ANGKA MAIN : 6 5 0 3
Top 2D : 06 15 23 30 46
Cadangan 2D : 56 65 70 83 96
TOP SHIO : Kerbao Naga Babi
COLOK BEBAS : 0 3 5
AS : 1 2 4
KOP : 7 8 9
KEPALA : Kecil / Genap
EKOR : Kecil / Ganjil
Waktu aku kelas satu SMA ada guru
matematika yang cantik dan sangat enak jika memberikan pelajaran. Namanya
Asmiati umurnya dua puluh sembilan, kulitnya putih halus dan bodynya padat
berisi terlebih lagi dia menikah pada usia dua puluh tujuh tapi sekarang janda
karna suaminya meninggal waktu usia perkawinan mereka baru tiga bulan karna
kecelakaan lalulintas.
Yang aku senang dari Bu Asmi
adalah jika mengajar ia sering tak sadar kalau bagian atas bajunya agak terbuka
sehingga tali BH pada bagian pundaknya sering terlihat oleh aku yang jika
pelajarannya selalu mengambil duduk di depan dekat meja guru. BH yang dia
gunakan selalu warna hitam dan itu selalu menjadi tontonan gratisku setiap
pelajarannya.
Pagi itu sekitar jam delapan
lewat kami sudah dipulangkan karna akan ada rapat guru. Aku agak kesal karna
pelajaran kedua matematika artinya aku gak bisa ngeliat pemandangan indah hari
ini, dan untuk menghilangkan suntuk aku pun pergi main ketempat kawanku. Aku
masih tak tahu aku akan dapat rejeki nomplok.
Sekitar jam sembilan lewat aku
pergi pulang, dan pada saat lewat sekolah aku melihat Bu Asmi sedang menunggu
angkot, aku pun mengajaknya
” mari saya antar Bu ” ajakku
tanpa berharap dia mau
” tapi rumah ibu agak jauh ko ”
ia mencoba menolak
” gak pa-pa kok bu, gak enak sama
guru PPKN ” candaku
setelah berpikir sebentar
akhirnya ia mau ” iya deh tapi ibu pegangan ya soalnya ibu pernah jatuh dari
motor “
” silahkan Bu ” setelah itu kau
menjalnkan motorku dengan kecepatan sedang.
Tangan Bu Asmi yang berpegangan
pada pahaku menyebabkan reaksi pada penisku, apalagi jika mengerem pada lampu
merah aku merasa ada sesuatu yang empuk menekan dari belakang.
Sampai dirumahnya yang agak
berjauhan dengan rumah-rumah yang lain aku disuruh masuk dulu. Dan ketika sudah
duduk di sofa empuk Bu Asmi bicara
“ibu ganti baju dulu ya ko “
setelah itu ia masuk kamar dan
menutup pintu mungkin karna kurang rapat sehingga pintu itu terbuka lagi
sedikit. Entah setan mana yang masuk kekepala ku sehingga aku memberanikan diri
untuk mengintip ke dalam. Di dalam sana aku bisa melihat bagaimana Bu Asmi
sedang membuka satu persatu kancing bajunya dan setelah kancing terakhir ia
tidak langsung menanggalkan bajunya, tapi itu sudah cukup membuat napasku
membuat nafasku memburu karna kau bisa melihat kalau sepasang dadanya yang
besar seperti hendak melompat keluar. Karna terlalu asyik pintu itupun terbuka
lebar. Aku kaget dan hanya bisa mematung karna ketakutan. Bahkan penisku
langsung mengkerut.
Melihat aku, Bu Asmi tidak
terlihat kaget dan tetap membiarkan bajunya terbuka. Setelah itu ia mendekati
aku
” kamu sering ngeliat BH ibu kan
” tanyanya didekat telingaku
” i..iya Bu ” jawabku ketakutan.
” kalau gitu ibu kasih kamu
hukuman ” lalu ia menarikku dan didudukkan ditepi tempat tidur.
” sekarang kamu baring tutup mata
dan jangan gerak kalo teriak boleh aja ” katanya dengan suara nafas yang agak
memburu.
Aku pun menurut karna merasa
bersalah. Lalu ia membuka retsleting celana sekolahku menurunkan CDnya dan
mengelus-elus penisku dengan lembut, setelah penisku tegak lagi dia berjongkok
dan menjilatinya.
“auh.. uh.. uuh ..” rintihku
menahan kenikmatan semantara Bu Asmi sibuk dengan aktivitasnya
“ah .. mmhh.. Bu stop bu”
rintihku karna aku merasa seperti mau meledak
Dia tak menjawab, malah semakin
hebat menyedot penisku. Tubuhku semakin mengejang dan tanpa bisa kubendung
lagi, muncratlah cairan putih itu dan aku langsung terduduk sambil berpegangan
pada tepi ranjang.
Rasanya seperti sedang melayang,
ia telan habis spermaku sementara aku masih terduduk kaku, malu takut dan
senang bercampur jadi satu. Bu Asmi lalu berdiri dan tersenyum
“gimana..lebih enak dari pada
cuman liat khan..?” sambil kedua tangannya menjambak rambutku
“iya Bu enak sekali” jawabku
mulai berani sambil ikut berdiri.
Setelah wajah kami berhadapan ia
menciumku dengan lembut, lalu membimbingku duduk ditempat tidur. Kami
berpelukan dan Asmi kembali menciumku, lalu melumat bibirku sementara tangannya
menanggalkan seluruh pakaian ku, dengan tangkas aku mengimbangi gerakan tangan
itu sehingga akhirnya kami sama sama tanpa pakaian. Bedanya aku telanjang bulat
sementara Asmi masih memakai BH hitamnya karna memang sengaja tak ku lepas.
Asmi melepaskan ciuman dibibirku
lalu mengarahkan kepala ku kebawah yaitu payudaranya, aku segera melepas BH nya
dan mulai meremas-remas dadanya, sekali-sekali aku puntir putingnya sehingga ia
melenguh panjang. Puas meraba aku lalu menyapu seluruh dadanya dengan lidahku
dan menyedot ujung putingnya sambil digigit-gigit sedikit. Hasilnya hebat
sekali Asmi bergoyang sambil meracau dengan kata-kata yang tak jelas. Setelah
itu Asmi berdiri sehingga aku berhadapan dengan vaginanya, wangi yang baru
pernah kucium itu membuatku bertambah panas sehingga kujilati semua permukaan
vaginanya yang sudah banjir itu.
Setelah itu Asmi merebahkan diri
di ranjang tangannya mendekap kepalaku pahanya dibuka. Sehingga memudahkan aku
menjilat dan memasukkan lidahku kedalam vaginanya dan menggigit-gigit bagian
daging yang merah jambu. Sehingga tubuh Asmi semakin mengejang hebat
“sshh.. aahh.. terus ko” pintanya
diikuti desah nafasnya.
Sekitar lima menit ku sapu
vaginaya aku melepaskan dekapan pada kepalaku dan kembali mengulum bibirnya. Ia
lalu meraih penisku
“masukkan ya ko udah gak tahan”
katanya dengan terengah dan membimbing penisku menerobos goa miliknya yang tek
pernah lagi merasakan penis semenjak suaminya meninggal.
Aku merasakan kenikmatan yang
kebih hebat dibandingkan saat dimasukkan kemulutnya.
“slep..slep..slep” kuputar-putar
didalam sambil mengikuti goyangan pantat Asmi. sambil kupompa bibir kami terus
berperang dan tanganku meraba dan meremas payudaranya dan sekali kali memuntir
putingnya.
“uh..ah..mm..ssh..terus ko..mmh”
desahnya sambil meremas pantatku.
Penisku terasa semakin menegang
dan vaginanya semakin hebat berdenyut memijit penisku, tak terasa sudah sepuluh
menit kami “bergoyang”.
“ooh ..mmh.. ah udah gak kuat..
biarin aja di situ ko mmh ..” rintih Asmi terpejam.
Akupun semakin memperdalam
tusukanku dan mempercepat tempo karna juga merasakan sesuatu yang akan keluar.
“sshh..aarrgghh” jeritnya sambil
mencengkram punggungku,
“aahh..aahh” desahku pada saat
yang bersamaan sambil mulutku menyedot kedua puting susunya kuat-kuat secara
bergantian.
Air maniku muncrat bertepatan
dengan air hangat yang terasa memandikan penisku didalam vaginanya.Kami
menikmati puncak orgasme sampai betul-betul habis, baru aku mencabut penisku
setelah sangat lelah dan bebaring di sebelahnya sambil meremas dadanya
pelan-pelan.
Kemudian dia menindihku dari atas
dan bertanya “gimana hukuman dari aku ko ..?”
“enak Bu hukuman terenak didunia
makasih ya”
“ibu yang terima kasih udah lama
ibu bendung hasrat, hari ini dan seterusnya ibu akan tumpahkan kekamu semuanya”
sambil mencium ku.
Setelah istirahat beberapa waktu
kami kembali melanjutkan aktivitas itu tentu saja dengan tehnik dan gaya yang
berbeda-beda. Tak terhitung berapa kali aku melakukannya sewaktu SMA yang jelas
jika aku pulang kesana pasti kami melakukan lagi dan lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar