>>> SINGAPOREPOOLS <<<
ANGKA MAIN : 6 4 8 3
Top 2D : 06 14 28 33 46
Cadangan 2D : 53 64 78 83 96
TOP SHIO : Kerbao Kuda Naga
COLOK BEBAS : 3 6 8
AS : 0 1 2
KOP : 5 7 9
KEPALA : Besar / Genap
EKOR : Kecil / Ganjil
Peristiwa ini terjadi sekitar 2
tahun yang lalu di Amerika. Saya kuliah di universitas yang lumayan terkenal di
dunia. Berhubung sekolahnya bagus, maka anak-anak Indonesia yang kuliah di sana
rata-rata mahasiswa yang pintar. Cewek yang cantik saja cuma beberapa, itupun
sudah ada cowoknya semua. Nah awalnya, ada cewek yang baru datang dari Jakarta
bernama Vira (nama samaran). Saya sudah sering mendengar cerita dari teman-teman
bahwa Vira ini cantik dan suka berpakaian seksi, apalagi di awal Fall semester
itu udara masih panas-panasnya.
Suatu hari di kampus, saya
berpapasan dengan teman-teman cewek. Seperti biasa, saya cuma basa-basi saja
karena saya memang terkenal cuek di depan cewek-cewek. Setelah basa-basi, saya
bilang saya sudah terlambat masuk ke kelas. Ketika balik badan, eh hampir
bertabrakan dengan cewek tinggi cantik yang sedang lewat di belakangku. Yang
lain langsung tertawa.
“Alahh Ricky pasti deh disengaja
supaya kenalan”, kata cewek-cewek menggodaku. Ternyata itu yang namanya Vira.
“Alow.., saya Ricky”.
“Vira”, katanya cuek.
Setelah hari itu saya tidak
pernah lagi bertemu dengan Vira. Sampai suatu hari ketika baru keluar dari
kelas, saat jalan pulang saya lihat Vira sedang duduk sendirian merokok di luar
gedung English. Ah, kesempatan nih pikirku. Langsung saya hampiri dia. Wah gila
deh.., pakaiannya membuatku tidak tahan. Baju minim bertali atasnya dan celana
pendek berwarna coklat. Ketika saya didepannya, kelihatan payudaranya yang
menonjol dengan tali BH hitamnya yang menambah seksi penampilannya. Wah..,
begini rupanya cewek-cewek Jakarta jaman sekarang. Setelah basa-basi sedikit,
saya ikutan merokok bersama dia dan bercerita tentang diri kita.
Tiba-tiba dia bertanya, “Eh
Ric.., loe kalau tidak ada kelas lagi jalan yuk.., Saya asli boring banget
nih”. Terus setelah bingung mau jalan ke mana, kita memutuskan pergi ke kota H
yang jaraknya 2 jam. Katanya dia mau ke mall, pingin shopping.
Hari itu kita jadi akrab sekali
sampai sempat bergandengan tangan di mall. Saya tidak tahu kenapa saya yang
awalnya nafsu jadi suka benar kepadanya. Anaknya cuek, asik dan lucu lagi.
Apalagi dia senang saja jalan denganku yang termasuk anak “bawah” di kotaku.
Mobil sudah butut, duit selalu pas-pasan. Wah.., untung deh kayaknya si Vira
ini tidak matre.
Setelah sebulan jadi teman dekat,
suatu malam pulang dari main billiard dia mengajakku ke tempatnya. Dia tinggal
bersama tantenya yang sudah berkeluarga dan punya 2 anak. Waktu itu sekitar jam
2 malam. Jadi Om dan Tantenya sudah pada tidur semua. Dia langsung mengajakku
ke dapurnya yang sangat besar.
“Mau beer Ky?”, tawar Vira.
“Tidak usahlah Vir.., kalau loe
mau ya satu berdua saja”, jawabku (saya memang tidak begitu suka yang namanya
minuman keras).
Terus waktu Vira datang membawa
beernya.., dia langsung jongkok di depanku yang sedang duduk di kursi. Wah..,
lagi-lagi dengan salah satu baju sexynya, pemandangan payudaranya persis di
depan mataku. Tanpa sadar penisku sudah naik melihat tonjolan payudara yang
putih itu. Karena posisiku yang lagi duduk, maka penisku yang sedang tegak
menjadi agak nyangkut. Langsung saya membungkuk sedikit supaya tegangnya tidak
begitu menyiksa.
“Ky.., loe tuh sudah Saya anggap
teman dekat Saya disini. Terus terang.., loe tuh satu-satunya yang cuek saja kalau
didepan Saya.., makanya saya suka. Cowok lain kan rata-rata suka genit-genit
gitu.., ah males banget deh Saya lihat cowok gituan”, kata Vira sambil menatap
tajam ke mataku.
“Jadi teman doang nihh?”, kataku
sambil ketawa kecil.
“Ini baru mau nanya.., loe sama
Saya saja mau gak?”, kata Vira sambil tersenyum kecil.
“Ah canda loe.., Saya tidak ada
modal buat pacaran Vir”, saya menanggapinya sambil tersenyum juga.
“Sudah ah.., kalau tidak mau ya
sudah”, kata Vira dengan pura-pura cemberut.
Tidak tahu ada dorongan dari
mana, tiba-tiba jari telunjukku bermain di bahunya. Terus jariku naik
menelusuri leher dan telinganya. Saya lihat Vira diam saja menikmati permainan
kecilku.
Setelah beberapa saat saya tanya,
“Vir.., Saya boleh cium loe tidak?”.
“Sekali saja ya Ky..”, katanya
dengan senyum nakalnya. Saya bungkukkan badan dan langsung saya cium bibirnya
dengan lembut. Pertama kita main bibir saja, terus dia yang mulai memainkan
lidah. Setelah beberapa saat dia pegang tanganku sambil menuntunnya ke
kamarnya.
Dengan was-was saya tanya, “Eh
Oom loe tidak bangun sebentar Vir?”.
“Makanya jangan ribut!”, jawab
Vira cuek.
Sampai di kamar, dia duduk duluan
di kasurnya yang lumayan besar. Saya jongkok di depannya dan mulai mencium
bibirnya lagi. Kali ini tanganku mulai berani memegang payudaranya yang
berukuran 34B. Untuk ukuran tubuhnya yang tinggi kurus payudaranya termasuk
besar dan pas sekali.
Tiba-tiba Vira mendorongku
menghentikan ciuman dan berbisik, “Ky.., ada satu yang perlu loe tau.., Saya
belum pernah lho yang aneh-aneh.., Paling jauh cuma ciuman”.
Dengan kaget saya langsung
bilang, “Ya sudah deh Vir.., tidak usah saja ginian”.
Dengan cepet Vira memotong
omonganku, “Bukan gitu Ky.., Maksud Saya.., ya pelan-pelan saja, Saya juga
tidak mau loe ngira Saya beginian sama semua cowok”.
“Saya tidak peduli juga dengan
masa lalu loe Vir.., yang penting sekarang Saya senang sama loe.., Kalau loe
dulu sering juga gak apa-apa kok.., kan jadi asik loe sudah pengalaman”,
candaku sambil ketawa kecil takut Oom dan Tantenya terbangun.
“sialan loe!”, katanya ikutan
ketawa kecil.
Tidak berapa lama, saya maju lagi
dan mulai mencium Vira. Setelah beberapa menit saya buka bajunya. Tinggal BH
silk yang berwarna biru muda. Tanpa melepas BH-nya, payudaranya saya keluarin
dan mulai saya pindah ciumin dan mainin kedua payudaranya. Terus terang,
sebelum ini belum pernah saya melihat payudara sebagus ini. Penisku menjadi
sangat tegang. Apalagi permainan yang pelan-pelan begini membuat suasana makin
erotis dan menahan rasa nafsu yang menggebu-gebu membuatku semakin menikmati
permainan ini.
“Vir.., Saya boleh ciumin bawah
lu tidak?”, tanya saya hati-hati. Vira hanya mengangguk kecil. Kelihatan
diwajahnya bahwa dia juga menikmati sekali permainan saya.
“Loe tiduran saja Vir”, kata saya
sambil berdiri dan membuka baju dan celanaku. Setelah dia telentang saya buka
pelan-pelan celananya. Tinggallah celana dalamnya yang juga berwarna biru muda.
Saya cium kakinya dari betis naik pelan-pelan ke paha dan berhenti di
selangkangannya. Dengan perlahan saya tarik ke bawah celana dalamnya. Ternyata
bulu vaginanya tipis dan lurus. Pas sekali nih dalam hati saya. Saya tidak
begitu suka vagina yang berbulu lebat. Mulailah saya jilati vaginanya sambil
saya masukin lidahku ke dalamnya. Vira diam saja sambil sedikit bergoyang.
Setelah beberapa menit Vira sudah
basah dan saya juga sudah tidak tahan dari tadi cuma tegang saja. Saya ciumi
pelan pusarnya naik ke payudaranya terus leher dan melumat bibirnya. Sambil
berciuman saya mencoba memasukkan penisku ke vaginanya. Pertama sih pelan eh
tahunya tidak masuk-masuk. Penisku tidak terlalu besar, tapi lumayan panjang.
Saya mencoba lagi menusukkan penisku, eh tetap saja tidak masuk. “Benar juga
nih anak masih perawan”, dalam hatiku. Sambil menciuminya, saya berbisik, “Saya
coba agak keras ya Vir?”. Tanpa menunggu jawaban langsung saya coba menerobos
lagi dengan lebih keras. Tetap saja tidak bisa.
Akhirnya setelah kira-kira 10
menit tembus juga pertahanan Vira. Pertama dia tampak kesakitan, tapi lama-lama
Vira mulai mendesah-deash kecil keenakan. Tangan kananku disuruhnya menutup
mulutnya supaya dia tidak mendesah terlalu keras.
Sayang gara-gara sudah ereksi
sejak tadi, saya cuma bisa bertahan 10 menit.
“Saya mau keluar nih Vir..”
kataku dengan napas yang tidak teratur.
“Di luar Ky!”, jawabnya cepat.
Tidak berapa lama saya keluarin
sperma saya di perutnya. Saya langsung mengambil tissue dan membersihkan
spermaku diperutnya. Vira masih telentang diam di tempat tidur.
“Loe tidak pa-pa Vir?”, tanyaku
kawatir takut dia menyesal.
“Aduh Ky.., sakit nih kalau saya
gerakin”, jawabnya dengan muka meringis.
“Pelan-pelan saja Vir”, kataku
sambil berpakaian lagi.
Akhirnya Vira berdiri dan ikutan
berpakaian.
“Ky.., loe balik deh.., besok kan
ada kelas pagi”, kata Vira tanpa expressi.
“Iya deh Vir..”, jawabku sambil
mencium bibir dan keningnya.
Dia mengantarkanku sampai di
pintu depan dan saya tanpa banyak bicara langsung pergi pulang. Ini pertama
kali saya mengambil perawan cewek. Ada perasaan was-was dalam hatiku.
Besoknya di kampus seperti biasa
ketemu Vira di depan Perpustakaan. Saya dengan deg-degan mencoba tersenyum ke
Vira. Saat di depanku, dadaku ditonjok dengan keras.
“Sakit tau!”, kata Vira dengan
nada keras. Saya diam saja tidak tahu mau ngomong apa. Eh tahunya dia langsung
ketawa terbahak-bahak.
“Tidak pa-pa kok Ky.., saya tidak
marah sama loe.., asal..”, katanya dengan senyum-senyum.
“Asal apaan?”, tanyaku tidak
sabar.
“Asal loe jadi cowok saya mulai
sekarang”, Kata Vira sambil menatap tajam.
Dengan hati senang saya langsung
bilang, “Saya sih sudah nganggep loe cewek saya dari dulu”.
Akhirnya kita ketawa dan sejak
itu Vira mulai belajar seks pelan-pelan dengan saya tentunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar