesepian Lia kembali
bergerak liar sehingga pantatnya ikut-ikutan naik. Rupanya dia kembali orgasme,
bisa kurasakan cairan hangat menyiram kepala batang kemaluanku yang sedang
merojok-rojok liang kemaluannya. “Aahh.. Sshh.. Sshh”, desahnya, lalu tubuhnya
kembali tenang menikmati sisa-sisa orgasmenya. “Wahh kamu memang hebaat Lan..
Tante sampe keok dua kali sedangkan kamu masih tegar” “Iiyaa
tante.. Bentar lagi juga Alan keluar nih..” ujarku sambil terus menyodok liang
kemaluannya yang berdenyut-denyut itu. “Aahh enak sekali tante.. Aahh..”
“Terusin Lan.. Terus.. Aahh.. Sshh” erangan tante Lia membuatku semakin kuat
merojok-rojok batang kemaluanku dalam liang kemaluannya. “Aauuhh pelan-pelan
Lan, aahh.. Sshh”
“Aduh tante bentar lagi aku udah mau keluar nih..” kataku.
“Aahh.. Lan.. Keluarin di dalam aja yah.. Aahh.. Tante mau ngerasain.. Ahh..
Shh.. Mau rasain siraman hangat peju kamu..” “Iiyyaa.. Tante..” Lalu aku
mengangkat kaki kanan tante sehingga posisi liang kemaluannya lebih menjepit
batang kemaluanku. “Aahh.. Oohh.. Aahh.. Sshh.. Tante, Rio mau keluar nih..
Ahh” lalu aku memeluk tante Lia sambil meremas-remas payudaranya. Sementara
itu, tante Lia memelukku kuat-kuat sambil menggoyang-goyangkan pantatnya.
“Aahh tante juga mau keluar lagi aahh.. Sshh..” lalu dengan
sekuat tenaga kurojok liang kemaluannya sehingga kumpulan air maniku yang sudah
tertahan menyembur dengan dahsyat. Seerr.. Seerr.. Croott.. Croott.. “Aahh enak
sekali tante.. Aahh.. Ahh..” Selama dua menitan aku masih menggumuli tubuh Tante
kesepian Lia untuk menuntaskan semprotan maniku itu. Lalu Tante kesepian Lia
menbelai-belai rambutku. “Ah kamu ternyata seorang jagoan, Lan..” Setelah itu
dia mencabut batang kemaluanku dari liang kemaluannya kemudian dimasukkan
kembali ke dalam mulutnya untuk dijilati oleh lidahnya.
Ah, ngilu rasanya batang kemaluanku dihisap olehnya. Dan
kemudian kami berdua pun tidur saling berpelukan. Malam itu kami melakukannya
sampai tiga kali. Setelah kejadian itu kami sering melakukan hubungan seks yang
kadang-kadang meniru gaya-gaya dari film porno. Hubungan kami pun berjalan
selama dua tahun dan akhirnya diketahui oleh orang tuaku. Karena merasa malu,
Tante kesepian Lia pun pindah ke Jakarta dan menjalankan usahanya di sana.
Aku benar-benar sangat kehilangan Tante Lia dan semenjak
kepindahannya, tante Lia tidak pernah menghubungiku lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar