>>>SINGAPOREPOOLS<<<
ANGKA MAIN : 8 0 4 6
TOP 2D : 08 10 24 36 48
CADANGAN 2D : 58 60 74 86 98
TOP SHIO : Babi Tikus Kelinci
COLOK BEBAS : 0 4 6
AS : 3 5 6
KOP : 4 7 9
KEPALA : Besar / Genap
EKOR : Besar / Genap
Sungguh beruntung diriku hari itu
aku mendapat bonus dari anaknya bosku, perkenalkan namaku Nico aku bekerja di
perusahaan eksport baju model dikotaku, sebelumnya aku belum tau kalau bosku
punya anak yang sungguh cantik sekali dia bernama Nilla, dia baru lulus dari
sekolahnya di Singapura, umurnya masih muda 22 tahun, katanya bapaknya dia
pernah jadi model lokalan.
Terus terang
percakapan-percakapan kita selang waktu kerja semakin intim dan seringkali
sensual.Singkat cerita, Nilla semakin dekat dengan saya dan sering bercerita.
Nico, cowok tuh maunya yang gimana sih. Ehm.., kalo di ranjang maksud gue..
Nic, kamu kalo lagi horny,
sukanya ngapain? Kamu suka terangsang enggak Nic, kalo liat cewek seksi? Yah
seperti itulah pertanyaan Nilla kepadaku.
Kamu pernah gituan nggak,..?,
tanyaku.
Ehm.. kok mau tau?, tanyanya
lagi.
Iya, kataku.
Yah, sering sih, namanya juga
kebutuhan biologis, jawabnya sambil tersipu malu.
Kaget juga saya mendengar
jawabannya seperti itu. Nih anak, kok berani terus terang begitu.
Pernah ketika waktu makan siang,
ia kelepasan ngomong.
Cewek Bali itu lebih gampang
diajakin tidur daripada makan siang, katanya sambil matanya menatap nakal. Kamu
seneng seks?, tanya saya.
Seneng, tapi saya enggak pandai
melayani laki-laki, katanya.
Kenapa begitu?, tanya saya lagi.
Iya, sampe sekarang pacarku
enggak pernah ngajak kimpoi. Padahal aku sudah kepengen banget.
Kepengen apa?, tanyanku.kimpoi,
katanya sambil tertawa.
Suatu ketika ia ke kantor dengan
pakaian yang dadanya rendah sekali. Saya mencoba menggodanya, Wah Nilla kamu
kok seksi sekali. Saya bisa lihat tuh bra kamu. Ia tersipu dan menjawab, Suka
enggak?. Saya tersenyum saja. Tapi sore harinya ketika ia masuk ruangan saya,
bajunya sudah dikancingkan dengan menggunakan bros. Rupanya dia malu juga. Saya
tersenyum, Saya suka yang tadi.
Suatu ketika, setelah makan siang
Nilla mengeluh.
Kayaknya cowokku itu selingkuh.
Kenapa?, tanyaku.
Habis udah hampir sebulan enggak
ketemu, katanya.
Terus enggak.. itu?, tanyaku.
Apa?
Itu.. seks, kataku.
Yah enggak lah, katanya.
Kamu pernah onani enggak?,
tanyaku.
Dia kaget ketika saya tanya
begitu, namun menjawab.
Ehm kamu juga suka onani?
Suka, jawabku.
Kamu?, tanyaku.
Sekali-sekali, kalo lagi horny,
jawabnya jujur namun sedikit malu.
Pembicaraan itu menyebabkan saya
terangsang, Nilla juga terangsang kelihatannya. Soalnya pembicaraan selanjutnya
semakin transparan.
Nilla, kamu mau gituan enggak.
Kapan?
Sekarang. Dia tidak menjawab,
namun menelan ludah. Saya berpendapat ini artinya dia juga mau. Well, setelah
berbulan-bulan flirting, sepertinya kita bakalan just do it nih.
Kubelokkan mobil ke arah motel
yang memang dekat dengan kantorku.
Nic, kamu beneran nih, tanyanya.
Kamu mau enggak?
Saya belum pernah main sama cowok
lain selain pacarku.
Terakhir main kapan?
Udah sebulan.
Trus enggak horny?
Ya onani.. lah, jawabnya, semakin
transparan. Mukanya agak memerah, mungkin malu atau terangsang. Aku terus terang
sudah terangsang. This is the point of no return. Aku sadari sih, ini bakalan
complicated. But nafsuin sih.
Terus, kapan kamu terakhir dapet
orgasme
Belum lama ini.
Gimana?
Ya sendirilah.. udah ah, jangan
nanya yang gitu.
Berapakali seminggu kamu onani?,
tanyaku mendesaknya.
Udah ah yah kalo horny, sesekali
lah, enggak sering-sering amat. Lagian kan biasanya ada Andree (cowoknya-red).
Kamu enggak ngajak Andree.
Udah.
Dan..?
Dia bilangnya lagi sibuk, enggak
sempet. Main sama cewek lain kali. Biasanya dia enggak pernah nolak. Siapa sih
yang akan menolak, bersenggama sama anak ini. Gila yah, si Nilla ini baru saja
lulus kuliah, tapi soal seks sepertinya sudah terbiasa.
Nic, enggak kebayang main sama
orang lain. Coba aja main sama saya, nanti kamu tau, kamu suka selingkuh atau
enggak. Caranya?
Kalo kamu enjoy dan bisa
ngilangin perasaan bersalah, kamu udah OK buat main sama orang lain. Tapi kalo
kamu enggak bisa ngilangin perasaan bersalah, maka udah jangan bikin lagi,
kataku.
Kamu nanti enggak bakal pikir
saya cewek nakal. Enggaklah, seks itu normal kok. Makanya kita coba sekali ini.
Rahasia kamu aman sama saya, kataku setengah membujuk. Tapi saya enggak pintar
lho, mainnya, katanya. Berarti sudah OK buat ngeseks nih anak.
Mobilku sudah sampai di kamar
motel. Aku keluar dan segera kututup pintu rolling door-nya. Kuajak dia masuk
ke kamar. Tanpa ditanya, Nilla ternyata sudah terangsang dengan pembicaraan
kita di mobil tadi. Dia menggandengku dan segera mengajakku rebahan di atas
ranjang.
Kamu sering main dengan cewek
lain, selain pacar kamu, Nic?
Yah sering, kalo ketemu yang
cocok.
Ajarin saya yah!
Tanganku mulai menyentuh dadanya
yang membusung. Aku lupa ukurannya, tapi cukup besar. Tanganku terus
menyentuhnya. Ia mengerang kecil, Shh.. geli Nic. Kucium bibirnya dan ia pun
membalasnya. Tangannya mulai berani memegang batang kemaluanku yang menegang di
balik celanaku.
Besar juga, katanya. Matanya
setengah terpejam. Ayo, Nic aku horny nih. Kusingkap perlahan kaos dalamnya,
sampai kusentuh buah dadanya, branya kulepas, kusentuh-sentuh putingnya di
balik kaosnya.
Uh.. sudah mengeras. Kusingkap ke
atas kaosnya dan kuciumi puting susunya yang menegang keras sekali, kuhisap dan
kugigit pelan-pelan, Ahh.. ahh.. ahh, terus Nic.. aduh geli ahh.. ah.
Nilla, yang masih muda ternyata
vokal di atas ranjang. Terus kurangsang puting susunya, dan ia hampir setengah
berteriak, Uh.. Nic uh. Aku sengaja, tidak mau main langsung. Kuciumi terus
sampai ke perutnya yang rata, dan pusarnya kuciumi.
Hampir lupa, tubuhnya wangi
parfum, mungkin Kenzo atau Issey Miyake. Pada saat itu, celanaku sudah terbuka,
Aku sudah telanjang, dan batang kemaluanku kupegang dan kukocok-kocok sendiri
secara perlahan-lahan. Ah.. nikmat. Bibirnya mencari dan menciumi puting
susuku. Enak.. enak Nilla. Rangsangannya semakin meningkat.
Aduuhh.. udah deh.. enggak tahan
nih, ia menggelinjang dan membuka rok panjangnya sehingga tinggal celana
dalamnya, merah berenda. Bibir dan lidahku semakin turun menjelajahi tubuhnya,
sampai ke bagian liang kenikmatannya (bulu kemaluannya tidak terlalu lebat dan
bersih).
Kusentuh perlahan, ternyata
basah. Kuciumi liang kenikmatannya yang basah. Kujilat dan kusentuh dengan
lidahku. liang kenikmatan Nilla semakin basah dan ia mengerang-erang tidak
karuan. Tangannya terangkat ke atas memegang kepalanya. Kupindahkan tangannya,
dan yang kanan kuletakkan di atas buah dadanya. Biar ia menyentuh dirinya
sendiri. Ia pun merespon dengan memelintir puting susunya.
Kuhentikan kegiatanku menciumi
liang kenikmatannya. Aku tidur di sampingnya dan mengocok batang kemaluanku
perlahan. Dia menengokku dan tersenyum, Nic.. kamu merangsang saya. Enak..
Hmm, matanya terpejam, tangannya
masih memelintir putingnya yang merah mengeras dan tangan yang satunya dia
letakkan di atas liang kenikmatannya yang basah. Ia menyentuh dirinya sendiri
sambil melihatku menyentuh diriku sendiri.
Kami saling bermasturbasi sambil
tidur berdampingan. Heh.. heh.. heh.. aduh enak, enak, ceracaunya. Gile, Nic,
gue udah kepengin nih. Biar gini aja, kataku. Tiba-tiba dia berbalik dan
menelungkup. Kepalanya di selangkanganku yang tidur telentang.
Batang kemaluanku dihisapnya, uh
enak banget. Nih cewek sih bukan pemula lagi. Hisapannya cukup baik. Tangannya
yang satu masih tetap bermain di liang kenikmatannya. Sekarang tangannya itu
ditindihnya dan kelihatan ia sudah memasukkan jarinya.
Uh uh Nic, aku mau keluar nih,
kita main enggak? Kuhentikan kegiatannya menghisap batang kemaluanku. Aku pun
hampir klimaks dibuatnya. Duduk di wajahku!, kataku. Enggak mau ah. Ayo!
Ia pun kemudian duduk dan
menempatkan liang kenikmatannya tepat di wajahku. Lidah dan mulutku kembali
memberikan kenikmatan baginya. Responnya mengejutnya, Aughhh setengah berteriak
dan kedua tangannya meremas buah dadanya. Kuhisap dan kujilati terus, semakin
basah liang kenikmatannya.
Tiba-tiba Nilla berteriak, keras
sekali, Aahhh ahhh, matanya terpejam dan pinggulnya bergerak-gerak di wajahku.
Aku.. keluar, sambil terus menggoyangkan pinggulnya dan tubuhnya seperti
tersentak-sentak. Mungkin inilah orgasme wanita yang paling jelas kulihat.
Dan tiba-tiba, keluar cairan
membanjir dari liang kenikmatannya. Ini bisa kurasakan dengan jelas, karena
mulutku masih menciumi dan menjilatinya. Aduh Nic.. enak banget. Lemes deh, ia
terkulai menindihku. Enak?, tanyaku.
Enak banget, kamu pinter yah.
Enggak pernah lho aku klimaks kayak tadi. Aku berbalik, membuka lebar kakinya
dan memasukkan batang kemaluanku ke liang kenikmatannya yang basah. Nilla
tersenyum, manis dan malu-malu.
Kumasukkan, dan tidak terlalu
sulit karena sudah sangat basah. Kugenjot perlahan-lahan. Matanya terpejam,
menikmati sisa orgasmenya. Kamu pernah main sama berapa lelaki, Nilla..?,
tanyaku. Dua, sama kamu. Kalo onani, sejak kapan? Sejak di SMA.
Pinggulnya sekarang mengikuti
iramaku mengeluar-masukkan batang kemaluan di liang kenikmatannya. Nic, Nilla
mau lagi nih. Uh cepat sekali ia terangsang. Dan setelah kurang lebih 3 menit,
dia mempercepat gerakannya dan Uhh Nic.. Nilla keluar lagi Kembali dia
tersentak-sentak, meski tidak sehebat tadi.
Akupun tak kuat lagi menahan
rangsangan, kucabut batang kemaluanku dan kusodorkan ke mulutnya. Ia
mengulumnya dan mengocoknya dengan cepat. Dan Ahhh klimaksku memuncratkan air
mani di wajah dan sebagian masuk mulutnya. Tanpa disangka, ia terus melumat
batang kemaluanku dan menjilat air maniku. Crazy juga nih anak. Setelah aku
berbaring dan berkata, Nilla, kamu bercinta dengan baik sekali. Kamu juga,
mulutnya tersenyum.
Kemudian ia berkata lagi, Kamu
enggak nganggap Nilla nakal kan Nic. Aku tersenyum dan menjawab, Kamu enjoy
enggak atau merasa bersalah sekarang. Dia ragu sebentar, dan kemudian menjawab
singkat, Enak.. Nah kalau begitu kamu emang nakal, kataku menggodanya.
Ihh kok gitu..Aku merangkulnya
dan kita tertidur. Setelah terbangun, kami mandi dan berpakaian. Kemudian
kembali ke kantor. Sampai sekarang kami kadang-kadang masih mampir ke motel.
Aku sih santai saja, yang penting rahasia kami berdua tetap terjamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar