>>> SINGAPOREPOOLS <<<
ANGKA MAIN : 9 4 5 1
Top 2D : 09 14 25 31 49
Cadangan 2D : 51 64 75 89 91
TOP SHIO : Kelinci Ular Monyet
COLOK BEBAS : 1 4 9
AS : 0 2 3
KOP : 6 7 8
KEPALA : Besar / Ganjil
EKOR : Kecil / Ganjil
Selesai mandi aku ke ruang tamu
nonton bola, beberapa orang tetanggaku datang ke rumahku seperti biasanya kalau
ada pertandingan bola live rumahku rame layaknya bioskop.
Di sela-sela nonton kami sering
mengobrol mulai update politik, kabar tetangga sampai urusan wanita.
Pak Salman adalah seorang
tetanggaku yang tekenal suka bercanda tapi yang berbau pornografi, dia tiba-tiba
nyeletuk katanya dia membeli sebuah obatperangsang wanita Cair yang harganya
mahal, diapun mulai cerita panjang lebar tentang khasiat obat Perangsang Cair
itu katanya bisa meningkatkan libido wanita dengan cepat, akupun iseng-iseng
minta ke dia obat perangsang wanita itu pengin buktikan, karena kami memang
sudah cukup akrab diapun tanpa pikir panjang memberikan sebotol kecil obat
perangsang wanita itu, tapi pesannya jangan dipakai semua, sisanya dia minta
dikembalikan, percaya ga percaya akupun mengambilnya, meski dalam hati bertanya
juga mau dicobain ke siapa ya, wanita di rumahku Cuma ada pembantuku sementara
istriku sedang pulang ke rumah orang tuanya…. ah sudahlah sementara disimpan
dulu…
Pertandingan bola sudah
berlangsung 45 menit, televisi sudah menghadirkan komentator dan diselingi
iklan, di waktu jeda seperti itu bapak-bapak biasanya juga ikut komentar sambil
ngobrol satu sama lain. Akupun ke luar sebentar untuk menjernihkan mataku yang
sedikit pedes, aku keluar di halaman rumah untuk beberapa saat. Kemudian
muncullah dua anak SMA masih dengan seragamnya menyapaku karena lewat depan
rumahku, aku mengenali mereka berdua anak tetangga RT sebelah, namanya Fera dan
Dita. Setelah berjalan beberapa langkah melewati rumahku tiba-tiba mereka
berhenti dan sepertinya saling berbisik kemudian kembali lagi mendekatiku,
mereka menyodorkan sebuah Proposal untuk kegiatan Karangtaruna, aku terima
proposalnya dan aku suruh mereka kembali lagi nanti sore untuk ambil uangnya.
Akupun masuk ke rumah melanjutkan
nonton TV pertandingan sepakbola, semakin seru dan sesekali bapak-bapak
bersorak ketika tim kesayangannya berhasil menjebol gawang lawan. Beberapa
menit kemudian pertandinganpun selesai dengan hasil imbang 2-2. Satu persatu
mulai pamit pulang dan rumahkupun kembali sepi. Pembantuku mulai membersihkan
ruangan dan mencuci gelas-gelas kotor karena memang tadi tetanggaku banyak
sekali yang datang. Perutku mulai terasa lapar dari tadi belum makan, akupun
menuju ruang makan.
Pembantuku membuatkan teh panas
dan menaruhnya di dekatku, ide jahil muncul dalam pikiranku, aku ingin menguji
keampuhan obat perangsang cair yang diberi Pak Salman tadi, kuteteskan obat
Perangsang cair ke dalam teh panas dan aku memanggil pembantuku, “Dina, ini
tehnya buat kamu aja, aku dari tadi sudah terlalu banyak minum manis, aku air
putih saja”. Dina pun memberikan air putih kepadaku dan membawa teh panas itu
ke dapur. “Jangan dibuang lo Din, sayang, kamu minum aja gapapa”, kataku.
Dan jebakanku pun berhasil,
kuperhatikan dari ruang makan, Dina meminum teh panas yang sudah kucampur
dengan obat perangsang wanita tadi. Hampir setengah gelas ia teguk, dan ia
melanjutkan mencuci gelas dan piring, beberapa saat kemudian ia meminum lagi
teh itu dan menghabiskannya, mungkin karena gelasnya mau sekalian dicuci.
Wah, jebakanku berhasil, Dina
sudah meminum semua, aku tinggal menunggu reaksi obat perangsang wanita itu.
Beberapa menit kemudian Dina mengambil sapu untuk membersihkan ruang tamu, aku
pura-pura cuek masuk ke kamar dan membaca koran, tapi pintu kamar kubiarkan
terbuka untuk memperhatikan gerak-gerik Dina dari kejauhan, ternyata benar
gelagat Dina mulai tampak aneh, dia menyapu tak selincah biasanya, tatapannya
seperti melamun mirip orang yang sedang memikirkan sesuatu.
Dina meletakkan sapunya dan masuk
ke dalam kamarnya.
Aku keluar kamar pura-pura ke
kamar mandi, sesampai di depan kamar Dina kuintip dia dari lubang yang di
pintu.
Wah….dugaanku benar, Dina
masturbasi untuk memuaskan nafsunya, ternyata khasiat
obat perangsang wanita itu sudah
terbukti, kulanjutkan mengintip Dina mencoba tak mengeluarkan suara, takut
mengganggu konsentrasi Dina, lagipula aku menikmati pemandangan itu, ternyata
tubuh Dina indah juga, wajahnya nampak cantik sewaktu melakukan masturbasi, dia
membuka lebar-lebar pahanya, selangkangannya diraba-raba dengan tangannya
sendiri dan satu lagi tangannya meremas-remas payudaranya.
Matanya terpejam bibirnya sedikit
tergigit seperti menahan nikmat yang begitu hebat. Kemudian jarinya ia masukkan
ke dalam Vaginanya yang lebat dengan rambut hitam di sekelilingnya.
Dikocok-kocoknya memek Dina jarinya keluar masuk semakin cepat kemudian
melambat dan kemudian dipercepat lagi, dimainkannya itil yang sedikit nampak
berwarna merah, diputar-putar kemudian digesek-gesek. Wajahnya mendongak ke
atas dengan mata tetap terpejam Dina mempercepat jarinya keluar masuk ke dalam
vaginanya.
Terus terang akupun mulai
terangsang, aku membuka perlahan retsletingku dan kukeluarkan kontolku, dengan
tangan kananku kuurut-urut penisku maju mundur, aku onani di depan pintu kamar
Dina.
Sambil terus mengintip dari
lubang pintu itu kubayangkan aku sedang meniduri Dina, aku berada di atas tubuh
Dina dan memasukkan penisku ke dalam memeknya, bayangan itu semakin jelas dalam
pikiranku yang semakin kotor, aku mengocok penisku terus menerus tapi berusaha
tak mengeluarkan suara, takut Dina mengetahuinya, beberapa saat kemudian Dina
sedikit mengerang tapi mencoba menahan suaranya, pinggulnya naik sedikit ke
atas kepalanya merebah ke samping tangannya keluar masuk memeknya semakin cepat
dan kemudian terhenti, Dina terkulai lemas sepertinya dia sudah mencapai
puncaknya, Dina orgasme, sementara aku masih onani karena nanggung penisku
sedang nikmat-nikmatnya dikocok, kuintip Dina masih terkulai lemas dengan
pahanya masih terbuka lebar, kukocok-kocok kembali semakin cepat sambil
kuperhatikan gundukan memeknya yang basah, oh menggairahkan sekali, tak lama
kemudian aku pun mengeluarkan sperma di depan pintu Dina, cepat-cepat
kubersihkan dengan keset di dekat pintu kamarnya dan kumasukkan kembali
kontolku, aku pun kembali ke kamarku berpura-pura tidak terjadi apa-apa.
Dari kamar kulihat Dina
melanjutkan menyapu lantai ruang tamu, kuperhatikan Dina dan kuingat
pemandangan tadi ternyata Dina cantik juga sewaktu telanjang.
Jam menunjukkan pukul 5 sore, aku
keluar dari kamar untuk memberi makan ikan-ikanku di akuarium, Dina mendekatiku
membawa sebuah tas kecil, dia tampak cantik sepertinya segar habis mandi dan
berdandan dengan sedikit make up di wajahnya, dia pamit mau pulang karena di
rumahnya ada hajatan mungkin besok sore baru bisa kembali lagi.
aku memberi uang Rp.50.000 untuk
naik angkot dan ojek. Dina pun berlalu dari pandanganku dan kuperhatikan dari
belakang bokongnya yang tampak sintal dan seksi, kubayangkan dia telanjang
seperti tadi sore waktu dia aku intip sedang masturbasi. Dina memang cantik
untuk ukuran seorang pembantu, sayang mungkin karena faktor ekonomi jadi
orangtuanya tidak mampu membiayainya sekolah.
Beberapa saat kemudian pintu
rumahku diketuk, sepertinya ada tamu.
Ternyata Dita, anak SMA yang tadi
memberiku proposal dan aku janji mau memberikan sumbangan sore ini, aku
menyuruhnya masuk. “Mana Fera?”,tanyaku. “Fera ke rumah Pak RW ngambil
sumbangan juga, kami bagi tugas”,jawab Dita. Aku pun masuk ke dapur dan membuat
Dita minuman, saat memasukkan gula ke dalam gelas, muncul niat jahilku, aku
teringat dengan obat tetes yang tadi sukses mengerjai Dina pembantuku.
Akupun mencoba untuk ngerjain
Dita, kuteteskan beberapa tetes ke dalam teh yang aku buat untuk Dita dan
kubawa ke ruang tamu. Aku mempersilakannya minum dan kukatakan padanya bahwa
pembantuku sedang ada perlu dan pulang ke rumahnya, jadi aku yang membuatkan
minuman. “Ah jadi ngrepotin om, makasih ya”, Dita meminum seteguk dan kami pun
ngobrol, kuperhatikan Dita menjelaskan panjang lebar tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan sambil kuperhatikan sesekali dia meneguk minuman yang kucampur
obat tetes itu.
Aku menunggu reaksinya tapi
berpura-pura memperhatikan apa yang dia omongkan. Beberapa menit kemudian Dita
mulai tersedak, omongannya mulai sedikit gagap dan sebentar-bentar terhenti,
aku tersenyum kecil dan dalam hati bersorak karena
obat perangsang wanita itu mulai
menunjukkan reaksinya, kaki Dita bergerak-gerak kecil seperti menggesekkan
pahanya ke memeknya, tapi dia berusaha menyembunyikannya dariku, padahal aku
tahu itu karena libidonya mulai naik. “Minumnya dihabiskan mumpung masih anget,
apa aku tambah lagi?” kataku.
“ah u…udah ga usah ma…makasih”,
jawabnya sambil sedikit terbata dan menghabiskan minumnya, Dita berdiri dan mau
pamit. Dia mengulurkan tangannya untuk bersalaman, kupegang tangannya dan
kurasakan sedikit bergetar.
“Nanti aja pulangnya, kita
ngobrol dulu”, kudekati tubuhnya dan kupegang tangannya yang satu lagi. kami
pun berpegangan tangan dan berdiri berhadapan, Dita mulai salah tingkah,
kutarik tubuh pelan-pelan dan sedikit menyentuh tubuhku, kurasakan dadanya
berdegup kencang dia menundukkan pandangannya. Kuangkat dagunya dan dia
menatapku, kami bertatapan dengan mesra kusentuh bibirnya yang mungil, Dita
diam saja dan kurasakan dadanya semakin berdegup kencang.
Kudekatkan tubuhku hingga tubuh
kami bersentuhan kupegang pinggulnya, dan menariknya ke tubuhku pelan-pelan.
Kudekatkan bibirku ke wajahnya, kusentuh bibirnya dengan bibirku, Dita diam
saja malah memejamkan matanya seolah mengijinkan aku menciumnya, selanjutnya
bibir kami pun berpagutan, kami berciuman cukup mesra layaknya dua orang yang
saling mencintai. Tanganku mulai bergerilya, kuremas-remas bokongnya dengan
tanganku, kontolku mulai ereksi karena bersentuhan dengan memeknya yang kenyal.
Tubuh kami bergerak-gerak seperti sedang mencari kenikmatan yang mulai terasa
mengalir ke darah kami masing-masing.
Kudorong tubuhnya ke pintu
kupeluk dia dan ciuman ku turunkan ke lehernya, kuciumi lehernya yang putih dan
itu membuat Dita semakin pasrah dalam kenikmatan, kuturunkan lagi wajahku
menciumi dadanya, sambil perlahan tanganku mengangkat kaosnya ke atas, kuremas
dadanya dengan tanganku, Dia menggelinjang kuciumi kembali lehernya dan kubuka
pengait BHnya dari belakang.
Kini puting susunya nampak jelas
di depanku, kumainkan dengan jariku dan kuremas-remas kemudian kuhisap-hisap,
Dita menggelinjang dan menggoyang-goyangkan tubuhnya. Dita mulai kesetanan, aku
semakin bernafsu saja melihat Dita yang pasrah menyerahkan tubuhnya untuk
kunikmati.
Tanganku turun ke bawah
menyelinap ke dalam celana Dita, kurasakan kehangatan memek Dita yang masih
mungil, kugesek-gesek dengan jariku dan kucoba memasukkan dengan lembut jariku
ke dalam memeknya.
Dita memegang tanganku seperti
menahan dan menyuruhku memasukkan jariku dengan perlahan. Akupun memasukkan
jariku jauh lebih ke dalam, Dita mendesah semakin nikmat. Aku juga semakin
bersemangat mengocok-ngocok jariku ke dalam vaginanya.
Tanganku ingin semakin bebas
meraba-raba memeknya sehingga aku turunkan saja celana Dita sekaligus celana
dalamnya, Dita memelukku erat seperti tidak ingin kehilangan kenikmatan itu.
Kubalas pelukannya dengan memeluknya juga semakin erat, kuraba-raba memeknya
dan kujilati puting susunya. Aku sangat menikmati permainan itu.
Kugendong tubuh Dita masuk ke
dalam kamarku, kurebahkan dia di atas kasur, kutelanjangi dia dan dia diam saja
hanya sedikit menutup vaginanya dengan tangannya mungkin malu. Akupun
melepaskan baju dan celanaku, sehingga kami berdua sama-sama telanjang bulat.
Aku tidak menyangka bisa mendapatkan rejeki nomplok sehebat ini.
Seorang cewek cantik SMA yang
tentunya sedang nikmat-nikmatnya kini bertelanjang bulat di depanku dan pasrah
aku entot. Oh ini berkat obat perangsang wanita Potenzol dari Pak Salman. Aku
membuka pahanya lebar-lebar dan menidurinya, kuciumi bibirnya sambil tanganku
meremas-remas kedua belah dadanya, penisku seperti menemukan sarangnya, tangan
Dita memegang penisku dan mengarahkan ke dalam lubang senggamanya, beberapa
saat kemudian sleeppppp penisku masuk ke dalam vagina Dita, dinding vagina yang
masih sempit memberikan sensasi kenikmatan yang luar biasa bagiku. penisku
seperti disedot-sedot oleh memeknya, sempit kenyal dan hangat,oh nikmat sekali.
Kukeluar masukkan Penisku dengan
lembut karena takut menyakiti Dita, kukocok-kocok dengan perlahan kukeluarkan
dan kumasukkan lebih ke dalam. Dita mengerang kenikmatan, bibirnya digigit
dengan giginya, aku juga semakin nikmat saja. Kuangkat pahanya ke atas, kutarik
penisku dan kumasukkan dari arah atas memeknya, kumasukkan lagi perlahan dan
sleepp… kontolku masuk lagi ke lubang memeknya yang semakin hangat, kini
penisku menancap semakin dalam di lubang vagina Dita.
Dita memelukku semakin erat,
terus saja kukocok-kocok kontolku keluar masuk dan semakin cepat kemudian
semakin cepat dan penisku terasa panas spermaku seperti mau keluar, cepat-cepat
kucabut penisku takut spermaku masuk di dalam, nanti Dita hamil.
Kugesek-gesekkan kontolku di belahan dada Dita, tangan Dita membantu mengurut-urut
penisku, dan cuuurrrr spermaku pun keluar membasahi dada Dita.
Kukocok-kocok terus untuk
membersihkan sisa-sisa sperma di dalam penisku.
Oh nikmat sekali ngentot memek
anak SMA, kapan-kapan akan kuulangi lagi, Dita sudah bersedia menyerahkan
tubuhnya ke aku, ah siapa tahu besok Fera atau temannya kesini akan kuberi obat
perangsang Ampuh juga dan akhirnya … kuentot juga… ahhh ahhh aaaahhh
nikmatnya….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar