www.dewalotto.com

www.dewalotto.com
Bandar Online Terbesar Terbonafit Terpercaya dengan Permainan Terlengkap All You Can Play in Dewalotto

Rabu, 28 Februari 2018

Prediksi Togel Rabu 28 Februari 2018....

>>> SINGAPOREPOOLS <<<

ANGKA MAIN : 9 3 0 4
Top 2D : 03 19 20 34 40
Cadangan 2D : 59 63 70 84 90
TOP SHIO : Ayam Ular Tikus
COLOK BEBAS : 0 3 4
AS : 1 2 5
KOP : 6 7 8
KEPALA  : Kecil / Ganjil
EKOR : Kecil / Genap
Hari ini seperti biasa aku perhatikan istriku sedang bersiap untuk berangkat kerja, sementara aku masih berbaring. Istriku memang harus selalu berangkat pagi, tidak seperti pekerjaanku yang tidak mengharuskan berangkat pagi. Tidak lama kemudian aku perhatikan dia berkata sesuatu, pamitan, dan perlahan meninggalkan rumah. Sementara aku bersiap kembali untuk tidur, kembali kudengar suara orang mendekat ke arah pintu kamar. Tetapi langsung aku teringat pasti pembantu rumah tangga kami, Lia, yang memang mendapat perintah dari istriku untuk bersih-bersih rumah sepagi mungkin, sebelum mengerjakan yang lain.

Lia ini baru berumur 17 tahun, dengan tinggi badan yang termasuk pendek namun bentuk tubuhnya sintal. Aku hanya perhatikan hal tersebut selama ini, dan tidak pernah berfikir macam-macam sebelumnya. Tidak berapa lama dari suara langkah yang kudengar tadi, Lia pun mulai tampak di pintu masuk, setelah mengetuk dan meminta izin sebentar, ia pun masuk sambil membawa sapu tanpa menunggu izin dariku. Baru pagi ini aku perhatikan pembantuku ini, not bad at all.

Karena aku selalu tidur hanya dengan bercelana dalam, maka aku pikir akan ganggu dia. Dengan masih pura-pura tidur, aku menggeliat ke samping hingga selimutku pun tersingkap. Sehingga bagian bawahku sudah tidak tertutup apapun, sementara karena bangun tidur dan belum sempat ke WC, kemaluanku sudah mengeras sejak tadi. Dengan sedikit mengintip, Lia berkali-kali melirik kearah celana dalamku, yang didalamnya terdapat ‘Mr. Penny’ku yang sudah membesar dan mengeras. Namun aku perhatikan dia masih terus mengerjakan pekerjaannya sambil tidak menunjukkan perasaannya.

Setelah itu dia selesai dengan pekerjaannya dan keluar dari kamar tidur. Akupun bangun ke kamar mandi untuk buang air kecil. Seperti biasa aku lepas celana dalamku dan kupakai handuk lalu keluar mencari sesuatu untuk minum. Kulihat Lia masih meneruskan pekerjaannya di ruang lain, aku rebahkan diriku di sofa depan TV ruang keluarga kami. Sejenak terlintas untuk membuat Lia lebih dalam menguasai ‘pelajarannya’. Lalu aku berfikir, kira-kira topik apa yang akan aku pakai, karena selama ini aku jarang sekali bicara dengan dia.

Sambil aku perhatikan Lia yang sedang sibuk, aku mengingat-ingat yang pernah istriku katakan soal dia. Akhirnya aku ingat bahwa dia memiliki masalah bau badan. Dengan tersenyum gembira aku panggil dia dan kuminta untuk berhenti melakukan aktivitasnya sebentar. Lia pun mendekat dan mengambil posisi duduk di bawah. Duduknya sangat sopan, jadi tidak satupun celah untuk melihat ‘perangkatnya’. Aku mulai saja pembicaraanku dengannya, dengan menanyakan apakah benar dia mempunyai masalah BB. Dengan alasan tamu dan relasiku akan banyak yang datang aku memintannya untuk lebih perhatian dengan masalahnya.

Dia hanya mengiyakan permintaanku, dan mulai berani mengatakan satu dua hal. Semakin baik pikirku. Masih dengan topik yang sama, akupun mengajaknya ngobrol sejenak, dan mendapat respon yang baik. Sementara dudukku dengan sengaja aku buat seolah tanpa sengaja, sehingga ‘Mr. Penny’ku yang hanya tertutup handuk akan terlihat sepenuhnya oleh Lia. Aku perhatikan matanya berkali-kali melirik ke arah ‘Mr. Penny’ku, yang secara tidak sengaja mulai bangun. Lalu aku tanyakan apa boleh mencium BB-nya, sebuah pertanyaan yang cukup mengagetkannya, selain karena pertanyaan itu cukup berani, juga karena matanya yang sedang melirik ke ‘anu’ ku. Untuk menutupi rasa malunya, diapun hanya mengangguk membolehkan.

Aku minta dia untuk mendekat, dan dari jarak sekian centimeter, aku mencoba mencium BBnya. Akalku mulai berjalan, aku katakan tidak begitu jelas, maka dengan alasan pasti sumbernya dari ketiaknya, maka aku minta dia untuk menunjukkan ketiaknya. Sejenak dia terdiam, mungkin dipikirnya, apakah ini harus atau tidak. Aku kembali menyadarkannya dengan memintanya kembali memperlihatkan ketiaknya. Melihat tatapannya aku mengerti bahwa dia tidak tahu apa yang harus dikerjakannya untuk memenuhi permintaanku. Maka aku dengan cepat menuntunnya agar dia tidak bingung akan apa yang harus dilakukan. Dan aku katakan, naikkan saja baju kaosnya sehingga aku dapat memeriksa ketiaknya, dan aku katakan jangan malu, toh tidak ada siapapun di rumah.

Perlahan diangkatnya baju kaosnya dan akupun bersorak gembira. Perlahan kulit putih mulusnya mulai terlihat, dan lalu dadanya yang cukup besar tertutup BH sempit pun mulai terlihat. ‘Mr. Penny’ku langsung membesar dan mengeras penuh. Setelah ketiaknya terlihat, akupun memberi perhatian, kudekatkan hidungku terlihat bulu ketiaknya cukup lebat. Setelah dekat aku hirup udara sekitar ketiak, baunya sangat merangsang, dan akupun semakin mendekatkan hidungku sehingga menyentuh bulu ketiaknya. Sedikit kaget, dia menjauh dan menurunkan bajunya. Lalu aku katakan bahwa dia harus memotong bulu ketiaknya jika ingin BBnya hilang. Dia mengangguk dan berjanji akan mencukurnya. Sejenak aku perhatikan wajahnya yang tampak beda, merah padam. Aku heran kenapa, setelah aku perhatikan seksama, matanya sesekali melirik ke arah ‘Mr. Penny’ku. Ya ampun, handukku tersingkap dan ‘Mr. Penny’ku yang membesar dan memanjang, terpampang jelas di depan matanya. Pasti tersingkap sewaktu dia kaget tadi.

Lalu kuminta Lia kembali mendekat, dan aku katakan bahwa ini wajar terjadi, karena aku sedang berdekatan dengan perempuan, apalagi sedang melihat yang berada di dalam bajunya. Dengan malu dia tertunduk. Lalu aku lanjutkan, entah pikiran dari mana, tiba-tiba aku memuji badannya, aku katakan bahwa badannya bagus dan putih. Aku juga mengatakan bahwa bibirnya bagus. Entah keberanian dari mana, aku bangun sambil memegang tangannya, dan memintanya berdiri berhadapan. Sejenak kami berpandangan, dan aku mulai mendekatkan bibirku pada bibirnya. Kami berciuman cukup lama dan sangat merangsang. Aku perhatikan dia begitu bernafsu, mungkin sudah sejak tadi pagi dia terangsang.

Tanganku yang sudah sejak tadi berada di dadanya, kuarahkan menuju tangannya, dan menariknya menuju sofa. Kutidurkan Lia dan menindihnya dari pinggul ke bawah, sementara tanganku berusaha membuka bajunya. Beberapa saat nampaknya kesadaran Lia bangkit dan melakukan perlawanan, sehingga kuhentikan sambil membuka bajunya, dan aku kembali mencium bibirnya hingga lama sekali. Begitu Lia sudah kembali mendesah, perlahan tangan yang sejak tadi kugunakan untuk meremas dadanya, kuarahkan ke belakang untuk membuka kaitan BHnya. Hingga terpampanglah buah dadanya yang berukuran cukup besar dengan puting besar coklat muda.

Lumatan mulutku pada buah dadanya membuatnya sudah benar-benar terangsang, sehingga dengan mudah tanganku menuju ke arah ‘Veggy’nya yang masih bercelana dalam, sedang tanganku yang satunya membawa tangannya untuk memegang ‘Mr. Penny’ku. Secara otomatis tangannya meremas dan mulai naik turun pada ‘Mr. Penny’ku. Sementara aku sibuk menaikkan roknya hingga celana dalamnya terlihat seluruhnya. Dan dengan menyibakkan celana dalamnya, ‘Veggy’nya yang basah dan sempit itupun sudah menjadi mainan bagi jari-jariku. Namun tidak berapa lama, kurasakan pahanya menjepit tanganku, dan tangannya memegang tanganku agar tidak bergerak dan tidak meninggalkan ‘Veggy’nya. Kusadari Lia mengalami orgasme yang pertama

Setelah mereda, kupeluk erat badannya dan berusaha tetap merangsangnya, dan benar saja, bebrapa saat kemudian, nampak dirinya sudah kembali bergairah, hanya saja kali ini lebih berani. Lia membuka celana dalamnya sendiri, lalu berusaha mencari dan memegang ‘Mr. Penny’ku. Sementara secara bergantian bibir dan buah dadanya aku kulum. Dan dengan tanganku, ‘Veggy’nya kuelus-elus lagi mulai dari bulu-bulu halusnya, bibir ‘Veggy’nya, hingga ke dalam, dan daerah sekitar lubang pantatnya. Sensasinya pasti sungguh besar, sehingga tanpa sadar Lia menggelinjang-gelinjang keras. Kesempatan ini tidak aku sia-siakan, bibirku pindah menuju bibirnya, sementara ‘Mr. Penny’ku ku dekatkan ke bibir ‘Veggy’nya, ku elus-elus sebentar, lalu aku mulai selipkan pada bibir ‘Veggy’ pembantuku ini.

Sudah seperti layaknya suami dan istri, kami seakan lupa dengan segalanya, Lia bahkan mengerang minta ‘Mr. Penny’ku segera masuk. Karena basahnya ‘Veggy’ Lia, dengan mudah ‘Mr. Penny’ku masuk sedikit demi sedikit. Sebagai wanita yang baru pertama kali berhubungan badan, terasa sekali otot ‘Veggy’ Lia menegang dan mempersulit ‘Mr. Penny’ku untuk masuk. Dengan membuka pahanya lebih lebar dan mendiamkan sejenak ‘Mr. Penny’ku, terasa Lia agak rileks. Ketika itu, aku mulai memaju mundurkan ‘Mr. Penny’ku walau hanya bagian kepalanya saja. Namun sedikit demi sedikit ‘Mr. Penny’ku masuk dan akhirnya seluruh batangku masuk ke dalam ‘Veggy’nya. Setelah aku diamkan sejenak, aku mulai bergerak keluar dan masuk, dan sempat kulihat cairan berwarna merah muda, tanda keperawanannya telah kudapatkan.

Erangan nikmat kami berdua, terdengar sangat romantis saat itu. Lia belajar sangat cepat, dan ‘Veggy’nya terasa meremas-remas ‘Mr. Penny’ku dengan sangat lembut. Hingga belasan menit kami bersetubuh dengan gaya yang sama, karena ku pikir nanti saja mengajarkannya gaya lain. ‘Mr. Penny’ku sudan berdenyut-denyut tanda tak lama lagi aku akan ejakulasi. Aku tanyakan pada Lia, apakah dia juga sudah hampir orgasme. Lia mengangguk pelan sambil terrsenyum. Dengan aba-aba dari ku, aku mengajaknya untuk orgasme bersama. Lia semakin keras mengelinjang, hingga akhinya aku katakan kita keluar sama-sama. Beberapa saat kemudian aku rasakan air maniku muncrat dengan derasnya didalam ‘Veggy’nya yang juga menegang karena orgasme. Lia memeluk badanku dengan erat, lupa bahwa aku adalah majikannya, dan akupun melupakan bahwa Lia adalah pembantuku, aku memeluk dan menciumnya dengan erat.

Dengan muka sedikit malu, Lia tetap tertidur disampingku di sofa tersebut. Kuperhatikan dengan lega tidak ada penyesalan di wajahnya, tetapi kulihat kepuasan. Aku katakan padanya bahwa permainannya sungguh hebat, dan mengajaknya untuk mengulang jika dia mau, dan dijawab dengan anggukkan kecil dan senyum. Sejak saat itu, kami sering melakukan jika istriku sedang tidak ada. Di kamar tidurku, kamar tidurnya, kamar mandi, ruang tamu, ruang makan, dapur, garasi, bahkan dalam mobil.


Lia ikut bersama kami hingga tahunan, sampai suatu saat dia dipanggil oleh orang tuanya untuk dikawinkan. Ia dan aku saling melepas dengan berat hati. Namun sekali waktu Lia datang kerumahku untuk khusus bertemu denganku, setelah sebelumnya menelponku untuk janjian. Anak satu-satunyapun menurutnya adalah anakku, karena suaminya mandul. Tapi tidak ada yang pernah tahu..

Senin, 26 Februari 2018

Prediksi Togel Senin 26 Februari 2018....

>>> SINGAPOREPOOLS <<<

ANGKA MAIN : 5 1 7 4
Top 2D : 05 14 21 31 47
Cadangan 2D : 57 64 71 85 95
TOP SHIO : Anjing Kuda Kerbau
COLOK BEBAS : 1 4 7
AS : 0 2 3
KOP : 6 8 9
KEPALA  : Besar / Ganjil
EKOR : Kecil / Genap
Suatu hari di awal bulan Juli tahun 2000 lalu di rumahku kebetulan sepi. Sore itu ibuku sedang pergi ke luar kota dan ayahku sedang kerja di kantornya. Kuundang kedua temanku yang juga sering kukhayalkan bercumbu denganku. Ambar dan Ully. Mereka berdua sama-sama mempunyai payudara yang sama besarnya dengan punyaku. Kami lalu bertiga menonton VCD yang sengaja kuputar film porno yang kupinjam dari sebuah rental. Kami bertiga duduk berdampingan di kursi sofa. Ambar di sebelah kiriku dan Ully di sebelah kananku.

Pada waktu adegan kedua baru mulai vaginaku sudah terasa basah dan tanganku masuk ke celana jeans pendek ketatku. Kebetulan aku sengaja tidak memakai CD sehingga jariku langsung masuk ke vaginaku dan menggeseknya. Ambar melihat perbuatanku dan tangannya juga ikut masuk ke vaginanya sendiri. Tanganku lalu meremas kedua payudaranya yang masih dilapisi kaos oblong yang dikenakannya. Dia tidak menolak dan bibirnya mencium bibirku serta tangannya meremas juga kedua payudaraku. Kami saling meremas dan lidah kami saling menjilat di dalam kehangatan ciuman. Ully yang berada di belakangku bergabung dengan menempelkan kedua payudaranya ke punggungku. Lalu Ambar kutidurkan dan kulepas kaos yang kukenakan.

Setelah itu kutindih dia sambil kuciumi wajahnya. Ully melepas BH-ku dari belakang sehingga aku melepaskan ciuman dari wajah Ambar. Aku akan membalik untuk mencium Ully, tetapi dia dari belakang meremas kedua payudaraku yang sudah telanjang dan tangan Ambar melepas retsluiting celana jeans pendek ketatku. Jarinya berusaha masuk ke vaginaku yang bertambah basah.

Tiba-tiba telepon yang ada di rumahku berdering. Aku tanpa memakai pakaian yang tadi dilepas bangkit ke meja telepon. Ternyata telepon dari ayahku yang mengabarkan bahwa dia tidak pulang karena ada urusan. Aku merasa senang dan berencana mengajak Ambar dan Ully menginap di rumahku. Aku meletakkan gagang telepon dan menuju ke kursi sofa. Kulihat Ambar dan Ully sudah sama-sama hanya memakai pakaian dalam saling berciuman dan mencoba melepas BH yang dikenakan. Kukejutkan mereka dan kukatakan bahwa pemainan ini terpaksa harus berhenti sementara. Mereka kuminta pulang dulu dan kusuruh datang pukul 8 malam untuk melanjutkan permainan. Mereka setuju.

Malamnya Ully datang pertama kali. Karena aku tidak sabar begitu dia masuk dan aku menutup pintu, aku memeluknya dari belakang dan kuremas kedua payudaranya. Kudengar bel pintu. Aku melepaskan pelukanku dan kusuruh Ully langsung ke kamar. Aku membuka pintu dan ternyata Ambar telah datang. Langsung saja kami masuk kamar. Kulihat Ully sudah tinggal memakai pakaian dalam saja sedang tiduran di tempat tidur. Kusuruh Ambar untuk mencumbunya dulu. Ambar langsung melepas pakaiannya dan ternyata dia tidak mengenakan BH hanya memakai kaos singlet dan CD.

Dia lalu menghampiri Ully dan mendudukkannya. Dia lalu mencium Ully dan tangannya melepas BH yang dikenakan Ully. Sedangkan Ully melepas kaos singlet yang dikenakan Ambar dan aku yang berdiri hanya memakai gaun tidur tanpa pakaian dalam langsung terangsang. Kulepas gaun tidurku. Ambar yang melihatku langsung turun dari tempat tidur diikuti Ully. Ambar mendorongku sampai ke tembok lalu mencium bibirku dan meremas payudara kiriku. Sedangkan Ully jongkok di samping kakiku dan kaki Ambar lalu menjilati vaginaku yang basah sambil tidak lupa tangan kirinya meremas kedua payudara Ambar dan tangan kanannya meremas payudara kananku. Aku merasakan kenikmatan yang tiada duanya.

Setelah beberapa menit Ambar dan Ully menjamah tubuhku dan aku sudah merasakan lemas, mereka berdua saling berpelukan dan saling menempelkan vaginanya. Mereka mendesah bersama-sama. Setelah itu Ambar melepas pelukannya dan lalu naik ke tempat tidur. Dia tidur telentang dan Ully menindihnya sambil menciumnya. Tangannya masuk ke vagina Ambar dan mengocoknya perlahan-lahan. Mulutnya perlahan-lahan turun ke vaginanya. Sambil jarinya mengocok vagina Ambar mulutnya juga menjilatinya. Aku yang sudah bergairah lagi ikut bergabung dengan mencium bibirnya yang kelihatannya akan mengeluarkan desahan. Kucium dan kujilat lidahnya. Dia membalas sambil tangannya menarik tanganku agar meremas kedua payudaranya. Kuremas kedua payudaranya dan tangannya juga meremas kedua payudaraku. Ambar ternyata dapat bertahan lebih lama dariku dari jamahanku dan Ully.

Sekarang giliran Ully. Ully tidur telentang dan payudara kirinya dihisap oleh Ambar dan payudara kanannya kuhisap. Dia mendesah dan kedua tangannya juga membalas dengan meremas kedua payudaraku dan kedua payudara Ambar secara bergantian. Jariku dan jari Ambar lalu masuk ke vagina Ully dan mengocoknya perlahan-lahan. Ully ternyata akan mendesah lebih keras lagi sehingga bibirku dan bibir Ambar berebutan untuk menahannya. Bibir kami berdua akhirnya berciuman sambil jari kami berdua kami keluarkan dari vagina Ully dan naik ke atas berebutan kedua payudara Ully. Kami berdua meremas kedua payudara Ully dan ciuman kami turun ke bawah dan menjilati vagina Ully. Ully ternyata kalah dariku dalam bertahan.

Setelah beristirahat sebentar kami melanjutkannya lagi. Aku tidur di tengah berhadapan dengan Ully dan Ambar berada di belakangku. Kami mulai lagi dari awal dan tidak lupa bergantian posisi tengah, depan, belakang. Kami bercumbu sampai sekitar pukul 3 dini hari. Setelah itu kami tertidur pulas karena kelelahan. Dengan posisi aku dipeluk Ambar dari depan dan Ully dari belakang.

Pagi harinya aku terbangun dan kulihat Ambar dan Ully sudah tidak ada di tempat tidur. Kudengar desahan-desahan dari dalam kamar mandi. Aku bangkit dan berjalan ke kamar mandi. Kulihat Ambar dan Ully duduk berhadapan di bath tub yang penuh dengan busa sabun. Mereka berdua yang tubuhnya penuh dengan busa sabun sedang saling meremas kedua payudara mereka. Aku lalu berdiri di bawah pancuran dan kuhidupkan kran. Ambar bangkit dari bath tub dan menutup kran pancuran. Dia lalu berdiri dibelakangku dan mengambil body shower. Diusapkannya body shower ke kedua payudaraku dari belakang dan kemudian meremas-remas kedua payudaraku. Aku membalik tubuhku dan membalas meremas kedua payudaranya.

Dia lalu meratakan body shower ke seluruh tubuhku kemudian memeluk tubuhku. Kemudian tangannya membuka kran pancuran lagi. Kami berdua saling melepaskan pelukan dan saling membilas tubuh kami dan juga meremas kedua payudara serta beberapa bagian tubuh yang lain. Setelah kami berdua bersih dari sabun dan busanya, Ambar mematikan kran pancuran dan keluar dari kamar mandi sambil menggaet handuk. Aku masih berdiri dan melihat Ully yang tidur di bath tub yang airnya sudah kering tinggal busa sabun yang menempel di tubuhnya. Kulihat kedua payudaranya dan lalu kuremas. Setelah itu kutindih tubuhnya dan kami pindah posisi. Aku sekarang di bawah dia di atas dan duduk dengan posisi kedua vagina kami saling menempel. Dia meremas-remas kedua payudaraku. Kemudian dia mengusap seluruh tubuhku dengan busa sabun yang menempel di tubuhnya. Kemudian dia menindihku dan membuka kran bath tub. Kami berdua saling membilas tubuh kami dan juga meremas kedua payudara serta beberapa bagian tubuh yang lain.

Setelah itu aku lebih dulu keluar dari kamar mandi setelah menghanduki tubuhku. Aku keluar dengan telanjang karena handuknya dipakai oleh Ully. Ambar ternyata tidak berada di kamar. Aku keluar dan kulihat Ambar dengan melilitkan handuk di tubuhnya sedang berjalan ke arahku sambil membawa secangkir kopi. Kusongsong dia dan kucium dia sambil tanganku meraih cangkir dari tangannya. Kuletakkan cangkir ke meja yang ada di sebelah kami berdiri dan tanganku lalu melepas handuk yang dikenakan Ambar. Kupeluk dia bersamaan dengan pelukan Ully dari belakang. Aku ingin mulai dari awal lagi tetapi kudengar klakson mobil. Kami bertiga berhamburan cepat-cepat memakai kembali pakaian. Ternyata ayahku yang datang.


Hari itu kami tidak melanjutkan percumbuan karena ayahku seharian di rumah. Ambar dan Ully juga pulang ke kostnya masing-masing. Tetapi di hari-hari selanjutnya kami bertiga bercumbu kembali. Entah di rumahku pada saat sepi atau di tempat kost Ambar atau di tempat kost Ully. Tapi sejak awal bulan Agustus tahun 2000 lalu Ully telah mempunyai pasangan cewek baru yang masih muda dan memutuskan berpisah denganku dan Ambar. Perpisahan dirayakan dengan bercumbu semalam suntuk antara aku, Ambar, Ully dan ceweknya. Sejak itu aku hanya bercumbu dengan Ambar. Begitulah pengalamanku bercumbu dengan sesama wanita.

Minggu, 25 Februari 2018

Prediksi Togel Sabtu 24 Februari 2018...

>>> SINGAPOREPOOLS <<<

ANGKA MAIN : 4 8 7 0
Top 2D : 04 17 20 34 48
Cadangan 2D : 50 67 74 80 98
TOP SHIO : Harimau Ayam Naga
COLOK BEBAS : 0 4 7
AS : 1 2 3
KOP : 5 6 9
KEPALA  : Besar / Ganjil
EKOR : Kecil / Genap
Kejadiannya kira-kira 4 tahun yang lalu, ketika aku kuliah semester ketiga di sebuah lembaga pendidikan di Bekasi. Waktu itu, para mahasiswa baru sedang berkumpul untuk membahas tentang uang kuliah yang menurut brosurnya bisa dicicil selama 5 kali, namun kenyataannya para mahasiswa hanya diberikan kesempatan untuk mengangsurnya selama 3 kali. Bagiku sih sebenarnya tidak terlalu masalah, karena aku sudah membayar penuh selama satu tahun, namun karena rasa solideritas terhadap teman, akhirnya aku ikut berkumpul, dan ternyata oleh teman-temanku, aku dipercaya untuk mewakilkan dan menyampaikan keluhan mereka kepada manager lembaga yang bernama Ibu Ratih S.Pd.

Akhirnya aku menuju lantai 4 untuk membicarakan masalah ini kepada Ibu Ratih, dan siapa tahu beliau bisa memberikan solusi yang terbaik untuk anak-anak didiknya. Ketika aku hendak mengetuk pintu ruangannya, terdengar samar-samar suara desah dan erangan yang berasal dari dalam ruangannya. Akupun tahu bahwa suara ini adalah suaranya Ibu Ratih, karena aku sangat hapal dengan suaranya ketika beliau masih memberi mata kuliah Akuntansi Dasar 1.

Kuketuk berkali-kali, namun belum ada jawaban, akhirnya aku beranikan diri untuk langsung membuka pintu. Ku lihat diruang kerjanya, ternyata tidak ada, kucari kesana kemari, akhirnya aku menemukannya sedang serius menghadap kekomputer yang biasa digunakan oleh asistennya (letaknya terhalang oleh sebuah lemari yang berisi bermacam-macam jenis buku). Yang aku tahu, hari ini asistennya belum masuk karena 2 hari yang lalu dia mengalami kecelakaan. Dengan agak ragu aku mencoba mendekatinya.

Dan ternyata.. Ibu Ratih sedang melihat adegan-adegan seks yang ada di internet. Wajar saja tadi terdengar suara orang mendesah keenakan, tidak tahunya waktu melihat adegan itu, Ibu Ratih pun merangsang dirinya sendiri dengan menggunakan jari-jari lentiknya. Aku jadi bingung dan deg-degan, karena sebagai lelaki yang beranjak dewasa, didepanku ada adegan seks yang ditampilkan dimonitor, dan yang lebih membuatku konak, ketika melihat Ibu Ratih yang sepertinya sedang diamuk birahi. Sambil mengangkat kedua kakinya ke atas meja, dan melebarkan kedua pahanya, jari-jari lentik Ibu Ratih terus keluar masuk lubang memeknya yang sudah terlihat basah.

Karena takut ketahuan, dan takut dimarahi akan kelancanganku, pelan-pelan aku menuju pintu untuk keluar. Tetapi tiba-tiba..

“Fik.. jika kamu teruskan langkahmu untuk keluar dari ruangan ini sekarang, nanti aku akan men-DO kamu dari sini. Karena kamu telah lancang memasuki ruangan saya tanpa sepengetahuan saya”.

Karena beliau mengancam akan mengeluarkan saya, akhirnya langkah saya langsung terhenti dan dengan agak terbata-bata saya langsung meminta maaf atas semua kelancangan saya.

Tanpa menunjukan ekspresi apapun, Bu Ratih berjalan mendekatiku sambil bertanya.

“Apakah kamu tahu apa kesalahanmu?”

Dengan gugup saya mengatakan bahwa saya telah lancang memasuki ruangan Ibu tanpa izin.

“Dan kamu tahu apa hukumannya jika telah melakukan itu?”

“Tidak Bu”, jawabku pelan.

“Oke, sekarang kamu akan saya hukum sesuai dengan kesalahanmu, apa yang kamu lihat ketika kamu masuk ruangan ini?”

“Ngga ada bu”.

“Kamu jangan bohong yach, sebenarnya waktu kamu masuk, Ibu sudah mengetahuinya, sekarang jawab yang jujur, apa kamu melihat saya sedang melakukan sesuatu?”

Akhirnya dengan gugup saya menceritakan semua kejadiannya.

“Jika memberi keterangan jangan berbelit-belit begitu, saya tidak mengerti. Sekarang coba kamu peragakan semua yang kamu lihat”.

Akhirnya saya mengambil posisi duduk didepan monitor yang masih menampilkan adegan bercinta antara 2 wanita dengan 1 pria. Dengan hati-hati saya mengangkat kedua kaki saya mengikuti apa yang tadi Ibu Ratih lakukan, namun karena saya terus melihat adegan di monitor itu, akhirnya saya hanya terbengong menyaksikan semuanya. Lama-lama tanpa saya sadari, kontol saya mulai menegang. Namun karena merasa malu takut ketahuan Ibu Ratih, aku pura-pura menyatakan kalau aku tidak bisa mempraktekkan semua yang tadi dilakukannya, karena saya tidak mempunyai memek.

Tanpa disangka, Ibu Ratih malah berkata.

“Kalo begitu, kamu pake memek saya saja, tapi jarinya tetap jari kamu”.

Akhirnya Ibu Ratih memposisikan tubuhnya seperti waktu pertama kali saya lihat. Ragu-ragu saya mendekatinya dan bertanya.

“Tapi kan tadi Ibu tidak pake CD, kenapa sekarang pake CD?”, tanyaku.

“Coba sekalian kamu praktekkan cara membuka CD wanita, apakah kamu bisa?”.

Akhirnya aku tahu bahwa aku akan mengalami hukuman yang sangat menyenangkan.

Tanpa ragu-ragu lagi aku mendekati tubuh Ibu Ratih yang masih menaikan kaki dan melebarkan kedua pahanya di atas meja. Aku langsung menurunkan kedua kakinya dan meminta dia untuk berdiri.

“Saya menghargai wanita tidak hanya di bagian tertentu, saya menghargai semua yang ada pada diri seorang wanita, maka izinkanlah saya untuk mencumbui semua yang ada di diri ibu”.

Dengan tersenyum, akhirnya dia berdiri dan bertanya.

“Kata-katamu cukup romantis, tapi saya minta jangan hanya di mulut saja”.

Thanks God, akhirnya saya diberi kesempatan untuk merasakan apa yang selama ini cuma jadi hayalan saya tentang kecantikan dan kemontokan Ibu Ratih. Dengan lembut, saya mulai menciumi bibirnya yang merah merekah. Ternyata, Ibu Ratih sangat liar (mungkin karena sebelumnya sudah melihat adegan yang merangsang).

“Fik, untuk sekarang ini, Ibu cuma butuh kontol kamu, kamu tidak perlu repot-repot untuk merangsang ibu, karena Ibu sudah tidak kuat lagi menahannya”

Sambil berkata begitu, tanpa sempat membuka bajuku, Ibu Ratih langsung membuka celanaku dan mengarahkan kontolku ke memeknya.

Walaupun tanpa foreplay terlebih dahulu, kontolku memang selalu siap jika disuruh ngentot cewe cantik, karena kontolku sudah terlatih sejak waktu SMA. Sambil berdiri, Ibu Ratih terus menarik dan mendorong pantatnya agar kontolku terus keluar masuk dari lubang memeknya. Aku hanya diam mematung menikmati hangatnya lubang memek Ibu Ratih, karena walaupun aku terlihat pasif, sepertinya Ibu Ratih sangat menikmatinya.

“Terus Fik, enak banget kontolmu fik aacchh.. nikmatnya.. kontolmu Fik.. teruuzzhh.. aacchh.. uuhh hangat dan nikmatnya barang kamu Fik.. gede banget Fik.. terruuzzhh.. aacchh”

Tanpa henti-hentinya Ibu Ratih mendesis seperti orang yang kepedasan.

Meski dari dulu aku terobsesi untuk bisa bercinta dengan Ibu Ratih, namun aku tidak ingin terburu-buru dalam menikmatinya. Aku sengaja membiarkan Ibu Ratih agar dia mencapai puncak duluan, biar bisa memberikan kesan yang baik di matanya.

“Aawww..” ternyata ketika Ibu Ratih mencapai orgasme, tanpa sadar tangannya yang semula memegang pantatku, langsung meremas dengan sekencang-kencangnya, tubuhnya bergetar sebentar, kemudian diam dan langsung memelukku.

“Thanks ya Fik, kamu sudah membantu saya mencapai puncak”.

Ketika pelan-pelan kucabut kontolku yang masih tegak berdiri, Ibu Ratih masih terlihat lelah, namun dari raut wajahnya terlihat sangat puas. Aku sengaja memberi waktu beberapa menit agar Ibu Ratih bisa istirahat dan menikmati sisa kenikmatannya. Beberapa menit kemudian, aku langsung membuka bajuku, menurutku, pertempuran baru akan dimulai, dan dengan perlahan akupun mulai membuka satu persatu pakaian Ibu Ratih. Karena waktu pertama melakukannya, Ibu Ratih tidak memberi kesempatan kepadaku untuk membuka pakaian kami, mungkin saking ngebetnya, dia cuma menaikan roknya (yang kebetulan sudah tidak ber-CD), dan menurunkan celanaku.

“Waktu istirahatnya sudah cukup Bu, sekarang mari kita ngentot lagi, dan tolong puaskan kontol saya dengan segala cara yang Ibu bisa”. Tanpa menunggu lama, kami yang sudah sama-sama telanjang sudah saling memeluk. Aku yang sangat mengagumi kemolekan Ibu Ratih, berusaha untuk menikmati seluruh tubuhnya. Kubaringkan Ibu Ratih dilantai, kedua susu yang padat itu semakin terlihat indah dan mengundangku untuk segera menikmatinya.

“Yaa.. hisap terus sayaangg.. aacchh, teeruuss”

Tanganku pun mulai mencari sasaran yang lain ketika bibirku masih memainkan kedua susunya. Pelan tanganku mulai turun dari kedua susunya dan terus kebawah menggerayangi perut, dan akhirnya jariku merasakan bulu-bulu halus yang tumbuh disekitar lubang kemaluannya.

Ku usap dengan lembut pinggiran lubang kemaluannya, ternyata sudah sangat basah, mungkin karena dia sudah mulai diamuk birahi lagi. Kuelus terus sambil sesekali telunjukku kumasukkan ke dalam memeknya yang sudah terlihat sangat merah akibat terjadinya gesekan. Bibirku langsung berhenti mencumbu bibirnya, aku langsung mengarahkan mukaku kekemaluannya. Dengan kedua tanganku, aku lebarkan lubang memeknya, dan aku langsung menjilati “klit”nya yang agak sedikit “monyong” ke depan. Ibu Ratih seperti orang kesetanan ketika lidahku menyentuh daerah terlarangnya, dia menggelinjang seperti cacing kepanasan, mulutnya terus mendesis seperti ular, dan tangannya seperti mencari sesuatu untuk dipegang.

Seperti kejadian sebelumnya, Ibu Ratih pun mengalami orgasme yang kedua ketika aku baru memainkan memeknya dengan lidah dan jariku. Namun karena nafsuku sudah tidak bisa kubendung lagi, aku tidak memberi dia kesempatan untuk beristirahat, setelah melihat dia terkulai dengan lemas, aku mulai memasukan kontolku ke dalam memeknya. Dengan mengangkat kedua pahanya, dan meletakkan kakinya dipundakku, aku langsung memaju mundurkan pantatku untuk mengeluar masukan kontolku ke dalam memeknya.

Hampir 20 menit aku mengocok memeknya dengan kontolku, mungkin itu membuat gairah Ibu Ratih mejadi bangkit lagi, diapun berusaha untuk menggoyangkan pinggulnya agar kontolku bisa menstimulasi dinding memeknya secara menyeluruh. Aku mengerti apa yang dia inginkan, akhirnya tanpa menyabut kontolku, pelan-pelan kubalikan badannya dan menyuruh dia agar “menungging”. Secara visual, nafsuku langsung bertambah ketika melihat 2 bongkahan daging yang sangat besar dan tanpa berhenti memainkan kontolku, tanganku langsung meremas pantatnya yang sangat mulus, aku usap, aku remas, dan kadang-kadang aku menepuknya sehingga membuat warna kulitnya menjadi agak merah.

Mungkin karena terlalu lelah, Ibu Ratih minta agar aku mencabut dulu kontolku, tapi mendengar dia ngomong begitu, nafsuku malah bertambah-tambah, tanganku langsung menarik rambutnya dan memperkencang gerakan kontolku. Ibu Ratih hanya bisa mendesah, mengerang dan merintih, tanpa bisa memberikan perlawanan lagi. Akhirnya dia hanya pasrah dan terus menikmati sensasi yang aku berikan. Akhirnya aku mencabut kontolku dan meminta Ibu Ratih agar segera mengulum kemaluanku. Mungkin saking lelahnya, dia membalikan badannya sangat lambat, aku yang sudah tidak tahan, langsung menarik wajahnya mengarahkan kontolku ke dalam mulutnya. Sambil terus kukocok, aku tetap memegang kepalanya agar ikut bergerak maju mundur.

Tiba-tiba.. spermaku keluar banyak juga, sampai-sampai, sebagian keluar lagi dari sela bibirnya Ibu Ratih, aku sengaja mengeluarkan spermaku di dalam mulutnya, karena aku bilang, aku paling suka melihat spermaku ditelan oleh pasangan ngeseksku. Dengan cekatan, Ibu RatiHPun langsung menelan semua spermaku dan menjilati kepala kemaluanku, hingga tidak ada sedikitpun spermaku yang tidak tertelan olehnya.

Akhirnya sampai juga aku mewujudkan impianku terhadap Ibu Ratih ini. Ternyata Tuhan telah mendengar dan mengabulkan keinginan yang ada di dalam hatiku. Setelah rapi-rapi, aku utarakan maksud kedatanganku ke ruangannya, dengan seksama, beliau mendengarkan apa menjadi permasalahan diantara anak didiknya, dengan bijak, akhirnya beliau mengatakan.

“Kalau masalah ini akan segera dimeetingkan, dan kamu tidak usah terlalu kuatir, karena keputusan akhirnya tetap ada di tangan Ibu, yang penting jika hari minggu nanti kamu bersedia menemani Ibu check in, minggu depan masalah itu pasti selesai, bagaimana?”


Dengan cepat, aku langsung menjawab, “Ya.. ya.. ya..”

Sabtu, 24 Februari 2018

Prediksi Togel Sabtu 24 Februari 2018....

>>> SINGAPOREPOOLS <<<

ANGKA MAIN : 3 8 6 0
Top 2D : 03 18 26 30 43
Cadangan 2D : 58 60 76 83 90
TOP SHIO : Tikus Ular Kuda
COLOK BEBAS : 3 6 8
AS : 1 2 4
KOP : 5 7 9
KEPALA  : Besar / Genap
EKOR : Kecil / Genap
Kejadian hubungan saya dengan Tante Nita sudah lewat hampir 1 bulan, dan selama itu pula kami tidak pernah lagi melakukan hubungan badan. Dalam pikiran saya, mungkin Tante Nita sudah menyadari kekhilafannya, dan saya juga harus bisa melupakan kejadian tersebut dan menganggap kalau kejadian itu tidak pernah terjadi. Karena pada dasarnya saya juga merasa malu pada diri saya sendiri, tapi dilain pihak saya juga merasakan nikmatnya persetubuhan kami. Mungkin perasaan ini jugalah yang ada di dalam hati Tante Nita.

Seperti biasanya, saya kalau sedang bernafsu sering saya lampiaskan pada film porno dan tentu saja akan berakhir dengan onani. Kalau setiap habis menonton film porno, saya sering membayangkan sangat ingin menikmati tubuh Tante Nita kembali.

Pada suatu sore, ketika saya sedang menikmati film porno dan sedang dalam tahap sangat ingin melakukan hubungan seks, (mungkin seseorang kalau sekali sudah merasakan nikmatnya hubungan seks, akan sulit untuk melupakannya) tiba-tiba berdering telepon dan tentu saja membuatku terhentak seketika dan dengan sedikit mengomel saya bangkit dan menjawab teleponnya (pembaca dapat merasakan kalau kita sedang menikmati sesuatu, terus ada hal yang mengganggu).

Dengan berat saya menjawab, “Halo.., mau cari siapa..?”

Lalu terdengar suara seorang wanita, “Saya ingin mencari Endy, Endynya ada..?”

Dengan sedikit rasa ingin tahu, saya jawab, “Yah, saya Endy, disana siapa yach..?”

Kemudian terdengar suara yang agak genit tapi sangat merangsang, “Hayo.., sudah lupa yach sama saya, padahal belum juga satu bulan..!”

Hati saya langsung berdebar-debar, lalu saya bertanya kembali, “Disana Tante Nita yach..?”

Dan terdengar suara, “Emangnya kamu pikir sapa, sembarangan aja..!”

Lalu saya pun berkata, “Ada keperluan apa Tante..?”

Dengan pelan tetapi agak kesal, Tante Nita berkata, “Kamu kayak nggak tau aja, rumah tante lagi sepi nih, selain itu tante lagi pengen nih, kamu bisa khan nolongin tante..?”

Dengan sedikit jahil saya bertanya lagi, “Nolongin apa tante..?”

Tante Nita yang mungkin sudah kesal sekali, lalu berkata, “Kamu ini bodoh atau pura-pura bodoh sich, udah hampir satu bulan nich.. apa kamu nggak ingin kenikmatan kayak waktu itu..?”

Dalam hati, tentu saya saja saya sudah sangat berharap karena selain rangsangan dari film porno yang saya tonton, saya juga tidak merasa puas akan onani yang saya sering lakukan.

Lalu saya berkata, “Tante tunggu yach, saya segera kesana, paling cuman 10 menitan.”

Dan Tante Nita menjawab, “Yach udah.., cepatan yach, tante tunggu nih..!”

Dalam 10 menit, saya sudah tiba di rumah Tante Nita, dan ternyata Tante Nita sudah menunggu saya di depan rumahnya, terlihat Tante Nita memakai setelan piyama. Lalu kami pun masuk ke dalam rumah dengan nafas terengah-engah.

Saya berkata, “Tante ini bikin capek saya aja..!”

Dan dengan agak manja, Tante Nita berkata, “Masak gitu aja capek, tapi kamu juga dapat enaknya khan, kamu ini juga kok masih juga panggil tante, khan udah dibilang panggil aja dengan Nita, gimana sech..!”

Dengan tertunduk saya berkata, “Iya juga sech, saya lupa tante.. eh.. Nita maksud saya.”

Lalu saya masuk ke dapur dan mengambil minum. Tante Nita pun menyusul saya masuk ke dalam. Sesudah meminum habis air dalam gelas, saya segera menarik Tante Nita dan memeluknya. Dengan manja Tante Nita berusaha untuk melepaskan peluksan saya, tapi saya segera mendaratkan ciuman saya ke bibirnya. Tante Nita terlihat sangat menikmatinya dan mulai membalas ciuman saya dengan mengigit pelan lidah saya, tapi saya juga berusaha membalas ciumannya.

Kami berciuman hampir 3 menit, lalu saya melepaskan ciuman saya dan bertanya, “Nit, saya bole nanya nggak..?”

“Yach.., nanya aja, emang kenapa..? jawab Tante Nita.

Lalu saya berkata kembali, “Kalo bole tau, kamu pake celana dalam warna apa hari ini..?”

Dan Tante Nita berkata, “Eh kamu.. memalukan, masak nanya hal yang gituan..?”

Saya berkata lagi, “Masak nggak bole sich..?”

Tante Nita berkata, “Yach udah.., kamu lihat aja sendiri..!”

Lalu tangan saya mulai bergerilya di sekitar wilayah pinggang ke bawah dan dengan pelan saya mulai membuka celana piyama nya dan telihat kalau Tante Nita memakai CD warna putih dan terlihat bayangan kehitam-hitaman di sekitar lipatan kakinya.

Lalu Tante Nita berkata, “Nah udah tau khan, kok masih diam aja, kayak ngak pernah gituan aja..!”

Dengan tersenyum saya lalu mengendong Tante Nita segera menuju kamarnya.

Tante Nita berkata, “Kamu ini kok nggak sabaran sech..?”

Sampai di kamarnya, saya membaringkan Tante Nita ke ranjang dan segera membuka pakaian serta celana saya, sehingga saya hanya tinggal memakai CD. Sedangkan terlihat kalau kemaluan saya sudah menegang. Lalu saya segera mencium bibir Tante Nita, sedangkan tangan saya mulai aktif bekerja meremas payudara Tante Nita. Kemudian saya pun membuka baju Tante Nita, sehingga tampaklah payudara Tante Nita yang masih terbungkus oleh BH yang berwarna putih juga (dalam pikiranku mungkin BH dan CD Tante Nita adalah satu set, sehingga tampak sangat serasi).

Lalu tangan saya mulai bergerak ke belakang untuk mencari kait dan membuka BH-nya tante, tapi dengan tersenyum Tante Nita berkata, “Ini model baru Ndy.., kaitnya terletak di depan.”

Dan tangan Tante Nita sendiri yang melepaskan kait BH-nya, sehingga tampaklah oleh saya payudara Tante Nita yang masih kencang. Saya segera menenggelamkan wajah saya ke dalam payudaranya. Dengan gerakan meremas dan mulut saya menghisap putingnya, Tante Nita mulai terangsang, ini terlihat dari erangan Tante Nita.

“Uuh.. enak sekali.. terus Ndy.. ehmm..”

Lalu tangan saya mulai bergerak ke bawah, masuk ke dalam celananya dan mulai menyentuh bagian di sekitar selangkangannya, meskipun hanya dari luar celana dalamnya.

Lalu tante berkata dengan sedikit tertekan, “Ndy.. tante nggak tahan lagi nih..!”

Tanpa berpikir panjang lagi, saya segera melepaskan celana sekaligus CD Tante Nita, karena nafsu saya juga telah memuncak. Lalu terlihatlah kemaluan Tante Nita yang ditumbuhi bulu-bulu yang terawat dengan rapih.

Kepala saya segera turun dan segera menjilati kemaluan Tante Nita.

Terdengar Tante Nita menjerit, “Aduh Ndy.., nikmat sekali.. terus.. tante merasa nikmat terus Ndy.. uh.. uh.. ahh..”

Tiba-tiba tubuh Tante Nita mengejang dan pinggangnya terangkat ke atas. Saya mengetahui kalau Tante Nita sudah hampir mencapai klimaksnya, tapi saya segera menghentikan permainan saya, sehingga terlihat kalau Tante Nita sangat kecewa dan berkata, “Kamu kok gitu sech Ndy..!”

Saya berkata lagi, “Nit, nanti saya akan memberikan kenikmatan yang sebenarnya, tapi sekarang kamu harus meluruskan kembali dulu adik saya ini..!” sambil menunjukkan batang kemaluan saya yang sudah agak mengecil.

Saya bangkit dan segera mengarahkan kemaluan saya ke dalam mulut Tante Nita. Tante Nita nampaknya sangat liar dan segera melahap habis kemaluan saya, terlihat kalau kemaluan saya terbenam seluruhnya ke dalam mulut Tante Nita. Dengan gerakan menghisap Tante Nita berhasil membuat kemaluan saya sudah dalam keadaan siap tempur dan sudah dalam ukuran yang maksimum.

Lalu Tante Nita menyuruh saya untuk memasukkan kemaluan saya ke dalam kemaluannya, lalu saya bergerak turun dan tubuh saya menimpa tubuh Tante Nita. Saya mengarahkan kemaluan saya ke lubang kemaluan Tante Nita. Dengan pelan tapi pasti, saya mulai menekan kemaluan saya ke dalam lubang Tante Nita. Karena sudah basah oleh ludah Tante Nita dan kemaluan Tante Nita sudah basah oleh cairan kemaluannya, sehingga memudahkan kemaluan saya menekan, meskipun masih terasa sakit di sekitar kepala kemaluan saya.

Tante Nita mulai menjerit dengan tertahan, “Aduh.. duh.. sakit.. Ndy.. teruskan.. uh.. ah.. ehm.. tapi nikmat sekali..!”

Karena ingin segera mencapai klimaksnya, saya pun segera membenamkan habis kemaluan saya dan terasa kenikmatan yang hebat baik saya maupun Tante Nita.

Kemudian saya segera melanjutkannya dengan gerakan naik turun, sedangkan Tante Nita berusaha mengimbangi permainan saya dengan gerakan pinggulnya ke kiri dan ke kanan. Dan sesudah 5 menit, kemudian Tante Nita menjerit dan kakinya mengunci pinggang saya, kemudian mulai menendang ke atas.

“Ndy.. saya sampai nih.. ah.. uh.. uh.. ehs.. nikmat sekali..!”desahnya menahan kenikmatan.

Sedangkan tangannya bergerak tidak karuan dan mencakar punggung saya, tapi saya sudah tidak mempedulikannya lagi dan terus memompa kemaluan saya ke dalam lubang surgawi Tante Nita.

Selang beberapa detik kemudian, saya merasa ada sesuatu yang akan meledak keluar, dan saya merasakan segera mencapai klimaks.

Lalu saya berkata, “Nita, tahan.., sebentar lagi saya segera keluar..!”

Saya mengerang, “Uuh.. uh.. enak sekali, sungguh enak sekali.”

5 detik kemudian, saya pun menghujani kemaluan Tante Nita dengan siraman air sperma saya dan saya merasakan adanya cairan hangat dalam kemaluan Tante Nita dan dinding kemaluan Tante Nita menjadi agak licin.

Saya tahu Tante Nita dan saya sudah mencapai orgasme bersamaan dan terdengar jeritan, “Uuh.. Ndy.. enak sekali.. tante sampai.. uh..!”

Setelah mencapai orgasme, saya jatuh tertidur di samping Tante Nita.

Tante Nita berkata, “Terima kasih Ndy.. tante puas sekali.., sudah lama tante nggak merasa puas seperti ini..!”

Lalu saya tersenyum dan berkata, “Saya juga puas tante, kemaluan tante nikmat sekali, sungguh saya puas Nit..!”

Kemudian kami pun saling berpelukan dan berciuman kembali.

Setelah hampir setengah jam beristirahat, kami mengulangi kembali permainan seks kami, hanya kali ini Tante Nita berada di atas, sedangkan saya di bawah. Permainan ini hanya berlangsung sekitar 5 menit, karena kami masing-masing sudah lelah pada permainan yang pertama, sehingga pada permainan kedua ini kami merasa tidak senikmat permainan pertama. Setelah lelah dan tertidur, tidak sadar hari sudah sore, maka segera saya membersihkan diri dan ingin segera pulang ke rumah. Tante Nita mengantar saya sampai ke pintu rumahnya.

Dia berkata, “Endy.., tante puas hari ini..!”

Saya berkata membalasnya, “Saya juga tante, tante hebat sekali..!”

Dengan tersipu, Tante Nita berkata, “Kapan-kapan kita lanjutkan lagi..?”

Saya menjawab, “Iya Nita, saya akan dengan senang hati melayanimu, soalnya kamu hebat sech..! Saya suka deh ama kamu..”

Tante Nita berkata lagi, “Iya, kalo kamu ingin, kamu bisa kok telepon tante, nanti kita bisa cari tempat yang aman, soalnya tante juga malu khan kalo tiap hari tante aja yang minta..!”

Lalu saya berkata lagi, “Iya dech tante.., nanti kalo saya pengen, tante harus siap loh..!”

Dengan senyuman, Tante Nita menganggukkan kepalanya.

Saya kembali memeluk Tante Nita dan menciumnya, sedangkan tangan saya bergerak ke arah selangkangannya dan menggosoknya.

Tapi Tante Nita berkata, “Udah donk Ndy.. Tante malu nih digituin terus..!”

Tapi saya terus saja memainkan kemaluan Tante Nita dan berkata, “Malu apanya tante, saya juga udah pernah lihat ama menikmati seluruh tubuh tante kok, tante juga suka khan..?”

Sambil tertunduk, Tante Nita berkata, “Aah.. udahlah.. lain kali aja deh, saya janji pasti akan terus memberi kenikmatan yang lebih ama kamu, udah dech yang lainnya udah mo pulang tuh..! (maksudnya keluarga Tante Nita) Kamu harus segera balik tuh..!”

Lalu saya mengiyakannya dan segera melepas ciuman dan pelukan serta tangan saya dari selangkangan Tante Nita.

Hubungan kami berlansung lama dan hampir 2 tahun. Kami selalu berhubungan dengan diam-diam dan saya selalu puas denga permainan Tante Nita. Sedangkan Tante Nita juga sebaliknya merasa puas akan permainan kami, tapi kami selalu melakukan hubungan seks dengan cara-cara yang tradisional dan tidak pernah mencoba gaya-gaya yang agak berani, seperti gaya anjing, 69 ataupun yang lainnya.

Belakangan ini, dari cerita Tante Nita, saya tahu kalau suaminya (papa teman saya) mempunyai istri simpanan di luar, sehingga Tante Nita merasa sering ditinggalkan dan kebutuhan batinnya tidak pernah tercukupi.

Setelah hubungan yang begitu lama, saya mulai merasakan kalau saya menyukai Tante Nita, tapi saya tidak tahu apakah saya mencintainya atau hanya perasaan karena kami sering berhubungan intim.

Pernah sekali saya mengutarakannya, tapi Tante Nita memberi penjelasan, “Kamu ini hanya terbawa perasaan, diantara kita memang ada rasa suka, tapi tidak pernah saling mencintai, kita hanya membutuhkan masing-masing untuk memuaskan kebutuhan kita..!”
Dan saya mulai mengerti kalau hubungan ini tidak akan berlangsung lama. Setelah saya melanjutkan pendidikan saya di luar kota, saya mulai jarang kembali ke kampung halaman saya. Tetapi saat saya kembali, saya dan Tante Nita selalu mencari kesempatan untuk melakukan hubungan seks kami.


Cerita ini merupakan pengalaman nyata yang saya alami, bukan rekayasa. Meskipun dalam cerita ini, cerita seksnya kurang dominan, tapi saya ingin pembaca tahu konflik batin yang terjadi dan pertentangan-pertentangan dalam diri kita. Terima kasih atas perhatiannya, saran dan kritik saya tunggu di email saya.

Kamis, 22 Februari 2018

Prediksi Togel Kamis 22 Februari 2018...

>>> SINGAPOREPOOLS <<<

ANGKA MAIN : 1 9 7 2
Top 2D : 01 19 27 32 41
Cadangan 2D : 59 67 72 81 99
TOP SHIO : Kelinci Naga Babi
COLOK BEBAS : 1 2 9
AS : 0 3 4
KOP : 5 6 8
KEPALA  : Besar / Ganjil
EKOR : Kecil / Genap
Pada waktu itu aku masih duduk di SMP kelas II, pernah terjadi kejadian yang sangat mengasyikan dan lebih baik ini jangan ditiru. Pada waktu di SMP, aku termasuk anak yang cukup nakal dan sekolahku itu pun merupakan sekolah yang banyak menampung para anakanak nakal, sehingga tanpa kusadari aku pun bisa dibilang lumayan lebih banyak nakalnya dari pada baiknya.

Saat itu ada seorang teman sekelasku yang bernama Ika. Ika memang cewek yang paling dekat dengan cowok dan terkenal paling bandel juga nakal. Tidak jarang temanteman pun menyimpulkan bahwa dia cewek binal, karena dia berpenampilan agak seronok dibandingkan teman-temannya, yaitu dengan baju sekolah yang tidak dimasukkan ke dalam, melainkan hanya diikat antar ujung kain dan menggunakan rok yang sangat minim dan pendek, yaitu satu telapak tangan dari lutut. Ika seorang gadis yang cukup manis dengan ciri-ciri tinggi yang pada waktu itu sekitar 160 cm, berat badan 45 kg dengan kulit putih serta bentuk wajah yang oval. Ika memiliki rambut sebahu, hitam tebal, pokoknya oke punya tuh doi.

Setelah bel kelas berbunyi yang tandanya masuk belajar, semua muridmurid masuk ke kelas. Tetapi anehnya, empat anak yang terdiri dari 3 cowok dan 1 cewek itu masih mengobrol di luar kelas yang tempatnya tidak jauh dari WC, dan sepertinya terjadi kesepatan diantara mereka. Setelah pelajaran kedua selesai, temanteman cowok yang bertiga itu meminta ijin keluar untuk ke WC kepada guruku yang mengajar di pelajaran ketiga, sehingga membuatku curiga.

Di dalam hatiku aku bertanya, “Apa yang akan mereka perbuat..?”

Tidak lama setelah temanteman cowok meminta ijin ke WC tadi, malah Ika pun meminta ijin kepada guru yang kebetulan guru pelajaran Bahasa Indonesia yang lumayan boring. Rasa penasaranku makin bertambah dan temantemanku juga ada yang bertanyatanya mengenai apa yang akan mereka perbuat di WC. Karena aku tidak dapat menahan rasa penasaranku, akhirnya aku pun meminta ijin untuk ke WC dengan alasan yang pasti. Sebelum sampai di WC kulihat temanteman cowok kelasku yang bertiga itu kelihatannya sedang menunggu seseorang. Tidak lama kemudian terlihat Ika menuju tempat temanteman cowok tersebut dan mereka bersama-sama masuk ke kamar WC secara bersamaan.

Rasa penasaranku mulai bertambah, sehingga aku mendekati kamar WC yang mereka masuki. Terdengar suara keributan seperti perebutan makanan di ruangan tersebut. Akhirnya aku masuk ke kamar WC, secara perlahanlahan kubuka pintu kamar WC yang bersampingan dengan kamar WC yang mereka masuki, sehingga percakapan dan perbuatan mereka dapat terdengar dengan jelas olehku.

“Hai Tun, Sep, siapa yang akan duluan..?” tanya Iwan kepada mereka.

Dijawab dengan serentak dari mulut Ika seorang cewek, dia menjawab dengan nada menantang, “Ayo.., siapa saja yang akan duluan. Aku sanggup kok kalaupun kalian langsung bertiga..!”

Aku bertanya-tanya, apa sih yang mereka perundingkan, sampaisampai saling menunjuk dan menantang seperti itu. Tapi aku tetap terdiam membisu sambil memperhatikan kembali, apa yang akan terjadi.

Setelah itu, tidak lama kemudian Asep menjawab dengan nada ringan, “Yah udah, kalau begitu Kita bertiga barengbareng ajah. Biar rame..!” katanya.

Langsung disambut ucapan Asep tersebut oleh Ika, “Ayo cepetan..! Nanti keburu pulang sekolah.”

Dan akhirnya Utun pun berucap, “Ayo Kita mulai..!”

Setelah itu tidak terdengar suara percakapan mereka lagi, tetapi terdengar suara reslueting yang sepertinya dibuka dan juga suara orang membuka baju.

Tidak lama kemudian terdengar suara riang mereka bertiga dengan ucapan menanyakan pada Ika, “Hey Ka.., Siapa sih yang paling besar alat kelamin Kami bertiga ini..?”

Ika pun menjawab dengan nada malumalu, “Kayanya sih Utun yang paling gede, hitam lagi.” dengan sedikit nada menyindir dan langsung dijawab oleh Utun, “Hey Ka..! Cepetan buka tuh baju Kamu, biar cepet asik si Joni, Kita nih enggak kuat lagi..!”

Setelah terdengar Ika membuka bajunya, tidak lama kemudian terdengar suara temanteman cowok bertiga, Utun, Asep, Iwan dengan nada ganas, “Wauw.., benarbenar body Kamu Ka, kaya putri turun dari langit..!”

Tidak lama kemudian Asep bertanya pada Ika, “Ka.., kalau Aku boleh tidak meraba buah dadamu ini yang bagaikan mangkuk mie ini Ka..?”

Ika pun menjawab dengan nada enteng, “Yah sok aja, yang penting jangan dirusak ajah..!”

Utun pun sepertinya tidak mau kalah dengan Asep, dia pun bertanya, “Ka.., Aku bolehkan memasukkan alat kelaminku ke lubang gua rawamu ini kan Ka..?” sambil meraba-raba alat kelamin Ika.

Ika pun menjawab dengan nada mendesak, karena alat kelaminnya sepertinya sedang diraba-raba oleh Utun, “Aahh.. uhh.. boleh Tun.. asal jangan sangar yah tun..!”

Dan terakhir terdengar suara Iwan yang tak mau kalah juga, “Ka.., Aku boleh kan menciumimu mulai dari bibir hingga lehermu Ka.., boleh kan..?”

Ika menjawab dengan nada seperti kesakitan, “Awww.. Uuuhh.. iyaiya, boleh deh semuanya..!”

Suarasuara tersebut terdengar olehku di samping kamar WC yang mereka isi, yang kebanyakan suarasuara tersebut membuat saya risih mendengarnya, seperti, “Aaahh.. eehh.. aawww.. eheh.. owwoowww.. sedap..!”

Dan tidak lama kemudian terdengar suara Ika, “Kalian jangan terlalu nafsu dong..!” kata Ika kepada temanteman cowok tersebut, “Karena Aku kan sendirian.., sedangkan Kalian bertiga enggak sebanding dong..!”

Tetapi mereka bertiga tidak menjawab ucapan Ika tersebut, dan akhirnya terdengar suara jeritan kesakitan yang lumayan keras dari Ika, “Aaawww.., sakit..!”

Ika kemudian melanjutkan dengan ucapan, “Aduh Tun.., Kamu udah mendapatkan keperawanan Saya..!”

Dijawab dengan cepat oleh Utun, “Gimana Ka..? Hebatkan Saya.”

Setelah itu Utun pun mendesah seperti kesakitan, “Adu.. aduh.., kayanya alat kelaminku lecet deh dan akan mengeluarkan cairan penyubur.” kata-katanya ditujukan kepada temantemannya.

Tidak lama kemudian Iwan bertanya kepada Ika, “Ka aku bosan cuma menyiumi Kamu aja Ka.., Aku kan kepingin juga kaya Utun..!”

Iwan pun langsung bertukar posisi, yang anehnya posisi Iwan tidak sama seperti yang dilakukan Utun, yaitu memasukkan alat kelaminnya ke lubang pembuangan (anus) dari belakang, sehingga Ika tidak lama kemudian menjerit kedua kalinya.

“Aaawww.. Iiihh.. perih tahu Wan..! Kamu sih salah jalur..!” rintih Ika menahan sakit.

Tetapi sepertinya Iwan tidak menghiraukan ucapan Ika, dan terus saja Iwan berusaha ingin seperti Utun, sampai alat kelaminnya mencapai klimaks dan mengeluarkan cairan penyejuk hati. Hanya berlangsung sebentar, Iwan pun menjerit kesakitan dan alat kelaminnya pun dikeluarkan dari lubang pembuangan dengan mengatakan, “Aaahh.., uuhh.., uuhh.., enaak Ka, makasih. Kamu hebat..!”

Asep yang setia hanya meraba-raba payudara Ika dan sekali-kali menggigit payudara Ika. Tetapi ternyata akhirnya Asep bosan dan ingin seperti kedua temannya yang mengeluarkan cairan penyubur tersebut sambil berkata, “Ka.., Aku juga mau kaya mereka dong, ayo Ka..! Kita mainkan..”

Ika menjawab dengan nada lemas, “Aduh Sep..! Kayanya Aku udah capek Sep, sorry yah Sep..!”

Akhirnya Asep kesal pada Ika dan langsung saja Asep menarik tangan Ika kepada alat kelaminnya dengan menyodorkan alat kelaminnya.

“Ka.., pokoknya Aku enggak mo tahu.., Aku pinggin kaya mereka berdua..!”

Ika menjawab dengan nada lemas, “Aduh Sep.., gimana yah, Aku benar benar lemas Sep..!”

Aku tetap terdiam di kamar WC tersebut.

Ada sekitar 45 menit berlanjut, dan aku pun berpikir apakah mungkin mereka berbuat oral seks karena masih duduk di SMP. Hal ini mendorong rasa penasaran tersebut untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Akhirnya aku dapat melihat mereka dari atas, karena kamar WC di sekolahku pada waktu itu tembok pembaginya tidak tertutup sampai dengan atas langit, sehingga aku dapat melihat mereka berempat. Karena kesal akibat Asep tidak dipenuhi permintaannya, akhirnya Asep menarik kepala Ika ke depan alat kelaminnya yang sudah menegang tersebut.

Asep berkata dengan nada mengancam kepada Ika, “Ayo Ka..! Kalo gitu kelomohi alat kelaminku hingga Aku merasakan enaknya seperti mereka..!”

Setelah berusaha memanjat untuk melihat adgean secara langsung, aku dapat melihat dengan jelas. Ika seorang cewek langsung saja mengerjakan apa yang disuruh oleh Asep, sedangkan temannya yang berdua lagi, Utun dan Iwan duduk di lantai, tergeletak menahan rasa enak bercampur sakit yang mereka rasakan tersebut.

Tidak berlangsung lama, Asep berkata kepada Ika, “Ka.., Ka.., Ka.., ahh.. aah.. awas Ka..! Aku akan mengirimkan cairan penyuburku yang hebat ini..!”

Kulihat Ika langsung menyopotkan alat kelamin Asep dari mulutnya, dan terlihat raut wajah Ika yang sayu dan sendu bercampur gembira karena dapat uang dan sedih karena keperawanannya sudah hilang oleh mereka bertiga. Dasar Asep sedang kesal, Asep menyemprotkan cairan penyuburnya kepada Ika dan kedua temannya dengan mendesis kesakitan terlebih dahulu.

“Aaahh.., uuhh.., Awas cairan penyuburku ini diterima yah..!” kata Asep sambil tangannya tetap mengocokkan penisnya.

Kulihat Asep menyempotkan cairan penyubur itu dari alat kelaminnya secara kasar.

Setelah ada 15 menit sehabis Asep mengeluarkan cairan penyuburnya, kulihat mereka langsung berpakaian kembali setelah mereka menyopotkan bajubaju mereka sampai tidak tersisa sehelai kain pun. Sebelum mereka keluar, aku langsung cepat keluar dari kamar mandi tersebut secara perlahanlahan agar tidak terdengar oleh mereka. Kemudian aku menuju ke kelas yang telah memulai pelajarannya dari tadi. Hanya berselang beberapa menit, mereka masuk ke kelas seorangseorang agar tidak ketahuan oleh guru kami.

Hari itu tidak terasa lama sampai bel keluar sekolah berbunyi. Kulihat mereka bertiga teman cowokku, Asep, Iwan, Utun sedikit lelah, seperti kehabisan nafas dan anehnya mereka berjalan seperti kehabisan tenaga.

Karena aku suka iseng ke temen, aku langsung bertanya kepada mereka bertiga, “Hey Kalian kayanya pada lemes banget. Habis ngebuat su.., sumur yah..?”

Langsung dijawab dengan enteng oleh perwakilan mereka bertiga, yaitu Asep, “Iya Bie, enak tahu kalo ngegali sumur tersebut dengan ramerame..!”

“Ohh gitu yah..?” jawabku dengan tersenyum karena tahu apa yang mereka perbuat tadi.

Tidak jauh dari tempatku berdiri, kulihat Ika berjalan sendirian dengan memegang tas kantongnya yang sehari-hari tasnya selalu di atas pundaknya. Sekarang hanya dibawa dengan cara dijingjing olehnya.

Langsung saja aku memanggilnya, “Ka.., Ika.. Ka.. tunggu..!”

Ika menjawab dengan nada lemas, “Ada apa Bie..?”

Karena aku juga ingin iseng padanya, kulangsung bertanya, “Ka.., kayanya Kamu kecapean. Habis tertembak peluru nyasar yang menghajarmu, ya Ka..?”

Ika pun menjawab dengan nada kesal, mungkin bahkan tersindir, “Yah.. Bie.., bukan peluru nyasar, tapi burung gagak yang nyasar menyerang sarang tawon dan goa Hiro, tahu..!”

Mendengar nadanya yang tersinggung, aku langsung meminta maaf kepada Ika.

“Ka.., maaf. Kok gitu aja dianggap serius, maaf yah Ka..?” kataku menenangkannya sambil tersenyum bersahabat.

Karena aku penasaran, aku langsung menyerempetmenyerempet agar terpepet.

“Ka.., boleh enggak Ka, Aku coba masuk ke goa Hiro tersebut..? Kayanya sih asik.. bisa terbang kaya burung..!” pintaku sambil tertawa pelan.

Karena Ika sudah kesal dan lelah, Ika menjawab, “Apa sih Kamu Bie..? Kamu mau goa Saya, nanti dong antri.., masih banyak burung yang mau masuk ke goaku, tahu..!”

Dan akhirnya aku tertawa dengan rasa senang.


Ini merupakan pengalaman hidup saya yang dijamin asli.

Rabu, 21 Februari 2018

Prediksi Togel Rabu 21 Februari 2018....

>>> SINGAPOREPOOLS <<<

ANGKA MAIN : 6 3 8 7
Top 2D : 06 13 28 37 46
Cadangan 2D : 53 68 77 86 93
TOP SHIO : Kuda Anjing Tikus
COLOK BEBAS : 3 6 8
AS : 0 1 2
KOP : 4 5 9
KEPALA  : Besar / Genap
EKOR : Besar / Ganjil
Sebut saja aku Gladis. Aku berusia 28 tahun. Aku sudah menikah namun belum dikaruniai anak. Kata orang aku cantik dan memiliki daya tarik. Kadang aku selalu menutup auratku dengan berhijab Namun kadang aku juga tak mengenakannya. Aku memang masih dalam tahap penyesuaian untuk benar-benar berhijab. Kulit putih dan tubuh sintalku selalu aku tutupi dengan pakaian modis ala hijabers atau baju yang sopan jika aku sedang tidak berhijab. Selain wajahku yang cantik aku memiliki payudara yang termasuk besar namun aku tak suka memamerkannya aku malah risih dan menginginkan payudara yang berukuran kecil. Entah saat aku mengenakan hijab atau tidak payudaraku selalu memiliki daya tarik tersendiri dan menjadi santapan para pria nakal. Dasar Pria, pikirannya selalu cabul.

Aku merupakan seorang ibu rumah tangga. Sebelumnya aku merupakan seorang wanita karir namun setelah menikah Mas Reza menyuruhku untuk berada di rumah saja. Mas Reza lah yang berhasil meminangku. Kini usia pernikahan kami memasuki 1 Tahun. Banyak yang bilang kami pasangan yang serasi yang satu cantik dan yang satu tampan. umurnya pun tak beda jauh dariku. Mas Reza bekerja sebagai pimpinan di sebuah Bank. Secara financial kami bisa dibilang mapan.

Aku memang sudah lama berpacaran dengan Mas Reza. Bahkan kami sudah melakukan hubungan terlarang sebelum kami menikah. Mas Reza memang pintar merayu ku dan berhasil menggodaku untuk menyerahkan keperawananku pada saat itu. Mas Reza memang memiliki nafsu sex yang tinggi. Disetiap ada kesempatan Mas Reza selalu menyetubuhiku, entah itu di rumahku, dirumahnya atau kadang kita menyewa kamar di Hotel. Mas Rezalah yang mengajariku bercinta dari yang tadinya pasif hingga aku aktif bermain dalam bercinta. Namun walau aku sudah mengenal nikmatnya bercinta hanya dengan Mas Rezalah aku melakukannya. Setelah 5 tahun berpacaran kami akhirnya menikah.

Setelah beberapa bulan tinggal rumah orang tuaku, akhirnya kami berhasil membeli rumah walaupun berada di pinggiran ibu kota. Rumah minimalis 2 lantai tersebut berada di sebuah Cluster yang didalamnya hanya ada terdapat beberapa rumah dengan bentuk yang sama tanpa pagar pembatas.

Mas Reza semakin giat bekerja, gairah keintiman kami mulai berkurang seiring dengan beban pekerjaannya yang kian bertambah. Apalagi sekarang Mas Reza selalu pulang malam dan pergi pagi sekali. Karena memang jarak dari rumah ke kantor memang agak jauh. Seperti pada malam ini kulihat suami ku yang berada disebelahku nampak sudah tertidur pulas. Padahal aku sedang bergairah. Ku pelorotkan celana pendeknya dan ku telanjangi bagian bawah tubuhnya. Kulihat penisnya yang nampak sedang tertidur. Ku pegang batang lemah penisnya itu, ku genggam dan kubelai lalu ku kocok secara perlahan. Secara alamiah semakin lama penisnya terasa mengeras akibat kocokan tanganku. Aku mulai menjulurkan lidahku, kujilati kepala penisnya lalu turun batang penisnya. Lalu setelah itu ku kulum batang penisnya. ngentot enak nimat dengan gadis jilbab istri orang

“Hmmmmm Mah…”

suami ku mulai bereaksi dan mulai membuka kedua matanya.

“Aduh mah besok kan papah mesti kerja. Nanti aja pas weekend papah bakalan puasin mamah”ujar suamiku

“Pah, mamah lagi on. Please pah sekali saja”ujarku

“ya udah mah maen cepet aja. Mamah aja yang gerak papah capek”ujarnya

Aku langsung menurunkan CD ku. Ku angkat gaun tidurku lalu ku posisikan diriku diatas tubuh suamiku dalam posisi WOT. Liang senggamaku yang sudah basah mulai menyentuh kepala penisnya yang sudah tegang karena ulahku. Ku genggam penisnya dan kuarahkan masuk ke liang memekku sambil kuturunkan tubuhku.

“Blessss”

“Hhhhhmmm Pahhhh”desahku

Kurasakan penis suamiku sudah masuk seutuhnya tertelan di dalam liang memekku. Aku mulai menggoyangkan pinggulku maju mundur menggoyang penisnya. Penisnya terasa penuh diliang senggamaku. Semakin aku menggoyang pinggulku rasa nikmat semakin menjalar ke seluruh tubuhku.

“hmmm, ooohhhhh, ahhhhhhhh”

“Pah, mainin toked mamah dong Pahhhhh jangan tidur terus”

“Ohhhhhh, Ahhhhhhhhh”

Aku terus menggerakan pinggulku. Sambil satu tanganku meremas-remas payudaraku. Satu-satunya penis yang selalu menusuk di liang memekku itu bergerak mengikuti irama goyanganku.

“Hhhhmmmm Masssss”

“Bangun Massssss”

“Entotin aku Masssss”

Mas Reza mulai terpancing ajakanku. mungkin dia juga merasakan kenikmatan atas jepitan liang memekku. Mas Reza nampak mulai membangunkan badannya lalu kami pun berciuman dengan ganasnya. Mas Reza mulai aktif bermain. Tangannya mulai menuruni kedua tali gaun tidurku lalu memelorotkannya. Kedua payudaraku tak dibiarkan bergelantung dengan bebas. Tangannya langsung menangkap, meremas-remas dan kadang memilin kedua putingku. Aku semakin bergairah kareba mendapat rangsangan darinya.

“nakal kamu Mah. Kamu harus dihukum”ujarnya setelah menyudahi aksi ciuman kami

Aku masih bergoyang dan bibirnya kini mulai mengulum dan menyedot-nyedot putingku. Membuat tubuhku semakin sensitif dan terasa begitu nikmat.

“Ohhhhhhh Pahhh, terus hisap puting mamahhh.. Ohhhh”desahku

Aku semakin tak tahan. Liang memekku semakin basah saja. Aku sedang mengejar Orgasmeku. Gerakan pinggulku semakin liar dan Lidah Mas Reza semakin menari2 dan menggelitik diputingku. Aku tak tahan lagi.

“ohhhhhhhh, ahhhhhhhhhh, ahhhhhhhhh”

“Pah, aku mau hmmmmm aku mau…..”

“aku mau sampe pahhhh”desahku sambil menjambak rambut suamiku

“Aaaaaaahhhhhhhhhhh”

Kurasakan orgasme menerpaku. Rasa nikmat menjalar keseluruh tubuhku dengan reaksi cairan cintaku yang semakin membanjiri liang memekku. Mas Reza, cerita seks selingkuh dengan tetangga menyadari bahwa aku sudah mencapai klimaksnya. lalu kini dia yang mengambil alih permainan bercinta kami. Aku lalu ditidurinya dibukanya kedua kakiku lalu mas Reza kini sudah berada diatasku Lalu penisnya kembali melesat didalam liang memekku.

“Ohhhhhhh Pahhhhhh”desahku

Mas Reza mulai memompa penisnya di liang memekku. Pinggulnya bergerak maju mundur dengan cepat di liang senggamaku. Mas Reza sepertinya ingin buru-buru menuntaskan permainan cinta kami.

“PlakkkkkPlokkkkkkPlakkkkkkk”

“Ahhhhhhhh,Ohhhhhhh,Ahhhhhhh”

“Ohhhhh mahhhh Papah”

Kurasakan Penisnya mulai berdenyut di dalam liang memekku. Mas reza sedang mengejar orgasmenya.

“Papah, papah sampeeeee”

“Ohhhhhhhhhh”

“crotzzz,crotzzzz,crotZzzz”

Mas Reza pun menumpahkan cairan cintanya di dalam liang memekku.

Samar-samar ku dengar bel rumahku berbunyi. Aku mulai terbangun dari tidurku. Kulihat Mas Reza sudah tak berada di sampingku lagi. Kulihat ke arah jam ternyata sudah menunjukan jam 10 pagi. Ternyata aku kesiangan, tubuhku masih telanjang dan kurasakan ada bercak-bercak sperma di perutku. Mas Reza pasti sudah menggauliku lagi. Aku beranjak dari tempat tidurku. Berjalan cepat ke Kamar mandi untuk membilas tubuhku. Lalu ku kenakan gaun tidurku lagi tanpa mengenakan pakaian dalam. Aku rerburu-buru karena bel rumah ku terus berbunyi lalu ada suara orang memanggil-manggil namaku.

“Gladisss”

“Ting Tong Ting Tong”

“iya, sebentar”jawabku

Ku buka pintu rumahku ku dapati. Sella dan Mas Baim tetangga rumahku nampak bengong melihat kearahku. Aku pun mulai tersadar karena sinar matahari tepat kearahku dan nampak menerangi tubuhku yang masih mengenakan pakaian yang sexy. Aku jadi risih sendiri mendapat tatapan nakal tetanggaku terutama dari Mas Baim yang nampak mesum menatap tubuhku terutama kedua tokedku. Aku biasanya selalu mengenakan pakaian sopan. Mungkin baru kali ini Mas Baim melihatku dengan pakaian seperti ini.

“Hello Sella, Mas Baim ada apa ya kok malah pada bengong”jawabku

“Oh my god Gladis kamu sexy banget say, pantes Mas Reza betah dirumah mana toked kamu gede banget lagi say”jawab sella lalu melihat ke arah suaminya yang nampak masih terbengong

“Auwwwww”ujar Mas Baim karena mendapat cubitan dari Sella

“Mata dijaga ya. Awas ya Pah kalau sampai konak ngeliatin Gladis nggak aku kasih jatah sebulan”ujar Sella

“yah jangan dong Mah. Lagian kan yang ngegoda papah Gladis tuh”ujar Mas Baim yang tak mau disalahkan

“eh enak aja ya Mas Baim”jawabku sambil tertawa

Sella lalu mengusir Mas Baim yang nampaknya sedikit kecewa. Kuajak Sella masuk kedalam rumahku dan kami pun mulai asik mengobrol. Sella ternyata ingin memberiku oleh-oleh karena dia habis berlibur ke Bali bersama misuanya. Sella dan aku memang mulai memiliki hubungan yang dekat. Begitupun Mas Baim dan juga Mas Reza. Mungkin karena kami seusia dan rumah kami juga bersebelahan. Sella tak kalah cantik denganku. Bahkan aku iri dengan tubuh Sella yang nampak proporsional dengan ukuran payudaranya yang pas tidak begitu besar dan juga kecil. Sella sama sepertiku belum memiliki anak dan juga merupakan seorang ibu rumah tangga. Namun yang berbeda adalah pekerjaan suami kami. Mas Reza merupakan pegawai kantoran sedangkan Mas Baim merupakan kontraktor yang bekerja jika memang sedang ada proyek.

Setelah asik mengobrol Sella kembali kerumahnya sedangkan aku kembali beraktifitas sebagai ibu rumah tangga. Tak hanya Sella dan Mas Baim saja namun aku juga masih memiliki tetangga yang belum begitu ku ke kenal. Sebagai warga baru aku memang harus aktif berkenalan dengan para tetanggaku yang lainnya.

Seperti biasa sore ini Mas Reza mengabariku bahwa dia akan pulang malam. Kulihat kearah luar hari sudah menjelang sore. Aku bingung mengisi waktuku dengan apa. Memang sudah waktunya aku memiliki anak, Namun Tuhan belum memberikannya. Padahal aku dan Mas Reza selalu mencoba dan aku pun tahu kalender kesuburanku. aku mulai mempelajarinya semenjak pacaranku dengan Mas Reza sudah tak sehat lagi, aku tak mau kebobolan apalagi sampai hamil diluar nikah. Apalagi Mas Reza pada waktu itu malas sekali mengenakan kondom. Dasar Pria maunya enaknya saja gilaran tekdung pada lepas tanggungjawab.

Akhirnya sore itu kuputuskan untuk berkunjung ke rumah Sella.

“Ting Tong Ting Tong”bel rumah Sella

“Sellaaaaaaa”ujarku

“iya sebentar Dis”jawab suami Sella dari dalam rumah

Kulihat Mas Baim membukakan pintu rumah. Mas Baim nampak memamerkan tubuh atletisnya dengan lilitan handuk yang menutupi tubuh bagian bawahnya

“Mau main ya Dis. Masuk aja”ujarnya

“ih Mas abis mandi ya. Sellanya ada di rumah nggak”tanyaku

“ya nih abis mandi, mau dimandiin sekalian nggak Dis. Sella juga lagi mandi tuh”ujarnya

“Ih Mas Baim nakal, aduin ke Sella nih”ujarku

“Ye, jangan Dis bahaya, kan Mas cuma bercanda. Ya udah masuk aja yuk”ajaknya

“nggak deh Mas. Kalau gitu nanti malem aja aku mainnya”ujarku lalu kembali ke rumahku

Malam harinya aku kembali bermain ke rumah Sella. Kini aku sudah berada didalam rumahnya. Ku lihat Sella nampak sedang di pijit oleh terapis pria.

“Mas Baim keluar ya Sell”ujarku

“Iya lagi ada penawaran proyek katanya”jawab Sella

“gila berani juga Sella dipijit ma terapis cowok nggak ada suaminya”ujarku dalam hati

Namun aku salah sangka. Tenyata terapis itu bukannya cowok tulen. tetapi cowok melambai.

“Sis, ikutan di pijit yuk. Tince jamin ueeeenak dan bikin badan seger”tawar sang terapis

“Ya udah Dis. Abis Tince mijit aku dia mijit kamu ya say”ujar Sella

“aduh gimana ya. Aku nggak pernah di pijit cowok say”jawabku

“yeeee, tince ini cewek yang menjelma jadi cowok say. Jadi nggak bakal bisa konak dia. Lagian dia udah langganan aku say. Aku jamin aman”jawab Sella

“tapi kalau kamu mau dipijit jangan disini. Nanti si Baim nepsong Lagi liat kamu telanjang Say. Kita pindah ke kamar aja yuk”ujar Sella

Kami pun beranjak ke dalam kamar Sella. Sella sudah tak malu Lagi dan melepaskan kainnya yang menutupi tubuh telanjangnya. Tubuhnya begitu putih dan mulus. Mungkin kalau si Tince lelaki Tulen Sella sudah di cabulinya atau bahkan di perkosanya. Sella kini sudah tidur tengkurep diatas kasurnya lalu tangan Tince dengan cekatan mulai kembali memijitnya. Sella nampak relax dan semakin lama sepertinya dia sudah tertidur. Tak terasa waktu terus berjalan. Aku yang sedang sibuk main Hp diberitahu Tince kini giliranku untuk dipijit namun aku ragu jika harus telanjang apalagi ini di rumah orang.

“udah sis nggak usah takut ma Tince. Kalau pijitan Tince nggak enak sis nggak usah bayar”ujarnya

“tapi jangan dsini Tince. Pindah ke rumahku aja yuk”jawabku

“kasian dong sis masa Sella kita tinggal gitu aja. Udah disni aja nggak apa-apa”ujar Tince

“ya udah deh”jawabku

“tapi jangan kenceng-kenceng ya Say. Aku nggak begitu suka dipijit”jawabku sambil membuka pakaian yang ku kenakan

“badannya bagus banget Sis, perawatan ya. Itu melon apa toked gede bingitz”ujar Tince

“Apaan sih Tince, iyalah tubuh harus dirawat biar suami nggak berpaling”jawabku

“alah sis cowok mah kalau dasarnya nakal mau secantik apa istrinya tetep aja maen juga diluaran”ujar Tince

“hihihi iya juga sih”jawabku sambil menikmati pijatan tangan Tince

Aku mulai merasa relax dan nyaman. Pijatan tangan Tince begitu nikmat memijat badanku. Pantas saja Sella dengan cepat langsung tertidur. Aku semakin lama semakin tenggelam dalam pijatan tangan Tince yang membuatku relax dan mengantuk lama-lama aku pun tertidur.

“Ahhhhh, Ohhhhhhh teruss Ko, sodokin memek Sella”desah Sella

Samar-samar kudengar Sella terus mendesah mengganggu tidurku saja. Aku mulai membuka mataku ternyata kamar ini nampak terang. Kulihat disebelahku Sella nampak sedang disetubuhi oleh seorang pria yang tak ku kenal. Namun pria itu bukan Mas Baim. Sella pun menyadari bahwa aku sudah terbangun. Dan menghentikan permainan cintanya bersama pria asing itu.

“Sella, whattt??”ujarku kaget segera kulihat tubuhku yang masih telanjang namun ternyata terselimuti dengan baik oleh bed covernya.

“hihihi Dis, pake acara bangun kamu. Ganggu aku aja. nyenyak juga ya tidur kamu”

“UdahTenang aja aku nggak ngapain-ngapain kamu kok”ujar Sella

“Tapi Sell, kok kamu gituan sama cowok lain. Kamu selingkuh Sell”ujarku

“No,no,no tuh Mas Baim lagi duduk disana”ujar Sella

Kulihat kearah Mas Baim yang sedang duduk di pojokan dengan tubuh telanjangnya tangannya memegang penisnya namun penisnya terlihat tak berereksi

“mba temennya boleh juga tuh”ujar pria asing itu

“lo sentuh dia. Lo gue end”jawab Sella

“Cuma bercanda mba Sella”jawab pria itu

Cowok itu nampak memandangku dengan penuh nafsu. Sekarang aku malah bingung untuk bertindak.

“jadi gini Dis. Aku dan Mas Baim punya masalah dalam hubungan Sex. Mas Baim penisnya susah untuk berereksi. Dan ini Riko temannya Mas Baim yang selalu membantu kami dalam hubungan sex”ujar Sella

Aku mulai menangkap apa yang dimaksud Sella. Jadi Mas Baim ternyata penisnya tidak bisa berereksi. Aku tak menyangka padahal tubunya terlihat Atletis, maco dan tampan. Sedangkan pria bernama Riko itu badannya biasa saja penisnya tidak begitu besar namun panjang dan terlihat agak bengkok keatas.

“sudah berapa lama kalian begini”selidikku

“sudah lama Dis. Memang malam ini sudah dijadwalkan. Namun aku lupa memberitahu Mas Baim bahwa ada kamu disini. Tolong jaga rahasia ini ya Dis dari Mas Reza juga”ujar Sella

“ya Sell aku janji bakal jaga rahasia ini. Ya udah aku kalau gitu pulang aja deh Sell”ujarku

“okey. Aku mau pindah kamar. kamu pake buju dulu Say”ujarnya

“Pahh anter Gladis dulu ya”ujar Sella lalu bangkit dan mengajak Riko untuk pindah kamar

“Iya Mah tenang aja”jawab Mas Baim

“Mas Baim kok nggak keluar. Aku mau pake baju nih”ujarku

“nggak usah malu Dis. aku udah lihat kamu telanjang. Percuma juga burung ku tetep nggak bangun tuh. Ya udah aku tunggu diluar deh”ujarnya

“tunggu, tunggu Mas. Jadi pas aku tidur tadi Sella ngasih lihat tubuh telanjangku gitu”ujarku terkaget

“Iya Dis tapi tenang aja kita nggak aneh-aneh kok. Aku penasaran sama tokedmu kali aja bisa ngebangkitin burungku, ternyata zonk juga”ujarnya lagi

“Masa sih Mas, udah ngeliat toked aku nggak bangun juga. Nih aku kasih lihat lagi tokedku apa bener itu kamu nggak bisa bangun Mas”ujarku sambil memperlihatkan kedua bongkahan payudaraku

Mas Baim nampak menelan ludahnya.

“jujur aku Nafsu Dis tapi percuma juga kalau punyaku nggak bisa bangun”ujar Mas Baim dengan mimik kecewa


Dan benar saja kulihat burung Mas Baim masih nampak layu. Kasian juga aku melihatnya. Kutangkap ekspresi putus asa di wajahnya. Mas Baim pun melangkah keluar kamar. Aku mulai menyadari kegilaan ku yang dengan spontan memamerkan kedua tokedku sama mas Baim. Gila juga aku. Aku segera mengenakan baju ku. Lalu aku beranjak untuk kembali ke rumahku. Sebelum keluar rumah Sella, aku mendengar samar-samar suara desahan Sella yang sedang bersetubuh dari kamarnya. Kasian juga Mas Baim tidak bisa menikmati istri cantiknya. Tega juga Sella bercinta di depan suaminya.