>>>SINGAPOREPOOLS<<<
ANGKA MAIN : 8 6 5 4
TOP 2D : 08 16 25 34 48
CADANGAN 2D : 58 66 75 84 98
TOP SHIO : Kambing Kerbau Kelinci
COLOK BEBAS : 4 5 6
AS : 0 1 2
KOP : 3 5 6
KEPALA : Besar / Ganjil
EKOR : Besar / Genap
Kisah ini diawali pada saat saya
sedang menjaga rental VCD punya teman. Saat itu saya bertiga, saya dan 2 orang
cewek teman saya. Jam menunjukkan pukul 23:50 WIB. Karena setengah jam lagi
akan tutup, maka 2 teman saya pamit pulang. Saya tidak ikut pulang karena
tempat itu sekaligus juga rumah saya. Beberapa menit setelah teman saya pulang,
ada mobil berhenti di depan rental. Samar-samar saya melihat di dalam mobil ada
2 orang cewek.
“Mungkin dia mau pinjam kali
ya..” pikir saya saat itu.
Setelah itu pintu mobil terbuka,
dan terlihatlah kaki putih mulus nan indah. Ketika kaki itu mendarat di tanah,
cewek itu menurunkan roknya yang panjang (lho kok bisa sih..?). Terus tadi
ketika dia mau turun dari mobil, kakinya yang putih itu kelihatan. Saya curiga,
pasti ada yang tidak beres nich. Tapi masa bodoh ah.. (emang gue pikirin).
Pintu yang satunya terbuka, dan
munculah cewek satu lagi, dia menggunakan celana dan kaos ketat, sehingga buah
dada yang lumayan besar kelihatan putingnya yang panjang. Dua cewek yang
kira-kira sudah berstatus tante-tante ini mulai memasuki rental. Mereka lihat
sana lihat sini, kelihatannya mereka bingung memilih.
Ketika sedang memilih itulah awal
dari kisah hot ini, tante yang pakai celana ketat itu sedang melihat CD yang
letaknya agak ke tengah, jadi dia harus menungging kalau mau lihat CD tersebut.
Ketika dia menungging, ouuuhh.. begitu indah lekuk tubuhnya, dan itu ohh.., itu
belahan kemaluannya tergambar di celana kentatnya. Ahhhhh.. mana tahan.. batang
kejantananku langsung saja tegang.. tegang.. dan tegang.. Karena saya lagi
asyik memperhatikan tante yang bercelana kentat, saya tidak tahu kalau tante
yang satunya mengawasi saya.
Tiba-tiba saya terkejut karena
ada suara CD jatuh di sebelah kanan saya. Langsung saja saya menoleh ke kanan..
dan ahh.. mimpi kali ya.. Saya seperti tidak berada dalam alam sadar. Tante
yang memakai rok tadi, ketika mengambil CD yang jatuh itu, roknya tersingkap ke
atas, dan oh.. belahan pantatnya yang putih bersih dan tentu saja kemaluannya
yang gemuk itu kelihatan masih ok. Vagina itu kelihatan jelas, karena bulu
kemaluannya sepertinya sudah dicukur habis. Ohh.. mana tahan.. benar-benar
malam yang berkesan bagiku.
“Mas, lagi lihat apa sih, kok
matanya sampai melotot gitu..?”
Tiba-tiba ada suara yang
mengagetkan ketika saya lihat dari arah depan, dan ternyata tante yang
bercelana kentat itu sudah berada di depan saya. Oh begitu cantik dan harum
sekali, body-nya yang ‘uhui’ itu membuat saya menjadi termenung lagi.
“Ihh.. Mas ini nakal deh, ditanya
kok malah melototin gue.. naksir ya..?” katanya.
Saya tersadar lagi dan seakan
tidak percaya dia berkata seperti itu.
“Saya harus memanggil apa nich,
Ibu, Tante, Mbak atau Nona-Nona..?” kataku.
“Ehh.. darimana Mas tahu kalau
saya sudah menikah..?” katanya lagi.
Sebelum menjawab, saya penasaran
ingin melihat ke tante yang tadi. Saya melirik sedikit ke kanan, ehh.. dia
sudah tidak ada. Gila, cepat benar tu cewek menghilangnya.
“Ehh.. begini.. saya tahu, karena
di jari manis Ibu.. ee.. Tante.. ee.. Mbak.., ada cincinnya.” kataku lagi.
“Mas pintar juga ya, Mas boleh
panggil Tante atau Mbak..” katanya sambil tersenyum.
Ehmm.. tambah cantik saja nih
tante genit.
“Eee.. Tante mau pinjam film
apa..? Kok keliatannya dari tadi bingung milihnya.. biar nanti saya yang
nyariin, mungkin ketemu.” kataku berlagak sok pahlawan.
“Mas namanya siapa sih, kalau
boleh tante tahu..? katanya.
“Toni tante..” kata saya.
“Aduh.. kalau gitu Mas sudah dong
kenal dengan Tante..” katanya.
“Masak sih Tante, rasanya kita
baru aja ketemu deh.. ya nggak Tante..” kataku penasaran.
“Toni udah lama kenal dengan
Tante, tiap pagi kalau pas Tante lagi mandi, Toni selalu ngintip Tante dari
dalam bak cucian. Pas Tante lagi beol, Tante jadi malu.. terpaksa Tante tutup
anu Tante pakai tangan biar nggak dilihat sama Toni. Terus pas Tante lagi
bersihin anu Tante. Ya khan..? Toni ngaku aja deh..!” katanya manja.
“Toni ngintip Tante mandi dari
bak cucian..? Mana cukup badan Toni yang besar gini ngumpet di bak cucian..?
Ahh Tante becanda ya..?” kata saya bingung.
“Nggak kok Ton, Tante memang
becanda.. yang Tante maksud itu sebetulnya celana dalam suami Tante yang
merk-nya TONI.. sorry ya..” katanya.
“Nggak pa-pa, tapi boleh nggak
Toni ngintip Tante mandi lagi..?” kata saya menggoda.
“Ahh.. Toni kamu nakal ya..!
Emangya kamu nggak pernah ngintip cewek kamu pas mandi ya..?” katanya.
“Toni belum punya pacar Tante,
masih single man gicu..?” kata saya.
“Jadi kamu bebas dong kencan
dengan siapa aja..” katanya.
“Ya.. ya.. ya..” kata saya
girang.
“Oh ya. Tante, nama Tante siapa
sih..? Dan teman Tante yang satu lagi tadi..?” kata saya.
“Juliet, dan teman Tante tadi..
mana dia ya..? Min.. Min.. kesini deh..!” teriaknya.
Terus tante yang tadi membuat
saya kelabakan mendatangi kami. Dan ‘uhui’, dia juga cantik lho, wow.. wajahnya
sungguh manis, mirip boneka padahal dia sudah menikah.
“Min.. kenalin ini Toni.. Ton ini
Mini teman Tante. Cantik ya..?” katanya.
“Toni..” kata saya sambil melihat
wajahnya yang manis.
“Mini.. Ton, kamu ganteng juga
ya.. ya nggak Yul..?” katanya sambil menyubit tangan Tante Juliet.
“Ya lho Ton, kamu ganteng sekali
lho..!” katanya.
“Akh.. Tante ini ada-ada saja..
Oh ya, Tante jadi nggak pinjam CD-nya..?” kataku.
“Ha.. pinjam CD..? Akhh.., kamu
nakal deh..! Tante khan udah pakai CD sendiri.” kata Tante Mini.
“Akhh.. Tante becanda lagi.. tapi
tadi Toni lihat Tante Mini tidak pakai CD.” kata saya.
“Eee.. kamu nakal ya.. kamu
ngintip ya.. kamu jahat deh..!” katanya.
“Sorry deh Tante.. Toni nggak
sengaja tadi lihat punya Tante..” kata saya meminta maaf.
“Udah ah.., kalian berdua becanda
aja.. Ton, Tante mau pinjam film ‘bokep’, ada nggak..?” katanya.
“Eee.. tapi kuncinya dibawa temen
saya, Tante. Jadi nggak bisa masuk ke kamar XX..” kata saya mencoba
menjelaskan.
“Apa sih kamar XXxxx itu, Ton..?”
tanya Tante Mini.
“Eeeeee.. Kamar penyimpanan VCD
BF Tante.. takut kalau ada penggeledahan..” kata saya.
“Emangnya kamu nggak bawa kunci
serepnya Ton..?” tanya Tante Juliet.
“Eeeee.. itu bukan sembarang
kunci Tante. Begini Tante.., Toni akan jelaskan. Pintu kamar itu terbuat dari
baja bikinan orang Amerika, Tante. Jadi meskipun di rudal pakai bom apapun,
pintu itu tidak akan bisa jebol, terus di depan pintu itu ada ee.. Aduh nggak
enak nih..” kata saya agak ragu untuk menjelaskan.
“Kamu nggak usah ragu-ragu
deh..!” kata Tante Juliet.
“Eee.. di depan pintu itu bukan
lubang kunci, tapi disitu ada benda berbentuk anu cowok, tapi terbuat dari
bahan yang elastis. Kalau kita mau masuk, maka terlebih dahulu teman cewek Toni
harus main dulu ama itu ‘mainan’, terus pas temen Toni udah klimaks, cairannya
khan nyemprot ke dalam alat itu.. Nah, disitu cairan itu akan diperiksa, bila
cocok dengan contoh sample di dalam, maka pintu itu akan terbuka. Jadi bukan
sembarang orang bisa masuk ke kamar itu, meskipun dia itu cewek kayak Tante
berdua..” kata saya.
“Wow, canggih juga.. terus gimana
dong..? Tante udah nggak tahan nih..!” kata Tante Mini sambil menggaruk anunya.
Aduh gila bener nih cewek, saya
ingin mengetest Tante Mini, apakah dia seliar tingkah lakunya. Tapi.. mimpi
kali ya..?
“Ton, bisa nggak Tante berdua minta
tolong..? Kamu bisa khan muasin nafsu Tante yang sedang kesepian ini, ya khan
Sayang..?” kata Tante Mini manja.
“Aduh, gimana ya Tante, nanti
kalau pacar dan sephia Toni tahu gimana dong jadinya..?” kata saya ragu tetapi
girang.
“Toni sayang, hanya semalam aja
kok ya.. Mau ya..? Masak sih kamu nolak tubuh sesintal ini..?” kata Tante
Juliet sambil berbalik arah, terus menungging, terus menggoyang pantatnya
naik-turun.
Melihat pemandangan indah itu,
batang kejantanan saya menjadi naik 100%.
“Iya lho Ton, masa sih kamu nolak
kami.. dan kamu nggak usah kuatir deh.. masalah uang kami akan ngasih berapapun
yang kamu mau.. Ya sayang ya..? Puasin Tante ya..?” kata Tante Mini sambil
mendekat ke arah saya.
Terus dia berbalik arah juga, dan
setelah itu dia mengangkat roknya ke atas, dan ohh.. mana tahan.. vaginanya
yang merah delima itu kelihatannya sudah setengah basah dan terlihat merekah
ohh..
“Iya deh Tante, tapi Toni tutup
rental dulu ya..?” kata saya sambil terus berdiri dari kursi.
Tetapi alangkah terkejutnya saya,
batang kejantanan saya telah merobek resleting celana saya. Saya ingat tadi
saya tidak memakai celana dalam, jadi sekarang batang kemaluan saya menyumbul
dari celana saya.
“Aduh.. Toni sayang.. batangmu
besar lho.. aduh Tante nggak bisa ngebayangin deh gimana rasanya nanti kontol
kamu masuk ke memek Tante yang masih sempit ini.. aduh nikmat kali ya..?” kata
Tante Mini sambil memegang dan mengelus batang kejantanan saya.
“Wow.. Ton, punya kamu besar ya..
Tante kayaknya udah nggak tahan pingin ngerasain punya kamu.. hii.. lucu ya
kepalanya mirip helm NAZI.. Memek Tante bisa robek nih..!” kata Tante Juliet
sambil ikut mengelus batang kemaluan saya.
“Sabar dong Tante, Toni mau nutup
rental dulu. Tante masuk aja ke ruangan sebelah ya..! Nanti Toni nyusul..!”
kata saya.
“Jangan lama-lama ya Sayang..
Tante udah nggak tahan nih..!” kata Tante Mini.
Lalu, saya bergegas menutup
rental, setelah itu saya masuk ke ruangan dimana kedua tante itu berada.
“Oh ya.. Tante-Tante mau minum
apa..?” kata saya.
“Softdrink yang dingin ya Ton..”
kata Tante Juliet.
Sementara Tante Mini sepertinya
agak kurang sabar, dia terus mengobok-obok vaginanya. Lalu saya mengambilkan 3
coke dari dalam kulkas, dan kusodorkan pada kedua tante itu. Setelah mereguk
coke sekaleng, Tante Mini yang dari tadi tidak sabar, langsung saja pindah ke
pangkuan saya dan mulai menciumi bibir saya tanpa basa-basi. Kubalas ciuman
Tante Mini, sementara tangan saya mengelus-elus punggungnya, dan terus menuju
pinggulnya yang memang wuih itu. Sementara Tante Juliet hanya menonton adegan
kami berdua. Tangan Tante Mini tidak kalah gesitnya mulai membuka pakaianku dan
terus meraba-raba dada serta puting saya sambil bibirnya yang sensual itu terus
melumat bibir saya.
Saya juga terus segera membuka
baju Tante Mini dan BH-nya, maka terlihatlah dua buah gunung Himalaya dengan
putingnya yang mancung. Mula-mula kuciumi dan kulumat serta kumainkan putingnya
yang sudah super menegang itu.
“Akkhh.. Sshh.. Toni sayang..
kamu pintar sekali.. ohh.. yess.. terus.. Ton.. ohh..” katanya sambil tangannya
meremas rambut saya.
Setelah itu saya mulai merayap ke
selangkangannya, kugosok-gosok klitorisnya dengan tangan kiri saya dan saya
masukkan 2 jari tangan kanan saya ke vaginanya. Uhh.. benar-benar sempit.
“Ohh.. yess.. Ton.. teruss..
sshh.. yess.. Fuck me with your hands.. ohh..” desah Tante Mini.
Sementara itu, saya melihat Tante
Juliet mulai membuka pakaiannya satu persatu. Saya memperhatikannya meskipun
saya sedang asyik dengan pekerjaan saya. Tante Juliet yang sudah telanjang itu
mulai mendekati kami dan ikut meraba batang kejantanan saya. Lalu tangan kanan
saya pindah ke payudara Tante Juliet yang lebih mancung dari temannya ini.
Kugesek-gesekkan dengan perlahan, dan kupuntir ke kiri dan ke kanan.
“Ohh.. terus Ton, ohh.. yess..!”
kata Tante Juliet.
Tante Juliet terus memainkan
batang kejantanan saya dengan memijat-mijat, lalu kepalanya mulai didekatkan ke
batang kejantanan saya, dan “Srupp..” masuklah batang kejantanan saya ke mulut
yang sensual itu. Dihisap, dikocok, dihisap, dikocok, dihisap, wuihh.. sedap..
ahh.
Sementara itu Tante Mini yang
sudah tidak tahan, langsung mendesah, “Ssshh.. aahh.. Tonn.. ohh.. yess..!”
sambil tangannya meremas rambut saya dengan kerasnya.
Sepertinya dia akan keluar, otot
dindingnya mengencang dan,
“Ahh.. yess.. aahh..” desahnya
sambil tangannya mendorong dan menarik kepala Tante Juliet agar batang
kejantanan saya dapat lebih masuk ke mulut Tante Juliet.
Rupanya Tante Mini telah klimaks,
kemudian jari kiri saya terus kukocok-kocok dalam vaginanya secara cepat (350 km/jam).
“Ahh.. hhmm.. sshh.. yess..!” dia
menegang dan mulai menghentikan gerakannya secara perlahan.
“Ohh.. yess.. Toni sayang kamu
pintar sekali.. ohh.. yess..!” katanya sambil mengelus kepala saya.
Lalu saya merubah posisi.
Sekarang saya berbaring di bawah, saya merebahkan tubuh saya yang mulai penuh
keringat.
Lalu Tante Mini mulai menaiki
tubuh saya, dan tangannya meraih batang kejantanan saya untuk diarahkan ke
vaginanya yang sudah mulai agak kering. Digosok-gosok sebentar batang
kejantanan saya ke vaginanya yang sudah merekah itu. Lalu dengan perlahan dia
menurunkan pantatnya.
“Ohh.. Ton.. nikmat sekali
kontolmu.. ohh..!” desahnya sambil terus menaik-turunkan pantatnya yang bulat
itu, sehingga mulai melahap batang saya dalam vaginanya.
“Ohh.. yess.. Tante.. terus..!”
saya mulai terangsang karena jepitan vaginanya.
Sementara itu, Tante Juliet mulai
mendekati saya terus mengangkangi kakinya tepat di atas wajah saya dan mulai
menurunkan pantatnya.
“Ayo.. Ton.. jilatin punya
Tante..!” katanya sambil terus menurunkan dan menggoyangkan pantat dan liang
senggamanya ke arah wajah saya.
Karena lebatnya bulu kemaluannya
itu, saya hampir bersin dibuatnya. Lalu saya jilati dengan perlahan klitorisnya
hingga dinding lubang vaginanya mulai meneteskan cairannya.
“Sss.. hhmm.. aakkhh.. yess..
terus Ton..!” desahnya.
Sementara itu Tante Mini terus
naik turun hingga terdengar decak antara saya dan dia.
Beberapa saat kemudian,
“Ohh.. Ton, Tante mau keluar..
ohh.. yess..!” desahnya.
Karena saya sedang sibuk, jadi
saya tidak dapat bicara apa-apa.
Dan,
“Crett.. crott.. critt..!”
muncratlah cairan Tante Mini.
“Ohh.. yess.. Ton kamu sungguh
hebat sayang..!” katanya sambil mencabut batang kejantanan saya dari liang
senggamanya dan terus menjilati batang kejantanan saya yang basah itu.
Lalu saya suruh Tante Juliet
untuk merebahkan badannya di bawah, dan dia terus melebarkan kakinya yang putih
mulus dan indah itu. Karena sekarang tante agak mengangkang lebih lebar, jadi
vaginanya yang merah kehitaman itu terlihat. Saya lalu mengarahkan batang
kejantanan saya ke vagina Tante Juliet, dan perlahan saya dorong hingga masuk
seluruhnya.
“Akhh.. yess.. fuck me darling..!
Ohh..!” desahnya.
Sementara Tante Mini tertidur,
saya terus menggoyang tubuh saya maju-mundur, dan hebatnya Tante Juliet juga
ikut menggoyang pinggulnya mengikuti irama. Batang kejantanan saya terasa
dipelintir, tetapi makin asyik saja. Kutambah ‘gigi’, hingga gerakanku menjadi
lebih dasyat. Dengan kecepatan penuh, saya menggoyang terus hingga terdengar
kecipak-kecipak. Karena seranganku, Tante Juliet jadi meram melek matanya
menikmati keluar masuknya batang penis saya dalam liang senggamanya.
“Akhh.. Tonn.. yess..!” desahnya
sambil jarinya mencengkeram tangan saya dan kukunya menancap ke kulit saya.
Tubuhnya mengejang sesaat, lalu
melemas tetapi saya masih asyik menikmati vaginanya dengan terus memasukkan
penis saya ke dalam vaginanya yang banjir.
“Akhh.. yess.. Tante keluarr..
Tonn..!” sambil menancapkan dalam-dalam vaginanya ke batang kejantanan saya.
Saya yang merasa belum keluar
terus saja menggenjot gerakan saya. Dan tidak lama kemudian, saya akhirnya
keluar juga. Saya mencabut batang kejantanan saya dari vaginanya Tante Juliet
dan merebahkan tubuh di sampingnya. Tangan Tante Mini dan Juliet secara
bergantian membelai batang kejantanan saya.
“Toni sayang, terima kasih ya..
kamu telah membuat kami melayang ke langit ketujuh..” kata Tante Juliet sambil
terus membelai batang kejantanan saya.
Lalu kami bertiga terkulai lemas
dengan posisi saya di tengah, dan kedua cewek cantik itu di samping saya. Lalu
saya tertidur hingga pagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar