>>> SINGAPOREPOOLS <<<
ANGKA MAIN : 9 5 6 1
Top 2D : 09 15 26 31 49
Cadangan 2D : 59 65 76 81 99
TOP SHIO : Monyet Ayam Babi
COLOK BEBAS : 1 5 6
AS : 0 2 3
KOP : 4 5 9
KEPALA : Besar / Genap
EKOR : Kecil / Ganjil
Dalam kisah ini aku ingin menceritakan kisahku sendiri,
dimana aku tidak mampu untuk aku pendam sendiri. Sebagai seorang wanita sudah
sepantasnya di usiaku yang sudah menginjak 30 tahun sudah menikah atau
setidaknya sudah dapat menikmati hubungan intim seperti dalam cerita sex, tapi
hal itu belum pernah aku lakukan karena aku begitu pemalu dan juga begitu
dingin pada setiap pria yang mencoba mendekati aku.
Aku memang merasa kurang percaya dengan bobot tubuhku, yang
beratnya 55 kg sedangkan tinggiku berkisar 155 cm. Sebenarnya banyak yang
bilang kalau tubuhku terlihat sintal dengan berat seperti itu, tapi aku merasa
kegemukan dan merasa kurang percaya diri. Bahkan temanku bilang kalau aku
memiliki wajah yang begitu cantik dia menyuruhku untuk membuang rasa kurang
percaya diriku.
Hingga datang seorang tetangga baru, dia seorang duda dengan
anaknya yang masih balita. Namanya Hendri Baskoro karena dia kelihatan masih
muda akupun memanggilnya mas Hendri, akupun mendengar dari mama kalau usianya
memang masih 37 tahun. Dan di tinggal mati istrinya serta memilih pindah untuk
tidak berlarut-larut mengenang dan memilih untuk tinggal di tempat yang baru.
Hingga diapun membeli rumah yang sebelumnya memang di huni
keluarga Hermanto tetangga lamaku, karena mamaku memang sebagai RT di komplek
ini mas Hendripun sering bolak balik rumahku untuk mengurus kepindahannya
hingga akhirnya kamipun saling mengenal. Ketika aku main ke rumahnya untuk
mengantar berkas yang disuruh oleh mama akupun mengenal putri kecilnya yang
begitu manis dan lucu.
Aira namanya umurnya masih 4 tahun tapi dia begitu
menggemaskan, aku yang memang tidak memiliki adik ataupun keponakan yang masih
kecil. Akhirnya sering main dengan Aira walaupun awalnya aku tidak menyangka
sama sekali kalau akhirnya aku akan melakukan adegan seperti dalam cerita hot
dengan papanya mas Hendri, padahal di antara kami tidak pernah terucap kata
cinta sama sekali.
Hari itu kami baru datang dari jalan-jalan di sebuah pantai
karena kami memang pergi bertiga, sampai di rumah mas Hendri akupun merasa
kecapekan dan tertidur disana. Awalnya aku tertidur di sofa ruang tengahnya
tapi ketika aku membuka mataku ternyata aku sudah berada di dalam kamarnya, aku
kaget segera aku bangun dan hendak meninggalkan kamarnya mas Hendri.
Tiba-tiba dia datang ke dalam kamarnya “Hei sudah bangun…”
Katanya padaku akupun menjawab “Iyaa… mas” Kataku singkat dan segera menuju
pintu kamar, tapi kakiku kesandung kaki mas Hendri mungkin karena aku gugup
belum pernah di dalam kamar seorang pria, berdua pula untungnya mas Hendri
begitu sigap langsung memegang tubuhku hingga aku tidak terjatuh.
Namun saat itu juga mata kami saling beradu dan dengan jarak
yang begitu dekat. Tanpa aku duga sebelumnya mas Hendri kemudian mencium
bibirku yang langsung bergetar hebat kala itu, tapi mas Hendri mungkin tahu
kalau aku tidak ada pengalaman sama seklai tentang hal itu karena itu dia
perlahan mencium lalu melumat bibirku. Sedangkan aku seperti patung yang tidak
mampu berkutik.
Sampai akhirnya akupun tidak sadar kalau mas Hendri sudah
mengangkat tubuhku lalu mebaringkannya di atas tempat tidur. Dia berbisik
padaku “Sayaang mau tidak kamu menjadi mama dari anakku…?” Sebagai wanita
dewasa yang belum pernah mendapat perlakukan seperti ini dari seorang pria
akupun menjadi tersipu malu tapi aku juga begitu senang mendengar kata-kata mas
Hendri tadi.
Diapun kembali mendaratkan bibirnya pada bibirku sambil
tangannya menyentuh bagian sensitifku “OOouuggghhh… eeeuuuummmccchhhh…
aaagggghhh… aaagggghhh… aaagggghhh … aaaaagggghhhhh..” Kataku padahal baru
bagian leher saja yang di sentuh mas Hendri dengan bibirnya tapi aku sudah
tidak kuat menahannya apalagi kini bibir mas Hendri semakin kebawah.
Begitu sampai di depan buah dadaku dia perlahan mendaratkan
bibirnya pada gundukan dadaku itu “Ooouuuwwwww…. aaagggghhh.. aaagggghhh…
maaaasss… aaagggghh…” Mas Hnedri akhirnya melakukan inti dari permainan ini ia
lepas bajuku dan aku hanya bisa melihatnya bahkan aku memang mengharapkan hal
ini, karena nikmat yang kuarasakan baru kali ini aku tahu.
Perlahan namun pasti mas Hendri mengacungkan kontolnya pada
memekku “Oouuwww… pelaaan maaas.. aaaku beluuum pernaaaah… aaagggghhh… aaaaagggghhh…
aaaaggghh… aaaggghhhh…” Akhirnya akupun tidak dapat berkata apa-apa lagi yang
ada hanya kenikmatan dan kenikmatan yang tiada tara, mas Hendri tersenyum
kemudian dia kembali memelukku sambil terus menghentakan kontolnya.
Hingga tidak lama kemudian akupun mendengar dia mengerang
keras bahkan sampai mendongakan kepalanya “OOouuugggggghhhh… uuugggghh…
uuuggghhh… sayaaaaang… aaaaagggghh… aaaggggggghh… aaaggghhh…” Diapun mencium
wajahku berulang kali dan akupun tahu kalau dia sudah mencapai klimaks sedangkan
aku sendiri tidak tahu kapan mencapai puncak kenikmatan itu.
Karena dari tadi aku sudah merasakan kenikmatan yang begitu
tidak dapat aku ungkap pada kata-kata. Mas Hendri memeluk tubuhku dan aku tidak
malu lagi untuk melakukan hal yang sama padanya, sejak saat itu kami menjalin
hubungan bahkan mas Hendri berencana segera menikahiku karena dia takut kalau
sampai aku hamil. Karena kami sering melakukan hal itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar