>>> SINGAPOREPOOLS <<<
ANGKA MAIN : 5 0 3 8
Top 2D : 05 10 23 38 45
Cadangan 2D : 50 68 75 83 90
TOP SHIO : Tikus Anjing Naga
COLOK BEBAS : 3 5 8
AS : 1 2 4
KOP : 6 7 9
KEPALA : Kecil / Ganjil
EKOR : Besar / Genap
Saya bekerja di salah satu perusahaan
komunikasi di Ibukota, sebelumnya saya sering bolak balik dari rumah ke kantor
hampir membutuhkan waktu 2 jam man lebih untuk sampai kantor , dan saya rasakan
lelah sekali kalau dirumah hanya tidur terus paginya berangkat lagi, seperti
itulah siklus kehidupanku, oya perkenalkan dahulu nama saya Rizal.
Rupanya saudaraku mempunyai
apartemen yang letaknya juga tak jauh dari kantor, sehingga saya memutuskan
untuk menghuni apartemen milik dari saudaraku yang baru menikah sehingga ia di
boyong oleh suaminya ke Surabaya.
Hari pertama saya menghuni saya
lapor dengan Ketua Perhimpunan Pengurus Apartemen dimana saya tinggal beliau
kebetulan tinggal di lantai 12 sedangkan saya di lantai 11. Sesudah melapor
saya dimohon bantuannya untuk menjaga kebetulan adik perempuan beliau tinggal
di sebelahku yaitu Tante Nella.
Hari kedua saya mencoba untuk
berkenalan dengan Tante Nella, ternyata beliau tak terlalu tua, kelihatannya
sekitar 38 – 40 tahunan. Orangnya ramah & baik sekali. Yang saya heran
sampai umur segitu beliau belum menikah, mungkin punya masalah dengan karir
karena saya melihat mobilnya ada dua yaitu Toyota Alphard & Toyota Camry.
Tante Nella begitu saya
memanggilnya memiliki 2 pembantu & seorang sopir yang telah melayani beliau
selama 3 tahun di Apartemen itu.
Berikut adalah pengalamanku
diwaktu tak terduga dimana saya dititipkan kunci Apartemen oleh beliau karena
semua pembantu & sopirnya cuti lebaran, sehingga beliau tinggal di rumah
kakaknya di lantai 12,
Hingga pada suatu sore, saat saya
pulang kerja saya mendengar ada ketukan pintu di apartemenku , kemudian saya
intip dari lubang pintu ternyata Tante Nella.
“eh ya ada apa tante” kataku
sambil membuka pintu.
“Ngga Rizal ada surat atau
tagihan kartu kreditku ngga dari Front Office depan?” jawan tante Nella.
“Sepertinya ngga ada tante”
jawabku
“Eh saya numpang ke kamar mandimu
ya” sambil meringis, mungkin ia udah kebelet pips he he he.
“silahkan tan tapi kamar mandinya
ngga sebersih punya tante lho maklum bujangan” kataku sambil tertawa.
” Ngga apa apa” jawabnya.
baru saya sadar bahwa si tante
Nella memakai baju training tipis mungkin baru lari atau fitness di lantai 2.
“Abis lari ya tan” tanyaku
“Iya tapi nyari kamar mandi susah
mana liftnya lama lagi” ujar tante Nella sambil ngeloyor ke kamar mandiku.
Sambil jalan ke dapur saya
berfikir kok kayaknya ada yang salah ya dengan membiarkan si tante ke kamar
mandi tapi apa ya?. Ya ampun tadi khan saya lagi nonton BF di laptop memang
kebetulan mau coli sih maklum belum ada pasangan/pacar. Wah mati aku ketahuan
dah sama tante Nella. Ah bodo amat bodo amat kaya ia ngga pernah muda aja.
Begitu keluar dari kamar mandi si
tante senyum-senyum, wah malu deh aku.
“Hayo kamu tadi lagi ngapain
Rizal? tanya si tante.
“Ngga ngapa-ngapain kok tan” jawabku
sambil menunduk kebawah, Malu cing.
Dan tanpa saya sadari tiba-tiba
ia mencekal tangan saya.
“Rizal..” katanya tiba-tiba &
terlihat agak sedikit ragu-ragu.
“Ya Tante..?” Jawab saya.
“Eee.. nggak jadi deh..” Jawabnya
ragu-ragu.
“Ada yang bisa saya bantu,
Tante..? Tanya saya agak bingung karena melihat keragu-rasayannya.
“Eee.. nggak kok. Tante cuma mau
nanya..” jawabnya dengan ragu-ragu lagi.
“Kamu sering ya nonton film itu
di kamar mandi..?” tanya dia.
“Iya sih tan. Maklum tan belum
punya pasangan..?” jawab ku terpaksa.
“Terus pake sabun ya ? he he he
kata tante Nella sambil tertawa
“Iya tan, udah ah saya tengsin
nih malu ditanya terus” Tegasku sambil ngomel.
“Jangan marah dong , biasa lagi
bujangan yang penting jangan main pelacur, jorok nanti kena penyakit” jawab
tante Nella.
“Eee.. mau dibantuin Tante
nggak..? sambungnya
“Maksud tante? Tanya ku wah
ibarat ada lanjutan dari film ku tadi nih. Kayaknya si tante horni abis.
” Iya kamu nonton bareng tante
khan biar ngga malu lagi” sambil melayang tangan tante Nella ke selangkangan
ku.
“sana ambil laptop mu”
asik banget dah pikirku tanpa
tendeng aling-aling saya berlari kekamar mandi & membawa keluar laptop itu.
Kemudian saya setel lebih dulu
film yang tadi saya tonton & belum habis. Beberapa menit kemudian Tante
Nella duduk disebelahku sambil membawa teh panas dengan wangi tubuh yang segar.
Saya selidiki tiap sudut tubuhnya yang masih terbalut baju training &
kemudian beliau melepas atasannya sehingga terlihat tanktop tipis biru muda
yang agak menerawang tersebut, sehingga dengan leluasa mata saya melihat puncak
buah dadanya karena ia tak memakai Bra.
Tanpa kusadari, di antara degupan
jantungku yang terasa mulai keras & kencang, kejantananku juga sudah mulai
menegang. Dengan santai ia duduk tepat di sebelahku, & ikut menonton film
BF yang sedang berlangsung.
“Cakep-cakep juga yang main..”
akhirnya ia memberi komentarnya.
“Dari kapan Rizal mulai nonton
film beginian..? tanyanya.
“Udah dari dulu Tante..” kataku.
“Mainnya juga bagus & tak
kasar. Rizal udah tahu rasanya belum..? tanya ia lagi.
“Ya sempet sih tan waktu di rumah
sakit sama suster”
“wah enak dong lagi sakit di
servis suster”
“Iya tapi udah lama tan udah lupa
rasanya, tapi kata temen-temen sih enak. Emang kenapa Tante, mau ngajarin saya
yah? Kalau iya boleh juga sih”, kataku.
“Ah Rizal ini kok jadi nakal yah
sekarang”, katanya sambil mencubit lenganku.
“Tapi bolehlah nanti Tante ajarin
biar kamu tahu rasanya”, tambahnya dengan sambil melirik ke arahku dengan agak
menantang.
Tak lama berselang, tiba-tiba
Tante Nella menyenderkan kepalanya ke bahuku. Seketika itu pula saya langsung
membara. Tapi saya hanya bisa pasrah saja oleh perlakuannya. Sebentar kemudian
tangan Tante Nella sudah mulai mengusap-ngusap tempat tubuhku sekitar dada
& perut .
Rangsangan yang ditimbulkan dari
usapannya cukup membuat saya nervous karena itu adalah kali pertama saya
diperlakukan oleh seorang wanita yang usianya diatasku. Kejantananku sudah
mulai semakin berdenyut-denyut siap bertempur.
Kemudian Tante Nella mulai
menciumi leherku, lalu turun ke bawah sampai dadaku. Sampai di tempat dada, ia
menjilat-jilat ujung dadaku, secara bergantian kanan & kiri. Tangan kanan
Tante Nella juga sudah mulai masuk ke dalam celanaku, & mulai mengusap-usap
kejantananku.
Karena dalam keadaan yang sudah
sangat terangsang, saya mulai memberanikan diri untuk meraba celana yang ia
pakai. saya remas toketnya dari luar tanktop, & saya remas-remas, terkadang
saya juga mengusap ujung-ujung tersebut dengan ujung jariku. “Ssshh.. ya situ
Rizal..” katanya setengah berbisik. “Ssshh.. oohh..”
Tiba-tiba ia memaksa lepas celana
pendekku, & diusapnya kejantananku. Akhirnya bibir kami saling berpagutan
dengan penuh nafsu yang sangat membara. & ia mulai menjulur-julurkan
lidahnya di dalam mulutku.
Sambil berciuman tanganku mulai
bergerilya melalui celana trainingnya yang saya pelorotkan ke bawah sampai pada
permukaan celana dalamnya, yang rupanya sudah mulai menghangat & agak
lembab. saya melepaskan celana dalam Tante Nella.
Satu persatu kami membuka baju,
sehingga kami berdua menjadi telanjang bulat. Kutempelkan jariku di ujung atas
permukaan kemaluannya. ia kelihatan agak kaget ketika merasakan jariku bermain
di tempat seputar klitorisnya. Lama kelamaan saya masukkan satu jariku, lalu
jari kedua.
“Aaahh.. sshh.. oohh.. terus
Rizal.. terus..” bisik Tante Nella.
Ketika jariku terasa mengenai
akhir lubangnya, tubuhnya terlihat agak bergetar. “Ya.. terus Rizal.. terus..
aahh.. sshh.. oohh.. aahh.. terus.. sebentar lagi.. teruuss.. oohh.. aahh..
aarrgghh..” kata Tante Nella.
Seketika itu pula ia memeluk
tubuhku dengan sangat erat sambil menciumku dengan penuh nafsu. saya merasakan
bahwa tubuhnya agak bergetar (yang kemudian baru saya tahu bahwa ia sedang
mengalami orgasme). Beberapa saat tubuhnya mengejang-ngejang menggelepar dengan
hebatnya. Yang diakhiri dengan terkulainya tubuh Tante Nella yang terlihat
sangat lemas di sofa.
“Saya kapan Tante, kan saya
belum..?” Rujukku.
“Nanti dulu yah sayang,
sebentar.. beri Tante waktu untuk istirahat sebentar aja”, kata Tante Nella.
Tapi karena sudah sangat
terangsang, kuusap-usap bibir kemaluannya sampai mengenai klitorisnya, saya
dekati toketnya yang menantang itu sambil kujilati ujungnya, sesekali kuremas
toket yang satunya.
Sehingga rupanya Tante Nella juga
tak tahan menerima paksaan rangsangan-rangsangan yang kulakukan terhadapnya.
Sehingga sesekali terdengar suara erangan & desisan dari mulutnya yang
seksi. saya usap-usapkan kejantananku yang sudah sangat amat tegang di bibir
kemaluannya sebelah atas.
Sehingga kemudian dengan terpaksa
ia membimbing batang kemaluanku menuju lubang kemaluannya. Pelan-pelan saya
dorong kejantananku agar masuk semua.
Kepala kejantananku mulai
menyentuh bibir kewanitaan Tante Nella. “Ssshh..” rasanya benar-benar tak bisa
kubayangkan sebelumnya. Lalu Tante Nella mulai menyuruhku untuk memasukan
kejantananku ke liang kewanitaannya lebih dalam & pelan-pelan.
“Aaahh..” baru masuk kepalanya
saja saya sudah tak tahan, lalu Tante Nella mulai menarik pantatku ke bawah,
supaya batang kejantananku yang perkasa ini bisa masuk lebih dalam. Bagian
dalam kewanitaannya sudah terasa agak licin & basah, tapi masih agak seret,
mungkin karena sudah lama tak dipergunakan.
Namun Tante Nella tetap
memaksakannya masuk. “Aaagghh..Rizal ” rasanya memang benar-benar luar biasa
walaupun kejantananku agak sedikit terasa ngilu, tapi nikmatnya luar biasa.
Lalu terdengar suara erangan Tante Nella.
Lalu Tante Nella mulai menyuruhku
untuk menggerakkan kemaluanku di dalam kewanitaannya, yang membuatku semakin
gila. Ia sendiri pun mengerang-ngerang & mendesah tak karuan. Beberapa
menit kami begitu hingga suatu saat, seperti ada sesuatu yang membuat liang
kewanitaannya bertambah licin, & makin lama Tante Nella terlihat seperti
sedang menahan sesuatu yang membuat ia berteriak & mengerang dengan
sejadi-jadinya karena tak kuasa menahannya. & tiba-tiba kemaluanku terasa
seperti disedot oleh liang kewanitaan Tante Nella, yang tiba-tiba
dinding-dinding kewanitaannya terasa seperti menjepit dengan kuat sekali.
Aduuh.. kalau begini saya makin
tak tahan dan.. “Aaarrgghh.. sayaang.. Tante keluar lagii..” jeritnya dengan
keras, & makin basahlah di dalam kewanitaan Tante Nella, tubuhnya mengejang
kuat seperti kesetrum, ia benar-benar menggelinjang hebat, membuat gerakannya
semakin tak karuan. & akhirnya Tante Nella terkulai lemas, tapi kejantananku
masih tetap tertancap dengan mantap.
Aku mencoba membuatnya terangsang
kembali karena saya belum apa-apa. Tangan kananku meremas toketnya yang sebelah
kanan, sambil sesekali kupilin-pilin ujungnya & kuusap-usap dengan ujung
jari telunjukku. Sedang toket kirinya kuhisapsambil menyapu ujungnya dengan
lidahku.
“Ssshh.. shh..” desahan Tante
Titik sudah mulai terdengar lagi. saya memintanya untuk berganti posisi dengan
doggy style. saya mencoba untuk menusukkan kejantananku ke dalam liang
kewanitaannya, pelan tapi pasti.
Kepala Tante Nella agak menengok
ke belakang & matanya melihat mataku dengan sayu, sambil ia gigit bibir
bawahnya untuk menahan rasa sakit yang timbul. Sedikit demi sedikit saya coba
untuk menekannya lebih dalam.
Kejantananku terlihat sudah
tertelan semuanya di dalam kewanitaan Tante Nella, lalu saya mulai menggerakkan
kejantananku perlahan-lahan sambil menggenggam buah pantatnyayang bulat. Dengan
gaya seperti ini, desahan & erangannya lebih keras, tak seperti gaya
konvensional yang tadi.
Aku terus menggerakkan pinggulku
dengan tangan kananku yang kini meremas toketnya, sedangkan tangan kiri
kupergunakan untuk menarik rambutnya agar terlihat lebih merangsang &
seksi.
“Ssshh.. aarrgghh.. oohh.. terus
Rizal.. terus.. aarrgghh.. oohh..” Tante Nella terus mengerang.
Beberapa menit berlalu, kemudian
Tante Nella merasa akan orgasme lagi sambil mengerang dengan sangat keras
sehingga tubuhnya mengejang-ngejang dengan sangat hebat, & tangannya
mengenggam bantalan sofa dengan sangat erat.
Beberapa detik kemudian bagian
depan tubuhnya jatuh terkulai lemas menempel pada sofa itu sambil lututnya
terus menyangga pantatnya agar tetap di atas. & saya merasa kejantananku
mulai berdenyut-denyut & saya memberitahukan hal tersebut padanya, tapi ia
tak menjawab sepatah kata pun. Yang keluar dari mulutnya hanya desahan &
erangan kecil, sehingga saya tak berhenti menggerakkan pinggulku terus.
Aku merasakan tubuhku agak
mengejang seperti ada sesuatu yang tertahan, sepertinya semua tulang-tulangku
akan lepas dari tubuhku, tanganku menggenggam buah pantat Tante Nella dengan
erat, yang kemudian diikuti oleh keluarnya cairan maniku di dalam liang
kewanitaan Tante Nella.
Tubuhku terasa sangat lemas
sekali. Sesudah kami berdua merasa agak tenang, saya melepaskan kejantananku
dari liang nikmat milik Tante Nella.
Dengan raca kecapaian yang luar
biasa Tante Nella membalikkan tubuhnya & duduk di sampingku sambil menatap
tajam mataku dengan mulut yang agak terbuka, sambil tangan kanannya menutupi permukaan
kemaluannya.
“Wah kok ngga ditarik sih Rizal,
nanti saya hamil lho..? tanyanya dengan suara yang agak bergetar.
“Maaf tan saya lupa abis keenakan
sih” jawabku
“Ya sudahlah.. tapi lain kali
kalau sudah kerasa kayak tadi itu langsung buru-buru dicabut & dikeluarkan
di luar ya..?” katanya menenangkan diriku yang terlihat takut.
“I.. iiya Tante..” jawabku sambil
menunduk.
“tenang saja zal, tante juga
sudah minum obat “kata tante, ternyata tante sudah mahir dalam urusan sex ,
kemudian saya dan tante saling berpandang pandangan kemudian memeluk dan
mengulangi kegiatan ngentot lagi di kamar mandi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar