>>>SINGAPOREPOOLS<<<
ANGKA MAIN : 8 1 9 5
TOP 2D : 08 11 29 35 48
CADANGAN 2D : 58 61 79 85 98
TOP SHIO : Monyet Tikus Naga
COLOK BEBAS : 1 5 8
AS : 3 4 5
KOP : 6 8 9
KEPALA : Besar / Ganjil
EKOR : Besar / Ganjil
cerita ini terjadi saat aku masih
berusia 16 tahun, dan masih bersekolah di salah satu SMA di Medan. Namaku
Chris, aku peranakan CanadaChinese. Papaku berasal dari Canada, dan Mamaku
Chinese Indonesia. Kata temanteman wajahku sih lumayan ganteng, ehmm. Tinggiku
180 cm, nggak begitu tinggi dibandingkan dengan Papa yang 185 cm.
Aku lahir di Canada, tapi sewaktu
umur 10 tahun, Papa ditugaskan ke Medan, Indonesia. Jadi aku juga ikut, dan
bersekolah di sana. Mulamula terasa asing juga kota ini bagiku. Tapi lama
kelamaan aku juga dapat terbiasa. Terus terang, pemikiranku lebih condong kepada
pemikiranpemikiran Timur, mungkin karena didikan Mama yang keras. Biarpun di
negaranegara Barat sudah biasa terjadi hubungan seks remaja, namun aku belum
pernah melakukannya dengan pacarku, well at least pada saat itu.
Hari kedua di Jakarta, aku minta
diantar oleh supir ke rumah Tante Anne. Rumahnya terletak di salah satu
kompleks perumahan di Jakarta Selatan. Sebelumnya Mama sudah menelepon dan
memberitahukan kepadanya bahwa aku akan datang pada hari itu.
Hai wahh sudah besar sekali kamu
sekarang yah Chris sudah nggak tanda lagi Tante sama kamu sekarang hahaha,
seingatku kirakira begitulah katanya sewaktu pertama kali melihatku setelah
sekian tahun nggak jumpa.
Baca Juga: Lendir Budhe Enaknya
Bukan Main
Wajahnya masih saja sama seperti
yang dulu, seakan dia tidak bertambah tua sedikitpun. Oh yah tuh supirnya
disuruh pulang saja Chris ntar kamu bawa saja mobil Tante kalau mau pulang, aku
pun mengiyakan, dan menyuruh pulang supirnya.
Wah besar sekali rumahnya yah
Tante, kataku sewaktu kami memasuki ruang tamu. Aku dengar dari Mama sih,
katanya suaminya Tante Anne ini anak salah seorang konglomerat Jakarta, jadi
nggak heran kalau rumahnya semewah ini. Setelah itu kami ngobrolngobrol, dia
menanyakan keadaan Mama, Papa dan kakek. Tante Anne juga sudah lama tidak
bertemu dengan Mama. Lumayan lama kami ngobrol, setelah itu dia mengajakku
untuk makan malam.
Makan dulu yuk Chris tuh sudah
disiapin makanannya sama si Ning, katanya menunjuk ke pembantunya yang sedang
menghidangkan makanan di meja makan.
Kita nggak nunggu Om Joe? aku
menanyakan suaminya.
Oh nggak usah, Om mu nggak pulang
malam ini katanya,
Oh ok deh, kataku sambil beranjak
ke ruang makan. Rumah sebesar ini cuma dihuni sendirian dengan pembantunya. Berani
juga Tanteku ini.
Kamu berani pulang entar Chris?
sudah malem loh ini, katanya sambil melirik ke jam dinding yang sudah
menunjukkan jam 7 lewat 30 menit.
Ah berani kok Tante
Hmm mending kamu tidur di sini
saja deh malem ini tuh ada kamar kosong di atas.
Umm iyah deh ntar aku telepon ke
Kakek kalau gitu, dalam hati, aku mengira bahwa Tanteku ini menyuruhku menginap
karena dia takut sendirian di rumah, sama sekali tidak ada pikiran negatif
dalam otakku sewaktu aku mengiyakan tawarannya.
Sehabis makan, aku pun menelepon
ke rumah kakek, dan memberitahu bahwa hari ini aku menginap di rumah Tante
Anne.
Oh iyah kalau kamu mau mandi air
panas, pakai saja kamar mandi Tante. Ntar kamu pakai saja bajunya Om Joe. Yuk
sini!
He eh, aku mengangguk sambil
mengikutinya. Kamar mandi yang dimaksud terletak di dalam kamarnya.
Kamarnya benarbenar mewah dan
besar. Dengan tempat tidur ukuran double di tengahtengah ruangan, mini theatre
set, dan sebuah kamar mandi di sudut ruangan.
Nih coba bisa pakai nggak kamu?
dia memberikan Tshirt dan celana pendek kepadaku.
Bisa kayaknya, aku pun mengambil
pakaian itu dan membawanya ke kamar mandi. Sehabis dari kamar mandi, aku sempat
sedikit kaget melihat Tante Anne. Dia mengenakan baju tidur tipis, tidur
tengkurap di atas tempat tidur.
Kelihatan dengan jelas celana
dalamnya, tapi aku tidak melihat tali BH di punggungnya. Terangsang juga aku
melihat pemandangan seperti itu. Kelihatannya ia tertidur saat menonton TV.
TVnya masih menyala. Aku berjalan ke arah TV, bermaksud mematikannya. Melihat
adegan panas yang sedang berlangsung di TV, mendadak aku terdiam pas di depan
TV. Kulihat ke belakang, Tante Anne masih tidur. Aku berdiri menonton dulu,
sekedar iseng. 5 menit lagi ah baru kumatikan, begitu pikiranku saat itu.
Hey saat aku sedang asyik
menonton, tibatiba terdengar teguran halus Tante Anne, diikuti oleh tawa
tertahannya. Aku benarbenar malu sekali waktu itu. Aku berbalik ke belakang
sambil tersenyum malumalu. Waktu aku berbalik, kulihat Tante Anne sudah duduk
tegak di atas tempat tidur. Samarsamar terlihat puting susunya dari balik baju
tidurnya yang tipis.
Kirain Tante sudah tidur hehe,
kataku asalasalan sambil berjalan hendak keluar dari kamar.
Chris bisa tolong pijitin badan
Tante? Pegel nih semua, terdengar suara helaan nafas panjang, dan suara kain
jatuh ke lantai.
Saat aku berbalik hendak
menjawab, kulihat Tante Anne sudah kembali tidur tengkurap di tempat tidur,
tapi kali ini tanpa baju tidur, satusatunya yang masih dikenakannya adalah
celana dalamnya.
Ya hanya itu saja yang bisa
keluar dari mulutku. Aku pun berjalan ke arah Tante Anne. Sedikit canggung,
kuletakkan tanganku di atas bahunya. Engghh terdengar dia mengerang perlahan.
Om Joe kapan pulangnya Tante?
kuatir juga aku ketahuan oleh suaminya.
Emm mungkin minggu depan nggak
tau deh kalau Om mu sih jarang di rumah.
Mungkin seminggu pulang sekali,
dalam hatiku merasa kasihan juga kepada Tante Anne. Pantas saja dia merasa
kesepian. Fhhuuuhh kembali terdengar helaan nafas panjang. Kamu sudah punya
pacar Chris? tanyanya memecah keheningan.
Yah di Medan.
Hehehe cantik nggak Chris? Tante
Anne memang dari dulu senang bercanda.
Sangat berbeda dengan ibuku yang
kadang bersikap agak tertutup, Tante Anne adalah penganut kebebasan Barat. Aku
hanya tersenyum saja menjawab pertanyaannya. Turun dikit Chris! aku pun
menurunkan pijatanku dari bahu ke punggungnya. Kamu duduk saja di atas pantat
Tante supaya bisa lebih kuat pijitannya.
Aku yang semula mengambil posisi
duduk di sampingnya, sekarang duduk di atas pantatnya. Unghh berat kamu,
mendengus tertahan dia waktu kududuk di atasnya.
Hehehe tapi katanya suruh duduk
di sini, cuek saja aku melanjutkan pijatanku. Penisku sudah terasa menegang
sekali, sesekali kutekan kuatkuat penisku ke pantat Tante Anne. Walaupun aku
masih memakai celana lengkap, namun sudah terasa nikmat dan hangat sewaktu
penisku kutekan ke pantatnya.
Iiihh nakal ya bilangin Mama kamu
lho, katanya sewaktu merasakan penisku menekannekan pantatnya.
Sudah belom Tante? sudah cape
nih, kataku setelah beberapa menit memijat punggungnya.
Iyah kamu berdiri dulu deh Tante
mau balik, aku berdiri, dan Tante Anne sekarang berbalik posisi. Sekarang aku
bisa melihat wajahnya yang cantik dengan jelas, payudaranya yang masih kencang
itu berdiri tegak di hadapanku. Puting susunya yang merah kecoklatan terlihat
begitu menantang. Aku sampai terbengong beberapa detik dibuatnya.
Hey pijit bagian depan dong
sekarang, katanya.
Aku duduk di atas pahanya, kuremas
dengan lembut kedua payudaranya. Lalu kupuntirpuntir puting susunya dengan
jarijariku. Ihh geli hihihihi dia cekikikan. Aku benarbenar sudah tidak bisa
mengendalikan nafsuku lagi.
Sekarang ini yang ada dalam
otakku hanyalah bagaimana memuaskan Tante Anne, memberinya kepuasan yang selama
ini jarang ia dapatkan dari suaminya. Rasa kasihan akan Tante Anne yang telah
lama merindukan kehangatan lakilaki bercampur dengan nafsuku sendiri yang sudah
menggelora. Aku menarik celana dalamnya dengan agak kasar. Kulihat dia hanya
diam saja sambil memejamkan matanya pasrah.
Kuakui inilah pertama kalinya aku
melihat wanita telanjang secara nyata. Tapi agaknya aku tidak begitu canggung,
sepertinya aku melakukan semuanya dengan begitu alamiah. Tante Anne membuka
lebar kedua pahanya begitu celana dalamnya kulepas. Kulihat dengan jelas
vaginanya dengan bulubulu halus yang dicukur dengan rapi membentuk segitiga di
sekitarnya. Sudah sering beginian yah kamu Chris? tanyanya heran juga melihat
aku begitu mantap.
Ehh nggak kok baru sekali Tante,
nafasku sudah memburu, katakata pun sudah sulit kuucapkan dengan tenang.
Kulihat nafas Tante Anne juga sudah mulai memburu, berkalikali ia menarik nafas
panjang untuk menenangkan diri. Jilatin dong Chris! katanya memelas.
Mulanya aku raguragu juga, tapi
kudekatkan juga kepalaku ke vaginanya. Tidak ada bau tidak enak sama sekali,
Tante Anne rajin menjaga kebersihan vaginanya aku kira. Kujulurkan lidahku
menjilati dari bawah menuju ke pusar. Beberapa menit aku bermainmain dengan
vaginanya. Tante Anne hanya bisa mengerang dan menggelinjang kecil menahan
nikmat. Kulihat ia meremas sendiri buah dadanya dan memuntirmuntir sendiri
puting susunya.
Aku berdiri sebentar, melepaskan
semua pakaianku. Bengong dia melihat penisku yang 18 cm itu. Aku cuma tersenyum
kepadanya, dan melanjutkan menjilati vaginanya. Beberapa saat kemudian ia
meronta dengan kuat.
aahh ohh God aargghh bagaikan
gila, dia menjepit kepalaku dengan pahanya, lalu menekan kepalaku supaya
menempel lebih kuat lagi ke vaginanya dengan dua tangannya. Aku susah bernafas
dibuatnya.
Lagi arghh clitorisnya Chriss
ssshh yah yah lagi oooohh semakin menggila lagi dia ketika aku mengulum
clitorisnya, dan memainkannya dengan lidahku di dalam mulut. Aku memasukkan
lidahku sedalamdalamnya ke dalam lubang vaginanya.
Bau cairan kewanitaan semakin
keras tercium. vaginanya benarbenar sudah basah. Tibatiba dia menjambak
rambutku dengan kuat, dan menggerakkan kepalaku naik turun di vaginanya dengan
cepat dan kasar. Lalu ia menegang, dan tenang. Saat itu juga aku merasa cairan
hangat semakin banyak mengalir keluar dari vaginanya. Aku jilati semuanya.
Ohh God benerbenar hebat kamu
Chris lemas Tante aahh nggak kuat lagi deh untuk berdiri shitt sudah lama nggak
begini, dia terbujur lemas setelah 1/2 jam yang melelahkan itu. Aku cuma
tersenyum. Perlahan kutarik kedua kakinya ke tepi tempat tidur, kubuka pahanya
selebarlebarnya dan kujatuhkan kakinya ke lantai.
Vaginanya sekarang terbuka lebar.
Nampaknya ia masih terbayangbayang atas peristiwa tadi dan belum sadar atas apa
yang kulakukan sekarang padanya. Begitu ia sadar penisku sudah menempel di
bibir vaginanya.
Ohh ia cuma bisa menjerit
tertahan. Lalu ia purapura meronta tidak mau. Aku juga tidak tahu bagaimana
cara memasukkan penisku ke dalam vaginanya. Aku sering lihat di filmfilm, dan
mereka melakukannya dengan mudah. Tapi ini sungguh berbeda. Lubangnya sangat
kecil, mana mungkin bisa masuk pikirku. Tibatiba kurasakan tangan Tante Anne
memegang penisku dan membimbing penisku ke vaginanya.
Tekan di sini Chris pelanpelan
yah punya kamu gede banget sih, pelan ia membantuku memasukkan penisku ke dalam
vaginanya. Belum sampai seperempat bagian yang masuk ia sudah menjerit
kesakitan.
Aahh sakitt oooh pelanpelan Chris
aduuh. tangan kirinya masih menggenggam penisku, menahan laju masuknya agar
tidak terlalu deras. Sementara tangan kanannya meremasremas kain sprei, kadang
memukulmukul tempat tidur.
Aku merasakan penisku diuruturut
di dalam vaginanya. Aku berusaha untuk memasukkan lebih dalam lagi, tapi tangan
Tante Anne membuat penisku susah untuk masuk lebih ke dalam lagi. Aku menarik
tangannya dari penisku, lalu kupegang eraterat pinggulnya. Kemudian kudorong
penisku masuk sedikit lagi. Aduhh sakkkitt ooohh ssshh lagi lebih dalam Chriss
aahh, kembali Tante Anne mengerang dan meronta.
Aku juga merasakan kenikmatan
yang luar biasa, tak sabar lagi kupegang erat pinggulnya supaya ia berhenti
meronta, lalu kudorong sekuatnya penisku ke dalam. Kembali Tante Anne menjerit
dan meronta dengan buas. Aku diam sejenak, menunggu dia supaya agak tenang.
Goyang dong Chris, dia sudah bisa tersenyum sekarang. Aku menggoyang penisku
keluar masuk di dalam vaginanya. Tante Anne terus membimbingku dengan
menggerakkan pinggulnya seirama dengan goyanganku. Lama juga kami bertahan di
posisi seperti itu. Kulihat dia hanya mendesis, sambil memejamkan mata.
Tibatiba kurasakan vaginanya
menjepit penisku dengan sangat kuat. Tubuh Tante Anne mulai menggelinjang,
nafasnya mulai tak karuan, dan tangannya meremasremas payudaranya sendiri.
Ohh ooohh Tante sudah mau keluar
nih sshh aahh, goyangan pinggulnya sekarang sudah tidak beraturan. Kamu masih
lama nggak Chris? Kita keluar bareng saja yuk. aahh, tak menjawab, aku
mempercepat goyanganku. Aahh shitt Tante keluar Chrisss ooohh gile, dia
menggelinjang dengan hebat, kurasakan cairan hangat
keluar membasahi pahaku. Aku
semakin bersemangat menggenjot. Aku juga merasa bahwa aku bakal keluar tidak
lama lagi.
Aahh sshh kusemprotkan saja
cairanku ke dalam vaginanya. Lalu kucabut penisku, dan terduduk di lantai.
Kamu hebat sudah lama Tante nggak
pernah klimaks.
aah capek Tante.
Mandi lagi yuk lengketlengket nih
jadinya, ia berjalan ke kamar mandi dan aku mengikutinya.
Kami saling membersihkan tubuh di
bawah siraman shower. Setelah mandi, kami tidurtiduran tanpa busana, berciuman,
sambil ngobrol macemmacem. VCD porno yang tadi sudah habis rupanya. Tante Anne
menggantinya dengan VCD yang lain.
Eh yang ini bagus loh Chris, lalu
ia menghidupkannya. Filmnya tentang seorang gadis yang diperkosa, sedikit sadis
menurutku, tapi sangat merangsang sekali. Tante sudah lama kepengen coba yang
seperti itu Chris kalau
Om mu sih nggak ada seninya
taunya cuman goyang, nembak, tidur susah juga hahaha kamu mau coba nggak? dia
tersenyum melihatku.
Hehehe terserah
Ok! lalu ia berjalan ke
lemarinya. Sewaktu ia membukanya, aku terkejut juga melihat begitu banyak Sex
Stuff seperti vibrator, tali, handcuff, dan banyak lagi.
Wah banyak amat peralatannya
Tante, kataku bercanda.
He eh yah beginilah soalnya Om
kamu jarang pulang sih. Tante kan butuh seks juga. Yah terpaksa harus bermain
dengan fantasi sendiri.
Hehehe, aku cuma tertawa kecil.
Kulihat ia mengambil tali dari lemari.
Nih kerjain Tante seperti yang di
film itu dong Chris! ia melemparkan tali itu kepadaku dan berjalan ke arah
tempat tidur.
Tempat tidur itu bergaya Eropa
pertengahan, mempunyai pagar rendah berjeruji di sisi atas dan bawah. Ia
memegang pagar berjeruji itu. Aku mengikat tangannya di jeruji itu, ia sekarang
membungkuk membelakangiku dengan tangan terikat. Aku berjongkok dan mulai
menjilati vaginanya untuk pemanasan.
Sssh oouhh kembali kudengar
erangannya. Setelah beberapa saat vaginanya mulai basah. Pakai vibrator Chris!
aku berjalan ke lemari dan mengambil vibrator yang berbentuk seperti penis
manusia itu. Hatihati kumasukkan vibrator itu ke dalam vaginanya, lalu kugeser
switch ke posisi low. Terdengar vibrator itu mulai berdengung halus.
Ouuh aahh kelihatannya Tante Anne
sangat menikmati permainan.
Tempo permainan sangat lambat
kali ini. Ia menggelinjang sedikit mengiringi dengungan halus vibrator. Sambil
sebelah tanganku memegangi vibrator supaya tidak lepas dari vaginanya, aku
memberinya tepukan di paha, memberinya tanda agar ia membuka pahanya
selebarlebarnya. Jilat anus Tante Chris! kembali ia memberi komando. Aku mulai
menjilati pahanya yang putih dan jenjang, perlahan berpindah ke anus.
Bosan menjilati anusnya, aku
berdiri, memeluknya dari belakang, dan meremas payudaranya dengan sebelah
tanganku yang masih bebas. Beberapa saat kemudian ia orgasme. Lalu ia
menyuruhku memasukkan penisku ke dalam lubang anusnya. Aku sempat terkejut
mendengarnya. Menurutku pasti akan sakit sekali penisku dijepit oleh lubang
anusnya. Tetapi Tante Anne terusterusan meminta dengan suara yang memelas.
Tante sudah pernah nyoba? tanyaku
raguragu.
Pernah pakai vibrator cobain saja
deh lebih sempit loh di sini Tante kepingin nyoba dimasukin 2 lubang sekaligus.
Ok! aku kembali membungkuk,
kujilat bagian sekitar anusnya untuk melicinkannya.
Kulihat Tante Anne merintihrintih
ketika vibrator kugoyang agak cepat, tetapi ia tidak bisa banyak meronta karena
tangannya masih terikat kuat ke jeruji tempat tidur. Setelah merasa jalan masuk
cukup licin aku pun mengambil ancangancang, kugesekgesekkan dulu kepala penisku
di sekitar anusnya.
Yahh.. langsung saja Chriss,
Tante Anne yang sudah tidak sabar, memundurmundurkan pantatnya agar penisku
bisa segera masuk ke dalam lubang anusnya.
Kutarik vibrator yang masih saja
berdengung itu dari belakang, supaya pantat Tante Anne makin menempel ke kepala
penisku. Akibatnya vibrator itu melesak makin dalam ke vaginanya Tante Anne.
Aahh ooohh sshh semakin menggila
saja dia. Pelan kudorong kepala penisku ke dalam lubang anusnya.
Kepala penisku terasa sedikit
pedih, aku menghentikan dorongannya sejenak. Oooohh yahh terussss deeper
Chriss.
Sssshh oooohh aku hanya bisa
mendesis menahan pedih yang bercampur nikmat ketika penisku masuk kirakira
setengah bagian ke dalam lubang anusnya.
Menurutku masuk melalui lubang
anus tidak begitu nikmat, karena tidak ada cairan yang melicinkannya. Tapi
kulihat Tante Anne bagaikan sedang terbang sekarang. Nikmat sekali katanya.
Kukira itu karena dua lubangnya sedang terisi. Tante Anne terus saja
menggoyanggoyang pinggulnya kebelakang supaya penisku dapat masuk lebih dalam
ke dalam lubang anusnya. Aku tidak dapat menahan lagi goyangannya, kubenamkan
sekuat tanaga penisku ke dalam anusnya.
Rasanya seperti penisku sedang di
massage dengan kuat di dalam. Tanpa sadar, karena menahan nikmat tanganku
menggoyanggoyangkan vibrator itu dengan kencang. Tempo permainan berubah
menjadi liar sekarang. Tangan Tante Anne mencengkeram jeruji tampat tidur dan
menggoyangnya karena nikmat yang tak terkira. Aku mencoba menggoyang penisku di
dalam anusnya. Memang sedikit pedih karena kurangnya cairan pelicin di dalam
anusnya, tapi aku tidak peduli lagi. Sesekali kugunakan tangan kiriku untuk
meremas payudaranya yang tergantunggantung itu. Beberapa saat kemudian aku
merasa mau orgasme.
Aahh oouuhh Tante sudah mau
keluar belum? tanyaku dengan nafas memburu.
Engggh sssssh iyah
Kurasakan Tante Anne semakin
menggila menggoyang pinggulnya. Kemudian dia tubuhnya menegang, kemudian
terkulai lemas. Aku pun merasa maniku sudah di ujungujungnya. Kupercepat
goyangan, kuremas payudaranya dengan kasar, dan kukocok vibratornya lebih cepat
lagi. Kulihat Tante Anne menjeritjerit, tapi ia tak bisa berbuat banyak karena
tangannya terikat dengan kuat.
Arrrgghh ooohh seiring dengan
eranganku, kusemprotkan maniku ke dalam anusnya. Kali ini kurasakan maniku
keluar banyak sekali. Lalu kucabut penisku dari dalam anusnya, dan kucabut
vibrator dari vaginanya.
Sekilas kulihat vagina dan
anusnya merah sekali dan sedikit membengkak. Kubuka ikatan tangannya dan dia
memeluk serta menciumiku. Lalu kami berdua tertidur di lantai.
Pengalaman ini tak akan pernah
kulupakan. Sampai sekarang kami kadangkadang masih melakukannya. Tante Anne
benarbenar seorang seks maniak yang tak bisa puas, setiap kali berhubungan
selalu ada saja caracara baru yang ia ajarkan. Kukira ini juga mempengaruhi
tingkah laku seksualku. Sampai sekarang aku senang melakukan hubungan seks
dengan fantasi tinggi, seperti menggunakan tali, cambuk, handcuff, dan
sebagainya. Aku menjadi senang menyiksa lawan mainku. Sepertinya puncak
kenikmatanku sulit tercapai kalau aku tidak melakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar