>>> SINGAPOREPOOLS <<<
ANGKA MAIN : 5 7 8 0
Top 2D : 08 10 27 35 48
Cadangan 2D : 57 68 75 80 95
TOP SHIO : Kerbao Naga Anjing
COLOK BEBAS : 0 7 8
AS : 1 2 3
KOP : 4 6 9
KEPALA : Besar / Genap
EKOR : Kecil / Genap
Cerita ini adalah sebuah kejadian
nyata yang terjadi sekitar 2 tahun yang lalu saat saya masih asyik berkecimpung
di dunia pergaulan malam, dunia yang tak jauh dari keremangan lampu diskotik
dan cafe, narkoba dan seks bebas. Dumangdati kalau menurut istilah temanteman
saya, DUnia MAlam NGgak aDA maTInya.
Waktu itu ibukota kita baru saja
dilanda gelombang reformasi dengan gerakan demonstrasi dan kerusuhan terjadi di
manamana. Dan kerusuhan itu tidak hanya menghancurkan gedunggedung saja tetapi
juga menghancurkan rencana pesta ultah salah seorang teman saya di sebuah
diskotik besar di kawasan Ancol.
Padahal rencana pesta itu sudah
tersusun dengan rapi, dari transportasi (penjemputan peserta pesta), perizinan
(izin pulang pagi untuk beberapa teman kami yang kaum hawa), dan konsumsi (menu
utama pesta, narkoba) semuanya sudah tersusun rapi.
Semua berawal saat saya menelepon
diskotik yang bersangkutan untuk memesan tempat, karyawan yang berbicara dengan
saya memberitahu bahwa diskotik mereka akan tutup selama beberapa hari dengan
alasan keamanan yang belum terjamin.
Kontan saya memberitahukan kepada
temanteman lainnya untuk melakukan perencanaan tindakan selanjutnya. Hari sudah
mulai sore dan belum ada jawaban dari temanteman yang lain, saya sudah mulai
berpikir bahwa pesta ini akan dibatalkan sehingga saya mulai menyusun rencana
lain untuk pergi nonton dengan Nelly, seorang gadis yang belakangan ini sedang
dekat dengan saya.
Tetapi menjelang malam ada berita
bahwa pesta tetap akan diadakan, teman saya telah memesan sebuah apartemen di
kawasan perumahan yang tidak jauh dari tempat rencana semula. Semua peserta
diharapkan dapat berkumpul di sana secepatnya. Saya mulai bimbang karena kami
sudah telanjur mau nonton. Akhirnya saya berinisiatif mengajak Nelly untuk
bergabung dengan temanteman yang lain setelah selesai nonton, dan dia setuju.
Hari sudah mulai malam saat kami
sampai di tempat tujuan, dari luar pintu saja sudah terdengar alunan musik
house yang cukup kencang. Dan keadaan di dalam tidak jauh berbeda, tampak
beberapa teman kami pria dan wanita sedang asyik bergoyang mengikuti irama
house music tersebut.
Sementara beberapa teman lainnya
sedang mengelilingi meja makan yang sudah penuh dengan perlengkapan pesta, dari
minuman biasa, minuman keras, pil ekstasi, shabushabu dan perlengkapannya,
beberapa keping CD dan kaset house music dan beberapa Pak kondom Durex.
Ayo nggak usah malumalu kalian
udah telat nih yang laen udah pada terbang tuh, kata Yoke sang yang punya acara
sambil memberikan beberapa butir pil ekstasi ke tanganku.
Aku menerimanya dan sambil
tersenyum memberikan sebutir kepada Nelly. Kami memang berasal dari dunia yang
sama, dunia malam penuh narkoba, jadi hal itu sudah bukan hal yang asing bagi
Nelly.
Happy Birthday Bro.
Thanks, kataku membalas Yoke
sambil mengambil gelas minuman untuk meminum pilpil tersebut.
Aku kemudian menuntun Nelly untuk
bergabung dengan yang lainnya di ruang tengah, aku duduk di sebuah sofa dan
Nelly duduk di pangkuanku. Dan tak lama kemudian kami pun sudah ikut terbang
bersama kawankawan lainnya diiringi alunan house music.
Lagu demi lagu dan jam demi jam
berlalu, kami pun semakin merapatkan tubuh kami saat ruangan menjadi semakin
dingin dengan udara malam menjelang pagi ditambah semburan AC. Semakin rapat
sampai akhirnya aku dapat merasakan halusnya pipi Nelly menempel di pipiku. Aku
pun tak dapat menahan diri untuk tidak mencium pipi halus tersebut, sesuatu
yang sudah ingin kulakukan sejak lama.
Nelly tampak terkejut saat
bibirku menyentuh pipinya, ia pun menoleh dan memandangiku.
Shit what have I done, kataku
dalam hati takut ia marah.
Tetapi sebaliknya, ia malah
menjulurkan tangannya ke belakang kepalaku dan mendorongnya maju untuk lebih
merapatkan bibirku ke pipinya.
Menitmenit berikutnya ia malah
menggeser pipinya dan menggantikannya dengan kedua bibir mungilnya. Kami pun
berciuman dengan intens diiringi sedikit permainan lidah. Selang beberapa saat
aku sudah mulai berani menjelajahi leher jenjang Nelly dengan lidahku, memberi
sedikit kecupankecupan di lehernya dan menggelitik daun telinganya.
Udara ruangan yang saat itu sudah
penuh dengan berbagai macam polusi tetap tidak dapat mengalahkan wangi tubuh
Nelly. Akupun menciuminya dengan makin bersemangat saat tangan Nelly
mengusapusap bagian belakang kepalaku. Kedua tanganku mulai merayap naik ke
perutnya yang datar, halus dan indah di balik kaos ketatnya. Badan Nelly memang
sungguh indah dan menarik, maklum ia adalah seorang guru senam aerobic dan body
language. Proporsinya benarbenar pas dan mantap, ditunjang oleh facenya yang
juga manis, jadilah ia seorang dewi di mataku.
Tanganku sudah mulai merayap
masuk ke dalam kaosnya dan menyentuh halus kulit perutnya saat tibatiba
terdengar pintu kamar terbuka dan sepasang teman kami tampak berjalan keluar
sambil berpelukan mesra. Nelly seperti tersadar, ia memegang tanganku dan
menghentikan kegiatan kami. Apakah aku sudah terlalu jauh bergerak? Apakah ia
akan marah? Menit selanjutnya ia menegakkan badannya meninggalkan badanku dan
merapikan kaos ketatnya sambil menebar pandangan ke sekeliling ruangan.
Tampaknya bukan hanya kami berdua
yang sedang asyik masyuk, beberapa teman kami pun sudah duduk berpasangpasangan
dan asyik dengan kegiatan mereka masingmasing.
Gue pusing nih, katanya tibatiba
sambil memegang kepalanya.
Kenapa? tanyaku.
Gak tau, obatnya kali ya gue mau
istirahat bentar ah, katanya lagi sambil berdiri meninggalkanku di sofa.
Eh mau ke mana?
Ke kamar tidur sebentar.
Oke jangan lamalama ya tidurnya,
kataku sambil membetulkan posisi dudukku di sofa.
Eh temenin dong masa gue
sendirian, katanya, kali ini ia meraih tanganku, menarikku bangkit dari sofa
dan menuntunku ke kamar yang baru saja ditinggalkan teman kami.
Aku mulai mengerti maksudnya saat
kami sudah berada dalam kamar, menguncinya dan mulai berciuman bibir dengan
lebih intens lagi, semakin lama pelukan kami pun semakin erat. Aku mulai
menggerakkan tanganku ke belakang tubuhnya, merayap masuk ke dalam kaosnya dan
mengusapi punggungnya. Ia pun melakukan hal yang sama. Terasa betapa kenyal
buah dadanya terhimpit di depan dadaku.
Akhirnya saatsaat yang paling
kutunggu beberapa waktu terakhir ini. Bermesraan dan bercinta dengan Nelly.
Tanganku semakin bebas bergerak merayapi punggungnya saat aku berhasil
melepaskan kaos ketatnya, naik turun melewati seutas tali pengikat bra yang
masih terkait kencang. Sementara di bagian depannya kedua belah buah dada Nelly
yang kencang semakin nampak menggiurkan untuk dinikmati. Aku mulai menurunkan
ciumanciumanku ke arah leher Nelly, berputarputar sebentar di sana dan semakin
turun ke lembah halus yang memisahkan kedua belah bukit indahnya.
Sementara tangan Nelly terus
mengusapi daerah belakang kepalaku sambil sesekali mendorong kepalaku ke depan
untuk lebih merekatkan bibirku ke daerah dadanya. Tangannya yang satu lagi
bergerak menyusuri punggungku dari dalam kemeja yang kugunakan.
Akhirnya Nelly menjatuhkan
badannya ke ranjang dan memandangku dengan pandangan yang sangat menggoda,
pandangan yang tidak dapat kulupakan sampai sekarang. Aku pun ikut menjatuhkan
badanku menyusulnya ke ranjang, kedua tangannya bergerak menyusuri dadaku yang
cukup bidang, dan mengeluarkan satu persatu kancing kemejaku dari lubangnya,
melepas kemejaku dan membuangnya entah kemana.
Aku semakin meningkatkan
seranganku ke sekwildanya (sekitar wilayah dada), menyusuri lembah dan bukit
indahnya yang masih tertutup bra dengan lidahku dan meremasremas salah satu
buah dadanya dengan tanganku. Merasa belum puas, aku pun meraih kaitan bra
Nelly di belakang tubuhnya, cukup repot karena ia sedang dalam posisi
terlentang di ranjang. Merasa bahwa aku kerepotan, Nelly pun membantu dengan
mengangkat badannya sedikit dan menuntun jarijariku untuk menemukan kaitan
branya.
Sebentar saja kedua bukit
indahnya sudah terpampang jelas di mataku, berlapiskan kulit putih halus dengan
kedua puting susu mungilnya berwarna merah muda. Aku pun menemukan daerahdaerah
baru untuk dieksplorasi dengan lidah dan jarijemariku (minyak kali
dieksplorasi).
Aku menikmati hampir seluruh
bagian dadanya dengan lidahku kecuali kedua buah puting susunya, aku membuatnya
penasaran. Itu terasa saat ia bergerakgerak sedikit setiap kali ujung lidahku
hampir mengenai putingnya, mengharapkanku akan segera melumatnya dengan
lidahku, tetapi tidak belum waktunya. Lidahku terus bergerak bolakbalik
diantara kedua buah dadanya, naik dan turun tapi tetap berusaha menghindari
menyentuh kedua putingnya.
Setelah beberapa menit, aku pun
menegakkan kepalaku untuk melihat ekspresinya. Ia tetap memandangiku dengan
pandangan yang tidak dapat dilukiskan. Nelly tampak sungguh menggoda dengan
salah satu jari di dalam mulutnya. Kurasa ia menghisapinya untuk menambah
gelombang rangsangan yang melandanya. Aku pun menurunkan kepalaku lagi, kali
ini sasaran lidahku adalah langsung menyentuh putingnya yang kiri. Nelly
sedikit terlonjak saat ia merasakan ujung lidahku menyapu halus putingnya
dengan tibatiba, ia pun menekan kepalaku untuk semakin dekat dengan dadanya.
Untuk sementara waktu aku memainkan
lidahku di sana, berputarputar mengelilinginya dan sedikit menjentikjentiknya,
sementara tanganku sibuk memainkan buah dadanya yang kanan. Nelly sudah semakin
terangsang karena aku dapat mendengarnya mendesah semakin keras.
Untuk kejutan berikutnya, aku
tibatiba menghisap putingnya lembut di saat ia tidak menyangka sama sekali.
Kembali ia terlonjak untuk beberapa saat dan kemudian semakin dalam menekan
kepalaku agar aku tidak melepaskan putingnya dari mulutku. Hal yang sama
kulakukan pada puting kanannya aku sangat menikmati lonjakanlonjakannya saat ia
terkejut dengan apa yang kulakukan dengan lidah dan tanganku.
Akhirnya aku dapat dengan bebas
menikmati seluruh bagian dadanya, memainkan jarijemari dan lidahku, menjilati
dan menghisapi seluruh bagian dadanya bergantian kiri dan kanan, tidak lupa
lembah indah di antaranya, lembah yang selama ini hanya bisa kunikmati dari
luar saat Nelly berpakaian dengan belahan dada rendah.
Puas dengan kedua buah dadanya,
aku mulai memindahkan daerah eksplorasiku turun menuju perutnya yang datar.
Lidahku dapat merasakan gerakan halus otototot perutnya menerima rangsanganku.
Benarbenar perut yang indah. Terakhir kali aku melihat perut seindah ini adalah
saat aku bercinta dengan seorang model yang mungkin wajahnya kurang terkenal
tapi cukup beberapa kali menghiasi sampul sebuah majalah remaja Ibukota.
Sebelum lidahku meninggalkan
daerah perutnya, aku meluncurkan sebelah tanganku ke daerah pahanya yang masih
tertutup celana jeans. Aku menggerakkannya mondarmandir menelusuri bagian depan
dan dalam pahanya, berkelebat sekilas di depan bagian kewanitaannya menuju sisi
satunya, dan kembali lagi. Sampai akhirnya aku berhenti dan mengusapi daerah
pribadinya dari luar celananya.
Nelly seperti mengerti maksudku,
ia menegakkan badannya sedikit dan membantuku membuka kaitan dan retsluiting
celananya. Sebentar saja celana itu sudah dapat kutarik lepas, meninggalkan
sebuah celana dalam super mini berwarna biru muda bermotif garisgaris masih
menempel di badan pemiliknya. Dan aku pun kembali menemukan daerah baru untuk
diekplorasi.
Aku kembali menggerakkan lidahku
menelusuri daerah perutnya dan bergerak turun ke arah daerah kewanitaannya.
Tapi aku tidak berhenti di sana, lidahku terus turun menuju paha kanannya,
menelusuri hampir seluruh bagiannya dan terus turun ke betisnya. Kemudian
lidahku naik lagi untuk kembali menelusuri bagian dalam pahanya dan naik terus
sampai ke daerah pangkalnya. Aku mulai dapat melihat mencium bau harum
kewanitaannya dari sini, tampaknya daerah tersebut sudah mulai basah dan mulai
mengeluarkan baunya yang khas.
Aku berniat menggodanya kembali,
lidahku berkelebat cepat dari bagian dalam paha kanannya, melewati daerah
kewanitaannya dan sampai di bagian dalam paha kirinya, kembali ke paha
kanannya, melewati daerah sensitifnya tanpa menyentuhnya sama sekali, hanya
dengan dengusan nafasku saja. Tetapi itu sudah cukup untuk membuatnya
terlonjaklonjak terangsang setiap kali mukaku melewati daerahnya.
Lonjakan paling seru adalah saat
akhirnya aku menempelkan bibirku dengan bibir kewanitaannya yang masih tertutup
celana dalam sambil menjulurkan lidahku menyapu ke kiri dan kanan membasahi
kain tipis yang memisahkan bibirku dengan daerah pribadinya yang paling rahasia
itu. Keasyikanku terganggu saat terdengar ketukan di pintu kamar, aku pun
beranjak dari tempat tidur untuk membuka pintu itu setelah terlebih dahulu
membantu Nelly menutupi tubuh seksinya dengan selimut.
Kami samasama tidak mau ada orang
lain yang dapat menikmati keindahan tubuhnya. Rupanya salah seorang temanku
bermaksud mengambil handphonenya yang tertinggal di dalam kamar. Aku pun
mengambilkan barang yang dimaksud sambil kakiku menahan pintu untuk tidak
terbuka semakin lebar, memberikan kepada pemiliknya dan kembali mengunci pintu
kamar.
Mau menelpon kemana sih di
pagipagi buta seperti ini sampai menggangguku, pada saat ayam jago pun masih
bermalasmalasan di tempat tidurnya. Ah itu bukan urusanku, saat ini aku masih
punya urusan lain yang lebih penting dan jauh lebih nikmat tentunya.
Nelly menggeser duduknya sampai
ke tepi ranjang saat aku kembali berjalan mendekatinya, ia memeluk pinggangku
sesaat dan kembali memberikan pandangan khasnya. Ia lalu menggerakkan kedua
tangannya melepaskan kaitan celanaku dan mendorongnya ke bawah lalu
mengeluselus kejantananku yang sudah berdiri tegak siap tempur di balik celana
dalam.
Tidak puas hanya mengelus, ia
kemudian menarik turun celana dalamku dan menghadapkan kejantananku ke mukanya.
Its my turn now, Dear, katanya
sambil mulai mendaratkan ciumanciuman kecil seluruh bagian kejantananku.
Ciumanciuman itu kemudian disusul
dengan jilatanjilatan nikmat yang semakin menambah rangsangan di tubuhku.
Andaikan aku tidak sedang berada di bawah pengaruh obat, tentu aku sudah dari
tadi mencapai titik kepuasan karena rasa nikmat dan sensasi yang dihadirkan
Nelly ke tubuhku. Ouah, benarbenar nikmat.
Rangsangan itu terus bertambah
dan menjalari setiap senti tubuhku saat Nelly mulai memasukkan kejantananku ke
dalam mulutnya dan mulai menghisapinya. Ia menghisap, menyedot dan menjilatinya
seperti sedang menikmati sebuah es krim yang tidak akan pernah habis. Aku
benarbenar menikmati permainan Nelly selama beberapa menit ke depan, sampai aku
sudah benarbenar tidak tahan untuk tidak membalasnya.
Aku kembali merebahkannya di
ranjang dan menggerakkan tanganku ke bawah untuk menarik pertahanan terakhir
tubuhnya. Kini kami sudah samasama telanjang dan siap untuk melanjutkan
pertempuran kami di ranjang. Kembali aku membenamkan kepalaku di antara kedua
belah pahanya, menciumi dan menjilati bibir kiri dan kanan kemaluannya. Nelly
mendesah setiap kali aku menyentuh kewanitaannya dengan lidahku. Harum
kewanitaannya benarbenar tercium menambah keindahan pemandangan di depan
mataku, bulubulu kemaluannya tampak tercukur rapi di atas klitorisnya.
Dan ke sanalah aku mengarahkan
seranganku selanjutnya, aku mencumbu klitorisnya dengan kombinasi belaian lidah
dan jarijemariku. Tubuh Nelly semakin menggelinjang dan bergerakgerak seperti
cacing kepanasan. Ia kembali merengkuh kepalaku dan membenamkanya semakin dalam
di daerah kewanitaannya sehingga aku susah bernafas dengan bebas.
Menit demi menit berlalu dan aku
masih bermain di kewanitaannya, aku memberikan semakin banyak rangsangan kepada
Nelly untuk membalas sensasi yang telah ia berikan kepadaku sampai akhirnya ia
melonjak, mengejang dan melengkungkan tubuhnya sesaat. Ia telah mencapai
orgasme pertamanya. Aku membiarkan ia menikmati gelombang orgasme pertamanya
selama beberapa saat dengan terus memainkan lidahku dengan lembut di daerah
sensitifnya.
Untuk beberapa menit ke depan ia
terbaring lemas karena gelombang orgasme yang telah melandanya.
Wow, you are wonderfull, katanya.
Kami memang sering memakai bahasa Inggris untuk berkomunikasi satu sama lain,
untuk berlatih memperlancar pemakaian bahasa Inggris kami yang agak jarang
dipergunakan.
Aku sendiri hampir dapat
berbahasa Inggris dengan lancar karena aku bekerja di sebuah perusahaan asing
yang memiliki banyak tenaga dari luar negeri.
Aku merebahkan tubuhku di
sampingnya sambil mengecup mesra pipinya. Ia kemudian membalas dan kami pun
mulai berFrench Kiss kembali. Ia menjulurkan tangannya ke bawah dan mulai
mengusapi kejantananku kembali dan kembali memberikan sensasi yang luar biasa
ke dalam tubuhku. Nelly lalu menegakkan badannya, bangkit ke posisi duduk dan
kembali mengantar mulutnya untuk bermainmain dengan kejantananku. Aku
menikmatinya sesaat sebelum akhirnya menarik tubuhnya ke atas tubuhku. Kami pun
bersixty nine.
Kali ini aku mulai memasukkan
jariku ke dalam liang kewanitaannya, menggerakkannya dengan halus di dalam
liang tersebut dan perlahan tapi pasti bergerak menuju titik GSpotnya. Nelly
kembali mengejang saat jariku menyentuh GSpotnya, ia berhenti bermain dengan
kejantananku untuk beberapa saat untuk menikmati rangsangan yang sedang melanda
tubuhnya dari titik GSpot tersebut. Aku dapat mendengarnya mendesahdesah pelan
setiap kali aku menggerakkan jariku di dalam liangnya. Dan desahan itu semakin
keras saat aku mulai menyertakan lidahku untuk membelaibelai klitorisnya dari
luar.
Rangsangan yang menjalari tubuh
kami rupanya sudah semakin hebat dan kami pun bergerak lebih lanjut untuk
menyelesaikan permainan ini. Theres no way of turning back now Nelly bergulir
ke sampingku, memutar posisi tubuhnya sehingga kami dapat berciuman kembali dan
kembali menaikkan tubuhnya ke atas tubuhku. Tangannya menjulur ke bawah
menggapai kejantananku untuk dibimbing menuju liang kewanitaannya.
Ia mendesah kembali saat ujung
kejantananku menyentuh permukaan kewanitaannya, ia menggesekgesekkannya
sebentar di bibir kemaluannya dan mulai menurunkan pantatnya menyambut
kejantananku saat ia merasa posisinya sudah tepat. Ternyata foreplay yang lama
ini belum cukup untuk membuat kejantananku dapat memasuki kewanitaannya dengan
lancar tanpa halangan. Dindingdinding kewanitaannya terasa begitu kencang
menjepit batangku yang berusaha mencari jalan masuk.
Rupanya Nelly pun merasakan hal
yang sama, ia bergerakgerak sedikit untuk mempermudah kejantananku mencari
jalan. Dan akhirnya setelah beberapa menit bekerja keras seluruh batangku dapat
tertanam dengan mantap di liang kewanitaannya.
Kami mendesah nikmat bersamaan
dan terdiam sesaat saat ujung kejantananku terasa menyentuh ujung rahimnya.
Kurasakan betapa dindingdinding dalam kewanitaannya begitu erat menjepit dan
memijat kejantananku, rupanya inilah gunanya mempelajari senam seks. Nelly
pernah menceritakan kepadaku bahwa senam yang satu ini dapat melatih wanita
mengatur otototot kewanitaannya untuk menghadirkan sensasi yang luar biasa bagi
lawan mainnya.
Sensasi tersebut berganti sensasi
lainnya saat Nelly mulai menggerakkan pantatnya naik turun, membuat
kejantananku bergerak keluar dan masuk liang kenikmatannya. Aku pun tak mau
diam saja, aku mengangkat pantatku naik dan mendorong kejantananku melesak
makin dalam saat Nelly menurunkan pantatnya. Aku mencoba menggesek GSpotnya
dengan kejantananku, dan rupanya berhasil.
Tidak hanya itu saja, aku juga
menggerakkan kedua tanganku untuk meremasremas kedua bukit indah dengan
putingnya yang tampak di depan mataku sesekali juga aku menghisap kedua puting
itu bergantian untuk menambah rangsangan bagi kami berdua.
Nelly mendesah dan bergerak
semakin seru setiap kali kejantananku menghantam ujung rahimnya. Semakin lama
gerakan kami berdua semakin cepat dan semakin menguras tenaga, sampai akhirnya
Nelly mengejang dan melengkungkan badannya kembali. Gelombang orgasme kedua
telah melandanya.
Ia tampak masih berusaha
meneruskan gerakangerakan naik turunnya untuk menikmati orgasmenya yang kedua
sebelum akhirnya merebahkan tubuhnya yang lemas di atas tubuhku dan terdiam
untuk beberapa saat. Tubuhnya bermandikan keringat, padahal udara ruangan cukup
dingin karena hari sudah mulai pagi dan AC yang menyembur kencang. Aku
mengambil selimut yang berada di sampingku dan menebarkannya untuk menutupi
tubuh kami berdua supaya tidak masuk angin.
Kamu hebat, aku sudah dua kali
sedangkan kamu belum juga, katanya memecah keheningan diantara kami.
Mungkin ini karena pengaruh obat,
jawabku.
Ya, aku yakin narkoba lah yang
telah menambah daya tahanku. Lets do our favorite style, katanya lagi.
Kebetulan kami memang punya gaya
favorit yang sama yaitu gaya anjing, kami pernah membicarakan hal ini meskipun
kami belum pernah melakukannya bersama. Kami hanya bercerita bahwa pernah
melakukannya dengan partner kami sendirisendiri. Dari situlah aku tahu bahwa
seks bukanlah hal yang asing baginya. Kami pun mengambil posisi untuk
melanjutkan permainan kami (seperti mau lomba lari saja).
Nelly mengambil posisi merangkak
di atas ranjang dengan kedua tangan berpegangan pada sandaran ranjang sementara
aku mengambil posisi di belakangnya dan mulai mengarahkan kejantananku untuk
kembali memasuki liang kewanitaannya. Kali ini aku dapat menanamkan
kejantananku di tempat tujuannya tanpa banyak perjuangan, tapi tetap saja
terasa betapa otot liangnya meremas dengan kuat setiap senti batangku saat
bergerak masuk.
Aku kembali menggerakkannya
keluar masuk saat kurasa posisiku sudah mantap. Nelly pun ikut berpartisipasi
aktif menggerakkan pantatnya ke kiri, kanan dan berputarputar dengan erotis
menyambut gerakanku Setiap gerakan menghadirkan rangsangan dan sensasi yang
berbeda bagi kami berdua. Kami tidak bertahan lama dalam posisi ini karena
dalam beberapa menit saja aku sudah merasakan gelombang orgasme yang
kutunggutunggu akan segera melanda.
Aku semakin mempercepat gerakanku
dan membuat Nelly juga semakin mempercepat gerakannya. Akhirnya gelombang
orgasme terakhir kami datang bersamaan dan kami masih terus bergoyang untuk
menikmatinya sambil aku merasakan kejantananku berdenyutdenyut mengeluarkan
lahar panas di dalam kewanitaan Nelly membasahinya sampai ke bibir bagian luar.
Kami berdua terkulai lemas sesaat setelah gelombang orgasme itu melanda.
Aku membenarkan posisi tidurku
agar tidak menindihnya, mengambil selimut dan kembali menyelimuti badan kami
yang basah oleh keringat. Kami pun tertidur berpelukan untuk beberapa saat.
Selang beberapa saat kemudian kami pun kembali berpakaian dan keluar dari kamar
untuk kembali bergabung dengan temanteman yang lain.
Beberapa teman tampak memandang
sesaat saat kami melangkah keluar dari kamar dan kemudian kembali dengan
kesibukannya masingmasing. Aku menuju dapur untuk mencari minuman bagi kami
berdua, pengaruh obat sudah tidak kurasakan lagi di kepalaku, hanya ada memori
indah tentang apa yang baru saja terjadi di antara aku dan Nelly.
Aku bersandar di dinding dapur
sambil merengkuh Nelly ke dalam pelukanku. Nelly pun merapatkan tubuhnya ke
dadaku sambil sesekali mereguk minuman kaleng yang kuberikan. Kami memandangi
sinar matahari yang mulai tampak menghiasi kaki langit. Pemandangan yang begitu
indah tapi jauh lebih indah memori yang telah kami ukir semalam.
Memori indah tersebut sampai kini
masih ada di kepalaku walaupun aku sudah tidak tahu dimana Nelly kini berada.
Kami putus hubungan dan aku kehilangan jejaknya beberapa bulan setelah malam di
apartemen itu. Kabar terakhir yang kudengar bahwa ia akan segera menikah di
akhir tahun ini, itu berarti tidak ada lagi kesempatan bagi kami untuk mengukir
lebih banyak kenangan indah bersama.
Well, tidak untuk bersama Nelly
tetapi aku sendiri masih dapat mengukir banyak kenangan indah lain bersama
wanitawanita lainnya. Hanya saja apakah kenangan itu akan seindah kenanganku
bersama dia? Thats another story guys and I promise to tell you if I have the
chance So Well see about that See you later, thanks.