>>> SINGAPOREPOOLS <<<
ANGKA MAIN : 8 0 2 9
Top 2D : 08 10 29 32 48
Cadangan 2D : 52 69 78 80 92
TOP SHIO : Kerbao Ular Anjing
COLOK BEBAS : 0 2 9
AS : 1 3 4
KOP : 5 6 7
KEPALA : Kecil / Genap
EKOR : Besar / Ganjil
Namaku Cynthia. Ini baru pertama
kali aku coba buat ngirim cerita seksku. Sudah sejak 3 tahun lalu, aku selalu
“haus seks”. Entah itu karena keperawananku yang diambil oleh mantan cowokku
ato itu karena libidoku yang besar. Sejak saat itu, aku selalu mencari cowok
yang bisa aku ajak nge-seks. Aku tidak peduli itu cowok apa, yang penting dia
punya barang yang bisa memuasin aku. Banyak sekali teman teman cowok ku yang
datang di apartemenku kalo aku lagi tidak ada kelas. Begitulah hidupku di LA.
Sekarang aku mau cerita tentang pengalaman seks ku yang tak terlupakan.
“Hmph, capek nih” umpatku dalam
hati.
Hari itu aku kuliah sampai jam 9
malam. Parkiran mobil pun sudah gelap. Sambil melihat kanan kiri, aku pun
berlari-lari kecil menuju ke mobilku yang ku parkir di belakang gedung science.
Ketika sampai di mobil, HP ku berbunyi. Ternyata si Rei.
“Halo Cyn, lagi ngapain?” tanya
si Rei.
“Ini nih, lagi mo pulang baru aja
selesai kelas” sahutku sambil menstater mobil.
“Ooh, mo ke sini ga? Kita ntar mo
ngadain pesta nih. Kan hari sabtu, masa di rumah aja sih?” Si Rei pun nyerocos.
“Oh ya? Mau donk, kalo gitu gue ke
sana sekarang deh” jawabku dengan senangnya.
“OK deh. Bye”
Sejak hidup di LA, aku selalu
suka dengan kehidupan malam. Pesta, diskotik ataupun pergaulan bebas. Akupun
mulai merapikan rambut dan pakaianku. Kemudian, aku mulai membubuhkan make-up
tipis di mukaku. Setalah selesai, aku pun mengendarai mobilku ke tempat Rei.
Rei adalah anak orang kaya. Apartemenya yang terletak di daerah BH itu sangat
mahal harganya. Aku pun memberhentikan mobilku di depan Liquor Store. Ketika
aku turun dari mobil, banyak cowok bule yang melihat dan bersiul kepadaku. Saat
itu aku hanya mengenakan rok pendek dan kaos putih ketat. Payudaraku yang
berukuran 34 c itu pun tampil kian menggoda. Memang payudaraku cukup besar
untuk orang seukuranku. Ketika aku sedang mencari cari liquor kesukaanku, Hp ku
pun berbunyi lagi. Ketika kulihat nama Rei, aku segera menjawab. Hanya
percakapan kecil yang terjadi, ternyata dia minta dibelikan beberapa botol bir.
Aku pun segera mengambil sebotol XO dan 12 botol corona. Setelah membayar, aku
pun segera mengemudikan mobilku ke tempat Rei. Dengan kemacetan LA aku pun tiba
di tempat Rei setelah setengah jam di mobil. Rei pun menyambut ku dengan
gembira. Ketika aku masuk, ternyata tidak ada seorang pun di situ selain aku
dan Rei.
“Kok ga ada anak anak? Katanya mo
pesta?” tanyaku keheranan.
“Ntar lagi juga pasti datang”
jawabnya sambil tersenyum.
“Siapa aja sih?” kejarku.
“Cowok-cowok lah, 7 orang deh
kayaknya.” katanya sambil berjalan ke dapur.
“Jadi gue cewek sendiri nih?”
tanyaku keheranan.
Dengan santainya dia cuma
menjawab “Yup, kenapa? Loe ga suka? Kan loe biasanya suka main keroyokan.
Apalagi kalo ceweknya cuman loe sendiri.”
“Loe gila ya? loe bikin pesta
buat cuman ngentotin gue rame rame?” tanyaku dengan kaget.
“Bukannya loe suka kayak gituan,
apalagi barang mereka gede gede lagi. Tenang aja, dijamin puas” imbuhnya sambil
ketawa nyengir.
Aku cuma diam saja. Rei memang
sering nge-seks denganku, tapi kita tidak pacaran. Aku juga pernah nge-seks
dengan Rei dan dua temannya. Tapi kali ini TUJUH orang. Aku takut tapi aku juga
terangsang. Aku memang sangat suka menjadi pusat perhatian apalagi gangbang.
Rei tau itu. Rei tau semua tentang aku. Tapi aku cuma tau sedikit tentang Rei.
Dia sangat suka melihat cewek di entot rame rame.
“Kenapa? kok bengong?” tanya Rei
sambil mengusap usap tangannya ke pantat kiriku.
“Ga kenapa kenapa kok” jawabku
singkat.
Aku memang sudah biasa dengan
kelakuan Rei. Tangan Rei yang tadi cuman memegang pantat kiriku, kini meremas
remas pantatku dengan kerasnya.
“Udah lah Rei, siapin dulu donk
makanan buat pestanya” kataku sambil menepis tangannya.
“Kok gitu sih? Ayo donk kan udah
lama gue ga liat loe telanjang” katanya santai.
“Ya udah kalo loe mau, tapi
siapin dulu donk makanannya. Habis itu kalo ada waktu gue mau mau aja. Gimana?
Mau ga?” tanyaku menggoda.
“Hahaha. Kita cuma makan chips
doank kok malem ini. Tuh chipsnya udah ada. Tinggal dibuka doank” katanya
sambil memasang muka mesum.
“Iiih, benci gue ama loe” kataku
sambil mencuekin muka mesum dia.
“Ya udah gue bikinin salad deh.
Mau ga?”
“Bikin lah kalo loe mau” katanya
singkat.
Ketika aku membuat salad di meja
dapur, tangan tangan Rei menjelajahi pantatku. Aku yang sudah biasa dengan itu
cuma mendesah desah kecil. Aku merasakan kedua tangannya mengangkat rok ku
sampai ke pinggangku. Dia hanya bersiul ketika melihat pantatku yang penuh.
Waktu itu aku memakai G-string jadi dia bisa melihat semuanya. “Auw” jeritku
ketika Rei memukul pantatku sambil ketawa. Aku pun meneruskan mengaduk salad
ketika dia menurunkan g-stringku sampai ke lantai. Aku segera mengangkat kakiku
dan menendang g string itu ke belakang. Aku kira Rei akan segera memasukan
penisnya ke dalama memekku, tetapi dia hanya menurunkan rok ku dan
merapikannya.
Aku terheran heran ketika dia
melakukan itu tapi aku tidak mengatakannya. Kini tangan Rei mulai meraba raba
dan meremas payudaraku sambil mulutnya menciumi leherku. Aku hanya melenguh
kecil ketika dia meremas payudaraku dengan agak keras. Aku memberhentikan
kerjaanku dan mencoba menikmati rangsangan Rei. Rei pun mulai melepas baju
ketatku. Rei hanya diam ketika dia melihat tubuhku yang setengah telanjang. Aku
yang sudah sangat terangsang mulai memijit mijit penis Rei dari luar celananya.
Rei pun melenguh keenakan ketika aku remas remas dan kukocok penisnya perlahan.
Rei tidak diam saja, dia langsung melepas behaku dan melemparkannya. Aku yang
hanya memakai rok mencoba membuka baju Rei. Tapi Rei cuman menepis tanganku.
Rei pun ketawa ketika melihatku kebingungan. Rei pun mulai membungkuk dan
mengambil beha dan g stringku yang berserakan di lantai. Kemudian dia berjalan
ke kamarnya meninggalkan aku yang kebingungan dan sangat terangsang. Ketika aku
tersadar bahwa payudaraku terpampang bebas, aku pun kembali mengenakan kaos
putih ketatku. Aku merasa kalau putingku tercetak jelas dengan baju itu. Tapi
aku tidak punya pilihan lain. Rei pun kembali ke dapur dan kulihat bahwa beha
dan g stringku telah dia sembunyikan.
“Boleh juga toket loe, lebih
keliatan gede lho” katanya sambil meremas remas toketku.
“Mau loe apa sih Rei? Mau ngentot
ga sih loe?” tanyaku sudah tidak sabar.
“Oh, loe mau ngentot?” tanya nya
dengan muka sok innocent.
Aku pun menjadi malu sendiri.
Belum sempat aku menjawab telpon apartement Rei berbunyi. Aku tau kalo teman
temannya sudah ada di luar. Mereka cuma minta dibukain pintu saja.
“Nih kalo loe mau ngentot,
mending loe sekarang emut kontol gue sampe gue keluar” tantangnya
“Ada tamu Rei” kataku sambil
kebingungan.
Rei pun segera memencet tombol
untuk membuka pintu apartemen. Apartemen Rei ada di lantai 8.
“Masih ada waktu kok”, kata Rei
sambil meringis, “ayo mau ga?”
“Ntar kalo mereka liat gimana?”
kataku sambil melihat ke pintu.
“Cuek aja lah. Mereka juga udah
tau kalo loe suka nge seks, apalagi gue udah kasih tau mereka kalo loe suka di
gangbang. Udah nyerah aja, ntar juga loe pasti ngemut kontol mereka juga”.
Aku pun hanya diam dan berjongkok
di depan dia. Tanganku mulai membuka resletingnya dan ku keluarkan penis dia
yang terbilang besar itu. Tanpa ragu ragu, aku pun segera melahap batang itu
dan menghisapnya. Rei hanya melenguh kecil sambil menjambak rambutku ketika aku
memasukkan penisnya sampai masuk ke tenggorokanku. Aku memang pandai sekali
memberi Deep Throat. Ketika aku memberi dia deep throat, Rei pun segera
melenguh panjang dan menembakkan air maninya ke mulutku yang langsung kutelan.
Aku memang suka menelan air mani cowok. Rei hanya tersenyum ketika aku menjilat
jilat batangnya yang perlahan mengecil. Rei pun memasukan senjatanya kembali ke
celananya dan aku hanya mengusap bibirku dengan tissue. Tak lama, Pintu
apartemen Rei pun terbuka dan masuklah tujuh orang yang tidak aku kenal. Mereka
semua berbadan bagus dan bertampang yang lebih dari biasa.
“Halo Rei, siapa tuh ceweknya?”
tanya teman si Rei yang akhirnya kuketahui namanya Donny.
“Oh dia Cynthia, temen gue” Kata
Rei santai “Kenalan sana”
Singkat kata, aku pun berkenalan
dengan mereka semua. Aku tidak bisa mengingat nama mereka semua karena mereka
terlalu banyak. Rei pun segera bercakap cakap dengan mereka sementara aku masih
di dapur menyiapkan makanan. Ketika aku sedang mencari cari tempat buat chips,
aku merasakan ada tangan yang memegang pantat ku. Aku kira itu tangan milik si
Rei, jadi aku hanya diam dan meneruskan kerjaanku.
“Hmm, boleh juga pantat loe”
Ketika aku mendegar bahwa itu
bukan suara Rei aku pun kaget dan segera menepis tangan itu.
“Pinter juga si Rei kalo cari
cewek” ternyata itu si Donny.
“Udah ga usah sok jual mahal, Rei
udah ngomong kalo loe itu suka seks” imbuhnya.
Aku sangat sakit kaget ketika dia
ngomong secara terus terang. Aku hanya diam saja sambil menunduk malu.
“Loe tau kenapa loe di sini?”
tanyanya lagi.
Aku hanya menggelengkan kepala
saja.
“Loe itu di sini buat muasin kita
kita. Mending loe sekarang ikutin aja apa yang aku bilang ato loe bakalan
diperkosa rame rame ama mereka.” katanya mengancam.
Aku yang tidak punya pilihan lain
hanya mengangguk menurut.
“Hehehehe.. bagus. Sekarang loe
temenin mereka ngobrol trus gue bakalan siapin minumannya.” suruhnya.
Aku pun hanya mengangguk dan
mengambil salad yang tadi aku buat. Ternyata mereka lagi berjudi. Aku tidak tau
apa yang mereka mainkan tapi mereka menyuruhku duduk dan ikut main. Mereka pun
segera menjelaskan peraturannya. Aku baru tau kalo mereka itu bermain poker,
tapi yang menang bisa menyuruh salah satu dari yang kalah untuk melepas baju.
Aku pun mengiyakan aja meskipun aku tau kalo aku kalah dua kali maka aku akan
telanjang bulat. Aku pun tersadar, jadi ini maksud Rei mengambil beha dan g
stringku. Aku hanya melirik ke Rei yang tersenyum kemengangan. Tak lama, Donny
pun datang membawa minuman. Dia memberiku sebotol corona yang tadi kubeli dan
kuminum pelan pelan. Ketika ronde pertama di mulai, mereka pun segera dengan
cepatnya mengatur kartu mereka. Aku yang tidak tau apa apa, cuma melihat
kartuku dan meminum coronaku. Aku merasa bahwa salah satu dari mereka menang,
mereka pasti akan menyuruhku membuka bajuku.Cerita Sex Malam Minggu,Kisah Seks
Malm Minggu,Cerita Mesum Malam Minggu,Kisah Seks Remaja Malam Minggu,Cerita
Bokep Malam Minggu,Kisah Panas Malam Minggu,Cerita Sex Bergambar Malam Minggu
Ternyata benar, aku tidak tau apa
nama kartuku tetapi meraka ngomong kalo aku kalah. Maka salah satu dari mereka
menyuruhku melepas bajuku. Ketika aku membuka bajuku, mereka hanya berkomentar
tentang toketku yang besar itu. Aku yang setengah telanjang hanya menunduk malu
dan menutupi putingku dengan tanganku. Tak lama kemudian, mereka memulai ronde
yang kedua. Aku merasa bahwa muka dan badanku mulai memanas, aku tidak tau
apakah itu reaksi dari bir atau sorotan sorotan mereka. Aku yang mulai merasa
canggung, mulai meminum birku sampai habis. Tak lama kemudian, ronde ke dua
berakhir dengan melayangnya rok ku. Memekku yang tak berambut itu sudah tidak
tertutupi apa apa. Aku merasa memekku mulai gatal, dan aku tersadar kalo Donny
telah mencampurkan obat perangsang ke dalam bir ku. Aku yang sudah tidak bisa
menahan gatalnya mulai menggesek gesekkan pahaku.
“Hehehehehe, terangsang ya cyn?”
tanya si Rei dengan santainya.
Aku cuma diam saja dan menunduk.
“Kalo mau ngerasain kontol kita
kita bilang aja Cyn” imbuhnya.
Aku sangat malu, tapi aku juga
terangsang dengan hebatnya. Aku yang masih menggesek gesekan pahaku tanpa sadar
mengeluh terangsang. Mereka cuma tertawa melihatku seperti itu.
Aku pun berkata ke Rei “Rei,
please masukin kontol loe”.
Mereka yang mendengar itu hanya
tertawa dan mulai mengeluarkan kontolnya.
Rei pun menjawab “Kalo loe mau
dientot, loe ngomong ama mereka semua, jangan cuma gue doank. Ntar yang lain
kan iri” katanya mengejek.
“Pls entot gue, gue udah ga tahan
lagi” kataku sambil merangkak ke salah satu dari mereka dan mulai meremas remas
kontolnya.
Mereka hanya ketawa dan
memanggilku “maniak seks”, “cewek gila kontol” dan lain lain nya.
Aku pun segera memasukan kontol
yang kupegang itu ke mulutku. Kumulai dengan mencium kepala kontolnya dan
menjilat jilat batangnya yang sudah tegang. Empunya kontol itu pun segera
mengeluh tertahan dan memegang kepalaku dan memaksaku memasukan kontolnya yang
panjang itu ke mulutku. Aku hanya memejamkan mata ketika aku merasakan kontol
lain menerobos dinding vaginaku. “Ooh”, lenguhku tertahan. Seseorang yang
mengentotku dari belakang itu segera memaju-mundurkan kontolnya di memekku. Aku
merasa kalo tiap kali dia mendorong pantatnya, kepala kontolnya menyentuh
dinding rahimku. Salah seorang dari mereka memukul pantatku hingga merah dan
memasukan salah satu jarinya ke dalam anusku. Aku pun hanya melenguh keenakan.
Ketika aku masih keenakan merasakan jari di anusku, kontol yang ada di mulutku
segera menyemprotkan air maninya dan langsung kutelan. Aku pun mulai menjilati
kontol itu dengan maksud membersihkannya. Cowok yang kujilati kontolnya itu
hanya tersenyum dan meremas toketku.
Dengan tiba tiba, cowok yang
memompaku dari belakang menarik kontolnya. Aku yang masih belum keluar menoleh
dengan protes tapi kulihat kalo itu ternyata si Donny yang memompaku dan Donny
hanya berdiri dan meninggalkanku sambil tersenyum. Dia pun menyuruhku untuk
menungging dengan tangan di meja makan. Aku pun menurut saja. Ketika aku sudah
dalam posisi menungging, Donny pun dengan kasarnya memasukkan kontolnya di
anusku. Aku pun menjerit menahan sakit yang luar biasa itu. Setelah dua menit
kesakitan, aku pun mulai merasa nikmatnya anal seks. Aku pun segera mengikuti
irama Donny, dan Donny pun segera mengangkat kedua pahaku dengan kontol yang
masih di anusku. Aku pun tidak punya pilihan lain selain bersandar kebelakang
supaya tidak jatuh. Donny dengan pelannya menaik turunkan tubuhku sambil
memutar badannya. Maka memekku pun terpampang dengan jelas ke cowok cowok yang
laen. Aku sangat kaget ketika aku melihat si Rei merekam kejadian itu dan
temannya memfotoku.
Tapi, kenikmatan yang aku
dapatkan dari Donny menelan kekagetanku dan membuatku orgasme. Aku segera
menggerang gerang keenakan sambil memilin milin puting kananku. Aku merasa ada
cairan vaginaku yang menetes keluar. Kemudian, aku merasa si Donny mulai
mempercepat kocokannya di anusku. Aku yang takut jatuh segera menyenderkan
tubuhku ke belakang dan membiarkan toketku meloncat loncat dengan bebas. Aku
pun juga melihat lampu lampu flash kamera yang mengabadikan kejadian itu. Donny
pun segera menjatuhkan tubuhku di kasur yang sudah disiapkan cowok cowok lain
di ruang tamu. Aku jatuh dengan telungkup dengan kontol yang masih di anusku.
Dengan cepatnya, si Donny mencabut kontol itu dan segera mengeluarkan spermanya
di dalam gelas wine yang bening. Aku yang kelelahan cuma melihat itu dengan
penuh tanda tanya.
Belum sempat aku mengatur nafas,
Donny menyuruhku menjilati kontolnya sampai bersih. Aku menjilati kontol itu
dengan perasaan yang jijik. Kemudian salah satu dari mereka segera mengangkatku
dan memasukkan kontolnya ke memekku. Aku pun cuma melenguh tertahan. Cowok itu segera
memaju mundurkan kontolnya dengan aku keadaan berdiri. Aku hanya bisa berteriak
teriak kecil karena kontol itu sangat besar diameternya. Aku merasa ada kontol
laen yang menerobos anusku. Aku merasa seperti sandwich karena diapit kedua
cowok besar itu. Tak lama kemudian aku pun orgasme lagi dan lagi. Tiap kali
mereka mau keluar, mereka segera mencabut kontolnya dan mengeluar kan air mani
merek di dalam gelas wine. Aku masih bingung dengan itu, tapi ketiga orang yang
belom mengentotku segera mengeroyokku. Ada yang memasukkan kontolnya ke
memekku, ke mulutku ataupun mengentot toketku. Aku sudah seperti di dalam sorga
dunia.
Aku tidak tahu sudah berapa kali
aku orgasme malam itu. Mereka mengentotku dengan nonstop. Selalu ada kontol
yang mengisi vaginaku. Ketika mereka semua sudah selesai mengentotku, mereka
menaruhku di sofa dengan kepala di bawah. Aku sudah tidak tahu apa yang terjadi
tapi dengan samar samar aku lihat Donny memasukan leher botol bir yang masih
penuh isinya ke vaginaku. Aku pun segera terasadar dengan adanya benda dingin
di vaginaku, tapi aku sudah terlalu capek untuk berontak. Aku hanya bisa
melihat Donny menaik turunkan botol itu di vaginaku. Kemudian, aku merasakan
bir yang meleleh turun dari vaginaku ke toketku. Kemudian, Donny segera menarik
botol bir itu dan menyuruhku membuka bibir memekku dengan tanganku. Akupun
hanya menurut saja. Kemudian, aku melihati Donny memasukan sedotan ke dalam
memekku yang penuh dengan bir dan dengan segera aku merasakan bir itu disedot
oleh Donny dan ditelannya. Mereka semua tertawa ketika melihatku melenguh
menandakan aku orgasme lagi. Aku yang sudah terlalu capek, mulai merangkak ke
atas kasur di lantai ruang tamu dan aku pun tertidur.
Keesokan paginya, aku pun
terbangun dengan sebuah mentimun di memekku. Aku kebingungan dan aku lihat
cowok cowok itu sudah tertidur dengan lelapnya di sebelahku dan di sofa. Aku
pun segera mengeluarkan mentimun itu dari memekku. Ketika aku bangun, aku baru
merasakan panasnya anusku dan sakitnya memekku. Dengan sedikit tertatih aku
berjalan mencari baju baju ku. Aku menemukan kaos putihku dan rok ku yang
langsung kukenakan. Akupun berjalan ke arah kamar mandi untuk merapikan diri.
Ketika aku sedang menyisir rambutku yang acak acakan, pintu kamar mandi terbuka
dengan tiba tiba dan aku lihat Donny menyeruak masuk. Aku cuma melihat apa yang
bakalan dia lakuin. Tak kuduga, dia dengan tanpa malu mulai kencing dengan
enaknnya. Aku yang melihat itu hanya menggelengkan kepala dengan jijik. Setelah
aku selesai menyisir rambutku, aku segera keluar secepat mungkin dari kamar
mandi itu sebelum si Donny menyuruhku berbuat yang macam macam.
Aku pun segera mencari dompet dan
kunci mobilku ketika Rei memegang tanganku dan menyuruhku minum pregnancy pil.
Rei menyuguhkan pil itu dan segelas air putih yang langsung kuminum.
“Hebat juga lo Cyn semalem”
pujinya
“Sakit semua nih Rei” jawabku
sambil meringis “Gue pulang dulu ya capek nih”
“Ya udah tapi minum ini dulu ya?”
katanya sambil menyogorkan gelas yang penuh dengan sperma “gue tau loe pasti
suka”
“Aduh Rei gue laper banget, dari
kemaren malem gue blom makan” jawabku mengiba.
“Enggak, minum dulu baru boleh
pulang. Udah lah cepet minum” tegasnya.
“Iih maksa banget sih” gerutuku.
Rei pun segera mengambil video
camnya dan menyuruhku bergaya seolah olah aku menikmati minum sperma. Aku pun
hanya tersenyum sambil menegak habis sperma itu.
Rei pun tersenyum dan berkata
“Mulai hari ini kalo loe ke mana mana usahain jangan pake beha ato celana
dalem, ok? jadi ntar kalo gue kepengen ngentot, cuma tinggal masukin doank”
katanya sambil ketawa.
“Gila loe” umpatku sambil
ngeloyor pergi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar