>>> SINGAPOREPOOLS <<<
ANGKA MAIN : 7 8 4 2
Top 2D : 07 18 24 32 47
Cadangan 2D : 57 68 74 82 97
TOP SHIO : Anjing Kerbau Naga
COLOK BEBAS : 2 4 7
AS : 0 2 3
KOP : 4 5 8
KEPALA : Besar / Genap
EKOR : Kecil / Genap
Dari pada menginap di hotel, mendingan juga uang hotel
disimpan buat beli oleh-oleh. Selama seminggu dia tinggal dirumahku. Dari
istriku kutau kalau Uni Tati berusia 40 tahun. Suaminya sudah meningal 2 tahun
lalu karena kecelakaan. Orangnya cantik, putih, tinggi semampai. Lebih tepatnya
kubilang anggun karena orangnya cenderung diam dan sangat religius. Selama di
Jakarta, setiap ada kesempatan aku dan istriku mengajak Uni jalan-jalan, maklum
ini kunjungan pertamanya ke Jakarta, biasanya ke mal karena waktunya sempit.
Kami sudah berencana pas hari Sabtu akan jalan-jalan ke Taman Safari
Tiba hari Sabtu, istriku ternyata punya tugas mendadak dari
kantor yaitu harus mengawasi pameran di Mangga Dua. Gagal deh rencana
jalan-jalan ke Taman Safari. Istriku mengusulkan agar aku tetap mengantar Uni
jalan-jalan misalkan ke Ancol saja dan pulangnya bisa jemput istriku di Mangga
Dua. Sebetulnya aku agak males kalo nggak ada istriku. Aku merasa risih harus
jalan berdua Uni karena orangnya pendiam. Akupun menduga Uni pasti nggak mau.
Tapi tanpa dinyata ternyata Uni menyetujui usul istriku.
Pagi-pagi banget istriku sudah berangkat naik KRL dari
stasiun Pondok Ranji. Rumahku yang didaerah Bintaro cukup jauh dari Mangga Dua
dan Ancol. Sementara menunggu Uni yang lagi jalan-jalan pagi aku sendirian
dirumah menyeruput kopi dan merokok. Kami berencana jalan jam 10 pagi. Sehabis
ngopi dan merokok, aku kembali tidur-tiduran di kamarku menunggu jam. Pikiranku
melayang membayangkan kakak istriku ini. Uni Tati sangat menarik perhatianku
secara sexual. Jeleknya aku, mulia keluar. Aku tertantang menaklukkan wanita baik-baik,
aku tertantang menaklukkan Uni. Mumpung ada kesempatan. Dasar setan selalu
mencari kesempatan menggoda.
Kuatur jebakan untuk memancing Uni. Aku buru-buru mandi
membasuh badan dan keramas. Dengan berlilit handuk aku menunggu kepulangan Uni
dari olahraga paginya. Sekitar 10 menit aku menunggu dibalik horden dan kulihat
Uni memasuki pagar depan dengan pintu besi yang agak berderit. Sengaja pintu
rumah aku tutup tapi dibiarkan tak terkunci. Aku berlalu menuju kamarku dan
segera memasang jebakan untuk mengejutkan Uni. Aku masuk kamarku dan segera
bertelanjang bulat. Pintu kamar kubuka lebar-lebar, jendela kamar juga kubuka
biar isi kamar mendapat penerangan jelas.Cerita Sex Kakak Ipar
Kudengar pintu depan berbunyi seperti ditutup. Akupun mulai
beraksi. Dengan bertelanjang bulat aku menunggu Uni melewati kamarku dengan
harapan dia melihat tubuh dan juniorku yang sedari tadi berdiri tegak
membayangkan petualangan ini. Handuk kututupkan ke kepala seolah-olah sedang
mengeringkan rambut yang basah sehabis keramas. Aku berpura-pura tidak melihat
dan tidak menyadari kehadiran Uni. Dari bakik handuk yang kusibak sedikit,
kulihat sepasang sepatu kets melintas kamarku. Aku yakin Uni pasti melihat
tubuhku yang polos dengan junior yang tegak berdiri.
Nafsuku semakin menggeliat ketika kuamati dari balik handuk
sepasang sepatu yang tadinya hampir melewati kamarku kini seperti terpaku
berhenti didepan kamar tanpa beranjak. Aku semakin aktif menggosok-gosok
rambutku dan berpura-pura tak tau kalo ada orang. Beberapa detik aku berbuat
begitu dan aku merencanakan sensasi berikut. Dengan tiba-tiba kuturunkan handuk
dan menengok ke arah pintu kamar. Aku pura-pura kaget menyadari ada orang.
“E..eee…maaf Uni, aku kira nggak ada orang,” kataku seraya mendekati pintu
seolah-olah ingin menutup pintu. Aku tidak berusaha menutup kemaluanku yang
menantang. Malah kubiarkan Uni terdiam memandangi tubuhku yang polos mendekat
kearahnya.Cerita Sex Kakak Ipar
Dengan tenangnya seolah aku berpakaian lengkap kudekati Uni
dan sekali lagi memohon maaf.
“Maaf ya Uni, aku terbiasa seperti ini. Aku nggak sadar
kalau ada tamu dirumah ini,” kataku sambil berdiri didepan pintu mau menutup
daun pintu.
Tiba-tiba seperti tersadar Uni bergegas meninggalkanku
sambil berkata “i…i…iya , tidak apa-apa…..”. Dia langsung masuk ke kamar
belakang yang diperuntukkan kepadanya selama tingal dirumahku. Aku kemudian
memakai celana pendek tanpa CD dan mengenakan kaos oblong lantas smengetok
pintu kamar Uni. “Ada apa Andy,” ujar Uni setelah membuka pintu. Kulihat dia tidak
berani menatapku. Mungkin malu. Membaca situasi seperti itu, aku tidak
menyiakan kesempatan. “Uni, maafkan Andy ya…aku lupa kalau ada tamu dirumah
ini,” kataku merangkai obrolan biar nyambung.Cerita Sex Kakak Ipar
“Nggap apa-apa, cuma Uni malu hati, sungguh Uni malu melihat
kamu telanjang tadi,” balasnya tanpa mau menatap aku. “Kenapa musti malu? Kan
nggak sengaja, apa lagi Uni kan sudah pernah menikah jadi sudah biasa melihat
yang tegak-tegak seperti itu,” kataku memancing reaksinya.
“Sejujurnya Uni tadi kaget setengah mati melihat kamu
begitu. Yang Uni malu, tanpa sadar Uni terpaku didepan kamarmu. Jujur aja Uni
sudah lama tidak melihat seperti itu jadi Uni seperti terpana,” katanya sambil
berlari ketempat tidurnya dan mulai sesenggukan. Aku jadi ngak tega. Kudekati
Uni dan kuberanikan memegang pundaknua seraya menenangkannya.Cerita Sex Kakak
Ipar
“Sudalah nggak usah malu, kan cuma kita berdua yang tau.”
Melihat reaksinya yang diam saja, aku mulai berani duduk disampingnya dan
merangkul pundaknya. Kuusap-usap rambutnya agak lama tanpa berkata apa-apa.
Ketika kurasa sudah agak tenang kusarankan untuk mandi aja.
Kutuntun tangannya dan sekonyong-konyong setan mendorongku
untuk memeluk saat Uni sudah berdiri didepanku. Lama kupeluk erat, Uni diam
saja. Mukanya diselusupkan didadaku. Payudaranya yang masih kencang serasa
menempel didadaku. Sangat terasa debar jantungnya. Perlahan tangaku
kuselusupkan ke balik kaos bagian belakang berbarengan dengan ciumanku yang
mendarat dibibirnya.Cerita Sex Kakak Ipar
“Jangan Ndy…dosa,” katanya sambil melepaskan diri dari
pelukanku. Namun pelukanku tidak mau melepaskan tubuh sintal yang sedang
didekapnya. Daam usaha kedua Uni sudah menyerah. Bibirnya dibiarkan kulumat
walau masih tanpa perlawanan. Ucoba lagi menyelusupkan tangan dibalik kaosnya,
kali ini bagian depan. Tangan kanan yang menggerayang langsung pada
sasaran…putting susu sebelah kiri. Uni menggeliat.
Pilinan jariku di payudaranya membuat nafsunya naik. Aku tau
dari desiran nafasnya yang mulai memburu. Aku heran juga dengan wanita ini,
tetap diam tanpa perlawanan. Mungkin ini style wanita baik-baik. Bagusnya,
semua apa yang kulakukan tidak ada penolakan. Seperti dicocok hidungnya Uni
menurut saja dengan apa yang kulakukan terhadapnya.
Perlahan kubuka kaosnya, kubukan celana panjang trainings
pack-nya, kubuka Bh nya, kubuka CD-nya , Uni diam saja. Kubopong tubuhnya
ketempat tidur. Kubuka kaosku, kubuka celana pendekku……..Uni masih diam.
Lidahku mulai bermain disekujur tubuhnya. Dari ujung kepala,
turun ke telinga, ke bibir, ke leher…perlahan kusapu dadanya, payudaranya
kulumat dengan gigitan kecil…turun lagi kebawah, pusarnya kukorek dengan
lidahku….turun lagi ke sekumpulan rambut dan kedua pahanya hujilat-jilat terus
sampai keujung jempol kaki. Aku tidak merasa jijik karena tubuh Uni yang putih
bersih sangat membangkitkan gairah.
Kukangkangkan kakinya, uni masih diam saja. Tapi kuamati
matanya terpejam menikmati sentuhan tiap jengkal ditubuhnya. Baru ketika
kudaratkan sapuan lidahku di bibuir vagina dan klitorisnya Uni tiba-tiba
berteriak ,” Ahhhhhhhh……..”Cerita Sex Kaka Ipar
“Kenapa Uni….Sakit?,” tanyaku. Uni hanya menggeleng. Dan
aktifitas jilat menjilat vagina itu kulanjutkan. Uni menggelinjang dahsyat dan
tiba-tiba dia meraung..”Andyyyyyyy… ayo Andy….jangan siksa aku dengan
nikmat…ayo Andy tuntaskan….Uni udah nggak tahan,” katanya.Cerita Sex Kakak Ipar
Aku tidak mau berlama-lama. Tanpa banyak variasi lagi
langsung kunaiki kedua pahanya dan kutusukkan juniorku kelobah surganya yang
sudah basah kuyup. Dengan sekali sentak semua batangku yang panjang melesak
kedalam. Agak seret kurasakan, mungkin karena sudah dua tahun nganggur dari
aktifitas. Kugenjot pantatku dengan irama tetap, keluar dan masuk. Uni semakin
menggelinjang.
Aku pikir nggak usah lama-lama bersensasi, tuntaskan saja.
Lain waktu baru lama. Melihat reaksinya pertanda mau orgasme , gerakan pantatku
semakin cepat dan kencang. Uni meronta-ronta , menarik segala apa yang bisa ditariknya,
bantal, sepre. Tubuhku tak luput dari tarikannya. Semua itu dilakukan dengan
lebih banyak diam. Dan tiba-tiba tubuhnya mengejang, “Ahhhhhhhhhhhhhhhh…….,”
lolongan panjangnya menandakan dia mencapai puncak. Aku mempercepat kocokanku
diatas tubuhnya.Cerita Sex Kakak Ipar
Tiba-tiba aku didikejutkan dengan hentakan tubuhnya
dibarengi tanganya yang mendorong tubuhku. “Jangan keluarin didalam ….aku lagi
subur,” suaranya tresengal-sengal ditengah gelombang kenikmatan yang belum
mereda.
Kekagetanku hilang setelah tau reaksinya. “Baik Uni cantik,
Andy keluarin diluar ya,” balasku sambil kembali memasukkan Junior ku yang
sempat terlepas dari vaginanya karena dorongan yang cukup keras. Kembali
kupompa pinggulku. Aku rasa kali ini Uni agak rileks. Tapi tetap dengan diam
tanpa banyak reaksi Uni menerima enjotanku. Hanya wajahnya yang kadang-kadang
meringis keenakan.Cerita Sex Kakak Ipar
Dan sampailah saatnya, ketika punyaku terasa mulai
berkedut-kedut, cepat-cepat kucabut dari vagina Uni dan kugencet batang juniorku
sambil menyemprotkan sperma. Kuhitung ada lima kali juniorku meludah. Sekujur
tubuh Uni yang mulus ketumpahan spermaku. Bahkan wajahnyapun belepotan cairan
putih kental. Dan aku terkulai lemas penuh kenikmatan. Kulihat Uni bagkit
mengambil tisu dan meneyka badan serta mukanya.
“Andy…kamu sudah memberikan apa yang belum pernah Uni
rasakan,” kata wanita cantik itu sambil rebahan disampingku.
Dengan persetujuan Uni, kami menelpon istriku mengabarkan
kalau batal ke Ancol karena Uni nggak enak badan. Padahal kami melanjutkan
skenario cinta yang menyesatkan. Kami masih tiga kali lagi melakukan
persetubuhan. Dalam dua sessi berikut sangat kelihatan perkembangan yang
terjadi sama Uni. Kalo permainan pertama dia banyak diam, permainan kedua mulai
melawan, permainan ketiga menjadi dominan, permainan keempat menjadi
buas….buas…sangat buas. Aku sempat memakai kondom biar bisa dengan leluasa
menumpahkan sperma saat punyaku ada didalam vaginanya.Cerita Sex Kakak Ipar
“Aku sadar ini dosa, tapi aku
juga menikmati apa yang belum pernah aku rasakan selama bersuami. Suamiku itu
adalah pilihan orang tua dan selisih 20 tahun dengan Uni. Sampai Uda meninggal,
Uni tidak pernah merasakan kenikmatan sexual seperti ini. Sebetulnya Uni masih
kepengen nikah lagi tapi tidak pernah ketemu orang yang tepat. Mungkin posisi
Uni sebagai kepala bagian membuat banyak pria menjauh.” Cerita Uni sebelum kami
sama-sama tertidur pulas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar