>>> SINGAPOREPOOLS <<<
ANGKA MAIN : 0 5 7 1
Top 2D : 05 17 25 30 45
Cadangan 2D : 51 60 75 87 97
TOP SHIO : Babi Harimau Kuda
COLOK BEBAS : 0 1 5
AS : 2 3 4
KOP : 6 8 9
KEPALA : Besar / Ganjil
EKOR : Kecil / Ganjil
Terlihat wanita jilbab yang
berumur 30an tahun itu sedang duduk di salh satu bangku bus malam, aku
mengenalnya wanita itu adalah salah satu kader partai di kotaku, dia saat itu
sedang dalam perjalanan menuju ke Jakarta untuk rapat kerja nasional besok di
gedung wanita, wanita itu kabarnya sendiri selama 7 bulanb karena suaminya
kerja di luar jawa sebagai pemimpin perusahaan.
Terpaksa wanita berwajah cantik
ini memutuskan berangkat sendiri keJakarta,untuk menghadiri Rakornas itu
setelah mendapat izin dari suaminya yang berada di Luar Jawa. Semula dia hendak
ikut rombongan Kader Wanita Partai
lainnya yang mencarter mobil pribadi ke Jakarta,namun setelah berselisih
faham dengan ,ketua rombongan kemarin yang membuatnya jengkel,wanita berjilbab
ini akhirnya memutuskan untuk berangkat sendiri, agar rasa jengkel yang
dirasakannya reda.
Wanita bernama Dinda ini merasa
aman di jalan walaupun dia sendirian, tanpa suaminya. Dengan tubuh terbungkus
jubah panjang berwarna hijau dan berjilbab putih lebar hingga menutup sampai
pantatnya,Dinda berpikir siapa yang berani usil meggodaku??.
Bus terus melaju menyusuri jalan
berkelok di sekitar Magelang.Hujan mulai turun sehingga bus yang ber-AC itu
kian terasa dingin.Dinda' mengambil Majalah Ummi dari tas,sesaat kemudian
wanita berjilbab ini tenggelam dalam lembaran-lembaran halaman Majalah untuk
Muslimah itu. Menjelang kota Salatiga..Majalah Ummi edisi terbaru itupun habis
terbaca.Tak sengaja Dinda' melirik ke samping teman duduknya yang sekilas
nampaknya seorang pemuda.
Ups..hati Dinda tergetar ketika
menyadari pemuda di sampingnya ternyata juga sedang emperhatikanya.Pemuda itu
terlihat gugup ketika mata Dinda memergokinya...segera saja dia membuang muka
di mata Dinda pemuda itu terlihat cukup baik dan santun..usianya mungkin
sekitar 25 th an.
Sebagai seorang wanita bersuami
yang telah matang berusia 32 th dengan tiga orang anak, Dinda hanya tersenyum
melihat kegugupannya. "Mau ke Jakarta dik?'tegur Dinda mengawali
pembicaraan..Pemuda itu menoleh dan tersenyum,lantas mengangguk..kemudian dia
balik bertanya dengan pertanyaan yang sama kepada Dinda.
Entah mengapa kemudian Dinda
menjadi akrab dengan teman duduknya tersebut yang walapun dia seorang laki-laki
yang asing,padahal Dinda bukan seorang wanita yang mudah akrab dengan laki-laki
lain sebagaimana Kader Wanita Partai
lainnya.
Akhirnya Dinda mengetahui pemuda
itu bernama Robby,seorang Mahasiswa di Yogya..tapi ada perlu sebentar ke
Jakarta sehingga dia berada di bus ini,wajahnya ganteng dan sangat simpatik.
Dalam perbincangan itu,entah mengapa diam-diam Dinda membandingkan Robby dengan
Mas Imam, suaminya yg sejak setengah tahun lalu berada di Luar Jawa.
Dinda melihat tubuhnya sama
dengan suaminya,atletis dan tegap namun kalau wajah Robby lebih ganteng dan
kulitnya lebih bersih dan putih dibanding suaminya.Bahkan dengan dada
berdesir,Dinda akhirnya menyadari kalau wajah Robby mirip sekali dengan bekas
pacarnya dahulu sebelum dia mengikuti kajian dan akhirnya menjadi Kader
Partai dengan jilbab lebar dana pakaian
rapat menutup sekujur tubuhnya.
Selama ini,Dinda memang merasa
kesepian,setelah hampir 7 bulan ditinggal suaminya ke Luar Jawa.Walaupun 3
anaknya dapat menghiburnya, tapi Dinda adalah seorang wanita yang masih relatif
muda sehingga hasrat biologisnya seringkali mengganggu wanita berwajah cantik
ini.
Hanya karena dia menyadari
dirinya sebagai wanita berjilbab sekaligus Kader Wanita Partai , hasrat biologisnya
tidak menyebabkan jatuh dalam perzinaa. Namun saat ini Dinda merasa terguncang
dengan kehadiran Robby yang mirip sekali dengan bekas pacarnya dulu.
Saat ini, seolah Dinda berada di
masa awal-awal kuliah dulu,saat pertama kali jatuh cinta dan erpacaran.
Sebenarnya Dinda masih mencintai bekas pacarnya itu, hanya karena dia ikut
kajian Tarbiyah yang membuat dia
memutuskan hubungan dengan pacarnya.
Pacarnya yang sangat kecewa
dengan diputusnya hubungan kemudian memilih ke Amerika dan melanjutkan kuliah di sana sementara Dinda
kian aktif dalam Kajian kemudian menikah dengan salah seorang anggota Kajian
tersebut dan akhirnya menjadi Kader Wanita Partai seperti sekarang ini.
Wanita berusia 32 tahun ini
bagaikan kupa keadaan dirinya ketika berbincang kian akrab dengan Robby. Ketika
berulangkali mahasiswa ini memuji kecantikan wajahnya, Dinda menjadi salah
tingkah. Kader Wanita P ini merasa
tersanjung dengan pujian Robby, sebagimana pacarnya dahulu sering
menyanjungnya.
"Ah dik Robby,Mbak udah
tua.."desis Dinda dengan wajah terasa panas mendengar pujian itu walaupun
dalam hati Dinda merasa senang.
"Bener kok mbak..mbak begitu
cantik, manis apalagi pakai jilbab seperti ini,jadi kian anggun beruntung deh
yang jadi suami Mbak.."kata Robby seraya lekat memandang wajah Kader
Wanita P ini "Aihh..dik
Robby..udah..udah"seru Dinda gemas,dan tanpa sadar jemari wanita berjilbab
ini mencubit lengannya yang membuat Robby meringis.
Namun sesaat Dinda kemudian
tersadar,kalau dia adalah seorang wanita bersuami,apalagi dia adalah seorang
Kader Wanita P yang mengenakan jilbab.
Wajah Dinda terasa memanas ketika wanita berjilbab ini melihat Robby tersenyum-senyum
setelah dicubit.
"Jari mbak Dinda...halus..lentik.."desisnya
sambil tersenyum..namun Kader Wanita P
ini tak lagi menanggapinya.Dinda mulai merasa dia mendapat pengaruh aneh
dari pemuda di sampingya itu, sehingga dia begitu mudahnya akrab dengannya,
atau mungkin kemiripan wajah Robby dengan bekas pacarnya dulu yang membuat
Dinda bagaikan hanyut.
Pukul 9 malam,bus yang Dinda
tumpangi telah masuk kota Tegal.Hujan begitu deras di luar bus menimbulkan
suara deru yang cukup keras.Wanita berjilbab ini melihat seluruh penumpang bus
malam ini telah tertidur lelap,kecuali sopir bus dan konduktur yang dilihatnya
tengah bercakap-cakap jauh di depan sana.
Dinda melirik ke sebelah,ibu muda
ini melihat Robby pun telah tertidur dengan pulasnya, bahkan tubuhnya miring
menghadap ke ara Dinda. Tanpa sadar, Dinda kembali menikmati kegantengan wajah
anak muda yang mirip sekali denganpacarnya yang dulu.
Wajah itu terlihat semakin
menarik saat terlelap pulas seperti ini.
Dengan sedikit menggigit bibir, Dinda mengamati Robby dari rambutnya, wajahnya
dan terus tubuhnya yang terbungkus jaket almamater kampusnya.Tapi sesaat
kemudian,darah Dinda terkesiap saat mata wanita berjilbab ini menatap celana
yang dipakai anak muda ini...
"Ihh!!" desis wanita
berjilbab ini kaget ketika Dinda melihat ternyata restluiting celana Robby kini
terbuka,padahal posisinya bersandar di kursi dengan menghadap ke arah Dinda.
Badan wanita berjilbab ini
gemetar dengan mata membelalak lebar ketika menyadari Robby ternyata tidak
memakai celana dalam di balik jeans yang dipakainya,sehingga mata Kader Wanita
P ini membentur batang kemaluan Robby
yang terlihat jelas dari restluting yang terbuka itu.
Dinda memalingkan pandangannya
dengan nafas yang mulai memburu dan dada yang beredegup kencang..Dinda
memejamkan matanya rapat-rapat berusaha mengusir bayangan yangdilihatnya
tadi,namun justru ingatanya kembali saat dia berpacaran dahulu ketika dia
diminta oral sex oleh
pacarnya.
Semakin lama justru bayangan itu
yang lebih menguasai dirinya. Perlahan Dinda memalingkan wajahnya
kembali,sesaat memandang wajah Robby yang masih pulas kemudian mata Kader
Wanita P ini kembali menikmati batang
penis anak muda ini yang terlihat jelas dari restluting jeans yang terbuka itu.
Dinda melihat Penis Robby dalam
keadaan tegang dan mengeras yang membuatnya gemetaran .. baru pertama kali ini
Kader Wanita P ini melihat batang penis
laki-laki selain milik suami dan bekas pacarnya...birahi wanita berjilbab ini
mulai terpancing saat menyadari penis milik Robby berukuran lebih besar dan
panjang dibanding milik suaminya atau bekaspacarnya dulu..dan Dinda semakin
gemetaran ketika tiba-tiba Robby menggeliat dalam tidurnya yang membuat jeans
yang telah terbuka restlutingnya itu kian lebar terbuka.
Dinda nyaris terpekik
kecil,ketika wanita berjilbab ini melihat setelah jeans itu kian terbuka, penis
Robby justru tersembul keluar..seakan akan memamerkan keperkasaannya kepada
wanita berjilbab yang cantik ini.
Setelah beberapa saat berusaha
untuk memalingkan dari pandangan yang menggetarkan jantungnya akhirnya saat
mata Dinda nanar memandang penis yang mengagumkan itu.Penis Robby yang tegang
keras dengan otot yang melingkari pada batang yang besar dan panjang itu kian
menambah kesan perkasa, membuat Dinda semakin gemetar.
Ujung kemerahan penis itu
terlihat mengkilat-kilat sementara daripangkal penis itu nampak tersembul
bulu-bulu kemaluan yang tercukur rapi. Tanpa sadar mata Kader Wanita P ini justru menikmati penis mahasiswa di
sampingnya itu.
Beberapa saat kedua mata Dinda
menikmati penis Robby yang telanjang di depannya itu sebelum wanita berjilbab
ini akhirnya membuang muka ke luar jendela bus dengan wajah yang terasa panas,
Badan Kader Wanita P ini terasa panas dingin gemetaran dan
nafasnya mulai tersengal,sementara
kemaluan Dinda juga mulai terasa gatal. Dinda memejamkan mata berusaha menekan
birahi yang mulai menyerangnya..Ouhhhh Hujan yang deras mengguyur bus yang
dinaiki Dinda membuat suasana bus ber Ac itu kian dingin,namun justru badan
wanita berjilbab ini terasa panas.
Baru sejenak Dinda memejamkan
mata,mendadak wanita berjilbab ini dikejutkan oleh elusan yang merayap di
pahanya.Dinda membuka mata dengan releks,namun sedetik kemudian Kader Wanita P ini membeku bagaikan menjadi patung
es..ketika menyadari tangan yang merayap dipahanya adalah tangan pemuda di
sampingnya..badan wanita muda ini menjadi kejang ketika tangan kanan Robby
mengelus perlahan pahanya yang masih tertutup jubah hijau yang dikenakannya,sementara
Dinda melihat Robby masih terlelap.
Entah kenapa, Dinda hanya mampu
menggigit bibir,ketika tangan Robby mulai nakal melepas kancing jubah yang
dikenakannya pada bagian perut, (karena kebetulan bentuk jubah yang dipakai
Dinda adalah jubah dengan kancing depan ke bawah),sehingga beberapa kancing
jubah yang dikenakan Kader Wanita P
inipun terlepas.
Badan Dinda kian menggigil,ketika
tangan Robby mulai menyusup di balik jubah yang dikenakannya..perlahan wanita
berjilbab ini merasakan tangan pemuda itu mengelus perutnya beberapa kali.
Lantas Kader Wanita P ini merasakan tangan itu pemuda ini bergerak
mengelus bagian bawah perutnya sampai wanita ini merasakan celana dalam yang
dipakai wanita berjilbab ini tersentuh oleh jari jari tangan Robby Ingin
rasanya Dinda menepis tangan laki-laki kurang ajar yang tengah menggerayangi
daerah terlarang wanita berjilbab ini itu,
Namun entah mengapa semuanya
terasa beku, tubuhnya hanya mampu menggigil menahan birahi ketika tangan Robby
mengelus-elus selangkangannya yang masih terbungkus celana dalam hingga ke
duburnya.
Beberapa kali Dinda merasakan
kemaluannya yang masih terbungkus celana dalam itu dielus- elus tangan Robby
dan diremas-remasnya lembut.Tanpa sadar Dinda justru membuka kedua pahaku kian
lebar sehingga tangan Robby kian leluasa menggerayangi kemaluannya yang masih
tertutup celana dalam itu beberapa lama.
Dinda mulai mendesah
perlahan,ketika tangan Robby terasa menyusup ke balik celana dalam yang
dikenakannya lantas menarik-narik rambut kemaluannya yang tumbuh lebat tak
tercukur...jemari tangan Robby menyusuri gundukan bukit kemaluan wanita
berjilbab ini kian ke bawah hingga sampai celah liang kemaluannya..
Kader Wanita P nyaris histeris menahan nikmat ketika bibir
liang kemaluannya itu diusap pelan oleh jemari tangan Robby.Sekian lama daerah
tersebut tak tersentuh tangan laki-laki,namun kini diusap oleh tangan laki-laki
yang bukan suaminya.
Rasa birahi ternyata telah
membutakan kenyataan bahwa tangan laki-laki yang tengah menyentuh kemaluanku
bukanlah suaminya..justru Dinda mulai menggelinjang saat jemari tangan Robby
mengelus-elus perlahan bibir kemaluannya beberapa saat lantas wanita berjilbab
ini merasakan bibir kemaluannya itu dibukanya dan jemari tangan Robby pun
segera melesak ke dalam liang kemaluan yang telah mengeluarkan tiga orang anak.
Tubuh Dinda gemetaran dan
mulutnya mendesah saat kemudian kelentit dalam kemaluannya disentuh oleh jemari
tangan Robby lantas dipilinnya lembut membuat Kader Wanita P ini nyaris terlonjak dari tempat duduknya..
"Ohh..enaaak..sshhh"'desah
Dinda lirih dengan tubuh menggelinjang.Tanpa disadarinya kedua tangan wanita
berjilbab ini juga meremas-remas buah dada yang masih terbungkus pakaian dan
jilbab sehingga membuat kusut jilbab putih lebar yang dikenakan Kader Wanita
P ini.
Dinda tak lagi menghiraukan
keadaan bus yang dia tumpangi dan statusnya sebagai Kader Wanita P yang berjilbab serta bersuami Yang dirasakan
Kader Wanita P ini adalah kenikmatan
yang menjalar ke sekujur tubuhnya,oleh jemari tangan Robby di liang kemaluannya.
"Ahh..sshh...dik Robbya..jangaaan"rintih Dinda lirih namun terasa
nikmat luar biasa.
Tubuhnya menggelinjang di kursi
bus yang masih tetap melaju itu. Untunglah hujan begitu deras sepanjang
perjalanan,sehingga desahan dan rintihan wanita berjilbab ini tertelan gemuruh
oleh hujan di luar.
Sembari menggeliat menahan
kenikmatan yang dirasakannnya,mata Dinda melirik ke wajah Robby.Namun betapa
terkejutnya aku ketika melihat ternyata pemuda ini sedang tersenyum-senyum
memandangnya penuh birahi dengan nafas yang memburu.
"Robby!!"pekik Dinda
lirih aget."jangaan..ohhh..dik robby..jangaan" Namun Robby tak
menghiraukan pekikan Kader Wanita P
ini.justru wanita ini merasakan jari-jari tangan Robby kian dalam
memasuki liang kemaluannya.
Jubah hijau yang dikenakan Dinda
tampak menggelembung di bagian selangkangan oleh tangan Robby.Tangan yang
terlihat kukuh itu,hanya tampak setengah lengan,sementara telapak tangan dan
sebagian lengannya hilang menyusup ke balik jubah yang dikenakan Kader Wanita P ini,bahkan ke balik celana dalam yang
dikenakannya.
Dinda menjadi semakin kian
gila,ketika dirasakannya jari-jari tangan Robby menyentuh dinding liang
kemaluannya itu..rasa nikmat yang luar biasa terasa di sekujur tubuh Kader
Wanita P ini yang membuatnya kian
tersengal.
Dinda merasakan bagian
terlarangnya kian berdenyut- denyut seiring gerakan pinggulnya yang menggeliat
penuh nikmat. "ohh ..jangaaaan... jangaan..dik..."desah Dinda
lirih.Kader Wanita P ini masih menyadari
bahwa dia berada di bus umum sehingga Dinda takut di ketahui penumpang lainnya.
Namun derasnya hujan dan posisi
tempat duduk mereka tanpa penumpang lainnya di bagian belakang ,membuat
kekurang ajaran Robby ini leluasa dinikmatnya.
Kader Wanita P ini hanya pasrah dalam kenikmatan,ketika
bagian terlarangnya itu diobok-obok Robby dengan tangannya.Mata wanita
berjilbab ini merem melek menahan kenikmatan yang luar
biasa dalam kemaluannya itu.Hanya
desahan lirih penuh nikmat dan gelinjangan tubuh yang kian liar di bangku bus
malam ini.
Dinda hampir mencapai puncak
kenikmatanku ,ketika mendadak kepalanya yang berjilbab di tarik Robby ke
arahnya .Belum hilang kagetnya ,Robby telah menekan kepala Kader Wanita P ini ke arah selangkangannya.
"Aih !!"jerit Dinda
spontan ketika wajahnya tertarik ke arah selangkangan Robby. Dinda baru ingat kalau penis Robby tersembul
keluar dari balik jeans yang dipakainya,ketika mata Kader Wanita P ini menatap sebatang penis yang besar dan
panjang tegak mengeras di depan hidungnya.
Badan Dinda menggigil melihat
keperkasaan penis anak muda ini.Wanita ini melihat penis Robby jauh lebih
panjang dan besar dibanding penis mas Imam ataupun bekas pacarnya,dan saat ini
Robby memaksanya untuk mencium dan mengulum penisnya.
Dinda menggeleng,menolak kemauan
anak muda ini sehingga membuatbeberapa kali penis itu elenceng mengenai pipinya
setelah Robby menekan kepalaku.Tubuh Kader Wanita P ini mengejang hebat oleh perasaan jijik dan
ingin..
"jangaaan dik ..aku nggak
mau...jangaaan" pinta Dinda lirih Namun Robby tak perduli,sekali lagi dia
menekan kepala wanita ini agar mau menciumi penisnya.Kali ini Dinda
pasrah,seakan tak punya tenaga menolak ketika kepalanya ditekan ke arah selangkangan
Robby.
"Uff !!"hanya itu yang
sempat keluar dari mulut Dinda,ketika batang penis yang besar dan panjang itu
menyumpal mulutnya.Dinda lupa dengan rasa enggan dan jijikku ketika penis yang
besar ini berada dalam mulutnya.
Dengan refleks Kader Wanita
P ini menjilati penis Robby dengan
lidahnya lantas menghisapnya penuh nafsu yang menggelora.Dinda tak lagi
memperdulikan lagi kedaannya yang awut- awutaan dengan jilbab yang kusut.Wanita
berjilbab ini hanya merasakan keasyikan menghisap penis Robby yang besar dan panjang..enaak..Kenangan
ketika mengulum penis pacarnya 10 tahun lalu sekan kembali lagi.
Dalam keadaan Dinda menghisap dan
menciumi penis Robby,tangan anak muda ini tetap menggerayangi liang kemaluannya
dan memmbuat gerakan- gerakan ritmis seakan sebatang penis memasuki liang
kemaluan wanita beranak tiga ini.
Dan Dinda pun membiarkan ketika
tangan Robby yang lain menggerayangi dadanya dan meremas-remas bukit didadanya
dengan penuh nafsu, yang membuat kusut jilbab putih yang dikenakan Kader Wanita
P ini.
Bahkan Dinda merasakan tangan
Robby yang meremas-remas dadanya itu,menyusup ke balik jilbab yang dikenakannya
lantas membuka kancing- kancing jubah yang dikenakannya di bagian dada,kemudian
tangan itupun menyusup ke balik jubah yang dipakai Kader Wanita P ini pada bagian dada.
Tubuh Dinda mengejang tak karuan
ketika wanita P ini merasakan tangan
Robby merayap di balik BH yang dikenakan wanita berjilbab ini, lantas
meremas-remas kedua payudaranya secara bergantian.Dinda semakin menggelinjang
saat Kader Wanita P ini merasakan puting
susu yangbiasa dihisap kedua anaknya ,kali ini dipelintir pelan oleh jari-jari
tangan Robby,wanita ini merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa.
Dinda nyaris memekik-mekik oleh
kenikmatan birahi yang sekian bulantak pernah didapatinya sejak suaminya
pergi.Namun untunglah mulut Dinda saat ini tersumpal oleh batang penis Robby
yang besar dan panjang itu.Robby pun mulai merintih rintih saat penisnya
dikulum dan dihisap dengan kuat oleh Kader Wanita P ini.
Namun agaknya Robby masih
menyadari semua ini terjadi di bus umum,sehingga Robby berusaha menahan
rintihan kenikmatannya agar tidak terdengar penumpang lain.
Saat Robby dan Dinda sedang
menuju puncak birahi mereka, mendadak bis Rosalia Indah berbelok ke halaman
sebuah rumah makan di daerah Cirebon lantas berhenti. Kedua manusia ini
terkejut karena lampu bis yang semula remang-remang dinyalakan hingga menjadi
terang benderang.
Dengan kegugupan luar biasa,
Dinda segera melepaskan penis Robby yang ada di mulutnya lantas dengan cepat
dia membenahi kancing-kancing jubahnya yang terbuka. Jilbab putih lebar yang
semula awut-awutanpun segera dibenahi. Wajah wanita cantik kader Partai ini merah padam.
Robby pun dengan bergegas
membenahi restluting celana jeansnya sebelum seluruh penumpang terbangun. Tak
lama kemudian, kondektur bus segera membangunkan para penumpang dan meminta
mereka untuk turun beristirahat. Memang demi keamanan, apabila bus berhenti
pada rumah makan, seluruh penumpang diminta utnuk turun.
Dengan agak malas-malasan para
penumpang pun satu persatu menuju rumah makan untuk beristirahat atau sekedar
ke toilet termasuk Robby dan Dinda.
Dinda masih tengah
berusahamenyadari keadaan dirinya, ketika tiba-tiba Robby menggamit lengannya.
"Mbak kita turun di sini
saja" desis mahasiswa sebelahnya tersebut.
Wanita P yang masih berwajah kemerahan itu
mengernyitkan keningnya.
"Saya harus ke Jakarta, ada
rapat Partai " jawab Dinda
"Aah..besok pagi aja ke
Jakartanya....."sergah Robby, lantas tangan ibu muda berusia 32 tahun ini
ditariknya bahkan tas yang dibawa Dinda- pun segera diambilnya.
Ketika seluruh penumpang
beristirahat di rumah makan, Dinda justru ditarik Robby menuju ke sebuah Losmen
terdekat. Entah kenapa, wanita Partai
yang alim ini seakan tak kuasa untuk menolak ajakan mahasiswa ini.
Bahkan ketika Robby meminta Kartu Anggota Partai yang dipunyainya sebagai tanda pengenal yg
diminta petugas losmen, Dinda segera memberikannya.
"jangan curiga pak, kami
anggota P dan sudah menikah....ini KTA
istri saya, kebetulan dompet saya ketinggalan" kata Robby lantas tanpa
kesulitan, petugas losmen yang melihat kealiman Dinda segera memberikan kunci
kamar yang diminta.Petugas losmen ini memang yakin kalau pasangan ini adalah
pasanagn suami istri, walaupun dilihatnya wanitanya terlihat lebih tua dari
laki-lakinya.
Dinda masih tercekam perasaan
aneh, ketika Robby telah menutup pintukamar Losmen dan mengunci pintunya. Robby
tersenyum penuh nafsu ketika dilihatnya Dinda masih termangu- mangu
kebingungan.
"jangan bingung mbak, mbak
besok masih bisa ke jakarta. sekarang kita istrirahat dulu." kata
mahasiswa ini sambil melepas jaket almamater yg dipakainya lantas menghampiri
wanita P yang cantik ini.
Wanita Partai berwajah cantik setengah meronta ketika
tangan Robby tiba-tiba merengkuh tubuhnya lantas memeluknya dengan ketat."
Mbak Dinda.....cantiik sekali !"desah Robby yang kini memeluknya lantas
tanpa mendapat perlawanan dari Dinda, bibir mahasiswa ini segera melumat bibir
wanita berusia 32 tahun ini dengan penuh nafsu.
Dinda menggelinjang ketika
bibirnya dilumat oleh mahasiswa tampan ini.Bahkan ketika tangan Robby
menggerayangi dadanya yag masih tertutup jubah dan jilbab putih yang panjang
lantas meremas-remasnya,
wanita Partai ini mulai merintih. Akal sehatnya telah
hilang berganti dengan hasrat untuk mendapatkan kepuasan yang sekian bulan tak
pernah didapatkannya. Beberapa saat kedua bibir itu saling melumat dengan nafas
yang mendengus-dengus, sebelum kemudian keduanya rebah berguling ke atas
ranjang kamar losmen itu hingga menimbulkan derit agak nyaring.
Kedua manusia lain jenis ini
masih bercumbu dengan hangat di atas ranjang. Tubuh Dinda
menggelinjang-gelinjang hebat oleh desakan birahi yang dirasakan wanita ini.
Gelinjangan Dinda yang liar ini tenyata menyebabkan jubah panjang yang
semestinya menutupi tubuh wanita Partai
ini hingga mata kaki, tersingkap sangat lebar hingga ke pinggang dan celan
dalam yang dipakainya kini terlihat membuat Dinda terlihat nyaris telanjang.
Saat Robby melepaskan cumbuannya,
mata mahasiswa ini melotot lebar melihat keadaan Dinda'. Di kampus Robby,
banyak mahasiswi yang aktif sebagai kader wanita Partai . Robby tak pernah
melihat tubuh mereka karena tubuh mereka selalu tertutup dengan pakaian jubah
panjang hingga mata kaki, tetapi yang dilihatnya malam ini adalah pemandangan
seorang kader wanita Partai yang sangat merangsang.
Dinda adalah seorang wanita
cantik berusia 32 tahun selalu menutup tubuhnya dengan pakaian panjang yang
menutup hingga mata kaki, tetapi malam ini jubah panjang yang dipakainya
tersingkap hingga ke pinggang sampai celana dalamnya terlihat. Sepasang betis
Dinda memang masih tertutup kaus kaki berwarna krem yang panjang namun sepasang
paha wanita berkulit putih mulus ini telanjang hingga ke pangkal pahanya.
Sepasang paha wanita Partai ini terlihat sangat padat dan kencang serta
sangat mulus tanpa cacat hingga selangkangannya. Libido Robby semakin
menggelegak melihat selangkangan Dinda yang masih tertutup celana dalam warna
putih dengan ketat. Celana dalam katun itu cukup tipis untuk memamerkan belahan
kemaluan wanita Partai yang sangat
montok membukit serta sejumput rambut hitam yang menghiasinya. Celana dalam
putih tersebut terlihat mulai agak basah.
Dinda terpekik lirih ketika tanpa
diduganya, Robby membuka kadua pahanya lantas wajah mahasiswa yang baru
dikenalnya dalam bus dirapatkan pada bagian yang paling dijaganya selama ini
lantas dirasakannya bagian kehormatanya ini dicium dan dikunyah-kunyah oleh
mahasiswa ini dnegan sanag bernafsu.
Wanita Partai yang cantik ini hanya menggeliat-geliat
sambil merintih rintih hebat menahan
birahinya, terlabih ketika Robby menarik turun celana dalamyang menutupi bagian
tubuhnya yang paling dijaga ini, lantas dikunyah- kunyah kembali oleh mahasiswa
ini, Dinda mengerang-ngerang penuh birahi.
Dinda sudah menikah lebih dari 5
tahun, namun baru sekarang inilah kemaluan wanita ini diciumi dan
dikunyah-kunyah yang membuatnya terangsang hebat.
Dinda seuadh benar-benar lupa
dengan statusnya sebagai istri sekaligus Kader Wanita Partai sehingga wanita ini tak menolak ketika
beberapa saat kemudian, Robby yang telah puas dangan kemaluan wanita ini
melucuti seluruh pakaian yang elekat di tubuhnya.
Kamar Losmen ini menjadi saksi
ketika seorang kader wanita Partai yang
alim ditelanjangi oleh laki-laki yang bukan suaminya, ketika jubah panjang
berwarna hijau yang dipakai Dinda sejak dari Jogja dilucuti dan tergeletak di
lantai kamar.
Disusul kemudian jilbab putih
lebar yang menutupi kepalanya pun juga tergeletak di lantai, lantas celana
dalam dalam dan BH juga kini teronggok di lantai. Kaus kaki dan rok dalam yang
semula ikut menutupi bagian tubuhnya kini pun teronggok di samping jubah dan
jilbab panjang itu. Dinda, seorang kader wanita Partai yang cantik kini telanjang bulat di depan
seorang mahasiswa yang bukan suaminya.
Robby terpesona melihat keindahan
wanita yang kini terlentang bugil di atas ranjang. Mahasiswa ini nyaris tak
percaya melihat dirinya mampu menelanjangi wanita yang semula dilihatanya
sangat alim.
Sungguh, Dinda adalah seorang
wanita yang nyaris sempurna.
Wajahnya lembut mirip Andi
Merriem Mattalata, rambutnya hitam ikal dan oanjang tergerai hingga ke pundak.
Kulitnya putih mulus dan sangat halus. Sepasang payudaranya juga montok
membusung dnegan puting susu kemerahan yang kini mencuat tegak.
Perut ibu muda ini juga terlihat
ramping nyaris tanpa kerutan. Kemaluan kader cantik Partai ini sangat montok dengan belahan kemaluan
yang kemerahan serta rambut kemaluan yang agak lebat. Disamping paha dan betis
yang putih mulusyang kenacng dan padat.
Robby menjadi tak tahan.
Mahasiswa ini segera melucuti seluruh pakaian yang melekat pada tubuhnya
sebelum kemudian dia menindih Dinda yang tengah pasrah. Dinda sempat melirik
penis besar Robby sebelum penis besar dan panjang itu mulai melesak ke dalam
liang kemaluan wanita Partai ini.
Dinda mengerang dan merintih
kenikmatan saat dirasakannya penis Robbby menyusuri liang kemaluannya kian
dalam, dan wanita ini harus membuka pahanya lebar-lebar karena baru kali ini
kemaluan wanita berusia 32 tahun ini dimasuki penis yang besar dan panjang
sperti milik Robby.
Tak berapa lama kemudian, ranjang
losmen itu berderit -derit ketika Robby menaik turunkan pantatnya diatas
kemaluan Dinda. Kini Robby i mulai menggerak-gerakkan penisnya naik-turun
perlahan di dalam liang kamaluan wanita P
sempit yang hangat itu. L
iang itu berdenyut- denyut,
seperti mau melumat kemaluannya. Rasanya nikmat sekali. Robby mendektakan
mulutnya ke mulut Dinda. Mereka pun berciuman mesra sekali, saling menggigit
bibir, bertukar ludah dan mempermainkan lidah di dalam mulut yang lain.
Tangan Robby juga menggerayangi
payudara putih mulus yang sudah mengeras bertambah liat itu. Diremas- remasnya
perlahan, sambil sesekali dipijit-pijitnya bagian puting susu yang sudah
mencuat ke atas. Tangan Dinda membelai-belai kepala mahasiswa ini dengan
lembut.
Pinggul wanita Partai yang besar ini digoyang-goyangkan agar Robby
merasakan kenikmatan di dalam selangkangannya. Sementara vaginanya sendiri
mulai berlendir dan gesekan alat kelamin kedua manusia lain jenis ini itu
menimbulkan bunyi yang seret-seret basah. "Prrttt... prrrttt... prrttt..
ssrrrtt... srrrttt... srrrrttt... ppprttt... prrrttt..."
Penis besar Robby memang terasa
sekali, membuat kemaluan Dinda seperti mau robek. Vagina wanita berusia 32
tahun ini menjadi membengkak besar kemerah-merahan seperti baru melahirkan.
Membuat syaraf-syaraf di dalam liang senggamanya menjadi sangat sensitif
terhadap sodokankepala penis mahasiswa ini.
Sodokan kepala penis itu terasa
mau membelah bagian selangkangannya. Belum lagi urat-urat besar seperti cacing
yang menonjol di sekeliling batang kemaluan Robby membuat Dinda
merasakan nikmat yang luar biasa.
Meski agak pegal dan nyeri tapi rasa enak di kemaluannya lebih besar. Ia
merasakan seperti saat malam pertama.
Agak sakit tapi enak. Lendirnya
kini makin banyak keluar membanjiri kemaluannya, karena rangsangan hebat pada
wanita Partai ini. Ketika Robby
membenamkan seluruh batang kemaluannya,Dinda merasakan seperti benda besar dan
hangat berdenyut- denyut itu masuk ke rahimnya.
Perutnya kini sudah bisa
menyesuaikan diri tidak mulas lagi ketika saat pertama tadi mahasiswa ini
menyodok-nyodokkan penisnya dengan keras.
Dinda kini mulai menuju puncak
orgasme. Vaginanya mulai menjepit-jepit dengan kuat penis Robby. Kaki wanita
Partai ini diangkat menjepit kuat
pinggang Robby dan tangannya menjambak-jambak rambur mahasiswa ini.
Dengan beberapa hentakan keras
pinggulnya, Dinda memuncrakan cairan dari dalam lubang kemaluannya menyiram dan
mengguyur kemaluan Robby disertai erangan panjang penuh kenikmatan. Setelah itu
Dinda terkulai lemas di bawah tubuh berat Robby. Kaki wanita Partai ini mengangkang lebar lagi pasrah menerima
tusukan-tusukan kemaluan Robbyi yang semakin cepat.
Tanpa merasa lelah Robby terus
memacu penisnya dan sesekali menggoyang-goyangkan pinggulnya. Sepertinya ia
ingin mengorek-ngorek setiap sudut kemaluan wanita alim ini. Suara bunyi becek
makin keras terdengar karena liang kemaluan Dinda itu kini sudah dibanjiri
lendir kental yang membuatnya agak lebih licin.
Dinda mulai merasakan pegal di
kemaluannya karena gerakan Robby yang bertambah liar dan kasar. Tubuhnya ikut
terguncang-guncang ketika Rudi menghentak-hentakkan pinggulnya dengan keras dan
cepat. "Plok.. plokk... ploll.. plookk... crrppp... crrppp... crrrppp...
srrrpp... srrppp..." Bunyi keras terdengar dari persenggamaan keduanya
itu. "Robby ouhhh pelan, ...!" desis Dinda' sambil meringis
kesakitan.
Kemaluannya terasa nyeri dan
pinggulnya pegal karena agresivitas Robby yang seperti kuda liar. Akhirnya
Robby mulai mencapai orgasme. Dipagutnya leher jenjang Dinda dan ditekankannya
badannya kuat-kuat sambil menghentakkan pinggulnya keras berkali-kali membuat
tubuh Dinda ikut terdorong. Muncratlah air mani dari penisnya mengguyur rahim
dan kemaluan wanita Partai ini.
Karena banyaknya sampai-sampai
ada yang keluar membasahi permukaan sprei ranjang losmen ini.
Setelah mencapai puncak
kenikmatan keduanya terlentang lemas, sementara Dinda belum sepenuhnya
menyadari keadaanya. Ketika kemudian kesadaran wanita Partai ini perlahan mulai kembali, Robby
mengajkanya kembali bercumbu dan
wanita ini tak kuasa menolaknya.
Akhirnya malam ini 3 kali Dinda
disetubuhi Robby dan 3 kali pula wanita Partai
ini mencapai orgasme yang tak pernah didapatkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar