>>> SINGAPOREPOOLS <<<
ANGKA MAIN : 5 6 2 9
Top 2D : 05 12 29 36 45
Cadangan 2D : 56 65 72 89 92
TOP SHIO : Tikus Ayam Babi
COLOK BEBAS : 2 5 9
AS : 0 1 3
KOP : 4 7 8
KEPALA : Kecil / Genap
EKOR : Besar / Ganjil
Hari Senin itu adalah hari kerja pertama bagi Shinta. Saat
itu Shinta terlihat sedang sibuk di kantornya. Walau gajinya sebagai sekretaris
tidak seberapa besar tapi ia dengan senang hati melakoni profesinya itu. Saat
ia sedang menyiapkan beberapa arsip untuk diberikan kepada supervisornya dalam
laporan bulanan rapat sore nanti, tiba-tiba saja perutnya terasa sakit tak
karuan.
Segera saja ia bangkit dari duduknya menuju kamar kecil di
ruang belakang kantornya. Saking buru-burunya, ia tidak membaca lagi tulisan
atau gambar yang menunjukkan bahwa WC itu untuk pria atau untuk wanita. Ia
langsung masuk saja. Namun.., begitu tiba di dalam WC itu, ia melihat seorang
pria bertubuh atletis sedang pipis. Ups! Pria itu terkejut dan menoleh.., “Eh
Shinta.., kamu salah masuk.., ini WC pria..” Shinta terkejut setengah mati.
Ternyata sang supervisor sedang pipis di situ. Dan tanpa sengaja, kedua mata
Shinta terarah pada benda panjang bulat dari ritsluiting celana panjang yang
sedang dipegang sang supervisor. Ternyata batang kemaluan si supervisor belum
dimasukkan ke sarangnya. Dengan muka tersipu memerah karena malu, Shinta
membuang mukanya dan segera ingin berlalu dari tempat itu. Sial..! gerutunya
dalam hati.
Tapi rupanya si supervisor tidak ingin membuang kesempatan
emas itu. Dengan sigapnya tangan Shinta ditarik dan tubuhnya disandarkan ke
tembok. “Shin.. sudah lama sebenarnya aku ingin menikmati keindahan tubuhmu..
Pasti kau juga pernah mendengar bahwa di kantor ini yang paling perkasa adalah
aku.. Nah sekarang tiba saatnya kita mencoba apa yang kamu dengar dari
teman-teman..”
Mendengar itu Shinta kaget setengah mati. Ia tidak menyangka
bahwa supervisor yang sangat dihormati karena kharismanya, memiliki hati yang
demikian bejadnya. “Tapi Pak.., saya sedang sakit perut nih.., lagian Bapak
‘khan supervisor saya.., masa Bapak tega melakukannya pada saya?”
“Oh.., jangan kuatir Shin.., cuma sebentar kok.. Ibu Edi
saja pernah melakukannya denganku kok..”, kata si supervisor sambil dengan
kasar membuka kancing stelan atas yang dipakai Shinta. “Ja.., jangan Pak..,
tolong jangan.., ingat posisi Bapak di kantor..”, jerit Shinta. “To..,
tolong.., tolong..!”, tampak Shinta berusaha meronta-ronta karena tangan si
supervisor mulai masuk ke dalam BH-nya yang berukuran super besar, 38C. Dan..,
bret.., bret.., baju Shinta terlihat sudah sobek di sana sini.. Dan dengan
sekali hentakan, BH Shinta turun dan jatuh ke lantai. Walau sudah berusaha
mendorong dan menendang tubuh atletis itu, namun nafsu si supervisor yang sudah
demikian buas terus membuatnya bisa mencengkeram tubuh mulus Shinta yang kini
hanya mengenakan celana dalam dan terus menghimpitnya ke tembok WC itu.
Karena merasa yakin bahwa ia sudah tidak bisa lari lagi dari
sana, Shinta hanya bisa pasrah. Sekarang mulut si supervisor sudah mulai
menghisap-hisap puting susunya yang besar. Persis seperti bayi yang baru lahir
sedang menyusu ke ibunya. Gairah dalam diri Shinta tiba-tiba muncul dan bergejolak.
Dengan sengaja diraihnya batang kemaluan si supervisor yang sudah berdiri dari
tadi. Dan dikocok-kocokknya dengan pelan. Memang batang kemaluan itu amat besar
dan panjang. “Wah, pasti enak nih kalo ngisi lubang gue.., udah lama gue
ngangenin batang kenikmatan yang segini besar dan panjangnya..”, pikir Shinta
dalam hati.
Sementara itu tangan si supervisor pun sudah melepaskan
seluruh celana dalam putih yang dikenakan Shinta.. Dan si supervisor pun ikut
membuka semua pakaiannya.., hingga kini keduanya sama-sama dalam keadaan tanpa
busana selembar benangpun. Si supervisor mengangkat kaki kanan Shinta ke
pinggangnya lalu dengan perlahan ia memasukkan batang kemaluannya ke liang
kewanitaan Shinta. Bles.., bless.., jebb.., setengah dari batang kemaluan itu masuk
dengan sempurna ke liang surga wanita yang rupanya sudah tidak lagi perawan
itu. Shinta terbeliak kaget merasakan besarnya batang kemaluan itu di dalam
liang kewanitaannya. Si supervisor terus saja mendorong maju batang kemaluannya
sambil mencium dan melumat bibir Shinta yang seksi itu. Shinta tak mau kalah.
Ia pun maju mundur menghadapi serangan si supervisor. Jeb.., jeb.., jebb..!
Batang kemaluan yang besar itu keluar masuk berkali-kali.. Shinta sampai
terpejam-pejam merasakan kenikmatan yang tiada taranya.. Sakit perutnya pun
sudah terlupakan.
Sepuluh menit kemudian, mereka berganti posisi. Shinta kini
berpegangan ke bagian atas kloset dan pantatnya di hadapkan ke si supervisor.
Melihat pemandangan menggairahkan itu, tanpa membuang-buang waktu lagi si
supervisor segera memasukkan batang kemaluannya dari arah belakang kemaluan
Shinta.., bless.., bless.., jeb.., jebb..! Si supervisor dengan asyik melakukan
aksinya itu. Tangan kanannya berusaha meraih payudara Shinta sambil terus
menusukkan batang kemaluan supernya ke kewanitaan Shinta.
“Bapak duduk aja sekarang di atas kloset ini.., biar
sekarang gantian saya yang aktif..”, kata Shinta di tengah-tengah permainan
mereka yang penuh nafsu. Supervisor itu pun menurut. Tanpa menunggu lagi,
Shinta meraih batang kemaluan yang sudah 2 kali lebih keras dan besar itu,
untuk segera dimasukkan ke liang kenikmatannya. Ia pun duduk naik turun di atas
batang kemaluan ajaib itu. Sementara kedua mata si supervisor terpejam-pejam
merasakan kenikmatan surgawi itu. Kedua tangannya meremas-remas gunung kembar
Shinta. “Ooh.., oh.., ohh..”, erang Shinta penuh kenikmatan.
Batang kemaluan itu begitu kuat, kokoh dan keras. Walau
sudah berkali-kali ditusukkan ke depan, belakang, maupun dari atas, belum juga
menunjukkan akan menyemburkan cairan putih kentalnya. Melihat itu, Shinta
segera turun dari pangkuan supervisor itu. Dengan penuh semangat ia meraih
batang kemaluan itu untuk segera dimasukkan ke mulutnya. Dijilatnya dengan
lembut kemudian dihisap dan dipilin-pilin dengan lidahnya.. ooh.., oh..,
oohh.., kali ini ganti si supervisor yang mengerang karena merasakan kenikmatan.
Lima belas menit kemudian, wajah si supervisor tampak menegang dan ia
mencengkeram pundak Shinta dengan sangat erat.. Shinta menyadari apa yang akan
terjadi.., tapi ia tidak menghiraukannya.., ia terus saja menghisap batang
kemaluan ajaib itu.., dan benar.., crot.., crot.., crott..! Semburan air mani
masuk ke dalam mulut seksi Shinta tanpa bisa dihalangi lagi. Shinta pun menelan
semua mani itu termasuk menjilat yang masih tersisa di batang kemaluan
supervisor itu dengan lahapnya..
Sejak peristiwa di WC itu, mereka tidak henti-hentinya
berhubungan intim di mana saja dan kapan saja mereka bernafsu.., di mobil, di
hotel, di rumah si supervisor (bahkan walau sang isteri sedang hamil).
Bagi pembaca wanita yang ingin merasakan apa yang Shinta
rasakan seperti dalam cerita di atas, silakan hubungi saya secepatnya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar