>>> SINGAPOREPOOLS <<<
ANGKA MAIN : 5 4 6 7
Top 2D : 05 14 26 37 45
Cadangan 2D : 54 67 76 85 94
TOP SHIO : Kerbao Ayam Babi
COLOK BEBAS : 4 6 7
AS : 0 1 2
KOP : 3 8 9
KEPALA : Besar / Genap
EKOR : Besar / Ganjil
Perkenalkan aku Parjo. Aku adalah
seorang satpam di sebuah perumahan di daerah ciputat. Ini adalah pengelamanku
melakukan hubungan seks dengan salah satu Ibu-ibu penghuni perumahan tersebut.
Perempuan itu bernama Rina. Rina dan suaminya yang baru saja menikah, hendak
menempati perumahan tersebut. Sejak awal aku melihatnya, aku sudah menyukai
perempuan itu. Perumahan yang saya jaga itu memang termasuk perumahan baru.
Jadi penghuninya pun sedikit
sekali. Rina termasuk satu-satunya perempuan yang paling menarik yang pernah
saya lihat di perumahan tersebut. Kulitnya yang putih mulus, parasnya yang
sekilas mirip dengan Dina Olivia, dan tubuhnya yang langsing tapi berpayudara
ukuran 34C tersebut, membuat dia sering menjadi objek onaniku. Dan satu hal
yang membuat aku jadi tambah penasaran dengannya adalah, karena dia memakai
******. Aku sangat ingin sekali bisa merasakan bersetubuh dengannya. Sampai
akhirnya saat itupun tiba.
Suami Rina mendapatkan tugas
kerja ke Australia untuk beberapa minggu. Oleh akrena itu, ia pun tinggal
sendirian di rumah tersebut. Suatu hari, ia hendak berangkat untuk kerja ke
kantornya. Sebelum meninggalkan kompleks perumahan, ia sempat mampir sebentar
ke pos jagaku.
“Assalamualaikum, pak Parjo. Maaf
mengganggu” ujarnya
“Oh, nggak apap bu. Ada apa yah,
Bu?” balasku sambil menanyainya
“Begini Pak, bapak tahu tukang
ledeng yang murah nggak pak, di sekitar eprumahan ini? Soalnya, tadi pipa air
di rumah saya bocor.” tanyanya
“Tukang ledeng? Wah, kalo tukang
ledeng mah nggak ada, Bu. Cuman saya, bisa kok betulin pipa air bocor.” Jawabku
“Oh, kebetulan kalo gitu. Bapak
bisa dateng jam 8 malam nanti nggak? Saya pengen Bapak betulin pipanya itu,
pak. Nanti kalo nggak bisa dibetulin, saya nggak bisa mandi lagi.” tanyanya
kembali
“Oh, boleh Bu, boleh. Kebetulan
jam segitu, saya juga sudah selesai jaga.” balasku kembali
“Oh, terima kasih banyak yah,
Pak. saya berangkat dulu deh kalo gitu. Wassalamualaikum” ujarnya
“Walaikumsalam”. balasku
Perkenalkan aku Parjo. Aku adalah
seorang satpam di sebuah perumahan di daerah ciputat. Ini adalah pengelamanku
melakukan hubungan seks dengan salah satu Ibu-ibu penghuni perumahan tersebut.
Perempuan itu bernama Rina. Rina dan suaminya yang baru saja menikah, hendak
menempati perumahan tersebut. Sejak awal aku melihatnya, aku sudah menyukai
perempuan itu. Perumahan yang saya jaga itu memang termasuk perumahan baru.
Jadi penghuninya pun sedikit
sekali. Rina termasuk satu-satunya perempuan yang paling menarik yang pernah
saya lihat di perumahan tersebut. Kulitnya yang putih mulus, parasnya yang
sekilas mirip dengan Dina Olivia, dan tubuhnya yang langsing tapi berpayudara
ukuran 34C tersebut, membuat dia sering menjadi objek onaniku. Dan satu hal
yang membuat aku jadi tambah penasaran dengannya adalah, karena dia memakai
******. Aku sangat ingin sekali bisa merasakan bersetubuh dengannya. Sampai
akhirnya saat itupun tiba.
Suami Rina mendapatkan tugas
kerja ke Australia untuk beberapa minggu. Oleh akrena itu, ia pun tinggal
sendirian di rumah tersebut. Suatu hari, ia hendak berangkat untuk kerja ke
kantornya. Sebelum meninggalkan kompleks perumahan, ia sempat mampir sebentar
ke pos jagaku.
“Assalamualaikum, pak Parjo. Maaf
mengganggu” ujarnya
“Oh, nggak apap bu. Ada apa yah,
Bu?” balasku sambil menanyainya
“Begini Pak, bapak tahu tukang
ledeng yang murah nggak pak, di sekitar eprumahan ini? Soalnya, tadi pipa air
di rumah saya bocor.” Tanyanya
“Tukang ledeng? Wah, kalo tukang
ledeng mah nggak ada, Bu. Cuman saya, bisa kok betulin pipa air bocor.” Jawabku
“Oh, kebetulan kalo gitu. Bapak
bisa dateng jam 8 malam nanti nggak? Saya pengen Bapak betulin pipanya itu,
pak. Nanti kalo nggak bisa dibetulin, saya nggak bisa mandi lagi.” tanyanya
kembali
“Oh, boleh Bu, boleh. Kebetulan
jam segitu, saya juga sudah selesai jaga.” balasku kembali
“Oh, terima kasih banyak yah,
Pak. saya berangkat dulu deh kalo gitu. Wassalamualaikum” ujarnya
“Walaikumsalam”. balasku
Perkenalkan aku Parjo. Aku adalah
seorang satpam di sebuah perumahan di daerah ciputat. Ini adalah pengelamanku
melakukan hubungan seks dengan salah satu Ibu-ibu penghuni perumahan tersebut.
Perempuan itu bernama Rina. Rina dan suaminya yang baru saja menikah, hendak
menempati perumahan tersebut. Sejak awal aku melihatnya, aku sudah menyukai
perempuan itu. Perumahan yang saya jaga itu memang termasuk perumahan baru.
Jadi penghuninya pun sedikit
sekali. Rina termasuk satu-satunya perempuan yang paling menarik yang pernah
saya lihat di perumahan tersebut. Kulitnya yang putih mulus, parasnya yang
sekilas mirip dengan Dina Olivia, dan tubuhnya yang langsing tapi berpayudara
ukuran 34C tersebut, membuat dia sering menjadi objek onaniku. Dan satu hal
yang membuat aku jadi tambah penasaran dengannya adalah, karena dia memakai
******. Aku sangat ingin sekali bisa merasakan bersetubuh dengannya. Sampai
akhirnya saat itupun tiba.
Suami Rina mendapatkan tugas
kerja ke Australia untuk beberapa minggu. Oleh akrena itu, ia pun tinggal
sendirian di rumah tersebut. Suatu hari, ia hendak berangkat untuk kerja ke
kantornya. Sebelum meninggalkan kompleks perumahan, ia sempat mampir sebentar
ke pos jagaku.
“Assalamualaikum, pak Parjo. Maaf
mengganggu” ujarnya
“Oh, nggak apap bu. Ada apa yah,
Bu?” balasku sambil menanyainya
“Begini Pak, bapak tahu tukang
ledeng yang murah nggak pak, di sekitar eprumahan ini? Soalnya, tadi pipa air
di rumah saya bocor.” Tanyanya
“Tukang ledeng? Wah, kalo tukang
ledeng mah nggak ada, Bu. Cuman saya, bisa kok betulin pipa air bocor.” Jawabku
“Oh, kebetulan kalo gitu. Bapak
bisa dateng jam 8 malam nanti nggak? Saya pengen Bapak betulin pipanya itu,
pak. Nanti kalo nggak bisa dibetulin, saya nggak bisa mandi lagi.” tanyanya
kembali
“Oh, boleh Bu, boleh. Kebetulan
jam segitu, saya juga sudah selesai jaga.” balasku kembali
“Oh, terima kasih banyak yah,
Pak. saya berangkat dulu deh kalo gitu. Wassalamualaikum” ujarnya
“Walaikumsalam”. balasku
Ia terus menghisap-hisap kontolku
selama 15 menit. Sampai akhirnya aku pun berkata kepadanya bahwa aku ingin
menjilatyi memeknya. Ia pun menyarankan posisi 69. Karena, ia ilang ia masih
belum puas mengisap kontolku yang pannjangnya 17 cm itu.
Akhirnya kami pun pindah ke
posisi 69. Tanpa basa-basi lagi, aku langsung melahap memeknya yang tidak
berbulu itu. Kujilat-jilat memeknya selama 10 menit-an, sambil sesekali
kutususk-tusuk dengan jari tengahku. Tak lupa kujilat=jilat juga klitorisnya.
Sayang sekali aku tidak bisa melihat ekspresinya ketika aku menjilati memeknya
tersebut. Tapi tampaknya dia menjadi tidak konesn dengan sepongannya di
kontolku. Sudah pasti karena dia kenikmatan dengan jilatanku.
“Ahh…mmmh…pak,
enak…ahhh….banget!!!Terusin pak….mmmhhh!”sambil kembali menyepong kontolku.
Slenag beberapa menit kemudian,
kusuruh dia untuk berhenti menyepongku, dan menungging membelakangiku. Aku
hendak melakukan gaya doggy-style. Tanpa basa-basi, langsung aku tusuk
memeknya. Tapi ternyata, susah sekali untuk kontolku amsuk ke memeknya.
“Wah, jangan-jangan lo belum
eprnah dientot yah sama suami lo sendiri?” tanyaku sambil melumuri memeknya
dengan air liurku.
“Saya sudah lama tidak melakukan
ini Pak.” Jawabnya
Akhirnya memeknya pun mulai
terbuka sedikit. Akupun langsung memasukkan kontolku. Tetapi, Rina langsung
ebrteriak kesakitan
“Ahh! Pak, sakit! Pelan-pelan
dong!” serunya
Karena ternyata masih belum muat
untuk aku masuki, akupun kembali menjilati memeknya. Sambil kontolku aku lumuri
dengan air liurku.
“Ahh..Pak, ohh..Pak, saya sudah
siap Pak..ahh…ayo, silahkan masukin Pak!” pintanya tanpa malu-malu.
“Ha,ha,ha! Tadi bilangnya lo
kagak pengen ngelakuin? Lo bilang ini dosa! Huh, mang dasar munafik lo! Kalo
pengen bilang aja! Jangan pura-pura!” balasku sambil kembali memasuki kontolku.
Pelan-pelan tapi pasti
“Ahh! Pak, sakk..it!” teriaknya
kembali
Tapi aku sudah tidak peduli sama
sekali dengan teriakannya tersebut. Aku kembali memasuki kontolku. Setiap senti
masukan, teriakan Rina semakin kencang. Setelah akhirnya masuk semua, aku mulai
menggenjotnya perlahan-lahan.
“Ahh..ahh…sakit..ahh…ahh……ohh!”
perlahan-lahan teriakan-teriakan kesakitannya berubah menjadi erangan
kenikmatan. Oleh akrena itu, akupun mulai memeprcepat genjotanku
“Ohh…ahh…gila…memek lo enak
banget! Gila, dah lama gue kagak nikmatin memek seenak ini!” racau gue. Sambil
mengentotinya, gue pun juga meremas-remas teteknya yang putih mulus itu.
“Pak, ooh, pak, saya mau
keluar!Ohhhhhhh……..!” teriaknya. Tapi aku sama sekali tidak memperdulikan hal
itu, aku tetap menggenjotnya. Sambil menggenjotnya, aku tarik rambutnya dan
kuarahkan wajahnya yang tampak kelelahan itu untuk aku cumbu.
Aku terus mengewenya dengan gaya
itu selama 5 menit-an. Setelah itu, aku melepas kontolku dulu.
Rina langsung menelantangkan
badannya setelah itu.
“Gimana, Rin? kecapekan yah?
Padahal , gue belum keluar nih” ujarku sambil ikut terlentang di sebelahnya.
“Pak, kita istirahat dulu deh.
Saya mau minum dulu.” ujarnya dengan napas terngah-engah.
“Oh yaudah kalo gitu. Biar gue
yang ambilin yah.” tawarku.
“Ya sudah Pak, termiakasih pak.
saya biar ke kamar mandi dulu. Mau buang air kecil.: ujarnya sambil
melangkahkan kakinya ke lantai bawah
Aku pun juga langsung bergegas
mengikutinya ke bawah untuk mengambilkan minum untuknya dan juga diriku.
Tiba-tiba, aku melihat handycam di ruang tamu. Aku langsung timbul ide setan
untuk merekam ronde kedua ML-ku dengannya nanti. Pas aku cek, kebetulan di
dalam handy-cam itu masih ada kaset kosongnya. Langsung saja aku ambil handycam
tersebut dan membawanya keatas. Kebetulan Rina masih berada di dalam kamar
mandi, jadi aku ada waktu untuk menaruh handycam itu ketempat yang pas
Sesampainya di atas,
kusembunyikan handycam itu di antara tumpukan buku-buku yang berada di atas
lemari bajunya. Tempat itu sangat pas sekali untuk menyembunyikan handy-cam
tersebut. Setelah itu, aku langsung duduk kembali di tempat tidur. Sambil
menyalakan TV. Tepat ketika aku sedang menyalakan TV, Rina kembali dari kamar
mandi.
“Rin, lo punya film bokep gak?”
tanyaku
“Ada sih Pak, koleksi suami. Ada
di kardus di sebelah TV tuh.” Jawabnya
Akupun langsung membuka kardus
tersebut. Kutemukan banyak sekali film-film bokep di dalamnya. Tapi ada satu
judul film yang pas sekali dengan pengalamanku saat itu. Judul film itu adalah:
“Cheating Housewives”. Benar-ebnar sebuah judul yang ironis sekali. Tak
terbayang bagaimana reaksi suami Rina, ketika Istrinya sendiri juga melakukan
hal yang sama dengan wanita di film tersebut.
“Kita nonton dulu yuk. Buat,
perangsang aja. Apalagi, lo kayaknya masih kecapekan tuh.” Ujarku
“Ya sudah deh, Pak. Boleh-boleh
aja.” Balasnya
“Sstt..mulai sekarang, panggil
aja gue Parjo. Atau kalu lo mau yang lebih emsra, panggil abang, atau akang
juga boleh. He3,he,he…”ujarku sambil mengelus-elus wajahnya kemudian mencium
keningnya
Rina hanya tersenyum-senyum saja
mendengar ucapanku tadi. Lalu akupun langsung menyalakan DVD player untuk
menonton film itu. Aku menonton film itu sambil bersender di tembok. Rina
berada di sampingku sambil bersandar di dadaku. Aku elus-elus rambutnya yang
halus dan panjang itu. Film itu benar-benar hot sekali. Adegan pertama
menceritakan Istri yang berselingkuh dengan supir pribadinya saat Suaminya
telah berangkat kerja. Istri itu pertama-tama meminta sang supir untuk
mengantarnya berbelanja. Pada saat perjalanan pulang, sang istri menggoda sang
supir dan meremas ****** sang supir. Akhirnya, mereka pun menepi di suatu jalan
sepi, dan melakukan persetubuhan di dalam mobil.
Setelah itu, film bokep itu pun
berganti ke adegan-adegan lainnya yang jalan ceritanya berbeda, serta emmakai
tokoh yang berbeda pula. Ada yang melakukan perselingkuhan di kebun belakang
rumah, gudang rumah, bahkan sampai di garasi rumah. Rina sempat terlihat risih
melihat film itu, meskipun aku tahu bahwa dia pun juga terangsang waktu melihatnya.
Kulihat puting payudaranya sudah mulai menegang kembali. Aku pun langsung
memilin-milin putingnya dengan lembut. Ternyata pilinanku itu berhasil
membuatnya tambah terangsang.
“Jo, kayaknya….saya…mmmhhh…”
ujarnya tanpa sempat mengakhiri kalimatnya
Aku sendiri pun juga sudah mulai
merasa terangsang kembali. Kulihat kontolku sudah mulai tegang. Langsung
kuambil tagangan kanan Rina dan kususruh dia untuk mengocok kontolku. Rina
mulai mengocok kontolku secara perlahan-lahan sambil aku terus meilin-milin
putingnya.Sambil melakukan itu, aku juga mencumbui bibirnya kembali. Kami
melakukan foreplay tersebut selama 9 menit. Seetlah itu, aku mulai melepas
cumbuanku di bibir Rina, dan aku mulai mengehntikan kegiatan memilin-milin
puting payudaranya tersebut.
Aku menyuruh Rina untuk melakukan
gaya entot “Woman on Top”. Rina pun langsung mengikuti perintahku tersebut.
Perlahan-lahan, dia mulai mengarahkan kontolku ke memeknya yang sudah mulai
menyempit kembali. Tapi kali ini, tidak ada kesulitan dalam memasukkan kontolku
ke memeknya. Seetlah batangku masuk, Rina pun mulai menggenjot tubuhnya
perlahan-lahan
“Ooohhh…mmmhhh….yeahh…” gumam
Rina keenakan
“Yeeeahh…bagus, Rin.
Terusin….ohhh…”balasku sambil merem-melek.
Rina mulai menggenjot dengan
kencang. Sambil menikmati genjotan Rina, akupun mulai mengerjai kedua
payudaranya. Tanganku yang kiri sibuk meremas-rema payudaranya yang kiri,
sedangkan tanganku yang kanan mengisap-isap payudaranya yang kanan sambil
bergantian.
“Ahhh….ohhh.enak….enakkk…Jo…!”
teriaknya keenakan
Kami terus melakukan posisi itu
selama 15 menit. Setelah itu, aku hendak melakukan posisi cowgirl. Aku langsung
mnyuruh Rina untuk duduk di atas pangkuanku. Kulihat posisi itu perfect sekali
karena berhadapan langsung dengan lemari tempat aku menaruh handy-cam tadi Kami
berdua melakukannya di kursi meja rias Rina. Dengan posisi Rina menghadapi
cermin.
“Rin, kamu genjot lagi yah.”
pintaku.
“Okey deh” balas Rina
Rina pun mulai menggenjot
tubuhnya.
“Ahh…ohhh…eah…ahhh…” teriak Rina
tanpa hentinya
“ohh..Rin..ohh…enaknya, Rin!”
balasku juga
Kami terus melakukan posisi itu
selama 20 menit.
“Ohhh…Gue mau keluar Rin!” ujarku
“Sebentar-sebntar, biar gue lepas
dulu.” balas Rina. Setelahh itu, aku pun langsung mengocok-ngocok kontolku di
depan mukanya, sambil Rina membantu meremas-remas buah zakarku
“OHHHH!Rin,…ahh!” teriakku.
Akhirnya keluarlah cairan spermaku itu. Aku menumpahkannya di payudara Rina.
Rina pun langsung memebrsihkan
badannya ke kamar mandi setelah itu. Aku langsung mengeluarkan kaset yang ada
di dalam handycam dan membawanya pulang. Petualanganku bersetubuh dengan Rina
belum berakhir sampai disitu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar