>>> SINGAPOREPOOLS <<<
ANGKA MAIN : 4 9 6 1
Top 2D : 04 16 29 31 49
Cadangan 2D : 56 61 74 89 94
TOP SHIO : Kuda Kelinci Monyet
COLOK BEBAS : 1 6 9
AS : 0 2 3
KOP : 5 7 8
KEPALA : Besar / Genap
EKOR : Kecil / Ganjil
Tidak sepantasnya kisah ini aku
ceritakan dalam blog ini, tapi aku tidak kuat menanggungnya sendiri, karena hal
ini merupakan aibku sendiri. Dan aku tidak berani mengutarakannnya pada orang
lain, bahkan untuk menceritakannya pada orang terdekat aku tidak sanggup.
Namaku Lina aku seorang wanita yang sudah memiliki sebuah keluarga kecil.
Dengan seorang anak yang masih
berusia 3 tahun dan juga suamiku yang bekerja sebagai security di sebuah bank
swasta. Aku menikah dengannya dengan melewati proses pacaran dulu, bahkan kami
melakukan adegan seperti dalam cerita sex selingkuh sebelum kami melangsungkan
pernikahan. Dan aku begitu mencintai mas Deni suamiku. Walaupun kami harus
tinggal di rumah orang tuanya.
karena gaji mas Deni masih belum
mencukupi bagi kami untuk membeli sebuah rumah, sebenarnya aku tidak betah
tinggal disini. Sering kali kakak mas Deni menyinggung perasaanku karena masih
tinggal disini, dan aku tidak berani bilang pada suamiku karena pernah sekali
mas Deni bertengakr dengan kakak perempuannya itu. Karena mas Deni ketahuan
membelikanku anakku mainan dengan uang dari orang tuanya.
Aku biasa memanggil iparku itu
mbak Winda, dan aku berusaha ramah padanya tapi mungkin sudah wataknya setiap
kali kami bertemu dia selalu memakai muka masam. Tapi demi suamiku aku terus
mencoba untuk selalu sabar menghadapinya, cerita hot selingkuh dengan suamiku
juga berjalan seperti biasa namun semuanya berubah setelah suamiku mengalami
kecelakaan.
Sejak saat itu semua menjadi
berantakan, aku berada di situasi yang tidak memungkinkan untuk mencari kerja
karena suamiku butuh perwatan. Tidak mungkin juga aku membiarkannya pada ibunya
yang sudah tidak sehat juga, tapi disisi lain aku juga malu jika harus
menumpang terus menerus pada mertuaku. Setiap kali mau makan aku selalu malu
apalagi ketika mbak Winda ada di rumah.
Tapi aku tidak bisa berbuat
apa-apa karena biaya perawatan mas Deni saja semua di bantu oleh mbak Winda.
Karena dia memang menikah dengan suami yang merupakan orang berada, dan
menjabat sebagai salah satu manajer di sebuah perusahaan swasta. Berkali-kali dia
bersikap kasar padaku, seperti hari ini dia berada di rumah orang tuanya
menengok suamiku yang masih tergolek di tempat tidur.
“Kamu kalau bisa coba cari
pekerjaan di sekitar rumah ini saja.. nyuci atau apa gitu..” Katanya dengan
ketus, sedangkan kedua mertuaku hanya mendengarkan saja tanpa berkata apapun.
Namun suaminya yang berada di ruang tamu depan berkata dengan keras pada kakak
iparku tadi “Winda apa maksud kamu..?” Mbak Winda sepertinya terkejut mungkin
dia lupa kalau kesini bersama suaminya tadi.
Bukan hanya sekali dua kali suami
mbak Winda memperhatikanku, bahkan dia begitu baik dan juga sering mengajak
anakku main dengannya. Karena mereka memang belum memiliki keturunan, mungkin
karena kasihan padaku suami mbak Winda sering memberikan uang padaku tentu saja
tanpa sepengetahuan orang lain, dan aku anggap hal itu sebagai anugerah.
Kami sering janjian di luar tanpa
ada orang lain tahu, begitu juga dengan suamiku. Sebenarnya aku kasihan
padanya, dia bukan hanya tidak mampu mencukupi kebutuhan hidupku namun juga
kebutuhan biologisku. Kami sudah tidak lagi melakukan hubungan intim seperti
halnya dalam adegan cerita sex. Dan sebagai perempuan normal akupun sering
merasa kesepian dan kangen akan belaian seorang pria.
Hingga akhirnya perhatianku
beralih pada suami dari kakak iparku itu, mungkin karena dia begitu baik
padaku. Hingga akhirnya ketika dia mengajakku untuk keluar kota bareng akupun
dengan senang mau di ajaknya, tentu saja dengan alasan pulang ke rumahku yang
memang berada di luar kota. Dan aku berangkat setelah 3 hari mas Gio berangkat
dari rumahnya dengan alasan perjalanan bisnis.
Sebenarnya dia sudah menungguku
dan aku tidak lupa menghubungi keluargaku dengan alasan hendak pergi ke rumah
teman karena sudah penat berada di rumah mertuaku. Adikku yang sudah mengetahui
permasalahanku di keluarga mertuaku meyakinkan aku kalau dia akan bilang kalau
aku berada disana, jika nanti ada yang menghubunginya sedangkan anakku tidak
aku bawa karena mertuaku yang tidak mengizinkannya.
Di saat melihat mobil mas Gio di
luar terminal aku segera naik, dia terseyum padaku “Kamu pasti capek ya..” Aku
menjawab namun tidak berani menetap matanya “Nggak mas.. biasa aja kok..”
kamipun melaju dengan mobil mas Gio dan sampai di sebuah rumah yang begitu asri
“Ini rumahku Lina.. dan tidak ada orang lain yang tahu begitu juga istriku..”
Aku memasuki rumah itu.
Tiba-tiba dari belakang ada mas
Gio memelukku “Lina aku sayang kamu dari dulu…dan aku tidak kuat melihat kamu
mendapatkan perlakuan seperti itu dari Winda..” Aku memegang tangannya yang
melingkar di perutku. Kemudian mas Gio membalikan tubuhku diapun mendaratkan
bibirnya pada bibirku yang kaku, namun akhirnya aku membalasnya dengan lembut
dan penuh kehangatan.
Tidak dapat kami hindari lagi
untuk segera melakukan adegan seperti dalam cerita hot, dengan penuh kelembutan
mas Gio menggendong tubuhku dan masuk di salah satu kamar yang begitu luas, dia
merebahkan tubuhku lalu dengan lembut dia mencium seluruh tubuhku
“OOouuugggghhh… aaaaaaggggghhh… ooouuuugggghh… aaaagggggghhh… aaaaagggghh…
aaaaaagggghh… “.
Baru kali ini aku menikmati
permainan sex begitu terasa, apalagi mas Gio begitu lihai mengelus bagian
tubuhku “OOouuggghh… maaaaasss… aaagggghhh… aaaaggggghhh… aaaaagggggggghhhhh…
aaaagggghh… aaaagggghhh… aaaagggghh…” Dia berada di tetekku yang telah lama
tidak di sentuh oleh suamiku dan mas Gio menghisap putingnya dengan penuh
kelembutan.
Hingga akhirnya dia memegang
kontolnya dan hendak dia masukkan dalam kemaluanku, akupun segera membuka lebih
lebar pahaku hingga dengan mudahnya mas Gio menancapkan kontolnya “Uuuggghhh…
aaaaaggggghh… aaaagggghh.. sayaaaang.. nikmaaaat… sayaaang… aaagggghhh…
aaaaggghhh… aaaaaggghh…” Gerakannya membuat aku memejamkan mata menikmatinya.
Aku lupa pada suamiku yang ada
menikmati kenikmatan yang aku dapat dari mas Gio, suami dari iparku sendiri
“OOouuuuggghhh.. Liiiinnnaaa… aaaaagggggghhh… aaaaaagggghhh… aaaaaaggggghhh…
aaaaagggghhh…” Mas Gio mngerang keras dan muncrat sudah spermanya dalam lubang
kemaluanku, aku tahu dia sudah mencapai klimaks sedangkan aku masih belum puas.
Rupanya mas Gio tahu akan hal itu
dia menciumku seraya berkata “Maaf ya.. mas Gio begitu ingin melakukannya
denganmu karena itu mas tidak dapat lama-lama menahannya.. aku sayang kamu..”
Katanya dan akupun menganggukan kepala sambil memeluk tubuhnya, kami sering
melakukan adegan cerita sex perselingkuhan itu tanpa ada orang lain tahu, dan
aku merasa bahagia dengan perlakuan mas Gio padaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar