>>> SINGAPOREPOOLS <<<
ANGKA MAIN : 9 0 3 1
Top 2D : 09 10 23 31 49
Cadangan 2D : 59 60 73 81 99
TOP SHIO : Naga Tikus Kelinci
COLOK BEBAS : 0 1 3
AS : 1 4 5
KOP : 6 7 9
KEPALA : Kecil / Ganjil
EKOR : Kecil / Ganjil
Didasari dengan rasa sayang yang aneh, aku akan menceritakan
kisahku saat aku disuruh pergi kemedan untuk menemani pamanku setelah dia
ditinggal oleh istrinya, dari kecil aku sring pindah pindah sekolah mulai dari
SD sampai SMA aku juga selalu dititipkan ke saudara yang jauh, aku gak tahu
maksut dari orang tuaku saat itu yang aku tahu dia tidak menyukai atau
menyayangiku.
Aku punya asumsi mereka kurang menerima kehadiranku, aku
benci mereka semua. Tapi tidak dengan kakakku Tika .
Aku sangat menyayangi Kak Tika, karena dia sangat
pengertian, mau menghibur hatiku yang sering kalau rinduku sangat menggebu,
karena kami sangat jarang bertemu. Sewaktu aku dikirim ke Medan, dia melanjutkan
kuliah ke London. Kami kembali bertemu di Jakarta sewaktu aku tamat SMA, dan
dia kembali dari London untuk persiapan pernikahannya.
Tiga bulan kami banyak bersama, tapi dasar Kak Tika yang
sangat pengertian, dia malah bukan mengurusi pernikahannya, eh malah mengurusi
aku. Kami banyak bersama, aku sangat menyanginya. Saking sayangnya dia pernah
menciumku, tapi tanpa sadar aku membalasnya dengan mencium bibirnya, dia
memelukku dengan hangat.
Tapi aneh kurasakan, dia tidak menolaknya, malah mulai memainkan
lidahnya di mulutnya. Hmmm, sungguh indah saat itu. Tanpa sadar aku mulai
meremas payudaranya yang besar menantang. Dia mulai menjerit lirih.
Dari bibir, ciumanku turun ke lehernya, lama aku bermain di
sana. Kak Tika menekan kepalaku seolah menuntunku untuk menciumi dadanya. Aku
mulai nekat, membuka bra-nya dan muncullah pemandangan yang sangat indah.
Mula-mula kuciumi ketiaknya, sementara tangan kiriku meremas
bukit tanpa pelapis itu. Ciumanku berpindah ke payudaranya. Kucium perlahan
pangkalnya, dia nyeletuk, Ah.. Andre, nikmat sekali lalu kuciumi putingnya yang
merah merekah.
Ah, nikmat sekali waktu itu. Kami melakukannya hampir satu
jam, sampai kami sama-sama sadar. Kejadian itu terhenti begitu saja setelah
tiga bulan menikah. Kami kembali melakukannya. Saat itu kutahu Kak Tika kurang
bahagia, karena setelah bulan madunya yang 2 minggu, suaminya harus kembali ke
Pekanbaru. Tinggallah kakakku sendirian.
Suatu malam, aku menemaninya menonton Selasa Drama di SCTV.
Saat itu kembali dia memelukku, kami saling berciuman mesra sekali. Malu-malu
aku mulai membuka pakaiannya. Dia membiarkan saja, bahkan mulai mengusap
permukaan resleting celana panjangku dengan sangat bernafsu.
Aku makin gemas dan bernafsu melihat tingkahnya, pakaiannya
kupreteli sampai lembar terakhir. Tanganku meraih pinggulnya yang seksi dan
kudekatkan ke arahku. Mukaku persis di depan selangkangannya sehingga aku dapat
melihat gundukan bukit kemaluannya tepat didepan mata. Aku semakin tak sabar,
aku memandang ke atas dan Kak Tika menatapku sambil tetap tersenyum. Wajahnya
tampak memerah menahan malu.
Tanpa aba-aba dariku Kak Tika menganggukan kepalanya
perlahan, seolah mempersilakanku memmainkan kemaluannya. Dengan gemetar jemari
kedua tanganku kembali merayap ke atas menelusuri dari kedua betisnya yang
mulus terus ke atas sampai kedua belah pahanya yang putih mulus tanpa cacat
sedikitpun.
Halus sekali kulit pahanya dan begitu seksi dan padat. Aku
mengusap perlahan dan mulai meremas. Oooh Kak Tika merintih kecil, kemudian
jemari kedua tanganku merayap ke belakang, kebelahan bokongnya yang bulat.
Aku meremas gemas di situ. Aahhbegitu halus, kenyal dan
padat. Tiba giliran lagi aku berhadapan dengan lubang kemaluannya.
Sejenak aku berhenti, menikmati pemandangan itu. Bau alat
kelaminnya langsung menyergap hidungku. Mmmm harum. Kini terpampanglah sudah daerah
forbidden itu, menggembung membentuk seperti sebuah gundukan bukit kecil mulai
dari bawah pusarnya sampai ke bawah di antara kedua belah pangkal pahanya yang
seksi.
Sementara di bagian tengah gundukan bukit kemaluannya
terbelah membentuk sebuah bibir tebal yang mengarah ke bawah dan masih tertutup
rapat menutupi celah liang kemaluannya. Dan di sekitar situ aku mengagumui
bulu-bulunya yang seperti kawanan domba di bukit.
Aku hanya bisa melongo menyaksikan keindahan bukit
kemaluannya dan tanpa terasa kedua tanganku sampai gemetar menyaksikan
pemandangan yang baru pertama kalinya ini… Kak Tika indahnyaHanya kalimat itu
yang sanggup kuucapkan saat itu. Selanjutnya aku masih melongo menikmati
keindahan surga dunia milik Kakakku, Tika.
Bau yang keluar dari alat kelamin miliknya membuat hidungku
jadi kembang kempis menikmati aroma aneh namun terasa menyenangkan buatku. Aku
mulai menciumi pahanya yang mulus, sementara tanganku sibuk mengusap-usap
pahanya yang lain.
Tangannya meremas rambutku sambil berteriak kenikmatan.
Ciumanku mulai naik ke selangkangannya. Kak Tika tidak sabaran, dia menuntun
kepalaku ke arah kemaluannya, aku hanya menuruti. Kuciumi kemaluannya,
remasannya mulai keras, apalagi saat lidahku bermain di klitorisnya. Aku tak
puas juga, aku mengisapnya sekuatnya, mungkin ciuman di lubang kemaluannya itu
berlangsung lebih dari 15 menit.
Kembali aku memandang ke wajahnya, walaupun wajahnya sedikit
memerah karena malu. Ia berusaha untuk tetap tersenyum. Dadanya terlihat sangat
menonjol. Alamak! Buah dadanya itu ternyata memang berbentuk bulat, ukurannya
34B, warnanya putih bersih, putingnya tampak berwarna merah muda kecoklatan.
Aaah cantiknya kakakku ini apalagi kalau sedang telanjang
bulat seperti ini, Kak bisikku lirih. Batang kemaluanku semakin berdenyut tak
karuan. Lalu Kak Tika mengulurkan kedua tangannya kepadaku mengajakku berdiri
lagi. Kini rasanya kami seperti Adam dan Hawa saja. Bertelanjang bulat satu
sama lain seperti kaum nudis saja.
Aku tahu, kamu tidak pernah bahagia, aku ingin membahagianmu,
dengan cara apapun itu.. kini nikmatilah! bisiknya mesra. Aku merangkul
tubuhnya yang telanjang merasa terharu. Badanku seperti kesetrum saat kulitku
menyentuh kulit halusnya yang hangat dan mulus apalagi ketika kedua payudaranya
yang bulat menekan lembut dadaku yang bidang.
Aaah, aku merintih nikmat. Jemari tanganku tergetar saat
mengusap punggungnya yang telanjang. Begitu halus dan mulus, aku tak sanggup
menahan gejolak nafsuku. Aku tak tahan lagi, aku menyetubuhinya. AahhKak, kita
lakukan di kamar yuk!bisikku tanpa malu-malu lagi. Kak Tika tersenyum dalam
pelukanku. Terserah mau melakukannya dimana, sahutnya mesra.
Dengan penuh nafsu, aku segera meraih tubuhnya dan kugendong
ke dalam kamar. Saat itu aku sempat melirik jam dinding ruangan, sudah hampir
pukul 12:00. Kurebahkan tubuhnya yang telanjang bulat itu di atas kasur busa di
dalam kamar tengah. Suasana dalam kamar kelihatan sangat romantic .
Jantungku berdegup kencang saat kunaiki ranjang dimana tubuh
Kak Tika yang telanjang berada. Ia memandangku tetap dengan senyumnya yang
manis. Aku merayap ke atas tubuhnya yang bugil dan menindihnya. Aku tak sabar
ingin segera memasuki tubuhnya. Aku merasakan kehangatan saat kulitku
bersentuhan dengan kulitnya yang halus mulus.
Buah dadanya kelihatan sangat kencang dan bundar dengan
puting-putingnya yang kemerahan sangat menawan hatiku, namun kutahan sementara
keinginanku untuk menjamah buah terlarangnya itu. Ah ia hanya melenguh pasrah
saat aku setengah menindih tubuhnya dan batang kemaluanku yang tegang itu mulai
menusuk celah bukit kemaluannya, mencari liang kemaluannya.
Kurasakan bukit kemaluannya terasa lunak dan hangat. Aahh
tanganku tergetar saat kubimbing alat vitalku mengelus bukit kemaluannya yang
empuk lalu menelusup di antara kedua bibir kemaluannya. Pelan-pelan Ndree
bisiknya pasrah. Lalu dengan jemari tangan kananku kuarahkan kepala kemaluanku
yang sudah tak sabar ingin segera masuk.
Kak Tika memeluk pinggangku mesra, sementara kulihat ia
memejamkan kedua matanya seolah menungguku yang akan segera memasuki tubuhnya.
Aku mencari liang kemaluannya di antara belahan bukit kemaluannya yang lunak.
Aku tak dapat melihat celah kemaluannya karena posisi
tubuhku yang memang tak memungkinkan untuk itu namun aku berusaha untuk mencari
sendiri. Kucoba untuk menelusup celah bibir kemaluannya bagian atas namun
setelah kutekan ternyata jalan buntu.
Agak ke bawah aahh kurang ke bawah lagi, mmm yah tekan di
situ Ndre aaawwww pelan-pelan sakiit Kak Tika memekik kecil dan menggeliat kesakitan,
namun segera kupegang pinggulnya agar jangan bergerak.
Akhirnya aku berhasil menemukan celah kemaluannya itu
setelah kakakku itu menuntunku. Aku pun mulai menekan ke bawah, Hhgkghh kepala
kemaluanku kupaksa untuk menelusup ke dalam liang kemaluannya yang sempit.
Terasa hangat dan sedikit basah. Kukecup bibirnya sekilas,
lalu aku berkonsentrasi kembali untuk segera dapat membenamkan batang
kemaluanku sepanjang 16 cm itu seluruhnya ke dalam liang kemaluannya. Kak Tika
mulai merintih dan memekik-mekik kecil ketika kepala kemaluanku yang besar
mulai berhasil menerobos liang kemaluannya yang sangat-sangat sempit sekali.
Tahan Kak Kak masukkan lagi! Hhgghh ahhh sempit sekali
Sayang aahhherangku mulai merasakan kenikmatan dan Sssrrtt, kurasakan kepala batang
kemaluanku berhasil masuk dan terjepit ketat sekali dalam liang kemaluannya.
Aaawww teriak Kak Tika memelas, tubuhnya menggeliat
kesakitan. Aku berusaha menentramkannya sambil kukecup mesra bibir mungil yang
basah merekah dan kulumat dengan perlahan. Mmmm cuupcuupppp.
Lalu Hhhgghh.. tahan sayang! kutekan lagi yaah bisikku di
antara rasa pedih dan nikmat karena jepitan liang kemaluannya itu begitu ketat
seolah-olah kepala batang kemaluanku diremas oleh sebuah daging yang sangat
kuat cengkeramannya, walaupun terasa hangat dan lunak. Mmmm nikmatnya saat
batang kemaluanku menggesek celah kemaluannya.
Hhhh liang kemaluan Kakak masih sangat sempit.
Kemaluanku sakit erang Kak Tika lirih.
Yahh kita tahan dulu, mungkin pemanasannya kurang lama
bisiknya bernafsu.
Segera kurebahkan badanku di atas tubuhnya dan memeluknya
dengan kasih sayang. Aahhh aku menggelinjang nikmat merasakan kehangatan dan
kehalusan kulitnya. Apalagi saat dadaku menekan kedua buah payudaranya yang
montok rasanya begitu kenyal dan hangat. Puting-puting susunya terasa sedikit
keras dan lancip.
Mmmmmm kemudian kurasakan pula perut kami bersentuhan lembut
dan yang paling merangsang adalah saat batang kemaluanku yang kucabut tadi kini
menekan nikmat bukit kemaluannya yang empuk. Ingin rasanya aku mencoba untuk
memasuki liang kemaluannya lagi dan mengeluarkan air maniku sebanyak-banyaknya
di dalam situ, tapi aahh aku tak ingin hanya diriku saja yang merasakan
kenikmatan.
Aku ingin mencumbunya ini dulu, mengulum bibirnya, meremas
dan mengenyot-enyot kedua buah payudaranya, dan terakhir akan kucumbu seluruh
tubuhnya dari atas sampai ke kaki, kukecup dan kucumbu alat kelaminnya,
kujilati bibir kemaluan dan klitorisnya sampai Kak Tika merasakan kenikmatan
seks sesungguhnya dan orgasme sepuasnya.
Ia memandangku dari jarak yang kurang dari 10 senti dan
tertawa renyah, Mmmm Kakak bahagia sekali bersamamu seperti ini Belum sempat ia
selesai ngomong, aku sudah melumat bibirnya yang nakal itu. Kak Tika membalas
ciumanku dan melumat bibirku dengan mesra. Kujulurkan lidahku ke dalam mulutnya
dan Kak Tika langsung mengulumnya hangat, begitu sebaliknya.
Semua terasa indah. Kurayapkan jemari tangan kiriku ke bawah
menelusuri sambil mengusap tubuhnya mulai pundak terus ke bawah sampai ke
pinggulnya yang hangat padat dan kuremas gemas.
Ketika tanganku bergerak ke belakang ke bulatan bokongnya
yang bulat merangsang, bersamaan dengan itu aku mulai menggoyangkan seluruh
badanku menggesek tubuh Kak Tika yang bugil terutama pada bagian selangkangan
dimana batang kemaluanku yang sedang tegang-tegangnya menekan gundukan bukit
kecil milik Kak Tika yang empuk.
Kugerakkan pinggulku secara memutar sambil kugesek-gesekkan
batang kemaluanku di permukaan bibir kemaluannya yang empuk sambil sesekali
kutekan-tekan nikmat. Kak Tika ikut-ikutan menggelinjang kegelian, namun ia
sama sekali tak menolak walaupun beberapa kali kepala batang kemaluanku yang
tegang salah sasaran memasuki belahan bibir kemaluan, seolah akan menembus
liang kemaluannya lagi. Ia hanya merintih kesakitan dan memekik kecil kalau aku
salah menekan.
Aawww saakiit erangnya membuatku makin terangsang saja.
Aahhh ssshhh aku melenguh keenakan. Setan-setan burik di belakangku semakin
gila berjoget dangdut, seolah bernyanyi Hangat terasa, terlena. Beberapa menit
kemudian setelah kami puas bercumbu, bibirku menggeser tubuhku ke bawah sampai
mukaku tepat berada di atas kedua bulatan payudara yang bundar bak buah apel.
Kini ganti perutku yang menekan bukit kemaluannya yang empuk
itu. Woow enakk. Jemari kedua tanganku secara bersamaan mulai menggerayangi
Gunung Fuji miliknya itu, seolah hendak mencakar kedua payudaranya. Kelima
jemari masing-masing tanganku kurenggangkan satu sama lain dan membentuk
seperti cakar burung dan aku mulai menggesekkan ujung-ujung jemariku mulai dari
bawah payudaranya di atas perut terus menuju gumpalan kedua buah dadanya yang
kenyal dan montok.
Kak Tika merintih dan menggelinjang antara geli dan nikmat.
Mm.. mm iih geli erangnya lirih.Beberapa saat kupermainkan kedua puting-puting
susunya yang kemerahan dengan ujung jemariku. Kak Tika menggelinjang lagi.
Kupuntir sedikit putingnya dengan lembut. Mmmm Kak Tika semakin mendesah tak
karuan.
Aku tak tahan, secara bersamaan akhirnya kuremas-remas gemas
kedua buah dadanya dengan sepenuh nafsu. Aawww nnggg dia mengerang dan kedua
tangannya memegangi kain sprei dengan kuat. Aku semakin menggila, tak puas
kuremas lalu mulutku mulai menjilati kedua buah dadanya secara bergantian.
Lidahku kujulur-julurkan menjilati seluruh permukaan susunya
itu sampai basah, mulai dari payudara yang kiri lalu berpindah ke payudaranya
yang kanan. Kugigit-gigit puting-puting susunya secara bergantian sambil
kuremas-remas dengan gemas sampai dia berteriak-teriak kesakitan. Sshhh shhh
oohhh oouwww Ndre erangnya.
Lima menit kemudian lidahku bukan saja menjilati, kini
mulutku mulai beraksi menghisap kedua puting-puting susunya sekuat-kuatnya. Aku
tak peduli Kak Tika menjerit dan menggeliat kesana kemari. Sesekali kedua
jemari tangannya memegang dan mengeremasi rambut kepalaku yang bergerak liar.
Sementara kedua tanganku tetap mencengkeram dan meremasi
kedua buah dadanya bergantian sambil kuhisap-hisap dengan penuh rasa nikmat.
Bibir dan lidahku dengan sangat rakus mengecup, mengulum dan menghisap kedua
payudaranya yang kenyal dan padat.
Di dalam mulut puting susunya kupilin-pilin dengan lidahku
sambil terus menghisap sampai pipiku terasa kempot, aku mengkhayal meminum air
susunya. Dia hanya bisa mendesis, mengerang, dan beberapa kali memekik kuat
ketika gigiku menggigiti putingnya dengan gemas, hingga tak heran kalau di
beberapa tempat di kedua bulatan susu-susunya itu tampak berwarna kemerahan
bekas hisapan dan garis-garis kecil bekas gigitanku.
Mmm, ini benar-benar nikmat. Cukup lama sekali aku menetek
susunya, mungkin sekitar 15 menit, sampai setelah cukup puas bibir dan lidahku
kini merayap menurun ke bawah. Kutinggalkan kedua belah payudaranya yang basah
dan penuh dengan lukisan bekas gigitanku dan juga cupangan berwarna merah bekas
hisapanku, sangat kontras sekali dengan warna kulitnya yang putih.
Ketika lidahku bermain di atas pusarnya, dia mulai
mengerang-erang kecil keenakan. Bau tubuhnya yang harum bercampur dengan
keringatnya yang khas menambah nafsu seks-ku semakin memuncak. Kukecup dan
kubasahi seluruh perutnya yang kecil sampai basah. Ketika aku bergeser ke bawah
lagi dengan cepat lidah dan bibirku yang tak pernah lepas dari kulit tubuhnya
itu telah berada di atas gundukan bukit kemaluannya yang indah mempesona. Aku
mulai mencumbu alat kelaminnya itu.
Oooh Kak Tika hanya merintih lirih, kelihatannya dia sudah
lemas kupermainkan sejak tadi, tapi aku tahu dia belum orgasme walaupun sudah
sangat terangsang semenjak kuhisap kedua buah susunya. Sekarang ini aku ingin
merasakan kelezatan cairan kewanitaan dari liang kemaluannya, sebab pernah sahabatku
bilang terus terang kepadaku kalau ia sangat ketagihan untuk selalu meminum
cairan lendir pacarnya ketika mereka sedang melakukan oral seks, katanya
rasanya aneh tapi membuat dirinya bergairah.
Aku membetulkan posisiku di atas selangkangan kakakku. Kak
Tika membuka kedua belah pahanya lebar-lebar, ia sudah sangat terangsang
sekali. Kini wajahnya yang manis kelihatan kusut dan rambutnya tampak
awut-awutan.
Kedua matanya tetap terpejam rapat namum bibirnya kelihatan
basah merekah indah sekali. Kedua tangannya juga masih tetap memegangi kain
sprei, kelihatannya dia tegang sekali. m.. Ndree e.. enaak katanya. Aku
tersenyum senang, sebentar lagi kau akan merasakan kenikmatan yang luar biasa
sayang, bisikku dalam hati.
Aku akan menyetubuhimu sepuasnya. Kupandangi beberapa saat
keindahan bentuk alat kelaminnya itu, baru pertama kali ini aku menyaksikan
alat kelamin cewek. Ternyata di samping baunya sangat khas dan merangsang
hidungku, keringat yang membasahi di sekitar selangkangannya pun berbau harum
dan khas.
Labia mayoranya kelihatan gemuk dan padat berwarna putih
sedikit kecoklatan, sedangkan celah sempit yang berada di antara kedua labia
mayoranya itu tertutup rapat sehingga aku tidak bisa melihat lubang kemaluannya
sama sekali. Betapa nikmatnya nanti saat celah kemaluan dan liang kemaluannya
menjepit batang kemaluanku, akan kutumpahkan sebanyak-banyaknya nanti air
maniku ke dalam liangnya sebagai tanda hilangnya keperjakaanku.
Aku juga ingin nantinya dia bisa merasakan semprotan air
maniku yang hangat dan banyak agar ia dapat pula merasakan kenikmatan yang
sedang kurasakan. Cukup lama aku melamun sambil memandangi keindahan alat
kelaminnya sembari menikmati aroma khas yang keluar dari celah kemaluannya yang
rapat.
Tiba-tiba Kak Tika berbisik lirih menyadarkanku, Ngapain sih
kok ngelamun bau yaa Ndre.. tanyanya sambil tersenyum manis. Wajahnya walaupun
sedikit kusut berkeringat tapi tetap manis sekali. Habis berkata begitu tangan
Kak Tika bergerak memegang kepalaku dan mengucek-ucek rambut kepalaku. Aku tertawa
geli.
Selanjutnya tanpa kuduga kedua tangannya itu menekan
kepalaku ke bawah, sontak mukaku terutama hidung dan bibirku langsung nyosor
menekan bukit kemaluannya, Mmff mffphh hidungku menyelip di antara kedua bibir
kemaluannya, empuk dan hangat.
Kuhirup sepuas-puasnya bau alat kelaminnya penuh perasaan,
sementara bibirku mengecup bagian bawah labia mayoranya dengan bernafsu. Aku
mulai mencumbui bibir kemaluannya yang tebal itu secara bergantian seperti
kalau aku mencium bibir Kak Tika. Puas mengecup dan mengulum bibirnya bagian
atas aku berpindah untuk mengecup dan mengulum bibir kemaluannya bagian bawah.
RasanyaMmm.. yummi ada sedikit manis dan asin.
Mmm mmm bercampur bau kemaluannya yang memabukkan. Pokoknya
dari Sabang sampai Merauke dah! tidak bisa di ungkapkan. Tidak heran karena
ulahku Kak Tika sampai memekik-mekik nikmat tak karuan, tubuhnya menggeliat
hebat dan terkadang meregang kencang.
Beberapa kali kedua pahanya sampai menjepit kepalaku yang
sedang asyik masyuk bercumbu dengan bibir kemaluannya. Kupegangi kedua belah
bokongnya yang sudah berkeringat agar tidak bergerak terlalu banyak,
bagaimanapun juga aku tak rela melepaskan pagutan bibirku pada labia mayoranya
yang merangsang.
Salah sendiri, pikirku, siapa dulu yang mulai. Mmmm.. Ndree
aauuwww auuuwww aawww.. hgghhkhh aduuh e.. naaak. aaahh aduuhh oouuuhh Kak Tika
mengerang-erang dan tak jarang memekik cukup kuat saking nikmatnya.
Kedua tangannya bergerak mengeremasi rambut kepalaku sampai
kacau, sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya yang seksi. Kadang pantatnya
dinaikkannya sambil mengejan nikmat atau kadang digoyangkan memutar seirama
dengan jilatan lidahku pada seluruh permukaan alat kelaminnya yang montok itu.
Oouhhh yaahh yaha huhuhu.. huhu Kak Tika berteriak makin
keras, dan terkadang seperti orang menangis mungkin saking tak kuatnya menahan
kenikmatan yang kuciptakan pada alat kelaminnya. Tubuhnya menggeliat hebat dan
kulihat sambil mulutku tetap memagut bibir kemaluannya. Kepala kakakku, Kak
Tika dipalingkan ke kiri dan ke kanan dengan cepat.
Mulutnya mendesis dan mengerang tak karuan. Aku semakin
bersemangat melihat tingkahnya, sebentar lagi dia pasti orgasme. Kini mulutku
semakin buas. Dengan nafas setengah memburu kusibakkan bibir kemaluannya yang
menawan dengan jemari tangan kananku.
Mmm, hangat dan empuk. Kini kulihat daging berwarna merah
muda yang basah oleh air liurku bercampur dengan cairan lendir kewanitaannya,
agak sebelah bawah dagingnya itu barulah aku dapat melihat celah liang
kemaluannya yang amat sangat kecil dan berwarna kemerahan pula. Aku mencoba
untuk membuka bibir kemaluannya agak lebar agar aku dapat mengintip ke dalam
liang kemaluan bagaimana bentuk selaput daranya.
Namun Kak Tika tiba-tiba memekik kecil, ternyata aku terlalu
lebar menyibakkan bibir kemaluannya itu sehingga ia mengerang kesakitan. Aawww
iiih.. Ndre pekiknya kesakitan. Aku jadi terkejut dan menyesal. Yaaa bisikku
kuwatir. Kuusap dengan lembut penuh kemesraan bibir kemaluannya agar sakitnya
hilang.
Sebentar kemudian lalu kusibakkan kembali pelan-pelan bibir
nakalnya itu, celah merahnya kembali terlihat, agak ke atas dari liang
kemaluannya yang sempit itu. Aku melihat ada tonjolan daging kecil sebesar
kacang hijau yang juga berwarna kemerahan, inilah klitorisnya bagian paling
sensitif dari alat kelamin wanita.
Mmm, ini dia biang kenikmatan bagi cewek, pikirku. Lalu
secepat kilat dengan rakus lidahku kujulurkan sekuatnya keluar dan mulai
menyentil-nyentil daging klitorisnya. Benar saja karena tiba-tiba Kak Tika
memekik sangat keras sambil menyentak-nyentakkan kedua kakinya ke bawah.
Kak Tika mengejan hebat, aku sampai kaget dibuatnya karena
pinggulnya bergerak liar dan kaku, jilatanku pada klitorisnya jadi luput.
Dengan gemas aku memegang kuat-kuat kedua belah pahanya yang putih mulus lalu
kembali kutempelkan bibir dan hidungku di atas celah kedua bibir kemaluannya.
Kujulurkan lidahku keluar sepanjang mungkin lalu kutelusupkan lidahku menembus
jepitan bibir kemaluannya dan kembali menyentil nikmat klitorisnya danHgghggh
hghgh ssshhDia memekik tertahan dan mendesis panjang.
Tubuhnya kembali mengejan sambil menghentak-hentakkan kedua
kakinya yang kecil. Pantatnya diangkat ke atas sehingga memberi keuntungan
bagiku untuk lebih dalam memasuki celah labia mayoranya menyentil-nyentil
klitorisnya.
Begitu singkat karena tak sampai satu menit tiba-tiba
kurasakan Kak Tika amat tegang dan kurasakan di dalam mulutku terasa ada
semburan lemah dari dalam liang kemaluannya berupa cairan hangat agak kental
banyak sekali.
Aku menyentil klitorisnya beberapa saat sampai kurasakan
tubuh Kak Tika mulai terkulai lemah dan akhirnya pantatnya pun jatuh kembali ke
kasur. Dia melenguh panjang pendek meresapi kenikmatan yang baru ia rasakan,
kenikmatan sorga dunia miliknya.
Sementara aku masih menyedot sisa-sisa lendir yang keluar
hasil orgasmenya yang terasa asin manis dari celah kemaluannya yang kini tampak
agak memerah. Seluruh selangkangannya itu tampak basah penuh air liur bercampur
lendir yang kental. Mmm, aku menjilati seluruh permukaan bukit kemaluannya
sampai agak kering.
Cairan lendirnya itu membuatku makin bergairah. Perasaanku
benar-benar fresh setelah menghirup dan menelan cairan lendir kemaluannya. Aku
tak tahu apa memang cairannya itu mengandung vitamin atau obat perangsang? Masa
bodoh, yang jelas kini nafsu seks-ku telah memuncak, aku akan melakukan tugasku
sebagai seorang laki-laki.
Sekarang giliranku,ucapku. Aku belum sempat bergerak, Kak
Tika terlebih dahulu meraih batang kemaluanku, dia mengusapnya sambil berkata,
Ndree, ini gede sekali.. pantas tadi sakit. Punya abang iparmu tidak sebegini.
Aku mulai bangga, dia mengocok perlahan, mataku terpejam menahan kenikmatan.
Dia berhenti, ku buka mataku, ah ternyata dia mendekatkan
wajahnya ke batang kemaluanku. Aku berteriak ingin melarang, tapi terlambat.
Terlebih dahulu dia menjilati batang kemaluanku. Ah, aku tidak bisa berkata
apa-apa selain mengerang kenikmatan, apalagi dia mulai menjilati buah zakarku
naik sampai ke helmnya.
Oh nikmat sekali, ujarku tanpa sengaja tapi itu belum
seberapa, sewaktu dia mulai memasukkan batang kemaluanku ke mulutnya. Susah
payah dia melakukannya, akhirnya berhasil. Dia memainkan batang kemaluanku di
dalam mulutnya. Dia menghisapnya kuat-kuat. Ah, tanpa terasa aku hampir
orgasme. Lalu dia berhenti. Keluarkan saja di mulutku! katanya sambil mengocok
batang kemaluanku. Kemudian dia kembali mengisapnya.
Aku mulai merasakan seluruh tubuhku tengang sekali. Rasanya
darahku mengalir ke suatu titik. Yah.. hingga akhirnya aku melepaskannya di
mulut kakakku. Ah ehhhh.. ohhh erangku sambil berusaha menyemburkan semua
cairan kenikmatanku.
Dia sangat menikmatinya. Banyak sekali air Manimu Ndree
ucapnya sambil mulai menjilati maniku yang tersembur di pipinya dan kini mulai
menjilati sisanya yang ada di ujung kemaluanku. Oh, rasanya nikmat sekali. Kami
istirahat sejenak, lalu dia berbisik, Kamu masih kuat kan? Ayo lanjutkan lagi
permainanmu hancurkan aku dengan kenikmatan! Tanpa komentar lagi aku menaiki
tubuhnya.
Tahan sakitnya yah bisikku lagi tanpa menunggu jawabannya.
Aku segera bangkit dan duduk setengah berlutut di atas tubuhnya yang telanjang
berkeringat. Buah dadanya yang penuh lukisan hasil karyaku kelihatan turun naik
mengatur nafas. Sebodo, pikirku.
Dengan agak kasar kutarik kakinya ke atas dan kutumpangkan
kedua pahanya pada pangkal pahaku sendiri sehingga kini selangkangannya menjadi
terbuka lebar mempertontonkan alat kewanitaannya yang merangsang itu. Kutarik
bokongnya ke arahku sehingga batang kemaluanku yang sudah sengsara cukup lama
hampir satu jam itu langsung menempel di atas bukit kemaluan milik Kak Tika
yang masih basah.
Kuusap-usapkan kepala batang kemaluanku pada kedua belah
bibir kemaluannya yang lunak. Kembali kubenamkan mesra ke dalam liang
kemaluannya mili demi mili secara perlahan. Aahhggh sa yangku aaahghgh nikmat
sekali erangku pula. Kenikmatan yang kurasakan membuat jiwaku semakin tinggi
terbang ke awang-awang, mataku merem-melek menahan rasa nikmat yang tiada tara.
Aku mulai memompanya dengan gerakan naik turun. Badannya
ikut bergoyang pelan naik-turun, bahkan terkadang sedikit memutar seirama
dengan tarikan batang kemaluan dan goyangan pinggulku yang bergerak turun naik.
Beberapa kali ia melepaskan ciumannya dan mendesah lembut
melepas rasa nikmat, karena ia sudah terbiasa dengan gerakan senggama ini.
Terasa begitu lama sekali kami saling mengadu alat kemaluan masing-masing,
sampai akhirnya kira-kira 10 menit kemudian, tiba-tiba tubuh Kak Tika mengejan
dan bergetar lembut, mulutnya mendesis dalam cumbuan bibirku, kedua kakinya
tiba-tiba dihentakkan ke bawah dan meregang.
Aku merasakan tiba-tiba pula liang kemaluan miliknya
berkontraksi, mengerut mengecil membuat batang kemaluanku seakan diremas kuat
seperti dipilin-pilin. Tubuhku berkelojotan ikut merasakan kenikmatan yang
begitu sangat luaar biasa.
Kubenamkan batang kemaluanku secara perlahan ke dalam liang
kemaluan yang sedang berkontraksi itu sampai kandas, kuresapi setiap gesekan
mili demi mili dengan daging kemaluannya. Bersamaan dengan itu pula sebuah
cairan hangat dan licin mulai membasahi seluruh batang kemaluanku banyak
sekali. Kak Tika memekik dan melenguh panjang.Aaaghh aaaghg ooouuhhh. erangnya
nikmat.
Kubiarkan kakakku menikmati orgasmenya yang indah, matanya
terpejam rapat. Ia tak tahu kalau aku pun sebenarnya sedang meregang menahan
rasa nikmat yang sedang ditimbulkannya pada alat kelelakianku.
Air maniku sontak mengalir deras menuju batang kemaluanku
dan mendesak-desak di ujung batang kemaluanku hendak muncrat keluar. Kucoba
menahan sekuat tenaga agar jangan sampai muncrat, namun hanya 3 detik akhirnya
aku menyerah kalah.
Di saat Kak Tika sedang terbang menikmati orgasmenya yang
panjang aku pun akhirnya ikut melepaskan rasa nikmat tertahan dan mencapai
puncak,Craatt cratt craat air maniku menyembur-nyembur tumpah keluar di dalam
liang kemaluannya.
Oougghh aku pun memekik keras, lepas sudah pendakian yang
melelahkan itu. Aaaghh maniiikuu.. ke.. keluar Sayanghggh aku menggeram keras
sambil menyemburkan air mani ke dalam liang rahimnya. Tubuh kami berdua
sama-sama bergetar dan meregang-regang merasakan puncak kenikmatan seks.