>>> SINGAPOREPOOLS <<<
ANGKA MAIN : 4 8 1 6
Top 2D : 04 18 21 36 44
Cadangan 2D : 54 68 71 86 94
TOP SHIO : Monyet Kelinci Kerbau
COLOK BEBAS : 1 4 6
AS : 0 1 2
KOP : 4 5 6
KEPALA : Kecil / Ganjil
EKOR : Besar / Genap
Suatu waktu,
pas aku lagi kluar kota, malemnya gak adakegiatan, Kebetulan hotel tempat aku
nginep dekat ma kampus universitas terkenaldi kota itu. Malemnya, karena gak
ada kegiatan, aku iseng menuju ke warnet yangterletak dekat hotel, persis
disebrang universitas tersebut. Biasanya kalo malem gini, pasti banyak
mahasiswa dan mahasiswi yang lagi di warnet. Cuma ketika aku ke warnet dah
cukup larut, dah ampir jam 10 malem. Kata bellboy hotel, warnet tu buka 24 jam.
Sampe disana,
warnet dah sepi, tapi aku lihat dipojokan masih ada prempuan abg lagi didepan
komputer. aku minta petugas warnet komputer disebelah tu abg, dibolehin ma yang
jaga. Aku duduk disebelahnya, aku senyum ketika dia noleh ke aku. Manis juga ni
anak, dia pake jins dan blus tengan panjang. Karena blusnya ketat, tercetaklah
sepasang toket yang lumayan besar. Dia juga senyum.
“Sendirian aja
nih”, sapaku.
“Berdua ma om
kan”. Aku senyum, brani juga ni anak.
“Tumben si
kesini om”.
“Aku dari luar
kota, malem gini gak ada kerjaan, ya aku mampir ja ke warnet, kan bisa
browsing”.
“Om suka
browsing apaan”.
“Yang seru2″.
“apaan tu om”.
“Ya udah kamu
logout ja, kita browsing bareng, pake 1 komputer ja, nanti aq cari situs2nya”.
Dia mematikan
sambungan internetnya, dan duduk disebelahku. Karena tempatnya sepit, jadi
agakberdesakan.
“Kamu namanya
siapa ? aku edo”.
“ayu om”. “Kamu
sekola disini juga ya”.
“Iya om”.
“Dah semester
brapa”.
“Baru masuk”.
“Wah masi abg
banget ya”.
“La iyalah om,
kan baru lulus smu, skarang kuliah disini”. Aku membuka satu situs dewasa,
“Kamu mo liat gambar
atau video?”
“Video lah om,
kan lebih live”.
“Cuman
donlodnya suka lama”.
“Ya gak apa,
nunggunya kan bisa ngobrol”.
“Mang nya gak
dicariin”.
“Dicariin sapa
om, aku kos kok”. Aku membuka situs dan mengklik movie, aku milih satu thread
dan mulai donlod. Karena kebetulan warnet dah tinggal kita ber2, ditambah
petugasnya, donlodnya jadi lumayan cepet. Abg lagi maen ma om2.
“Gede banget ya
om kontolnya”, kata ayu tanpa tedeng aling2.
“Pernah gini
Yu”.
“Om mo tau
aja”.
“Kayanya pernah
ya Yu”.
Ayu diam saja,
matanya menatap layar monitor. Aku tidak menyia2kan kesempatan ini, ku elus
pahanya.
“Om, geli ah”,
Ayu menggeliat
tapi tetep saja menatap layar monitor. Pahanya terus saja kuelus2, tangan
kuselipkan diantara ke 2 pahanya, tanpa sadar Ayu membuka pahanya. Aku
menggosok pahanya makin keatas kearah selangkangannya. Karena tempatnya sempit,
Ayu gak bisa mengangkangkan pahanya lebar2.
Tanganku pindah
sasaran, kuelus toketnya yang membusung. Ayu kaget karena aku meremas perlahan
toketnya, “Om…” dia melenguh tetapi tetep saja matanya menatap layar komputer.
“Wah abis om,
cari yan lan lagi dong om, yang seru kaya gini”.
Aku mengklik
film brikutnya. Sembari nunggu donlod, aku meremes toketnya lagi.
“Toket kamu
besar dan kencang Yu, sering diremes2 ya”.
“Om iseng ih”.
“Tapi kamu suka
kan”, jawabku sembari terus meremes toketnya.
Ayu membiarkan
ulahku, kebetulan donlod dah selesai, Ayu kembali menatap tayangan di monitor
tv, aku makin gencar merems2 toketnya.
“Yu, aku
ngacengnih”, bisikku sembari mencium pipinya.
“ke hotelku
yuk”.
“Tanggung om,
ampe filmnya abis ya”. Wah asik juga nih, ajakanku dia iyakan.
Aku terus saja
meremas2 toketnya, Ayu mulai terangsang karena ulahku, lagian pengaruh film
bokep mulai merasuk pada dirinya. Akhirnya filmnya slesai juga.
“Jadi Yu,
ikutaku ke hotel”.
“Yuk om, aku
juga pengen neh”. Aku menyelesaikan bayaran 2 komputer yang Ayu dan aku pake,
aku menggandengnya kluar warnet dan berjalan menuju ke hotel. Gak jauh si
jaraknya dari warnet. Ketika lewat resto yang masih buka,
“Kamu laper gak
Yu, kalo laper cari makan dulu yuk”.
Ayu mengiyakan
ajakanku, mampirlah kita diresto itu, dah sepi, kami pesan makanan dan minuman.
Karena sepi, pesanan cepet dihidangkannya. Sembari makan Ayu cerita lebhi
banyak tentang dirinya. Rupanya dia sering ngentot sama cowoknya, mahasiwa
kakak kelasnya. Ya dikosnya bebas, jadi mudah aja cowoknya nginep dan ngentotin
Ayu.
“Kamu kok mau
aku ajak ke hotel Yu”.
“Kata temenku,
ngentot ma om2 lebih nikmat dari pada sama cowok sendiri. Makanya aku
penasaran, pengen nyobain ngentot ma om. Bener ya om bisa bikin aku nikmat”.
“Ntar kamu
rasain sendiri ja”. Kami makan santai saja sembari ngobrol, becanda.
Makin dilihat
Ayu makin bikin napsu aku. kalo dia tertawa, toket montoknya ikut berguncang2,
padahal kliatan dia pakebra.
“Toket kamu
besar ya Yu, kalo kamu ketawa sampe ikutan bergerak. Keseringan diremes ya”.
“Iya om, hobi
banget cowokku ngeremes dan ngemut pentilaku”.
“Kamu gak ada
jadwal ngentot ma cowok kamu malem ini”.
“dia lagi
keluar kota om, kebetulan ketemu ma om, aku suka ngeliat om, ganteng, atletis
lagi badannya, mudah2an ja kontol om perkasa”.
Selesai makan,
aku membayar billnya, trus kita menuju ke hotelku. Di kamar, Ayu kurangkul.
Sebuah ciuman mendarat dipipinya. Aku menggandengnya dan duduk di sofa empuk
yang ada di kamar. Kamar hotelnya cukup besar, berisi satu tempat tidur besar
dan seperangkat sofa, selain meja rias. Aku mengambil minuman kaleng dari
minibar, kubuka dan kuberikan kepadanya.
“Ayo minum, santai
saja, mau mandi dulu enggak, kan tadi panas diluar”, kataku sambil menepuk2
pahanya.
Sambil
tersenyum-senyum aku berlalu ke kamar mandi. Gak lama kemudian, aku keluar dari
kamar mandi hanya dengan bersarungkan handuk dipinggang.
“Gantian deh
mandi biar segar”.
Di kamar mandi,
di bawah shower, Ayu mengelus2 toketnya dengan busa sabun, demikian pula dengan
jembut dan memeknya, sehingga napsunya menjadi ber kobar2. Selesai mandi Ayu
kluar hanya pake daleman yang seksi, bra dan CD mini yang tipis model bikini,
sehingga bra hanya ditalikan di belakang leher dan punggungnya, sedang CD
mininya ditalikan di kiri dan kanannya. Karena branya tipis, otomatis pentilnya
yang sudah mengeras menonjol sekali, demikian juga jembutnya yang lebat sangat
berbayang dengan CD tipis itu. Karena bentuknya yang mini, jembutnya menyembul
di bagian atas, kiri dan kanan CD nya. aku yang sedang duduk di sofa
membelalakkan mata ketika melihat dia keluar dari kamar mandi hanya berbalut
bikini tipis dan seksi itu.
“Lama sekali
sih mandinya, pasti deh ngelus2 diri sendiri, ya. Kamu cantik sekali Yu, seksi
sekali”.
Diaduduk
disebelahnya dan menjawab “Habis om sih mandinya gak ngajak2, sehingga terpaksa
Ayu ngelus2 sendiri. Om suka kan ngeliat Ayu pakai bikini seperti ini”.
“Suka banget,
kamu napsuin deh Yu”.
“Udah ngaceng
dong om”.
Ayu yakin
melihat pemandangan yang menggairahkan ini pasti mengungkit nafsuku. Kontolku
terlihat mulai bergerak-gerak dibalik handuk yang disarungkan dipinggangku.
”Ayutahu, pasti
om suka, tak usah khawatir, kan malem ini sepenuhnya milik kita.”Aku lalu
mencium pipinya.
Dalam hitungan
detik mulut kami sudah lekat berpagutan. Ayu kurengkuh dengan ketat kedalam
pelukanku. Tanganku mulai bergerilya me remas2 toketnya. Pentilnya yang sudah
mengeras kupelintir2 daribalik bra tipisnya, Ini membuat rangsangan yang lebih
hebat lagi buat Ayu. Ayumenggeliat-geliat sambil mulutnya terus menyambut
permainan bibir dan lidahku .Lidahnya menerobos mulutku dan bergulat dengan
lidahku. Tangannya pun aktifmenerobos handuk yang kukenakan dan me remas2
kontolku yang sudah mulai ngacengitu.
“Om gede banget
kontol nya, pasti om kuat deh ngentotnya. Kita all nitelong ya om”.
Membalas
gerakannya itu, tangan kananku mulai merayapi pahanya yang mulus. Aku menikmati
kehalusan kulitnya itu. Semakin mendekati pangkal pahanya, Ayu membuka pahanya
lebih lebar, biar tanganku lebih leluasa bergerak. Peralahan-lahan tanganku
menyentuh gundukan memeknya yang masih tertutup CD bikini tipis. Jariku
menelikung ke balik CDnya dan menyentuh bibir memeknya dan menggosok2 itilnya.
Ayu mengaduh tetapi segera kubungkam oleh permainanlidahku. Badannya mulai
menggeletar menahan nafsu yang semakin meningkat. Tangannya terus menggenggam
kontolku yang besar dan panjang itu.
“Om, besar
banget sih kontol nya, dipakaiin obat apa sih sampai besar begini”, katanya
sambil mengocok lembut kontolku.
“Kamu sukakan
sama kontolku”, bukan menjawab dia malah balik bertanya.
“Suka banget
om, kalau sudah masuk semua rasanya memek Ayu sesak deh kemasukan kontol om,
apalagi kalau udah om enjot, gesekan kontol om ke memek Ayu terasa banget. Ayu
udah gak sabar nih om, udah pengen ngerasain kontol om nggesek memek Ayu”. jawabnya
penuh napsu.
Kocokan
lembutjari-jarinya itu membuat kontolku semakin ngaceng mengeras. Aku
mengerang-ngerang nikmat. Aku mulai menjilati dagu dan lehernya dan sejalan
dengan itu bibir mungilnya itu menyentuh pentilku. Lidahnya bergerak lincah
menjilatinya. Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa. Tangannya makin
cepatmengocok kontolku yang semakin berdenyut-denyut ngaceng.
“Ayo ke
ranjang”,bisikku, “Kita tuntaskan permainan kita.”
Ayu bangkit
berdiri, aku memeluknya. Kuangkat tubuhnya dan lidahku yang terus menerabas
lehernya membuat nafasnya terengah-engah nikmat. Toketnya lembut menempel lekat
di dadaku. Ayu kurebahkan di tempat tidur yang lebar dan empuk, aku menarik
pengikat bra dan CDnya. Ayu biarkan aku melakukan semuanya sambil ber desah2 menahan
napsunya yang makin menggila. Setelah tak ada selembar benangpun yang menempel
di tubuhnya, aku mundur dan memandangi tubuhnya yang telentang bertelanjang
bulat, bersih danwangi sabun karena habis mandi. Aku memandangi rambutnya yang
kepirangan tergerai sampai kepundak, toketnya yang padat dengan pentil yang
sudahmengeras, perutnya yang rata dengan lekukan pusernya, pahanya yang mulus
dengan pinggul yang bundar digantungi oleh dua bongkah pantat yang bulat padat
dan disela paha itu terlihat gundukan hitam lebat jembutnya.
“Ngapain om
hanya dilihatin saja,” protesnya.
“Aku kagum akan
keindahan tubuhmu Yu”, jawabku.
“Semuanya ini
milik om malem ini”, katanya sambil merentangkan tangannya.
Aku mendekat
dan duduk dipinggir tempat tidur. Ayu kupeluk dengan erat.
“Om, Ayu mau
menjilati om, gantian ya”, katanya.
Aku berbaring,
kemudian mulutnya mulaimenjelajahi seluruh dada termasuk pentilku dan perutku,
terus menurun ke bawahmendekati pusar dan pangkal pahanya. Dengan lincah Ayu
melepaskan belitan handuk dipinggangku. kontolku yang sudah tegang itu mencuat
keluar dan berdiritegak. Dengan mulut ditangkapnya kepala kontolku itu.
Lidahnya dengan lincahmemutar- mutar kontolku dalam mulutnya. Aku
mengerang-ngerang nikmat menahan semua sensasi itu. Puas mempermainkan kontolku
Ayu merebahkan diri disampingku.
Aku mulai
beraksi. Kusergap toket kanannya sembari tangan kanan kumeremas-remas toket
kirinya. Bibirku mengulum pentil toketnya yang mengeras itu. Toketnya juga
mengeras diiringi deburan jantungnya. Puas toket kananmulutku beralih ke toket
kiri. Lalu perlahan tetapi pasti aku turun keperutnya. Ayu
menggelinjang-linjang menahan desakan birahi yang semakin menggila. Aku
menjilati perutnya yang rata dan kujulurkan lidahku ke dalampusarnya.
“Auu..” Ayu
mengerang, “Oh.. Oh.. Oh..” jeritnya semakin keras.
Mulutku semakin
mendekati pangkal pahanya. Perlahan-lahan pahanya membukadengan sendirinya,
menampakkan memeknya yang telah merekah dan basah. Jembut yang hitam lebat
melingkupi memek yang kemerah-merahan itu. Aku mendekatkan mulutku ke memeknya
dan dengan perlahan lidahku menyuruk ke dalam memeknya yang telah basah
membanjir itu. Ayu menjerit dan spontan duduk sambil menekan kepalaku sehingga
lidahku lebih dalam terbenam. Tubuhnya menggeliat-geliatseperti cacing
kepanasan. Pantatnya menggeletar hebat sedang pahanya semakinlebar membuka.
“Aaa.. Auu..
Ooo..”, jeritnya keras.
Aku terus
mempermainkanitilnya dengan lidah. Ayu menghentakkan pantatnya ke atas dan
memegang kepalakuerat-erat. Ayu melolong keras. Pada saat itu kurasakan banjir
cairan memeknya. Ayu sudah nyampe yang pertama. Aku berhenti sejenak membiarkan
Ayu menikmatinya. Sesudah itu mulailah aku menjelajahi kembali bagian
tersensitif dari tubuhnya. Kembali erangannya terdengar tanda napsunya mulai
menaik lagi. Tangannya menjulur mencari-cari batang kontolku. kontolku telah
ngaceng sekeras beton. Ayu meremasnya. Aku menjerit kecil, karena nafsuku pun
sudah diubun-ubunbutuh penyelesaian. Ayu kudorong sehingga rebah ke kasur
empuk.
Perlahan-lahanaku
naik ke atasnya. Ayu membuka pahanya lebar-lebar siap menerima masuknya
kontolku. Kepalanya bergerak-gerak, mulutnya terus menggumam. Matanya terpejam
menunggu. Aku menurunkan pantatku. kontolku berkilat-kilat dengan kepalanya
yang memerah siap menjalankan tugasnya. aku mengusap-usapkan kontolku di bibir
memeknya. Ayu semakin menggelinjang.
“Cepat om. Ayu
sudah nggak tahan!”jeritnya.
Aku menurunkan
pantatku perlahan-lahan. Dan.. BLESS! kontolkumenerobos memeknya diiringi
jeritannya. Ayu tidak perduli apakah tamu disebelah kamar mendengar jeritannya
atau tidak. Aku berhenti sebentar membiarkan Ayu menikmatinya. Lalu kutekan
lagi dengan keras sehingga kontolku yang panjang danbesar itu menerobos ke
dalam dan terbenam sepenuhnya dalam liang memekku. Ayu menghentak-hentakkan
pantatnya ke atas agar kontolnya masuk lebih dalam lagi. Ayu terdiam sejenak
merasakan sensasi yang luar biasa ini. Lalu perlahan-lahanaku mulai
mengenjotkan kontolku. Pantatnya diputar-putar untuk memperbesar rasanikmat. Toketnya
tergoncang-goncang seirama dengan genjotanku di memeknya.Matanya terpejam dan
bibirnya terbuka, berdesis-desis menahankan rasa nikmat. Desisan itu berubah
menjadi erangan dan kemudian akhirnya menjadi jeritan. Akumembungkam jeritannya
dengan mulutku. Lidahku bertemu lidahnya. Sementara dibawah sana kontolku
leluasa bertarung dengan memeknya.
“OH..”,
erangnya, “Lebihkeras om, lebih keras lagi.. Lebih keras.. Oooaah!”
Tangannya
melingkar merangkul ketat. Kuku-kukunya membenam di punggungku. pahanya semakin
lebarmengangkang. Terdengar bunyi kecipak lendir memeknya seirama dengan
enjotan kontolku.
“Aku mau
ngecret, Yu”, bisikku di sela-sela nafasnya memburu.
“Ayujuga om”,
sahutnya, “Di dalam aja om ngecretnya. Ayu ingin om ngecret didalam.”
Aku mempercepat
enjotan kontolku. Keringatku mengalir dan menyatudengan keringatnya. Bibirku
kutekan ke bibirnya. Kedua tanganku mencengkamkedua toketnya. Diiringi geraman
keras aku menghentakkan pantatku dan kontol kuterbenam sedalam-dalamnya. Pejuku
memancar deras. Ayu pun melolong panjang dan menghentakkan pantatnya ke atas
menerima kontolku sedalam-dalamnya. Kedua pahanya naik dan membelit pantatku.
Ayu pun mencapai puncaknya. kontolku berdenyut-denyut memuntahkan pejuku ke
dalam memeknya.
Sekitar sepuluh
menit kami diam membatu mereguk semua detik kenikmatan itu. Lalu perlahan-
lahan aku mengangkat tubuhku. Aku memandangi wajahnya yang berbinar karena
napsu yangtelah terpuaskan. Aku tersenyum dan membelai wajahnya.
“om hebat
sekali”,katanya, “Rasanya lebih nikmat dari dien tot cowokku deh”.
“Kamu juga
luarbiasa Yu, aku sungguh puas karena kamu lebih binal dari cewek abg laen yang
pernah aku entotin, itu yang membuat napsuku juga berkobar2. Kamu tidak
menyesal kan Yu ngen tot denganku?”
“Tidak, Ayu
malah pengen dipuasin lagi”
“Jangan
kawatir, stok pejuku masih banyak” .
Aku mencabut
kontolku dan rebah disampingnya. Kami beralih ke kamar mandi. Aku memandikannya
di shower. Keduatanganku menyabuni seluruh tubuhnya, toket, puser, jembut dan
memeknya menjadi sasaran elusan tanganku yang dipenuhi busa sabun. Gesekan,
rabaan dan remasantanganku akhirnya merangsang napsunya kembali.
“om, Ayu sudah
napsu lagi, pengen ngerasain kontol om keluar masuk dimemek Ayu lagi”, katanya
sambilmeremas2 kontolku yang juga mulai mengeras.
“Iya Yu, sambil
ngeremas2 toketmu,aku juga napsu, main lagi yuk, tapi di kamar mandi ya”.
jawabku.
dalam waktu
singkat Ayu sudah membuat kontolku ngaceng lagi, keras sekali kontolku ketika
dikocok2nya. Aku duduk di atas closet dengan kontolku yang sudah ngaceng
mengacung tegak ke atas. Ayu mengangkangkan pahanya dan mendekatinya dari
depan, siap-siap untuk dientot. Ayu sudah duduk merapat di pahaku. kontolku
yang sudah ngaceng tanpa halangan langsung menerobos memeknya, bersarang
sedalam-dalamnya. Ayu kusuruh segera menggoyang pantatnya. Terasa nikmat
sekali. Kedua toketnya kuremas2 dengan penuh napsu. Aku juga mengenjotkan
kontolku kedepan kebelakang, walaupun dalam gerakan yang terbatas, tapi ini
membuat ayu mengerang keras dan sudah terasa mau nyampe lagi. Hebat benar
napsunya, baru sebentar goyang sudah mau nyampe saking nikmatnya. Ayu menjadi
semakin liar dalam menggoyang pantatnya. Ayu sudah makin terangsang sehingga
akhirnya badannya mengejang-ngejang diiringi erangan kenikmatan.
“Auu..
om!”jeritnya.
Untuk beberapa
saat kami terdiam. Aku memeluknya erat-erat.
“Yu, akubelum
ngecret kok kamu udah nyampe”.
“Habis, nikmat
banget sih rasanya kontol om nyodok2 memek Ayu”.
“Kita terusin
ya Yu”, ayu hanya mengangguk lemas.
Aku mengajaknya
berdiri dan menyuruhnya membungkuk di wastafel dan membuka pahanya lebar2. Aku
mendekat dari belakang. Tanganku menyapu lembut pantatnya yang mulus tapi
padat. Ayu menggigit bibirnya dan menahan napas, tak sabar menanti masuknya
kontolku yang masih keras. Tanganku melingkari kedua pahanya lalukuarahkan
kontolku ke memeknya. Perlahan-lahan kepala kontolku yang melebar dan berwarna
merah mengkilap itu menerobos memeknya. Ayu mendongak dan mendesis kenikmatan.
Sejenak aku berhenti dan membiarkan ayu menikmatinya, lalu mendadak kuhentakkan
pantatku keras ke depan. Sehingga terbenamlah seluruh kontolku dimemeknya.
“Aacchh..!!”,
ayu mengerang keras.
Rambutnya
kujambak sehingga wajahnya mendongak ke atas. Sambil terus menggenjot memeknya,
aku meremas2 kedua toketnya yang berguncang2 karena enjotanku yang keras,
seirama dengankeluar masuknya kontolku di memeknya. Terdengar bunyi kecipak
cairan memeknya, ayu pun terus mendesah dan melenguh. Mendengar itu semua, aku
semakin bernafsu. Enjotan kontol kupercepat, sehingga erangan dan lenguhannya
makin menjadi2.
“Oohh..! Lebih
keras om. Ayo, cepat. Cepat. Lebih keras lagii!”
Keringatku
deras menetesi punggung dan dadanya. Wajahnya pun telah basah oleh keringat.
Rambutnya semakin keras kusentak. Kepalanya semakin mendongak. Dan akhirnya
dengan satu sentakan keras, aku membenamkan kontolku sedalam-dalamnya. Ayu
menjerit karena kembali nyampe untuk yang kedua kalinya. Aku terus meremas2
toketnya dengan penuh nafsu. Aku pun makin keras menghentakkan kontolku keluar
masuk memeknya sampai akhirnya pejuku menyemprot dengan derasnya di dalam
memeknya. Rasanya tak ada habis-habisnya. Dengan lemas ayu rebah di wastafel
dan aku menelungkup di atas punggungnya.Beberapa saat kami diam di tempatd
engan kontolku yang masih menancap di memeknya. Kemudian aku membimbingnya
keshower, menyalakan air hangat dan kami berpelukan mesra dibawah kucuran air
hangat.
Akhirnya terasa
juga perut lapar yang sudah minta diisi, padahal dah makan besar sebelum ke
hotel. Kembali lagi enersiku terkuras ngentotin Ayu. Aku keluar lebih dulu, aku
menelpon room service untuk memesan makanan kecil dan minumannya. Kemudian aku
kembali ke kamar mandi dan memeluknya yang masih berada dibawah shower air
hangat.
“Yu, nikmat
sekali ngentot dengan kamu”.
“iya om, Ayu
juga nikmat sekali, masih ada ronde ketiga kan om?”.
“Pasti dong”.
Terdengar bel
pintu, aku menyarungkan handuk di pinggangku dan keluar kamar mandi, ternyata
room service. Setelah itu aku kembali ke kamar mandi, shower dah dimatikan dan
ayu lagi mengeringkan badannya dengan handuk. Aku pun keluar dari kamar mandi
bersama dengan ayu, terbungkus handuk. Kita duduk di sofa. Kami makan makanan
kecil sambil berpelukan. Nyaman rasanya dalam keadaan yang hampir telanjang
berpelukan (kaya teletubies aja ya). Ayu menyandar di dadaku yang bidang.
“om, Ayu
bahagia sekali dengan om, mau rasanya Ayu jadi istrinya om, supaya bisa
ngerasaain dientot sampai lemas”,
sambil engelus2
pentilku. Aku mengangkat dagunya dan mencium bibirnya dengan mesra sekali.
Selesai makan, kembali kamu berpelukan di tempat tidur walaupun seprei sudah
kucel akibat pertempuran seru tadi, toh sebentar lagi kami akan membuat seprei
itu lebih kucel..lagi. Ayu berbaring dipelukanku, rambutnya yang basah kuelus2.
Karena kenyang,lemas dan nyaman, ayu sampai tertidur dipelukanku. Setelah
kubiarkan beberapa lama, ayu terbangun karena keningnya kucium dengan lembut.
“Kamu tidur
pules sekali Yu, gimana masih mau lagi tidak?” tanyaku sambil tersenyum.
Ayumenggeliat,
terbangun dan menuju ke kamar mandi karena ingin kencing. Selesainya ayu
kembali ke pelukanku. Handphoneku berbunyi, aku bangun dan mengambil hp. Terus
aku duduk disebelahnya di tempat tidur, sambil tersenyumaku bertanya
“Yu, mau main
bertiga enggak ?”
“om, dien tot
sama om saja Ayu udah lemas begini, apalagi kalo dientot sama 2 cowok”.
“Bukan 2 cowok
yang, tapi 2cewek, gimana, tadi ada cewek yang kirim sms nanyain kenapa kok aku
belum jemput dia. Memang sih aku ngebook dia untuk malem ini, gak tau si
bakalan ketemu kamu di warnet. Dina namanya” jawabku menerangkan.
“Ya terserah om
aja deh”. “Ya udah, sekarang kamu tidur2an aja lagi, aku mau jemput Dina,
enggak jauh kok tempatnya dari hotel”, kataku sambil keluar kamar.
Aku kembali
dengan Dina, sepertinya Ayu ketiduran dikamar, lama baru pintunya dibuka. Ayu
kuperkenalkan dengan Dina, Dina terbelalak melihat ayu yang sudah bertelanjang
bulat, dan membuka jaketnya. Dina hanya pakai tanktop ketat dan celana pendek
yang mini. Toketnya besar. Bulu tangannya panjang2 dan kelihatan ada kumis
tipis diatas bibirnya.
“Sori ya mbak,
Dina enggak tahu sih kalau si oom sudah janjian dengan mbak”, kata Dina ke Ayu.
“Gak apa2 kok
Din, kan si oom yang menentukan dia mau sama siapa”, jawab Ayu.
Aku keluar dari
kamar mandi hanya dengan balutan handuk, aku sudah tidak sabar lagi untuk
segera ngentot dengan Dina. Dina segera duduk disebelahku di sofa. Aku
merangkul Dina dan mencium bibirnya. aku mulai mengelus toket Dina yang montok
itu, desah nafas nikmat terdengar dari mulut Dina. Dina pun tidak tinggal diam,
tangannya menerobos handuk dan menggenggam kontolku yang sudah ngaceng sekeras
tank baja.
“Besar banget
kontol oom”, kata Dina.
“Memangnya kamu
enggak pernah ngelihat kontol segede ini Din”, kataku sambil meringis2
kenikmatan karena Dina mulai meremas2 kontolku.
“Ngelihat yang gede
sih sering oom, tapi yang segede ini sih Dina belum pernah lihat. Memek Dina
sudah empot2an ngelihat kontol oom segede ini, udah pengen dienjot oom”, kata
Dina yang juga sudah mulai napsu.
Aku makin getol
meremas2 toket Dina dari luar tanktopnya. Dina segera melepas lilitan handukku
sehingga kontolku yang besar panjang itu langsung tegak menantang. Mulut Dina
langsung menyergapnya, kontolku yang sudah tegang itu langsung diemutnya. Cukup
lama Dina mengemut kontolku, sampai akhirnya aku sudah tidak dapat menahan
napsuku lagi. Segera tanktop Dina dan celana pendeknya kulepas, kemudian
menyusul bradan CDnya sehingga Dina sudah bertelanjang bulat. Toket Dina besar
dan kencang, dihiasi dengan sepasang pentil hitam yang besar juga, mungkin
karena sering dihisap oom oom yang mengkontolinya. Jembutnya lebih lebat dari
jembut Ayu ,mengitari memeknya, sehingga memeknya tertutup oleh lebatnya jembut
hitam itu. Aku menarik Dina ke tempat tidur, ayu memberi tempat untuk kamu. Aku
berbaring merapat ke Dina. Kaki kuangkat dan kugesek-gesekkan diatas paha Dina,
sementara aku kembali meremas toket Dina yang pentilnya sudah menonjol keras.
Perlahan aku turun menciumi leher Dina dan memutar-mutarkan lidahku di pentil
toketnya, sementara tanganku menjelajah ke pangkal paha Dina, menyibak
jembutnya yang hitam lebat. Aku mengusap bibir memek Dina sehingga Dina
menggelinjangkan pinggulnya. Dina memejamkan matanya menikmati sentuhan dan
rangsanganku sambi lmeremas2 perlahan kontolku. Aku memainkan ujung jarinya
menyapu bibir memek Dina yang sudah membasah. Pentil Dina terus kujilati
bersamaan dengan menggosok perlahan itil Dina dengan ujung jari telunjukku.
Serta merta Dina menggoyangkan pantat dan pinggulnya, menggeleparkan dan
membuka lebar pahanya dan membusungkan dadanya, sementara tangannya menggenggam
erat kontolku yang mengeras dan berdenyut-denyut.
“Uuff oom,
diapakan tubuhku ini,” Dina mengerang menahan kenikmatan.
Tubuhnya
menggelinjang keras sekali, paha Dina bergetarhebat dan kadang menjepit
tanganku dengan erat saat jarinya masih menyentuh itil Dina. kontolku terus
dicengkeram Dina dengan keras. Aku juga terus meremas perlahan toket Dina yang
tambah mengeras dan membusung itu dengan tangan kiriku, sementara tangan
kananku terjepit diantara kedua paha Dina. Dina terus meremas kontolku, tangan
satunya memelukku erat sementara paha dan kakinya menggelepar keras sekali
hingga sprei putih itu berserakan makin tak karuan, Dina sudah nyampe sebelum
dientot. Tanpa berhenti itil Dina terus kumainkan pelan. Ayu yang menonton adegan
itu menjadi sangat terangsang sehingga memeknya juga sudah kuyup, tetapi
gilirannya belum tiba sehingga ayu harus bersabar sambil menonton adegan super
hot itu. Pentil Dina terlihat menonjol keras kecoklatan,
Dina sudah
terangsang kembali. Pahanya telah dibuka lebar-lebar. Memek nyabasah, demikian
pula jembut hitam lebat di seputarnya. Aku segera menaiki Dina, kontolku yang
sudah menegang diarahkan ke memek Dina. Ujung kontolku menguak perlahan-lahan
bibir memek Dina. Dina mendesah nikmat ketika aku perlahan-lahan menyuruk
memasukkan kontol yang besar itu menerobos memek Dina yang telah basah
berlendir. Ketika separuh kontolku telah menerobos memek Dina, aku berhenti
sejenak dan membiarkan Dina menikmatinya. Kulihat ekspresi wajah Dina yang
menggelinjang kenikmatan. Tangannya meremas-remas kain seprei. Dari mulutnya
keluar desah-desah nikmat. Ketika aku menikmati ekspresi penuh kenikmatan wajah
Dina di saat itulah Ayu mencium pantatku. Aku terkejut karena geli. Karena itu
aku menyodokkan kontolku dengan keras ke arah Dina. kontolku yang besar dan
panjang itu langsung menerobos memek Dina sehingga tertanam sepenuhnya. Dina
tersentak dan membelalakkan matanya sambil mengerang hebat.
“Aaoohh oom”,
erang Dina penuh kenikmatan.
Dina
menhentak2kan pantatnya ke atas untuk menerima kontolku sepenuhnya. Pahanya
membelit pinggangku. Setelah berhenti sejenak dan memberi kesempatan kepada
Dina untuk menikmati sensasi ini, aku mulai bergerak. kontol kuenjotkan maju
mundur. Mula-mula perlahan-lahan, lalu bergerak makin cepat. Tubuh Dina
bergetar-getar seirama dengan enjotan kontolku. Mulut Dina terbuka dan
mendesis-desis. Aku segera melumat bibir Dina dan Dina membalasnya. Tubuhku
mulai berkeringat, menetes dan menyatu dengan keringat Dina. Dina membuka
pahanya lebar-lebar sehingga aku dapat leluasa menggenjot memeknya.Terdengar
kecipak bunyi cairan memek Dina karena sodokan kontolku.
“Aku mau nyampe
oom” erang Dina. “Ayo, oom.. Lebih keras! Auu!!” .
Aku mempercepat
gerakanku dan dalam hitungan dua menit, Dina menjerit sekeras-kerasnya sambil
menghentak-hentakkan pantatnya ke atas. Tubuhnya menggeletar karena rasa nikmat
yang luar biasa. Pahanya ketat membelit pinggangku dan tangannya memelukku
dengan eratnya. Desah puas terdengar dari mulutnya.
“Ayu masih
menunggu Din”, kataku mengingatkan.
Dina mengangguk
dan melepaskan pelukannya. Aku mencabut kontolku yang masih tegak keras dan
berkilat-kilat karena dilumuri lendir memek Dina. Dari memek Dina kulihat
aliran lendir memeknya. Dina tetap berbaring dengan paha terbuka dan mata
tertutup. Toketnya membusung ke atas, agak memerah karena remasan dan
gigitanku. aku menoleh ke arah Ayu,
“Sekarang
giliranmu Yu”. Aku tahu bahwa ayu sudah sangat bernapsu.
Langsung aku
menyuruh ayu menungging, aku ingin melakukan lagi doggie style seperti yang
kulakukan di kamar mandi beberapa saat yang lalu.
“Ayo,om, ayu
udah nggak sabar, nih. Pengen cepat dienjot kontol om yang gede itu.”
“Siapa takut!”
sahutku.
Karena ayu
sudahsangat terangsang, aku tidak menunggu lama-lama. Langsung saja kuarah
kankontolku ke arah memeknya. Jembutnya yang hitam lebat itu kusibak, tampaklah
bibir memeknya yang berwarna merah muda dan basah berlendir. Ayu menurunkan
kepalanya hingga bertumpu ke bantal. Pantatnya terangkat. Ayu meremas
ujung-ujung bantal dengan nafasnya berdesah tak teratur. Bulu-bulu halus
tubuhnya meremang, menantikan saat-saat sensasional ketika kontolku akan
menerobos memeknya. Aku makin merapat. Aku mengelus-elus kedua belahan
pantatnya. Perlahan-lahan aku mempermainkan jembut lebat disekitar memeknya
yang sudah basah itu dan kemudian menggesek itilnya. Ayu mengerang-erang
menahan napsunya yang semakin menggila. Pantatnya bergetar menahan rangsangan
tanganku.
“Ayo, om”, erangnya.
“Udah nggak tahan nih!” .
Aku mengarahkan
kontolku yang masih sangat keras itu ke arah memeknya. Kuselipkannya kepala
kontolku di antara bibir memeknya. Ayu mendesah. Kemudian perlahan tapi pasti
aku mendorong kontolku ke depan. kontolku menerobos memeknya. Ayu menjerit
kecil sambil mendongakkan kepalanya keatas. Sejenak aku berhenti dan membiarkan
ayu menikmatinya. Ketika ayu tengah mengerang-erang dan
menggelinjang-gelinjang, mendadak aku menyodokkan kontolku ke depan dengan
cepat dan keras sehingga kontolku meluncur ke dalam memeknya. Ayu tersentak dan
menjerit keras.
“Aduh om,
enak!” jeritnya.
Aku mempercepat
enjotan kontolku di memeknya. Semakin keras dan cepat enjotanku, semakin keras
erangan dan jeritannya.
“Aa..h.!”
jeritnya nyampe.
Ayu terkapar di
tempat tidur telungkup, sementara aku belum juga ngecret. Kemudian ayu
kutelentangkan dan aku menaiki tubuhnya, pahaku menempel erat dipahanya yang
mengangkang. Kepala kontolku ditempelkan ke itilnya. Sambil menciumi leher,
pundak dan belakang telinganya, kepala kontol kugerak-gerakan mengelilingi
bibir memeknya yang sudah basah. Ayu merem melek menikmati kontolku di bibir
memeknya, akhirnya kuselipkan kontolku.
“Aah”‘ jeritnya
keenakan.
Ayu merasa
kenikmatan yang luar biasa dan sedikit demi sedikit kumasukkan kontolku. Ayu
menggoyangkan pantatnya sehingga kontolku hampir seluruhnya masuk.
“om enjot dong
kontolnya, rasanya nikmat sekali”.
Perlahanaku
mulai mengenjot kontolku keluar masuk memeknya. Ayu menarik2 sprei tempat tidur
saking enaknya, sementara paha nya dikangkangin lebar-lebar, hingga akhirnya
kakinya melingkar di pantatku supaya kontolku masuk sedalam-dalam kememeknya.
Ayu berteriak-teriak dan merapatkan jepitan kakinya di pantatku, sambil menarik
kuat-kuat sprei tempat tidur. Aku membenamkan kontolku seluruhnya didalam
memeknya.
“om, aku nyampe
lagi..Ahh.. Ahh.. Ahh,” jeritnya.
Beberapa saat
kemudian, ayu membuka sedikit jepitan kakinya dipantatku, pahanya kubuka
lebar2dan akhirnya dengan cepat kuenjot kontolku keluar masuk memeknya. Nikmat
sekali rasanya. setelah delapan sampai sembilan enjotan kontolku di memeknya
dan akhirnya kurasakan ada sesuatu yang meledak dari dalam kontolku.
Croot..Croot..Croot.. Croot..
“Yu, Aku keluar”,
erangku.
Pejuku muncrat
banyak sekali memenuhi memeknya. Tanganku mencekal pahanya dan menarik
erat-erat kearah kontolku, sehingga kontolku terbenam makin dalamnya di
memeknya. Ayu bersimbah keringat, keringatnya yang bercampur dengan keringatku
sendiri. Ayu mencengkam seprei kuat-kuat, menahan rasa nikmat yang melanda
sekujur tubuhnya. Aku membiarkan kontolku tetap menancap di memeknya dan
mendaratkan bibirku dibibirnya. Kami berpagutan erat.
“Oh!
nikmatnya!” katanya. “om luar biasa ya, udah ronde ketiga, bisa bikin aku 2
kali nyampe, dan ngecretnya tetap banyak”.
Aku mencabut
kontolku dari memek nya. Pejuku bercampur cairan memeknya, menetes membasahi
pahanya. Kami bertiga rebah di tempat tidur. Aku ditengah diantara Dina dan
ayu. Aku mencium pipi mereka, kami hanya berbaring diam merasakan kenikmatan
yang masih membekas. Akhirnya kami terlelap karena kelelahan. Pagi harinya ayu
terbangun karena tempat tidur bergoyang dengan keras dan terdengar erangan
Dina, aku sudah memulai aktivitas pagi dengan mengentoti Dina. Dina yang
telentang mengangkang menjerit keenakan
“Aa..”,
jeritnya.
kontolku
yangbesar dan panjang itu menerobos ke luar masuk memeknya. Dina
menghentak-hentakkan pantatnya ke atas sehingga kontolku menyuruk lebih dalam
lagi. Aku berhenti dan membiarkan Dina menikmatinya. Dina terus
mendesis-desisdan mengerang-erang nikmat. Aku terus mengenjotkan kontolku
keluar masuk. Erangan Dina semakin keras. Toketnya bergoncang-goncang seirama
dengan enjotanku. Dina mencengkam kedua lenganku sementara aku tetap saja
mengocok kontolku keluar masuk dengan cepat.
“Cepat.. oom..”
gumam Dina, “Dina mau nyampe..”
Aku lebih
mempercepat tempo enjotanku. Tiba-tiba Dina menarik tubuhku hingga aku rebah
sepenuhnya di atas tubuh Dina.
“Aaahh..”,
jeritnya.
Tubuh Dina
bergetar hebat. Pantatnya dihentak- hentakkannya ke atas. Pahanya terangkat dan
membelit pantatku sehingga menyatu sepenuhnya. Nafasnya terengah-engah. Aku
mencabut kontolku yang berlumuran dengan cairan memek Dina, masih keras karena
belum ngecret.
“Sekarang
giliranmu Yu”, bisikku.
Tubuh Ayu
kuraihnya dantoketnya menjadi sasaran remasanku. Tanganku satunya merambah
jembutnya yang lebat.
“Aah om”, erang
Ayu. “om kuat sekali ya”.
Aku tidak
menjawab, hanya terus saja meremas2 toketnya. Ayu bangun dan segera mengemut
kontolku, dijilati cairan yang melumuri kontol itu, dan kemudian kepalanya yang
besar itu terbenam didalam mulutnya. Ayu mengangguk2kan kepalanya sehingga
kontol besar itu keluar masuk di mulutnya. Aku mengerang keenakan. Jari2ku terbenam
di dalam memeknya yang sudah basah karena menonton adegan syur antara aku dan
Dina, napsuku juga sudah berkobar2 dari tadi. Ayu telentang dengan mata
tertutup dan pahanya sudahmengangkang lebar siap untuk dientot. Ayu menyudahi
emutannya. Aku menaiki ayu dan mengarahkan kontolku yang masih keras ke
memeknya. kontolku diusap-usap dibibir memeknya. Ayu mendesis dan mulai
menggelinjang. Kepala kontolku perlahan-lahan mulai menguak bibir memeknya yang
telah basah. Aku menekan kontolku sedikit demi sedikit dan kurasakan kontolku
mulai memasuki memeknya. Ayu mulai mendesah-desah. Tiba2 aku menyurukkan
kontolku ke dalam memeknya.
“Aaa..”
jeritnya keras.
Matanya
membelalak. kontolku menancap dalam sekali dimemeknya. Kemudian aku mulai
menggerak-gerakkan kontolku keluar masuk. Tanganku menyusup ke punggungnya dan
memeluknya erat. Mulutku terbenam di lehernya.
“Lebih keras
lagi om”, erangnya.
Aku memompa
kontolku keluar masuk semakin bersemangat. Keringat mengucur dari seluruh
tubuhku, bercampur dengan keringatnya. Aku mengangkat sedikit dadanya. Mulutku
segera menerkam toketkirinya yang berguncang-guncang itu. Dari toket kiri dia
beralih ke kanan.
”om, aku mau
nyampe lagi”, katanya terputus-putus. “Aku juga”, sahutku.
Aku
meningkatkan kecepatan genjotan kontolku . Ayu menjerit-jerit semakin keras,dan
merangkulku erat-erat. Ayu sudah nyampe. Akhirnya dengan satu hentakan keras
aku membenamkan kontolku dalam-dalam. Ayu menjerit keras. Pantat dihentak-
hentakkannya ke atas. Paha diangkat membelit pinggangku mengiringi muncratnya
pejuku ke dalam memeknya. Sungguh pagi yang meletihkan tapi sangat nikmat.
Sekitar sepuluh menit aku diam membiarkan kenikmatan itu mengendur
perlahan-lahan. Aku melepaskan kontolku dan terhempas ke atas kasur empuk
diantara Ayu dan Dina. Setelah beberapa saat beristirahat, kami beralih ke
kamar mandi dan membersihkan tubuh. Kami saling menyirami dengan air hangat.
Ayu danDina menggosokkan body foam ke badanku. Tidak dengan tangan tetapi
dengan toket masing-masing. Diperlakukan seperti itu aku terangsang kembali.
Perlahan-lahan kontolku mulai bangun lagi.
“Wuii.. Si
ujang sudah bangun nih”, goda Ayu sambil mengelus kontolku,
“Sesudah ini
kita makan dan mulai ronde berikutnya”, lanjutnya.
Acara mandi
selesai dan aku memesan makan pagi untuk kita bertiga. Ketika pesanan makan
pagi datang, Ayu dan Dina bergegas kembali ke kamar mandi karena masih
bertelanjang bulat. Aku menerima pesanan makan itu hanya dengan berlilitkan
handuk di pinggang. Makanan yang tersedia disantap dengan lahap, setelah
selesai kembali kami berbaring di tempat tidur yang sudah acak2an sepreinya.
Ayu segera memulai aksinya, dengan penuh napsu segera kontolkudiemutnya,
dikocok2nya dikeluar masukkan ke mulutnya sehingga keras kembali.
“Ayo”, kataku,
“Sekarang kalian menungging. Aku mau doggy-style”.
Tanpa
berkata-kata Ayu dan Dina segera melaksanakan perintahku. Aku memandang pantat
mereka, tanganku mengelus2 memek mereka dari belakang. itilnya kugesek2.
“Ayo oom”, kata
Ayu, “sudah nggak sabar nih!”.
Aku mengarahkan
kontolku yang sudah mengeras ke arah memek Ayu. Tanpa kesulitan, kontolku
menembus memek Ayu yang telah basah itu. Beberapa menit mengenjot memek Ayu,
aku lalu beralih ke Dina. Dina menjerit kecil ketika kontolku menerobos
memeknya. Aku mengenjot perlahan lalu semakin cepat. Dina mengerang keras.
Beberapa menit kemudian aku beralihke Ayu. Begitu seterusnya berkali2. Akhirnya
aku mengenjot memek Ayu dengan keras. Ayu menjerit keras dan terus
mengerang-erang ketika kontolku bergerak keluar masuk memeknya. Aku mempercepat
gerakan kontolku dan menghentak keras. Ayu menjerit keras, nyampe dan rebah ke
atas tempat tidur. Melepaskan diri dari Ayu, aku beralih ke Dina. Dengan cepat
aku menelentangkan Dina, kemudian menghujamkan kontolku ke dalam memeknya. Dina
juga menjerit keras. toketnya berguncang2 seirama dengan enjotan kontolku.
“Aaauu, om”
jeritnya, “Dina mau nyampe!” “Aku juga”, balasku sambil menghentakkan kontolku
keras-keras.
Aku rubuh ke
atas tubuh Dina, dina kutindih. Di saat itu kurasakan deras pejuku memancar ke
dalam memeknya. Aku letih, juga Dina dan Ayu. Ayu merangkak mendekat dan aku
mengelus-elus kepalanya. Aku bangun. dina dan Ayu juga. Aku duduk di tempat
tidur. Dari memeknya pejuku bercampur dengan ciranku menetes keluar. Aku
merangkul bahu mereka.
“Terima kasih
Din, terima kasih yu”, kataku,
“Harusnya ayu
yang berterima kasih ke om, karena om sudah memberikan kenikmatanyang sangat
buat ayu”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar