>>> SINGAPOREPOOLS <<<
ANGKA MAIN : 6 3 8 7
Top 2D : 06 13 28 37 46
Cadangan 2D : 53 68 77 86 93
TOP SHIO : Kuda Anjing Tikus
COLOK BEBAS : 3 6 8
AS : 0 1 2
KOP : 4 5 9
KEPALA : Besar / Genap
EKOR : Besar / Ganjil
Sebut saja aku Gladis. Aku
berusia 28 tahun. Aku sudah menikah namun belum dikaruniai anak. Kata orang aku
cantik dan memiliki daya tarik. Kadang aku selalu menutup auratku dengan
berhijab Namun kadang aku juga tak mengenakannya. Aku memang masih dalam tahap
penyesuaian untuk benar-benar berhijab. Kulit putih dan tubuh sintalku selalu
aku tutupi dengan pakaian modis ala hijabers atau baju yang sopan jika aku
sedang tidak berhijab. Selain wajahku yang cantik aku memiliki payudara yang
termasuk besar namun aku tak suka memamerkannya aku malah risih dan
menginginkan payudara yang berukuran kecil. Entah saat aku mengenakan hijab
atau tidak payudaraku selalu memiliki daya tarik tersendiri dan menjadi santapan
para pria nakal. Dasar Pria, pikirannya selalu cabul.
Aku merupakan seorang ibu rumah
tangga. Sebelumnya aku merupakan seorang wanita karir namun setelah menikah Mas
Reza menyuruhku untuk berada di rumah saja. Mas Reza lah yang berhasil
meminangku. Kini usia pernikahan kami memasuki 1 Tahun. Banyak yang bilang kami
pasangan yang serasi yang satu cantik dan yang satu tampan. umurnya pun tak
beda jauh dariku. Mas Reza bekerja sebagai pimpinan di sebuah Bank. Secara
financial kami bisa dibilang mapan.
Aku memang sudah lama berpacaran
dengan Mas Reza. Bahkan kami sudah melakukan hubungan terlarang sebelum kami
menikah. Mas Reza memang pintar merayu ku dan berhasil menggodaku untuk
menyerahkan keperawananku pada saat itu. Mas Reza memang memiliki nafsu sex
yang tinggi. Disetiap ada kesempatan Mas Reza selalu menyetubuhiku, entah itu
di rumahku, dirumahnya atau kadang kita menyewa kamar di Hotel. Mas Rezalah
yang mengajariku bercinta dari yang tadinya pasif hingga aku aktif bermain
dalam bercinta. Namun walau aku sudah mengenal nikmatnya bercinta hanya dengan
Mas Rezalah aku melakukannya. Setelah 5 tahun berpacaran kami akhirnya menikah.
Setelah beberapa bulan tinggal
rumah orang tuaku, akhirnya kami berhasil membeli rumah walaupun berada di
pinggiran ibu kota. Rumah minimalis 2 lantai tersebut berada di sebuah Cluster
yang didalamnya hanya ada terdapat beberapa rumah dengan bentuk yang sama tanpa
pagar pembatas.
Mas Reza semakin giat bekerja,
gairah keintiman kami mulai berkurang seiring dengan beban pekerjaannya yang
kian bertambah. Apalagi sekarang Mas Reza selalu pulang malam dan pergi pagi
sekali. Karena memang jarak dari rumah ke kantor memang agak jauh. Seperti pada
malam ini kulihat suami ku yang berada disebelahku nampak sudah tertidur pulas.
Padahal aku sedang bergairah. Ku pelorotkan celana pendeknya dan ku telanjangi
bagian bawah tubuhnya. Kulihat penisnya yang nampak sedang tertidur. Ku pegang
batang lemah penisnya itu, ku genggam dan kubelai lalu ku kocok secara
perlahan. Secara alamiah semakin lama penisnya terasa mengeras akibat kocokan
tanganku. Aku mulai menjulurkan lidahku, kujilati kepala penisnya lalu turun
batang penisnya. Lalu setelah itu ku kulum batang penisnya. ngentot enak nimat
dengan gadis jilbab istri orang
“Hmmmmm Mah…”
suami ku mulai bereaksi dan mulai
membuka kedua matanya.
“Aduh mah besok kan papah mesti
kerja. Nanti aja pas weekend papah bakalan puasin mamah”ujar suamiku
“Pah, mamah lagi on. Please pah
sekali saja”ujarku
“ya udah mah maen cepet aja.
Mamah aja yang gerak papah capek”ujarnya
Aku langsung menurunkan CD ku. Ku
angkat gaun tidurku lalu ku posisikan diriku diatas tubuh suamiku dalam posisi
WOT. Liang senggamaku yang sudah basah mulai menyentuh kepala penisnya yang
sudah tegang karena ulahku. Ku genggam penisnya dan kuarahkan masuk ke liang
memekku sambil kuturunkan tubuhku.
“Blessss”
“Hhhhhmmm Pahhhh”desahku
Kurasakan penis suamiku sudah
masuk seutuhnya tertelan di dalam liang memekku. Aku mulai menggoyangkan
pinggulku maju mundur menggoyang penisnya. Penisnya terasa penuh diliang
senggamaku. Semakin aku menggoyang pinggulku rasa nikmat semakin menjalar ke
seluruh tubuhku.
“hmmm, ooohhhhh, ahhhhhhhh”
“Pah, mainin toked mamah dong
Pahhhhh jangan tidur terus”
“Ohhhhhh, Ahhhhhhhhh”
Aku terus menggerakan pinggulku.
Sambil satu tanganku meremas-remas payudaraku. Satu-satunya penis yang selalu
menusuk di liang memekku itu bergerak mengikuti irama goyanganku.
“Hhhhmmmm Masssss”
“Bangun Massssss”
“Entotin aku Masssss”
Mas Reza mulai terpancing
ajakanku. mungkin dia juga merasakan kenikmatan atas jepitan liang memekku. Mas
Reza nampak mulai membangunkan badannya lalu kami pun berciuman dengan
ganasnya. Mas Reza mulai aktif bermain. Tangannya mulai menuruni kedua tali
gaun tidurku lalu memelorotkannya. Kedua payudaraku tak dibiarkan bergelantung
dengan bebas. Tangannya langsung menangkap, meremas-remas dan kadang memilin
kedua putingku. Aku semakin bergairah kareba mendapat rangsangan darinya.
“nakal kamu Mah. Kamu harus
dihukum”ujarnya setelah menyudahi aksi ciuman kami
Aku masih bergoyang dan bibirnya
kini mulai mengulum dan menyedot-nyedot putingku. Membuat tubuhku semakin
sensitif dan terasa begitu nikmat.
“Ohhhhhhh Pahhh, terus hisap
puting mamahhh.. Ohhhh”desahku
Aku semakin tak tahan. Liang
memekku semakin basah saja. Aku sedang mengejar Orgasmeku. Gerakan pinggulku
semakin liar dan Lidah Mas Reza semakin menari2 dan menggelitik diputingku. Aku
tak tahan lagi.
“ohhhhhhhh, ahhhhhhhhhh, ahhhhhhhhh”
“Pah, aku mau hmmmmm aku mau…..”
“aku mau sampe pahhhh”desahku
sambil menjambak rambut suamiku
“Aaaaaaahhhhhhhhhhh”
Kurasakan orgasme menerpaku. Rasa
nikmat menjalar keseluruh tubuhku dengan reaksi cairan cintaku yang semakin
membanjiri liang memekku. Mas Reza, cerita seks selingkuh dengan tetangga
menyadari bahwa aku sudah mencapai klimaksnya. lalu kini dia yang mengambil
alih permainan bercinta kami. Aku lalu ditidurinya dibukanya kedua kakiku lalu
mas Reza kini sudah berada diatasku Lalu penisnya kembali melesat didalam liang
memekku.
“Ohhhhhhh Pahhhhhh”desahku
Mas Reza mulai memompa penisnya
di liang memekku. Pinggulnya bergerak maju mundur dengan cepat di liang
senggamaku. Mas Reza sepertinya ingin buru-buru menuntaskan permainan cinta
kami.
“PlakkkkkPlokkkkkkPlakkkkkkk”
“Ahhhhhhhh,Ohhhhhhh,Ahhhhhhh”
“Ohhhhh mahhhh Papah”
Kurasakan Penisnya mulai
berdenyut di dalam liang memekku. Mas reza sedang mengejar orgasmenya.
“Papah, papah sampeeeee”
“Ohhhhhhhhhh”
“crotzzz,crotzzzz,crotZzzz”
Mas Reza pun menumpahkan cairan
cintanya di dalam liang memekku.
Samar-samar ku dengar bel rumahku
berbunyi. Aku mulai terbangun dari tidurku. Kulihat Mas Reza sudah tak berada
di sampingku lagi. Kulihat ke arah jam ternyata sudah menunjukan jam 10 pagi.
Ternyata aku kesiangan, tubuhku masih telanjang dan kurasakan ada bercak-bercak
sperma di perutku. Mas Reza pasti sudah menggauliku lagi. Aku beranjak dari
tempat tidurku. Berjalan cepat ke Kamar mandi untuk membilas tubuhku. Lalu ku
kenakan gaun tidurku lagi tanpa mengenakan pakaian dalam. Aku rerburu-buru
karena bel rumah ku terus berbunyi lalu ada suara orang memanggil-manggil
namaku.
“Gladisss”
“Ting Tong Ting Tong”
“iya, sebentar”jawabku
Ku buka pintu rumahku ku dapati.
Sella dan Mas Baim tetangga rumahku nampak bengong melihat kearahku. Aku pun
mulai tersadar karena sinar matahari tepat kearahku dan nampak menerangi
tubuhku yang masih mengenakan pakaian yang sexy. Aku jadi risih sendiri
mendapat tatapan nakal tetanggaku terutama dari Mas Baim yang nampak mesum
menatap tubuhku terutama kedua tokedku. Aku biasanya selalu mengenakan pakaian
sopan. Mungkin baru kali ini Mas Baim melihatku dengan pakaian seperti ini.
“Hello Sella, Mas Baim ada apa ya
kok malah pada bengong”jawabku
“Oh my god Gladis kamu sexy
banget say, pantes Mas Reza betah dirumah mana toked kamu gede banget lagi
say”jawab sella lalu melihat ke arah suaminya yang nampak masih terbengong
“Auwwwww”ujar Mas Baim karena
mendapat cubitan dari Sella
“Mata dijaga ya. Awas ya Pah
kalau sampai konak ngeliatin Gladis nggak aku kasih jatah sebulan”ujar Sella
“yah jangan dong Mah. Lagian kan
yang ngegoda papah Gladis tuh”ujar Mas Baim yang tak mau disalahkan
“eh enak aja ya Mas Baim”jawabku
sambil tertawa
Sella lalu mengusir Mas Baim yang
nampaknya sedikit kecewa. Kuajak Sella masuk kedalam rumahku dan kami pun mulai
asik mengobrol. Sella ternyata ingin memberiku oleh-oleh karena dia habis
berlibur ke Bali bersama misuanya. Sella dan aku memang mulai memiliki hubungan
yang dekat. Begitupun Mas Baim dan juga Mas Reza. Mungkin karena kami seusia
dan rumah kami juga bersebelahan. Sella tak kalah cantik denganku. Bahkan aku
iri dengan tubuh Sella yang nampak proporsional dengan ukuran payudaranya yang
pas tidak begitu besar dan juga kecil. Sella sama sepertiku belum memiliki anak
dan juga merupakan seorang ibu rumah tangga. Namun yang berbeda adalah
pekerjaan suami kami. Mas Reza merupakan pegawai kantoran sedangkan Mas Baim
merupakan kontraktor yang bekerja jika memang sedang ada proyek.
Setelah asik mengobrol Sella
kembali kerumahnya sedangkan aku kembali beraktifitas sebagai ibu rumah tangga.
Tak hanya Sella dan Mas Baim saja namun aku juga masih memiliki tetangga yang
belum begitu ku ke kenal. Sebagai warga baru aku memang harus aktif berkenalan
dengan para tetanggaku yang lainnya.
Seperti biasa sore ini Mas Reza
mengabariku bahwa dia akan pulang malam. Kulihat kearah luar hari sudah
menjelang sore. Aku bingung mengisi waktuku dengan apa. Memang sudah waktunya
aku memiliki anak, Namun Tuhan belum memberikannya. Padahal aku dan Mas Reza
selalu mencoba dan aku pun tahu kalender kesuburanku. aku mulai mempelajarinya
semenjak pacaranku dengan Mas Reza sudah tak sehat lagi, aku tak mau kebobolan
apalagi sampai hamil diluar nikah. Apalagi Mas Reza pada waktu itu malas sekali
mengenakan kondom. Dasar Pria maunya enaknya saja gilaran tekdung pada lepas
tanggungjawab.
Akhirnya sore itu kuputuskan
untuk berkunjung ke rumah Sella.
“Ting Tong Ting Tong”bel rumah
Sella
“Sellaaaaaaa”ujarku
“iya sebentar Dis”jawab suami
Sella dari dalam rumah
Kulihat Mas Baim membukakan pintu
rumah. Mas Baim nampak memamerkan tubuh atletisnya dengan lilitan handuk yang
menutupi tubuh bagian bawahnya
“Mau main ya Dis. Masuk
aja”ujarnya
“ih Mas abis mandi ya. Sellanya
ada di rumah nggak”tanyaku
“ya nih abis mandi, mau dimandiin
sekalian nggak Dis. Sella juga lagi mandi tuh”ujarnya
“Ih Mas Baim nakal, aduin ke
Sella nih”ujarku
“Ye, jangan Dis bahaya, kan Mas
cuma bercanda. Ya udah masuk aja yuk”ajaknya
“nggak deh Mas. Kalau gitu nanti
malem aja aku mainnya”ujarku lalu kembali ke rumahku
Malam harinya aku kembali bermain
ke rumah Sella. Kini aku sudah berada didalam rumahnya. Ku lihat Sella nampak
sedang di pijit oleh terapis pria.
“Mas Baim keluar ya Sell”ujarku
“Iya lagi ada penawaran proyek
katanya”jawab Sella
“gila berani juga Sella dipijit
ma terapis cowok nggak ada suaminya”ujarku dalam hati
Namun aku salah sangka. Tenyata
terapis itu bukannya cowok tulen. tetapi cowok melambai.
“Sis, ikutan di pijit yuk. Tince
jamin ueeeenak dan bikin badan seger”tawar sang terapis
“Ya udah Dis. Abis Tince mijit
aku dia mijit kamu ya say”ujar Sella
“aduh gimana ya. Aku nggak pernah
di pijit cowok say”jawabku
“yeeee, tince ini cewek yang
menjelma jadi cowok say. Jadi nggak bakal bisa konak dia. Lagian dia udah
langganan aku say. Aku jamin aman”jawab Sella
“tapi kalau kamu mau dipijit jangan
disini. Nanti si Baim nepsong Lagi liat kamu telanjang Say. Kita pindah ke
kamar aja yuk”ujar Sella
Kami pun beranjak ke dalam kamar
Sella. Sella sudah tak malu Lagi dan melepaskan kainnya yang menutupi tubuh
telanjangnya. Tubuhnya begitu putih dan mulus. Mungkin kalau si Tince lelaki
Tulen Sella sudah di cabulinya atau bahkan di perkosanya. Sella kini sudah
tidur tengkurep diatas kasurnya lalu tangan Tince dengan cekatan mulai kembali
memijitnya. Sella nampak relax dan semakin lama sepertinya dia sudah tertidur.
Tak terasa waktu terus berjalan. Aku yang sedang sibuk main Hp diberitahu Tince
kini giliranku untuk dipijit namun aku ragu jika harus telanjang apalagi ini di
rumah orang.
“udah sis nggak usah takut ma
Tince. Kalau pijitan Tince nggak enak sis nggak usah bayar”ujarnya
“tapi jangan dsini Tince. Pindah
ke rumahku aja yuk”jawabku
“kasian dong sis masa Sella kita
tinggal gitu aja. Udah disni aja nggak apa-apa”ujar Tince
“ya udah deh”jawabku
“tapi jangan kenceng-kenceng ya
Say. Aku nggak begitu suka dipijit”jawabku sambil membuka pakaian yang ku
kenakan
“badannya bagus banget Sis,
perawatan ya. Itu melon apa toked gede bingitz”ujar Tince
“Apaan sih Tince, iyalah tubuh
harus dirawat biar suami nggak berpaling”jawabku
“alah sis cowok mah kalau
dasarnya nakal mau secantik apa istrinya tetep aja maen juga diluaran”ujar
Tince
“hihihi iya juga sih”jawabku
sambil menikmati pijatan tangan Tince
Aku mulai merasa relax dan
nyaman. Pijatan tangan Tince begitu nikmat memijat badanku. Pantas saja Sella
dengan cepat langsung tertidur. Aku semakin lama semakin tenggelam dalam
pijatan tangan Tince yang membuatku relax dan mengantuk lama-lama aku pun
tertidur.
“Ahhhhh, Ohhhhhhh teruss Ko,
sodokin memek Sella”desah Sella
Samar-samar kudengar Sella terus
mendesah mengganggu tidurku saja. Aku mulai membuka mataku ternyata kamar ini
nampak terang. Kulihat disebelahku Sella nampak sedang disetubuhi oleh seorang
pria yang tak ku kenal. Namun pria itu bukan Mas Baim. Sella pun menyadari
bahwa aku sudah terbangun. Dan menghentikan permainan cintanya bersama pria
asing itu.
“Sella, whattt??”ujarku kaget
segera kulihat tubuhku yang masih telanjang namun ternyata terselimuti dengan
baik oleh bed covernya.
“hihihi Dis, pake acara bangun
kamu. Ganggu aku aja. nyenyak juga ya tidur kamu”
“UdahTenang aja aku nggak
ngapain-ngapain kamu kok”ujar Sella
“Tapi Sell, kok kamu gituan sama
cowok lain. Kamu selingkuh Sell”ujarku
“No,no,no tuh Mas Baim lagi duduk
disana”ujar Sella
Kulihat kearah Mas Baim yang
sedang duduk di pojokan dengan tubuh telanjangnya tangannya memegang penisnya
namun penisnya terlihat tak berereksi
“mba temennya boleh juga tuh”ujar
pria asing itu
“lo sentuh dia. Lo gue end”jawab
Sella
“Cuma bercanda mba Sella”jawab
pria itu
Cowok itu nampak memandangku
dengan penuh nafsu. Sekarang aku malah bingung untuk bertindak.
“jadi gini Dis. Aku dan Mas Baim
punya masalah dalam hubungan Sex. Mas Baim penisnya susah untuk berereksi. Dan
ini Riko temannya Mas Baim yang selalu membantu kami dalam hubungan sex”ujar
Sella
Aku mulai menangkap apa yang
dimaksud Sella. Jadi Mas Baim ternyata penisnya tidak bisa berereksi. Aku tak
menyangka padahal tubunya terlihat Atletis, maco dan tampan. Sedangkan pria
bernama Riko itu badannya biasa saja penisnya tidak begitu besar namun panjang
dan terlihat agak bengkok keatas.
“sudah berapa lama kalian
begini”selidikku
“sudah lama Dis. Memang malam ini
sudah dijadwalkan. Namun aku lupa memberitahu Mas Baim bahwa ada kamu disini.
Tolong jaga rahasia ini ya Dis dari Mas Reza juga”ujar Sella
“ya Sell aku janji bakal jaga
rahasia ini. Ya udah aku kalau gitu pulang aja deh Sell”ujarku
“okey. Aku mau pindah kamar. kamu
pake buju dulu Say”ujarnya
“Pahh anter Gladis dulu ya”ujar
Sella lalu bangkit dan mengajak Riko untuk pindah kamar
“Iya Mah tenang aja”jawab Mas
Baim
“Mas Baim kok nggak keluar. Aku
mau pake baju nih”ujarku
“nggak usah malu Dis. aku udah
lihat kamu telanjang. Percuma juga burung ku tetep nggak bangun tuh. Ya udah
aku tunggu diluar deh”ujarnya
“tunggu, tunggu Mas. Jadi pas aku
tidur tadi Sella ngasih lihat tubuh telanjangku gitu”ujarku terkaget
“Iya Dis tapi tenang aja kita
nggak aneh-aneh kok. Aku penasaran sama tokedmu kali aja bisa ngebangkitin
burungku, ternyata zonk juga”ujarnya lagi
“Masa sih Mas, udah ngeliat toked
aku nggak bangun juga. Nih aku kasih lihat lagi tokedku apa bener itu kamu
nggak bisa bangun Mas”ujarku sambil memperlihatkan kedua bongkahan payudaraku
Mas Baim nampak menelan ludahnya.
“jujur aku Nafsu Dis tapi percuma
juga kalau punyaku nggak bisa bangun”ujar Mas Baim dengan mimik kecewa
Dan benar saja kulihat burung Mas
Baim masih nampak layu. Kasian juga aku melihatnya. Kutangkap ekspresi putus
asa di wajahnya. Mas Baim pun melangkah keluar kamar. Aku mulai menyadari
kegilaan ku yang dengan spontan memamerkan kedua tokedku sama mas Baim. Gila
juga aku. Aku segera mengenakan baju ku. Lalu aku beranjak untuk kembali ke
rumahku. Sebelum keluar rumah Sella, aku mendengar samar-samar suara desahan
Sella yang sedang bersetubuh dari kamarnya. Kasian juga Mas Baim tidak bisa
menikmati istri cantiknya. Tega juga Sella bercinta di depan suaminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar