>>>SINGAPOREPOOLS<<<
ANGKA MAIN : 7 9 6 0
TOP 2D : 07 19 26 30 47
CADANGAN 2D : 57 69 76 80 97
TOP SHIO : Kambing Kerbau Kelinci
COLOK BEBAS : 0 6 7
AS : 0 1 2
KOP : 4 5 6
KEPALA : Besar / Genap
EKOR : Kecil / Ganjil
Saya adalah seorang wanita karir
single yang berumur 33 tahun, berikut adalah pengalaman saya yang tidak
terlupakan pada saat saya berlibur ke Bali. Pengalaman ini membuka satu lapisan
dari kehidupan saya yang tidak pernah saya temukan sebelumnya. Sisi lapisan
tersebut mengungkapkan bahwa saya adalah seorang yang menyukai peran sebagai
Dominant dalam permainan sex. Berikut ulasan dari pengalaman saya yang
menyadarkan saya.
Hari sudah sore sekitar jam 6,
capai shopping seharian di Seminyak saya balik ke kamar hotel yang terletak di
salah satu hotel berbintang 5 di kawasan Nusa Dua. Sambil tiduran kelelahan
saya telpon massage service yang terdapat di directory menu di kamar hotel.
Setelah menerangkan harga dan paket massage yang ada, saya memutuskan untuk
mengambil pijat tradisional selama 2 jam di kamar, karena saya sudah letih dan
malas untuk jalan jalan ke luar lagi.Agen Domino 99 Terpercaya
Si operator menanyakan saya
apakah mau male/female masseur, karena iseng saya bilang yang male. Dengan
malas saya mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi untuk shower air panas,
sambil memejamkan mata saya berdiri diatas pancuran shower dan membiarkan badan
saya di siram oleh air hangat yang terasa sangat menyegarkan badan.
Setelah kurang lebih 40 menit
kamar saya bel, dengan tergesa gesa saya mengeringkan badan dan menutupi badan
saya dengan handuk. Ternyata Massage service yang saya pesan sudah datang,
sambil berpegangan pada handuk saya mempersilah dia masuk ke dalam.
“Permisi Bu..” ujarnya.
Kesan pertama orangnya sangat
sopan, penampilan tidak terlalu macho, body biasa saja tidak terlalu atletis,
tetapi tinggi dan kulitnya hitam tapi bersih dan rambut pendek cepak. Dia mengunakan baju
kaos linen putih, dan celana panjang putih linen tipis yang longar
Si therapist mempersilahkan saya
untuk membuka bajunya semua dan tidur tengkurap di atas tempat tidur, sementara
dia pergi ke kamar mandi untuk mempersiapkan peralatannya dan mungkin cuci
tangan dan lain lain.
Si therapist ternyata orang Jawa
yang merantau ke Bali, sambil ngobrol ngobrol si therapist memijat seluruh
badanku dengan minyak aroma therapy. Setelah seluruh badan belakang selesai, si
therapist permisi untuk memijat di bagian pinggul dan paha dalam, dan karena
saya lagi iseng (mungkin horny) saya mempersilahkannya.
Kemudian dioleskan minyak massage
dengan lembut ke seluruh bagian pinggul luar dalam, paha, selangkangan dan
bahkan sampai ke sekitar lubang anus, pada saat di pijat di areal itu saya
kegelian enak, secara enggak sadar kakiku makin terbuka, karena terkadang
secara “tidak sengaja” jari jari si therapist menyentuh ke bagian vagina dan
clitoris saya.
Proses pijat lembut di areal
sensitif ini ini berlangsung selama kurang lebih setengah jam, aku sampai
terenggah-engah keenakan, merem melek sampai hampir pingsan keenakan.
Lalu si therapist bertanya apakah
mau di lanjutkan dengan kissing massage, saya tidak ngerti apa kissing massage
itu, si therapist menjelaskan, ternyata kissing massage adalah seluruh badan
akan diciumi dan dijilati dengan lembut dari ujung jari kaki sampai ke ujung
rambut.
“Wow..” dalam hati saya, karena
saya yang lagi punya niat nakal langsung saja saya mengiyakan.
Si Therapist kemudian bertanya
dan minta ijin apakah dia boleh buka baju. Karena penasaran saya bilang ok,
maka mulailah si terapis membuka bajunya satu persatu di depan saya yang sedang
tengkurap lemas. Si therapis sangat sexy dan sopan, dia membuka bajunya semua
dan melipatnya satu persatu di atas tempat tidur sampai telanjang bulat, di
depan muka saya terlihat penisnya yang sudah setengah ereksi, dengan bulu yang
sudah di trim dengan rapih.
Maka mulailah si therapist naik
ke atas tempat tidur dan menciumi dengan lembut, tengkuk, punggung, pinggul,
paha, betis, kemudian kaki saya di tekuk, diangkat dan ditaruh di antara paha
dan badan si therapist sambil dia pelan pelan menghisap jari kaki saya satu
persatu sambil mengulumnya dengan lidah.
Kemudian mulut dan lidah si
terapis naik lagi ke bagian sensitif pinggul dan selangkangan. Kali ini dia
menjilati bagian pinggul dalam dan memasukan lidahnya ke dalam anus saya sambil
tangannya membuka pipi pinggul saya, lidahnya di mainkan disana, sensasinya
luar biasa sampai aku berteriak teriak.
Kemudian saya di suruh berbalik
badan, seluruh badanku sampai gemetaran dan lemas. Sambil berlutut dan
tersenyum sopan si terapist permisi untuk memulai kissing massage dibagian
depan. Menurut saya sikap si therapist ini sangat submissive dan sopan sekali,
sehingga saya merasa comfortable/nyaman dan pada saat itu sisi dominating saya
muncul.
Dengan posisi berlutut dan
membungkuk si therapist mulai menciumi dan menjilati lembut sekitar dada, saya
yang merasa di atas angin mulai meraba raba badan si terapis yang keras dan
berotot walau sedikit terlalu kurus. Pada saat diraba si therapist tidak protes
ataupun bersuara, karena penasaran saya lalu mulai memegang megang penis si
terapis yang sudah mulai keras dan bergoyang goyang mengantung di antara dua
kaki yang sedang belutut.
Awalnya pelan pelan, namun karena
tidak ada reaksi saya mulai meremas remas bagian “balls” dan penis, pada saat
itu si Therapis mengerang kesakitan namun tetap pasrah dan terus menjilati
tubuh saya. Pelan pelan si therapist mulai turun menjilati perut dan bagian
atas vagina saya sambil terus berlutut dan memberikan akses alat vitalnya
kepada tangan dan jari saya.
Setelah kurang lebih 15 menit
saya sudah tidak sabar lagi, aku menjambak rambut si terapis dan mengarahkan
kepala dan mulutnya untuk menjilati clitorisku yang sudah sangat sensitif.
Tidak lama kemudian saya climax, mungkin ini adalah orgasme yang paling
sensational yang pernah aku alami karena proses teasing mencapai puncak sangat
lama dan mengoda.
Pada saat itu si therapist tetap
pada posisi submissivenya sambil menundukan kepala mulai memijati tangan saya
seolah tidak terjadi apa apa, tadinya saya sempat malu pada saat orgasme, namun
karena sikap si therapist yang profesional itu membuat aku merasa relax dan
santai.
Lalu si therapist bertanya apakah
ada lagi yang bisa dia lakukan, pada saat itu karena sudah ngantuk dan relax,
maka saya bilang bahwa saya ingin tidur, maka si therapis dengan perlahan
memakai bajunya dan memberikan slip charge yang untuk di tanda tangani, waktu
itu saya bingung harus kasih tip berapa, saya kasih dia 500,000 si terapist
hanya tersenyum dan tidak complain malah dia menawarkan lagi untuk service
massage besok.
Dia juga berkata kalau saya suka,
dia akan membawa peralatan extra besok, karena penasaran saya bertanya
“Peralatan apa lagi?”
Ternyata dia adalah seorang
pemijat submissive yang suka melayani dan disiksa oleh clientnya yang rata rata
orang asing. Peralatan extra tersebut adalah alat alat pengikat seperti tali
tambang, borgol, cambuk, pecut, rotan, penis karet dan lain lain.
Pembaca sejak pertemuan itu, saya
menjadi ketagihan dan terkadang saya membooking dia seharian untuk saya siksa
dan melayani saya dengan tangan terikat.
Pernah selama 3 jam nonstop saya
suruh dia menjilati vagina saya sambil berlutut di bawah, sedangkan saya duduk
santai sambil merokok dan nonton TV.
Kalau saya ingin pipis saya
tinggal jongkok diatas mulutnya yang terbuka lebar, dan mengencingi mulutnya,
dengan taat dia meminum air kencing saya dan membersihkan vagina saya setelah
selesai.
Saya juga menikmati erangan
seorang pria pada saat saya siksa, biasanya saya suruh dia nungging dan
pantatnya saya pukul pakai rotan sampai merah biru sambil sesekali saya colok
colok lobang pantatnya dengan rotan tersebut.
Saya bisa menjadi sangat egois
dalam permainan ini, saya tidak peduli apakah dia merasa tidak enak atau
kesakitan, yang penting saya puas dan enak. Mempunyai ego seperti ini di saat
momen permainan itu membuat saya menjadi merasa kuat dan berkuasa.
Setelah balik ke Jakarta saya
mencoba untuk mencari society yang gemar dan sealiran dengan saya, namun sampai
saat ini saya belum pernah menemukan group orang tersebut, mungkin kegemaran
saya ini langka di Indonesia.
Kejadian di Bali tersebut selalu
terbayang bayang di pikiran saya dan selalu membuat saya menjadi Horny bila
setiap saat mengingat ingat permainan permainan yang kami lakukan.
Pernah karena sudah tidak tahan
lagi, saya menelpon sang therapis tersebut untuk mengambil cuti selama seminggu
dan datang melayani saya ke Jakarta. Tentunya semua ongkos pesawat dan
penginapan selama di Jakarta harus saya keluarkan, belum tips yang harus saya
berikan kepada dia, tetapi uang sudah tidak artinya lagi buat saya bila
dibandingkan dengan kenikmatan di atas yang saya dapatkan.
Selama seminggu saya menyewa
service apartment di Jakarta Barat, disitulah saya dilayani oleh si Therapist
“special” tersebut, hubungan kami tetap profesional, dia juga selalu menjaga
agar kami tidak saling jatuh cinta, tentunya saya juga ingin begitu.
Permainan kami selama seminggu
sangat intense dan melelahkan, tentunya lebih banyak lelah di dia, tetapi di
situlah enaknya, saya merasa puas dengan keegoisan saya tersebut.
Bila saya sudah kehabisan akal
mau di apakan lagi dia, saya menyuruh dia untuk menjadi salah satu furniture
pelengkap di aparteman, seperti meja penyandang kaki saya, atau sebagai patung
pemegang asbak saya.
Perlu juga pembaca ketahui,
selama permainan kami, saya hanya beberapa kali membuat dia orgasme, itupun
juga bukan saya yang melakukan, saya hanya menonton dia melakukan masturbasi biasanya saya mengijinkannya bila dia sudah
sangat memuaskan saya dan benar benar patuh terhadap perintah saya.
Biasanya saya suruh dia berdiri
diatas meja pendek dan masturbasi, kemudian spermanya di tampung ke dalam gelas
biar tidak kotor ke mana mana dan saya perintahkan dia untuk meminumnya dan
menjilati gelas sampai bersih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar