www.dewalotto.com

www.dewalotto.com
Bandar Online Terbesar Terbonafit Terpercaya dengan Permainan Terlengkap All You Can Play in Dewalotto

Kamis, 29 November 2018

Prediksi togel - kamis 29 November 2018


>>>SINGAPOREPOOLS<<<


ANGKA MAIN : 9 1 0 7
TOP 2D : 09 11 20 37 49
CADANGAN 2D : 59 61 70 87 99
TOP SHIO : Kelinci Monyet Tikus
COLOK BEBAS : 0 1 7
AS : 0 1 2
KOP : 5 6 8 
KEPALA : Kecil / Ganjil
EKOR : Besar / Ganjil



Sebagai laki-laki yang sudah memasuki usia 30 tahun, sudah sepantasnya aku mereguk kepuasan birahi dari pasanganku. Meskipun aku belum menikah juga tapi hingga saat ini aku sudah beberapa kali melakukan adegan seks dengan pacarku hingga wanita penghibur juga. Namaku Alan sudah bekerja di sebuah Bank swasta sebagai salah satu staf di sana.

Kali ini aku menjalin hubungan dengan seorang gadis bernama Fika. Dan hubunganku sudah menginjak bulan ke lima kali ini, selama ini juga aku sering melakukan perselingkuhan dengan wanita lain. Tapi tetap saja tanpa sepengetahuan Fika tentunya, dan setiap teman-temanku sudah biasa menjaga rahasia ini bahkan sebelum aku menjalin hubungan dengan Fika.

Setiap menjalin hubungan dengan seorang cewek aku pasti melakukan adegan sex. Dan hingga kini aku masih berpetualang untuk itu, seperti malam ini aku sudah janjian dengan beberapa teman kantor kalau malam ini akan pergi ke sebuah club malam. Kamipun janjian berkumpul di rumah Angga salah satu teman kami juga, saat itulah aku melihat Fika menatapku.

Namun langsung saja aku berpikir untuk mencari alasan padanya ” sayang kenapa sewot ” Kataku pada Fika ” Emang mau pada kemana kok ada acara ngumpul segala… ” Fika memasang muka cemberut, tapi aku langsung berkelit ” Itu si Angga mo ada acara.. dan ngundang kami ngumpul di rumahnya ntar malam.. mau ikut.. ” Pura-pura aku nawarin dia, dan untungnya Fika menggelengkan kepala.


Malam itu juga aku langsung menuju rumah Angga, sesampainya di sana ternyata sudah banyak teman-teman yang sudah ngumpul. Semua ada 5 orang dan kami tinggal menunggu Ardan dan Gilang teman kami. Dan tidak berapa lama kemudian mereka datang, kamipun berangkat menuju salah satu club ternama di kota ini. Selama dalam perjalanan semua temanku pada menggodaku.

Secara terang-terangan mereka bilang kalau hanya membantuku untuk menggaet wanita malam ini. Kamipun rame di dalam mobil, sesampainya di sana kami langsung menuju tempat pojokan faforit kami, dan langsung memesan beberapa minuman serta tidak lupa gadis penuang minuman. Namun ada yang bikin aku tercengang malam ini, karena ada seorang cewek yang masih muda dan baru di tempat ini.

Semua temanku sudah pada minum begitu juga denganku. Tapi aku masih mencuri pandang pada gadis yang dari tadi menuangkan minuman pada Gilang, akupun mencoba mendekatinya seraya berkata ” Hai nama kamu siapa… ” Dia tersenyum tapi masih malu-malu ” Ifa Mas… ” katanya sambil menuangkan minuman padaku, akupun meminumnya dan kembali mengajaknya berbicara.

Aku pindah pada tempat yang lebih dekat dengannya, kemudian kami mengobrol hingga akhirnya kami terlibat pembicaraan pribadi. Seperti biasa aku langsung mengajaknya kencan malam itu, dia masih malu serta takut pada temannya yang mengajaknya kerja di tempat ini. Namun aku bilang kalau aku yang akan bilang pada temannya dan juga pada bos tempat ini.

Ifapun mau segera aku membawanya pergi dari tempat itu, untung aku bawa kunci mobil. Tanpa memikirkan teman-temanku langsung saja aku bawa mobil meninggalkan tempat ini, dan hotel menjadi pilihanku.  Aku bawa Ifa ke sana dia sepertinya baru pertama kali menginjakkan kaki ke hotel, karena walaupun dia bersikap biasa saja namun aku tahu kalau dia gugup.

Setelah masuk di dalam kamar Ifa langsung membuka bajunya dan berkata ” Apa saya mesti buka semuanya Mas.. ” Katanya polos, aku menatapnya ternyata gadis ini benar-benar polos dan lugu. Dengan perlahan aku mendekatinya dan memegang tangannya sambil berkata ” Kamu baru pertama kali melakukan hal ini… ” Ifa langsung menunduk namun aku pegang dagunya.

Kemudian aku tengadahkan dia saat itulah dia menatap wajahku. Lama kami saling memandang sebenarnya aku tidak mau melakukan adegan sex dengannya, karena aku merasa kasihan padanya, namun ketika Ifa mendaratkan bibirnya pada pipiku saat itulah aku membalas dengan lebih gairah lagi, aku lumat bibirnya yang sedari tadi dingin kurasa bagai akan membeku.

Tanganku mulai bergerilya meraba-raba lekuk tubuh Ifa, dia menngelinjang sambil mendesah manja ” Eeuummmppphhh… eeeeuuummmpphh… aaaaghhh… aaaaghhh.. aaaghh.. ” Desahan Ifa semakin membangkitkan gairahku. Dengan cepat aku buka bajuku dan melepas baju Ifa yang tinggal sekali tarik saja. Kini tubuh kami berdua sama-sama telanjang bulat.

Dengan gemas aku gendong tubuh Ifa dan merebahkannya di atas tempat tidur, kemudian aku sentuh setiap lekuk tubuhnya. Sesaat aku menatapnya ketika tanganku sudah berada di atas memek Ifa ” Memek kamu masih cantik sayang.. ” kataku sambil terus menyentuh memek itu dengan tanganku, begitu cantik dengan rambut halus di sekitarnya beda dengan rambut memek Fika pacarku.

Kini aku menyentuh dengan bibirku ” Oouuughh…. aaaaghhh… enak…Mas… aaaaghhh… ” Semakin liar lidahku menjilat memek itu. Ifa menggelinjang sambil terus menjambak rambutku hingga kusut. Tapi aku tidak keberatan dengan hal itu, dapat menikmati memek Ifa saja sudah menjadi kebangaanku. Kini aku merangkak naik ke atas tubuh Ifa.

Kemudian aku masukkan kontolku pada memeknya, berkali-kali tapi tidak bisa juga. Dan kembali juga aku memasukkannya, setelah beberapa lama akhirnya kontolku dapat melesat masuk ke dalam memek Ifa. Segera aku bergerak di atas tubuhnya ” Ooouughh… aaaaaghhh… aaaaggghh… aaaaghh… nik..mat… Mas.. aaaghhh… ” Semakin cepat juga aku bergoyang.

Berkali-kali pula Ifa mendesah ” Oouughh… uuuuffff…aaaaghhh.. aaaagghh… ” Sedangkan aku tidak mau kalah dengan mengerang lebih keras dari desahan Ifa yang terdengar lembut ” Ooouuggghh… yaaaaaccchh… yaaaaccchh…. ooouuugghhh…. aaaaggghhh… ” Dan tidak berapa lama kemudian aku merasa kalau kontolku tidak lagi mampu menahan rasa nikmat dari kocokan kontolku.

Benar saja tidak lama kemudian kontolku mengejang dan menumpahkan sesuatu dari dalamnya, terasa hangat dan begitu nikmat rasanya. Ifa aku rasa sama-sama mencapai kepuasan karena dia mendekap tubuhku dengan begitu eratnya. Bahkan dia segan melepas dekapanya, mungkin ini adalah sex pertama baginya. Karena aku merasa memeknya masih begitu sempit.


Rabu, 28 November 2018

Prediksi toge - Rabu 28 November 2018


>>>SINGAPOREPOOLS<<<


ANGKA MAIN : 7 4 1 6
TOP 2D : 07 14 21 36 47
CADANGAN 2D : 57 64 71 86 97
TOP SHIO : Anjing Ayam Kerbau
COLOK BEBAS : 1 4 6
AS : 3 4 5
KOP : 4 7 9 
KEPALA : Kecil / Ganjil
EKOR : Besar / Genap



Aku siswa SMA di sebuah sekolah negeri Jakarta. Aku merupakan siswa yang dibilang cukup pandai di kelasku. Apalagi setelah aku menang olimpiade komputer tingkat provinsi, namaku jadi makin dikenal di sekolahku. Nilai-nilai ku di sekolah juga bisa terbilang bagus. Selalu dapat nilai diatas 7. Kecuali pelajaran pkn, pelajaran yang paling susah menurutku. Aku tidak pernah mendapat bagus. Paling bagus cuman dapat 7.
Hari rabu ini, aku belajar seperti biasa. Tapi saat pelajaran pkn, bu tanti, guru pkn ku tidak masuk. Biasanya bu tanti tidak pernah telat. Seperti biasa, kalau tidak ada guru masuk, kami sekelas selalu ngobrol di kelas. Tiba-tiba ada seseorang wanita yang tidak kukenal masuk ke kelas ku.

Bu guru : “Hayoooo jangan pada berisik. Oh iya perkenalkan, nama saya ibu Tantri. Usia 21 tahun. Ibu ada disini karena ibu dipesen sama ibu tanti untuk ngajar disini karena beliau sakit dbd. Ibu seterusnya akan menggantikan ibu tanti mengajar disini selama 1 semester karena ibu lagi praktek kerja lapangan untuk belajar jadi guru.”
Anak-anak : “Yaahhh bu Tanti engga masuk deh”, jawab teman-temanku serentak sambil senyum
Bu Tantri : “halah ibu tau kalian pada seneng kan? Oke ibu dipesen kalau hari ini ibu ngajar bab 2. Coba buka buku kalian”
Anak-anak : “Iya buuuu”

Anak-anak begitu antusias ketika pertama kali diajar bu Tantri. Dulu selama diajar bu tanti tidak pernah seperti ini. Bu Tantri masih muda, cantik dan baik lagi. Coba dia jadi pacarku, wah aku seneng banget, pikirku dalam lamunanku.

Sejak kehadiran bu Tantri, aku lebih sering melamun. Terlalu sering liatin bu Tantri ketimbang liat buku. Bagiku, bu Tantri adalah cewe yang ideal. Tak terasa sudah bel istirahat sekaligus jam bu Tantri hari ini sudah selesai.


Bu Tantri : “sebelum ibu keluar, ibu mau kasitau kalo minggu depan ulangan bab 2. Ibu dipesen bu tanti”
Anak-anak : “yah kok baru diajar sebentar langsung ulangan sih? Bikin soal yang gampang ya bu”
Bu Tantri : “yaudah ibu bikin yang gampang. Tapi kalian semua harus dapet bagus ya? Oke ibu keluar dulu. Selamat siang anak-anak”
Anak-anak : “asiik ulangan nya dibikin gampang. Selamat siang bu”

Sepulang sekolah aku langsung buka buku pkn. Aku belajar biar dapet bagus dan demi bu Tantri aku belajarnya hehehe. Tidak seperti biasanya, aku sepulang sekolah selalu belajar, kecuali pkn. Karena ada bu Tantri aku jadi semangat untuk dapet bagus.

Seminggu kemudian, bu Tantri menepati janjinya untuk mengadakan ulangan. Bu Tantri membagi-bagikan soal ke setiap anak. Begitu aku menerima soal dan aku liat, agak susah menurutku. Aku kerjakan nomer yang aku bisa. Sisanya yang aku engga bisa aku lewatin dulu. Begitu aku liat temenku yang lain, udah hampir selesai padahal waktu ulangan masih 40 menit lagi. Terpaksa aku liat jawaban temenku yang duduk di sebelahku. Kebetulan bu Tantri lagi keluar sebentar, jadi ada kesempatan buat aku untuk nyontek.

Baru nyontek 2 nomer, tiba-tiba bu Tantri masuk ke kelas dan sempet liat aku lagi nyontek, tapi bu Tantri tidak menegurku dan malah mengawasi anak yang lain.

Sepertinya bu Tantri membiarkan saja dan pura-pura tidak tahu atas apa yang aku perbuat tadi, tapi apa urusanku. Yang penting sekarang ada 4 nomer kosong lagi yang harus diisi. Aku jadi lebih berhati-hati dan lebih memperhatikan situasi. Setiap kali bu Tantri mengawasi anak lain aku langsung nyontek temenku.

Tak terasa sudah bel. Aku langsung mengumpulkan jawabanku ke bu Tantri. Dan setelah semua anak mengumpulkan jawaban, bu Tantri mengucapkan selamat siang sambil keluar kelas.

Aku masih kawatir sama kejadian yang tadi. Apa bu Tantri engga marahin aku tapi nilaiku dibikin jelek nantinya? Ah sudahlah nunggu bu Tantri koreksi jawaban aja, pikirku. 2 hari setelah ulangan, bu Tantri masuk ke kelasku untuk membagikan hasil ulangan. Anak yang dipanggil namanya langsung maju dan menerima hasil ulangan nya. Begitu namaku disebut, aku melihat nilai 6,5.

Sebelum aku kembali ke tempat duduk, bu Tantri bilang “nanti pulang sekolah kamu ke ruang guru ya. Ada yang mau ibu bicarain sama kamu.”

Aku langsung deg-degan. Tapi aku sudah berusaha mencoba tenang dan tidak akan diomelin nanti.
Sepulang sekolah, aku langsung menghadap bu Tantri.

Bu Tantri : “Vicky, kok cuman kamu yang dapet jelek? Padahal kan gampang itu ulangan nya.”
Vicky : “saya udah belajar bu. Seminggu yang lalu pas ibu bilang mau ulangan saya langsung belajar pkn”
Bu Tantri : “walaupun begitu, kamu masih tetep kurang maksimal belajarnya. Gimana kalo ibu kasih kamu tambahan biar kamu dapet bagus?”
Vicky : “wah boleh tuh. Dimana bu?”
Bu Tantri : “ini alamat rumah ibu. Kamu dateng hari minggu siang. Tapi jangan bilang siapa-siapa ya kalo kamu dapet tambahan”, memegang kedua tanganku sambil tersenyum.
Vicky : “Oke bu. Yang penting nilai saya jadi bagus”
Aku langsung salaman sama bu Tantri dan bergegas pulang ke rumah.

Alangkah senangnya aku hari ini, karena cuman aku yang dapet tambahan sama bu Tantri dan aku disenyumin bu Tantri. Bener-bener cantik. Aku jadi makin suka sama bu Tantri. Dari pulang sekolah, aku senyum terus. Sampe-sampe pas di bis aku diliatin sama ibu-ibu. Sampe rumah aku langsung mikirin bu Tantri terus. Seandainya bu Tantri jadi pacarku, terus aku mikir ah engga mungkin itu. Daripada mikir yang engga jelas terus mending belajar aja deh.

Hari minggu jam 1 siang, aku pergi ke rumah bu Tantri. Rumahnya engga begitu jauh. 10 menit dari rumahku. Aku melihat rumah bu Tantri yang sederhana tapi bersih. Aku memencet bel 3x, bu Tantri keluar.

Bu Tantri : “Oh Vicky ibu kirain siapa. Ayo masuk, engga dikonci kok”
Aku langsung masuk begitu dipersilahkan. Bu Tantri memakai baju biru dengan rok hitam yang ketat. Aku jadi makin suka sama bu Tantri.
Bu Tantri : “Kamu mau minum apa?”
Vicky : “Engga usah repot-repot bu. Apa aja boleh”

Tak lama kemudian, bu Tantri membawakan aku air putih. Setelah aku meminum sedikit, bu Tantri langsung mengajariku bab 2. Aku jadi lebih mengerti kalau diajarin sama bu Tantri. Tak terasa sudah 2 jam belajar sama bu Tantri.

Vicky : “Bu makasih ya, saya jadi lebih ngerti kalo diajarin sama ibu. Saya pulang dulu ya”
Bu Tantri : “Kamu jangan pulang dulu deh, masa cuman belajar? Oya kita ngobrolnya pake aku kamu aja. Nonton tv dulu aja”
Vicky : “yaudah terserah kamu aja deh”

Akhirnya kami ke ruang tengah dan duduk di sofa sambil nonton tv. Tiba-tiba dia menyandarkan kepalanya di bahuku.
Aku beranikan diriku untuk membelai rambutnya.
Tantri : “Aku ada hadiah buat kamu nih, tapi tutup mata dulu ya”
Vicky : “Kenapoa engga langsung kasih aja?”
Tantri : “kamu nih disuruh tutup mata tapi masih buka, ih bandel”

Aku mengalah saja. Kututup mataku sambil bertanya-tanya dalam hatiku, apa yang mau dia kasih. Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang lembut di bibirku, ketika aku membuka mataku, aku terkejut melihat guruku sendiri menciumku. Aku menyedot lidahnya sambil kucium-cium bibirnya, lalu kuteruskan dengan mencium-cium daun telinga dia sambil berkata “Aku sayang kamu”.

Setelah daun telinga, kuterusi ke leher, kupegang-pegang leher bagian belakang dengan kedua tanganku sambil kucium-cium lehernya. Dia begitu menikmatinya hingga matanya merem melek dan mendesah. Dari leher tanganku turun ke dada, kuremas-remas dadanya sambil kujilati putingnya. Desahan nya semakin kencang, kugigit pelan puting kiri nya, tangan nya sambil mengocok penisku. Aku langsung ganti posisi 69. Aku bisa melihat dengan jelas memiaw Tantri… baunya harum dan segera kujilat, rasanya benar-benar enak.

Pasti dia sering memelihara badan nya. Kumainkan lidahku di baguan klitoris dan labia mayora, sembari kumasukkan lidahku ke dalam liang vagina nya. Erangan nya tambah kencang. Sedotan Tantri juga enak, seluruh batang penisku dilumatnya, benar-benar enak. Saking enaknya, tak terasa aku sudah dibuat keluar oleh Tantri. Setelah aku mencapai kepuasan, kini gantian Tantri yg aku buat puas. Aku memasukkan jariku ke dalam lubang vagina nya sambil kujilat-jilati bibir vagina Tantri yang berwarna pink.

“ahh… aku engga tahan nih”
Kupercepat gerakan tanganku ke dalam vagina nya sambil kupegang klitoris nya dan akhirnya dia orgasme juga. Orgasme nya benar-benar deras sampe membasahi muka ku dan sebagian ranjang nya.
“Vicky maafin aku ya, keluar sampe banyak gitu ngenain muka kamu”
“kalo kamu yang keluarin engga apa-apa”, aku langsung mencium bibir nya.
“masukin ademu ke dalem marmutku dong… kepengen nih aku”

Aku ambil posisi missionary, kumasukkan adekku dengan perlahan, masuk ke dalam vagina nya benar-benar sempit. Dia masih perawan, kumasukkan dengan perlahan penisku agar dia tidak kesakitan. Kupercepat sedikit, Tantri tampaknya meringis kesakitan, ku tak perdulikan erangan itu. Langsung ku masukkan seluruh penisku ke dalam vagina nya. Yeah aku mendapat perawan nya Tantri.
Dia tampak menangis kecil menahan kesakitan, langsung saja kucium untuk meredakan efek sakitnya. Aku mulai mempercepat permainanku.
Expresi muka Tantri berubah, tadinya agak kesakitan sekarang berubah menjadi penuh nafsu. Tantri makin menikmati permainanku, ditambah desahan nya makin kencang. Aku pikir penisku mengenai bagian g-spot nya. Kusodok penisku di bagian itu, tak lama Tantri pun mengalami orgasme yang kedua. Aku mengajak Tantri untuk ganti posisi wot. Penisku perlahan dimasukkan ke dalam vagina nya… Bless, benar-benar nikmat, ditambah dengan otot vagina nya yang meremas penisku membuat kenikmatan nya bertambah. Dia terus mendesah keenakan, goyangan nya hot juga, padahal baru pertama kali merasakan sex. 6 menit kemudian, goyangan nya makin cepat.

“ahh aku mau keluar lagi nih”
“eh jangan keluar dulu, barengan aja sama aku. aku juga bentar lagi kok”

Akhirnya kami keluar secara bersamaan. Sperma ku banyak keluar di dalam dan dia orgasme juga cukup banyak. Setelah kami “bertarung”, Tantri memeluk ku dan menciumku.

“makasih ya sayang, kamu udah bikin aku ngerasain nikmatnya bercinta”
“ya sama-sama sayang. Ngomong-ngomong, kamu mau engga jadi pacarku? Aku sayang banget sama kamu.

Sejak pertama kali liat kamu, mulai ada perasaan suka sama kamu. Aku selalu mikirin kamu terus di rumah. Aku juga dulu kepengen kamu jadi pacarku.”. Tantri terdiam sejenak. Dia menitikkan air mata.

“Aku juga sayang sama kamu. Aku engga mau kehilangan kamu.”

Kami berpelukan dan berciuman lagi. Tak terasa sudah jam 3 sore. Kemudian aku pamit sama Tantri untuk pulang.

Hari-hari berikutnya berlangsung seperti biasa, tidak ada yang tahu tentang hubungan kami berdua. Sejak saat itu, kami mulai rajin bercinta setiap hari minggu dan sabtu. Mudah-mudahan hubunganku dan Tantri bisa langgeng.


Senin, 26 November 2018

Prediksi togel - Senin 26 November 2018


>>>SINGAPOREPOOLS<<<


ANGKA MAIN : 9 3 8 0
TOP 2D : 09 13 28 30 49
CADANGAN 2D : 59 63 78 80 99
TOP SHIO : Naga Babi Ular
COLOK BEBAS : 0 3 8
AS : 0 1 2
KOP : 5 6 8 
KEPALA : Besar / Genap
EKOR : Kecil  / Ganjil



Di kotaku ini niat utamaku menempuh pendidikan kuliahku, meskipun kedua orang tuaku termasuk keluarga yang kurang mampu. Tapi niatku begitu besar dan lebih tepatnya aku berambisi untuk dapat melanjutkan pendidikan kuliahku ini. Jauh dari keluarga akupun berinisiatif untuk mencari pekerjaan yang bisa menopang hidup selama aku berada di kota besar ini.

Nama panggilanku Adan dengan umur 19 tahun, awalnya aku bisa membiayai kuliahku dengan cara bekerja sebagai penjaga warnet yang mendapat shift malam. Namun akhirnya aku tidak dapat meneruskan semua itu karena kebutuhanku untuk hidup di kota ini saja begitu besar, padahal aku sudah mensiasatinya dengan cara masak nasi sendiri namun belum bisa normal juga.

Sampai akhirnya akupun mendapatkan sebuah tawaran dari teman kampusku. Untuk bekerja di sebuah tempat hiburan malam dan akupun tertarik setelah mendengar honor yang bisa aku dapatkan tanpa tahu pekerjaan apa yang harus aku lakukan di tempat itu, sampai akhirnya setelah sampai di tempat itu dan ada seorang wanita yang lebih pantes aku panggil tante saat itulah aku tahu pekerjaanku.

Rupanya aku harus menjadi gigolo lebih tepatnya karena aku harus melayani wanita tersebut untuk melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa. Sebagai cowok normal meskipun baru kali ini berdekatan dengan seorang wanita asing tapi akupun tergoda setelah melihatnya begitu cantik dan juga seksi saat itu juga aku mengenalnya dan memanggilnya tante Lina.

Pertama kali berkenalan dengannya dia dengana terus terang berkata kalau sedang jenuh dengan kehidupan rumah tangganya karena itu dia mencari hiburan dan memang baru pertma kali juga dia melakukan hal ini. Akupun menceritakan hal yang sama dan tante Lina mendengarkan ceritaku dengan seksama bahkan dia memberikan beberapa saran padaku hingga tidak terasa kamipun semakin akrab.

Malam itu tante Lina langsung menawarkan untuk aku bersama dengannnya dan akupun mengikuti kemauannya. Bahkan aku lupa kalau malam itu aku datang bersama temanku ke tempat itu, sampai akhirnya aku sedikit gugup ketika memasuki sebuah hotel tapi sebagai mahasiswa aku harus bersikap seolah biasa melakukan hal ini, malu juga jika harus bersikap katro di depan tante Lina.

Sampai di dalam kamar hotel aku lihat tante sudah melepas pakaiannya satu persatu ” Ayo Adan.. beri tante ke hangatan sayang…. heeeehhh… ” Dia mendekat dan mencium leherku dengan mesranya membuatku merasa ingin segera melakukan adegan layaknya dalam cerita dewasa, aku memejamkan mata menikmati sentuhan yang di berikan tante Lina padaku dan terasa geli setiap sentuhan yang dia berikan.

Kini akupun tidak diam saja dengan lembut aku daratkan bibirku pada bibirnya dan langsung di kulum oleh tante Lina “Oooouuugghh…. ooouuugghh… aaaaggghhh… Adan… ka.. mu.. aaagggghhh.. te.. rus… sayang.. ” Akupun lebih berani dengan cara menekan tubuh tante Lina hingga akhirnya kamipun saling bergumul di atas tempat tidur hotel yang empuk.

Tante Lina  begitu agresif karena sekarang dia sudah berada di atas tubuhku lalu dengan menuntun kontolku dia masukkan pada memeknya. Akupun merasakan nikmat yang belum pernah aku rasakan sebelumnya, aku gigit bibirku menahanya tapi dapat aku dengar tante Lina sedang tertawa renyah saat itu, lalu diapun melumat bibirku dengan mesranya.

Ketika aku buka mataku nampak tante Lina yang sedang bergerak maju mundur di atas tubuhku “Ooouugghh… ooouuugghhh… aaaaaaaagggghhh… aaaaaggggghhhh…  aaaaggghhh…” Dia mengambil tanganku kemudian dia taruh tanganku pada teteknya sendiri, dan akupun meremasnya seperti pemain dalam adegan cerita dewasa yangmemang pernah aku baca sebelumnya.

Tante Lina semakin cepat melakukan gerakannya sampai akhirnya akupun merasa kontolku seakan bergerak dalam memeknya. Aku tahu kalau akan segera menumpahkan sperma tapi aku berusaha menahannya “Ooouuugghh… oooouuuggghhh… ooouuuggghhh… aaaaagggghhhh… sayang… aaagghhh.. ” Dia terus bergoyang dan terus melakukan gerakan pantatnya yang begitu menggoda.

Sampai akhirnya aku rasakan getaran yang semakin keras pada kontolku dan akhirnya tumpah sudah larva hangat dari dalam kontolku. Baru kali ini aku merasakan nikmat yang seperti ini, aku dekap tubuh tante Lina yang dengan lembut masih memberikan ciuman hangat padaku. Inilah kenikmatan yang kurasakan dari adegan cerita dewasa yang baru pertama kali aku lakukan dengan tante Lina.

Minggu, 25 November 2018

Prediksi togel - Minggu 25 November 2018


>>>SINGAPOREPOOLS<<<


ANGKA MAIN : 0 1 5 7 
TOP 2D : 01 10 25 37 41
CADANGAN 2D : 51 60 75 87 91
TOP SHIO : Kelinci Kerbau Kambing
COLOK BEBAS : 0 1 5
AS : 3 4 5
KOP : 4 7 9 
KEPALA : Besar / Ganjil
EKOR : Besar  / Ganjil



Saat ini aku menyandang predikat duda meskipun usiaku baru 25 tahun, Tiga tahun menikah dengan mantan istriku adalah kenangan buruk bagiku, awalnya begitu manis tapi begitu aku masuk dalam kehidupanya akupun tahu kalau dia hanya melihatku sebagai anak dari orang yang memiliki kekayaan dan hal itu memang benar sebelum ayahku meninggal dunia aku memang tidak pernah kekurangan sesuatu apapun.

Tapi begitu ayahku meninggal akupun terjatuh dengan ibuku juga, karena ayah meninggalkan hutang yang tidak sedikit bahkan sertifikat rumah kamipun di jadikan jaminan buat Bank. Karena itu aku lebih mementingkan membayar tunggakan hutang bank dari pada memenuhi kebutuhan istriku, tapi aku bukanya lepas tangan pada tanggung jawabku hanya saja istriku tidak lagi berbelanja seperti dulu.

Kenalkan namaku Bara dan saat ini aku bekerja di sebuah perusahaan swasta. Dan dari gajiku yang tidak seberapa inilah aku mencoba untuk tabah memenuhi kebutuhan hidupku, apalagi kini aku sudah tidak lagi memiliki seorang istri. Yang awalnya begitu baik padaku bahkan untuk jatah melakukan hubungan intim layaknya dalam adegan cerita ngentot dia selalu memuaskan aku.

Tapi kini aku sadar aku harus move on darinya, karena itu setelah hampir satu tahun aku menduda akhirnya akupun kembali menjalin hubungan dengan seorang gadis yang bekerja sebagai apoteker di salah satu apotik terbesar di kotaku. Dia bernama Zaskia gadis manis yang masih berusia 20 tahun, aku begitu menyukainya meskipun banyak gadis yang mencoba mendekati aku.

Tapi semuanya aku tolak beda ketika aku mengenal zaskia dia begitu supel dan juga baik. Apalagi setelah aku memperkenalkan pada ibuku dia sering ke rumahku meskipun aku sendiri tidak ada, tapi dia begitu baik pada ibuku mulai mengajaknya pergi belanja bareng sampai  memberikan segala kebutuhan ibuku dan juga aku. Tapi dia tidak mau jika aku membahas hal itu.

Tidak terasa hubungan kami sudah berjalan lebih dari tiga bulan lamanya, dan selama itu pula aku belum pernah melakukan adegan seperti dalam cerita ngentot. Karena aku tidak ingin jika Zaskia menganggapku hanya ingin menyalurkan nafsuku apalagi aku menyandang predikat duda. Karena itu aku harus berhati-hati bersikap di depannya dan juga di depan orang tuanya.

Zaskia memperkenalkan aku dengan kedua orang tuanya begitu juga dengan anggota keluarganya yang lain. Sehingga bertambah sungkan aku untuk mengajaknya melakukan hubungan intim layaknya dalam cerita ngentot, hari-hari yang kami lewati hanya sebatas aku menciumnya begitu juga dia terlihat mau jika aku sudah mendekatinya diapun langsung menghindariku.

Sampai akhirnya pada suatu hari kami melakukan perjalanan ke sebuah tempat yang lumayan jauh. Zaskia mengajakku bersama dengan keluarganya pergi ke rumah neneknya yang ada di kota Bandung, di sana aku di kenalkan dengan saudara-saudaranya. Tapi dengan alasan pekerjaan yang tidak bisa di tinggalkan akhirnya aku dengan Zaskia anya dua hari di sana sedangkan yang lain berencana masih tiga hari lagi baru pulang.

Kami berdua pulang dengan menggunakan kereta setelah sampai di Jakarta, zaskia mengajakku untuk mampir ke rumahnya karena rumah dia memang dekat di banding harus pulang ke rumahku lebih dulu. Sesampainya di rumah Zaskia jam menunjukan 8 malam karena itu aku langsung membersihkan diri biar agak segeran setelah melakukan perjalanan yang cukup melelahkan.

Setelah aku selesai mandi aku lihat Zaskia sudah menyiapkan makan malam dan kamipun langsung menyantap makanan tersebut. Sampai akhirnya kami duduk di ruang keluarga Zaskia tapi mungkin aku kelelahan hingga akhirnya aku ketiduran malam itu, tapi aku di kejutkan oleh sentuhan tangan lembut terasa geli rasanya saat itulah aku membuka mataku dan terlihat di depanku.

Zaskia begitu dekat wajahnya saat itulah akupun mendekatkan wajahku pula dan aku langsung mencium bibirnya ” Aaaaggghhhh…. aaaaggggghhhh…. aaaggghhhh…. sa.. yang… aaaagghhh…. ” Desah Zaskia yang membangkitkan gairah sexku, dengan lembut aku kulum bibirnya sampai akhirnya akupun melepas pakaian Zaskia yang membungkus tubuh seksinya.

saat aku lihat tetek yang serasa menantang akupun membenamkan wajah dan menghisap putingnya ” OOOoouuuuggggghhhhh….. ooouuuggghhhh….. ooouuggghhh…. Bara… sa.. yang…. aaaggghh… ” Semakin tinggi libidoku untuk segera memasukkan kontolku, perlahan aku masukkan kontolku dalam memek Zaskia yang lumayan masih sempit kurasa tapi aku tahu kalau dia bukan pertama kali melakukan hal ini.

Tapi aku tidak ingin membuatnya alu karena itu aku tidak membahasnya ” OOouuuuwww…. pe.. lan… pelan… sa.. yang…… aaagggghhhh….. aaagggghhhh…. aaaaggghhh… aaagghhh.. ” Zaskia kaget ketika kontolku menerobos masuk pada lubang memeknya, lalu aku menggoyangkan pinggulku dengan gerakan melambat pada awalnya aku berusaha menikmati.

Dengan gerakan yang lambat tidak membuat aku selalu lambat karena itu akupun mempercepat gerakanku hingga akhirnya Zaskia kembali mendesah panjang ” OOoouugggghhh…. oooouugghh… Ba.. ra…. aaaaggghhh….. aaaaaaaggghhhhh….. aaaggghhhhhhhhh… ” TErasa memeknya sudah basah oleh lendir yang keluar dari dalam lubang memeknya dan aku semakin menjadi menggoyangnya.

Zaskia beberapa kali mengerang dan akupun merasakan kalau akan segera menumpahkan lendir kental uga di dalam memekku ” OOOuugghh…. ooouuuggghh…. aaaaaaaggghhh…. aaaagghhh… ” Saat itu lah aku memeluk tubuh Zaskia lebih erat lagi karena aku tidak ingin kalau sampai Zaskia tidak merasa puas dengan permainanku dan aku memeluknya dengan begitu mesra.

Sabtu, 24 November 2018

Prediksi togel - Sabtu 24 November 2018


>>>SINGAPOREPOOLS<<<

ANGKA MAIN : 9 2 3 5
TOP 2D : 09 12 23 35 49
CADANGAN 2D : 59 62 73 85 99
TOP SHIO : Naga Anjing Monyet
COLOK BEBAS : 2 3 5
AS : 0 1 2
KOP : 5 6 8 
KEPALA : Kecil / Ganjil
EKOR : Besar  / Ganjil

Aku hampir saja tidak ingin mengenal ataupun mendekati wanita lagi setelah mengalami kegagalan menjalin hubungan dengan seorang wanita. Aku begitu mencintainya karena itu hubungan kami berjalan hinggga hampir empat tahun lamanya, Asti namanya saat aku ingin meminangnya dia bilang kalau masih ingin fokus pada kuliahnya dan akupun berusaha mengerti mungkin karena aku sudah merasa dewasauntuk segera menikah.

Karena saat itu aku sudah berusia 27 tahun sedangkan Asti masih 19 tahun, karena aku sudah bekerja dan kamipun sering melakukan hubungan intim layaknya dalam cerita sex. Akupun tidak jarang ikut andil membiayai kuliah Asti, karena bagaimanapun juga kelak dia akan menjadi istriku, pikirku waktu itu. Bahkan akupun begitu dekat dengan keluarganya, karena itu aku menganggap serius hubungan kami.

Di tambah kedua orang tua Asti begitu terbuka padaku, dan mereka sudah menganggapku sebagai menantu. Tidak jarang mereka membutuhkan tenaga dan bantuan dariku, dan aku suka melakukan hal itu. Keluargaku juga begitu sayang pada Asti bahkan mereka bilang kalau aku beruntung mempunyai pacar seperti Asti yang begitu cantik dan masih muda lagi, akupun semakin cinta padanya.

Sampai akhirnya ketika dia lulus kuliah dan menadapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan berkat aku yang mencarikannya. Namun akhirnya aku tahu kalau dia sudah selingkuh dariku, cerita sex yang sering kami lakukan berdua tidak lagi menjadi tanggung jawabku untuk menikahinya. Karena Asti sendiri yang memutuskan aku tepat di depan pria yang bersamanya waktu itu.


Aku masih tidak percaya kalau gadis yang aku kenal dengan baik selama ini, merupakan gadis yang hanya materialistis. Dan bukan hanya itu saja karena keluarganyapun sama, setelah memergoki Asti selingkuh dan memutuskan aku saat itu juga, akupun konfirmasi secara baik-baik pada keluarganya namun jawaban mereka sungguh membuatku kecewa, mereka bilang kalau tidak dapat memaksa kehendak mereka pada ASti.

Pada suatu hari aku sedang berjalan sendirian menyusuri pantai salah satu tempat pariwisata. Kemudian aku melihat seorang gadis yang sedang sendirian juga di tepi pantai sore itu, awalnya aku tidak memperhatikannya tapi karena dia mendekat akupun mencoba menjulurkan tangan menjabat tangannya sambil bertanya namanya ” Kamu siapa ..kenapa sendirian di sini.. ” Dia tersenyum.

Dia menjawab namun tetap dengan bibir yang menyungging senyum manis “Namaku Della mas..aku memang suka suasana pantai gini..” Tidak perlu lama aku mengenal Della untuk lebih dekat karena hari itu juga, senja telah berganti malam dan kami masih berada di tempat itu, udara dingin mulai terasa menusuk kulit kami namun kami segan untuk beranjak dari sana.

Namun tubuh kami menyiratkan kalau kami butuh kehangatan waktu itu, dan benar saja Della begitu agresif memainkan bibirnya dalam mulutku. Mungkin karena dia masih muda hingga begitu bergairah meskipun aku belum menggerayangi bagian tubuhnya “Ooooouuuggggghhhh….. ooouugggghh…. mas…. aaaayooo…. doong… aaagggggghh…” Terus saja dia bermain dengan lumatan bibirnya.

Merasa kasihan dengan Della yang begitu agresif akupun membalasnya dengan mesra juga, aku kulum bibirnya dalam mulutku sambil menggerayangi tubuhnya dengan sentuhan lembut tanganku. Saat itu juga aku mendengar desahan Della yang begitu menggairahkan kurasa. Semakin berani aku melepas baju yang dia pakai, meskipun kami berada di tepi pantai yang agak jauh dari lampu pantai.

Sehingga tubuh kami sudah dalam telanjang di atas pasir, saat itu juga aku tidak tahan untuk segera memasukkan kontolku dalam memeknya. Della melebarkan pahanya lalu dengan cepat aku celupkan kontolku dalam kemaluannya “Aaaggghhh…. aaagggggghh…. aaaaagggghhhh…. aaaagggghh… sa.. yang… aaaggghh.. ” Desah Della setelah aku memulai menggerakkan tubuhku.

Semakin lama aku semakin cepat juga memompa tubuhnya, apalagi aku agak takut kalau-kalau ada orang yang melihat perbuatan mesum kami “Oooouuggghhhh… aaagggghh… sa… yang… aaaaggghhhh… aaaaggggghh…. saaaa.. yang…..”Della menggelinjang ke kanan dan ke kiri menikmati setiap gerakan tubuhku padahal aku baru saja mengenal gadis ini namun sudah melakukan adegan seperti dalam cerita sex.

Dengan gerakan yang semakin menekankan kontolku, namun dengan tangan yang semakin keras meremas kedua toketnya akupun membenamkan wajahku untuk mencium bibirnya kembali “Oouuuggghhh…ooouuuggghh… aaaagggggggghhh…. aaaaggg.. eeeeuuummmppphhh….. eeeeuummpppphhh… aaaggghh…”  Dengan mempercepat gerakanku di atas tubuhnya akhirnya.

Layaknya pemain dalam cerita sex akupun menumpahkan spermaku pada lubang memek Della hingga memenuhi kemaluannya itu. Dengan mesra aku dekap tubuhnya yang masih terlentang telanjang di atas pasir pantai, begitu juga denganku. Kami berdua layaknya pemain dalam adegan cerita sex, yang tidak menghiraukan keadaan sekeliling dan aku menatap tajam mata gadis binal yang baru aku kenalini.


Kamis, 22 November 2018

Prediksi togel - Kamis 22 November 2018

>>>SINGAPOREPOOLS<<<

ANGKA MAIN : 8 0 4 6
TOP 2D : 08 10 24 36 48
CADANGAN 2D : 58 60 74 86 98
TOP SHIO : Babi Tikus Kelinci
COLOK BEBAS : 0 4 6
AS : 3 5 6
KOP : 4 7 9 
KEPALA : Besar / Genap
EKOR : Besar  / Genap


Sungguh beruntung diriku hari itu aku mendapat bonus dari anaknya bosku, perkenalkan namaku Nico aku bekerja di perusahaan eksport baju model dikotaku, sebelumnya aku belum tau kalau bosku punya anak yang sungguh cantik sekali dia bernama Nilla, dia baru lulus dari sekolahnya di Singapura, umurnya masih muda 22 tahun, katanya bapaknya dia pernah jadi model lokalan.

Terus terang percakapan-percakapan kita selang waktu kerja semakin intim dan seringkali sensual.Singkat cerita, Nilla semakin dekat dengan saya dan sering bercerita. Nico, cowok tuh maunya yang gimana sih. Ehm.., kalo di ranjang maksud gue..

Nic, kamu kalo lagi horny, sukanya ngapain? Kamu suka terangsang enggak Nic, kalo liat cewek seksi? Yah seperti itulah pertanyaan Nilla kepadaku.

Kamu pernah gituan nggak,..?, tanyaku.
Ehm.. kok mau tau?, tanyanya lagi.
Iya, kataku.


Yah, sering sih, namanya juga kebutuhan biologis, jawabnya sambil tersipu malu.
Kaget juga saya mendengar jawabannya seperti itu. Nih anak, kok berani terus terang begitu.
Pernah ketika waktu makan siang, ia kelepasan ngomong.

Cewek Bali itu lebih gampang diajakin tidur daripada makan siang, katanya sambil matanya menatap nakal. Kamu seneng seks?, tanya saya.

Seneng, tapi saya enggak pandai melayani laki-laki, katanya.
Kenapa begitu?, tanya saya lagi.

Iya, sampe sekarang pacarku enggak pernah ngajak kimpoi. Padahal aku sudah kepengen banget.
Kepengen apa?, tanyanku.kimpoi, katanya sambil tertawa.

Suatu ketika ia ke kantor dengan pakaian yang dadanya rendah sekali. Saya mencoba menggodanya, Wah Nilla kamu kok seksi sekali. Saya bisa lihat tuh bra kamu. Ia tersipu dan menjawab, Suka enggak?. Saya tersenyum saja. Tapi sore harinya ketika ia masuk ruangan saya, bajunya sudah dikancingkan dengan menggunakan bros. Rupanya dia malu juga. Saya tersenyum, Saya suka yang tadi.

Suatu ketika, setelah makan siang Nilla mengeluh.
Kayaknya cowokku itu selingkuh.
Kenapa?, tanyaku.

Habis udah hampir sebulan enggak ketemu, katanya.
Terus enggak.. itu?, tanyaku.
Apa?
Itu.. seks, kataku.

Yah enggak lah, katanya.
Kamu pernah onani enggak?, tanyaku.
Dia kaget ketika saya tanya begitu, namun menjawab.
Ehm kamu juga suka onani?
Suka, jawabku.
Kamu?, tanyaku.
Sekali-sekali, kalo lagi horny, jawabnya jujur namun sedikit malu.

Pembicaraan itu menyebabkan saya terangsang, Nilla juga terangsang kelihatannya. Soalnya pembicaraan selanjutnya semakin transparan.

Nilla, kamu mau gituan enggak.
Kapan?
Sekarang. Dia tidak menjawab, namun menelan ludah. Saya berpendapat ini artinya dia juga mau. Well, setelah berbulan-bulan flirting, sepertinya kita bakalan just do it nih.
Kubelokkan mobil ke arah motel yang memang dekat dengan kantorku.
Nic, kamu beneran nih, tanyanya.

Kamu mau enggak?
Saya belum pernah main sama cowok lain selain pacarku.
Terakhir main kapan?
Udah sebulan.

Trus enggak horny?
Ya onani.. lah, jawabnya, semakin transparan. Mukanya agak memerah, mungkin malu atau terangsang. Aku terus terang sudah terangsang. This is the point of no return. Aku sadari sih, ini bakalan complicated. But nafsuin sih.

Terus, kapan kamu terakhir dapet orgasme
Belum lama ini.
Gimana?
Ya sendirilah.. udah ah, jangan nanya yang gitu.

Berapakali seminggu kamu onani?, tanyaku mendesaknya.
Udah ah yah kalo horny, sesekali lah, enggak sering-sering amat. Lagian kan biasanya ada Andree (cowoknya-red). Kamu enggak ngajak Andree.
Udah.
Dan..?
Dia bilangnya lagi sibuk, enggak sempet. Main sama cewek lain kali. Biasanya dia enggak pernah nolak. Siapa sih yang akan menolak, bersenggama sama anak ini. Gila yah, si Nilla ini baru saja lulus kuliah, tapi soal seks sepertinya sudah terbiasa.

Nic, enggak kebayang main sama orang lain. Coba aja main sama saya, nanti kamu tau, kamu suka selingkuh atau enggak. Caranya?

Kalo kamu enjoy dan bisa ngilangin perasaan bersalah, kamu udah OK buat main sama orang lain. Tapi kalo kamu enggak bisa ngilangin perasaan bersalah, maka udah jangan bikin lagi, kataku.
Kamu nanti enggak bakal pikir saya cewek nakal. Enggaklah, seks itu normal kok. Makanya kita coba sekali ini. Rahasia kamu aman sama saya, kataku setengah membujuk. Tapi saya enggak pintar lho, mainnya, katanya. Berarti sudah OK buat ngeseks nih anak.

Mobilku sudah sampai di kamar motel. Aku keluar dan segera kututup pintu rolling door-nya. Kuajak dia masuk ke kamar. Tanpa ditanya, Nilla ternyata sudah terangsang dengan pembicaraan kita di mobil tadi. Dia menggandengku dan segera mengajakku rebahan di atas ranjang.

Kamu sering main dengan cewek lain, selain pacar kamu, Nic?
Yah sering, kalo ketemu yang cocok.
Ajarin saya yah!
Tanganku mulai menyentuh dadanya yang membusung. Aku lupa ukurannya, tapi cukup besar. Tanganku terus menyentuhnya. Ia mengerang kecil, Shh.. geli Nic. Kucium bibirnya dan ia pun membalasnya. Tangannya mulai berani memegang batang kemaluanku yang menegang di balik celanaku.

Besar juga, katanya. Matanya setengah terpejam. Ayo, Nic aku horny nih. Kusingkap perlahan kaos dalamnya, sampai kusentuh buah dadanya, branya kulepas, kusentuh-sentuh putingnya di balik kaosnya.

Uh.. sudah mengeras. Kusingkap ke atas kaosnya dan kuciumi puting susunya yang menegang keras sekali, kuhisap dan kugigit pelan-pelan, Ahh.. ahh.. ahh, terus Nic.. aduh geli ahh.. ah.
Nilla, yang masih muda ternyata vokal di atas ranjang. Terus kurangsang puting susunya, dan ia hampir setengah berteriak, Uh.. Nic uh. Aku sengaja, tidak mau main langsung. Kuciumi terus sampai ke perutnya yang rata, dan pusarnya kuciumi.

Hampir lupa, tubuhnya wangi parfum, mungkin Kenzo atau Issey Miyake. Pada saat itu, celanaku sudah terbuka, Aku sudah telanjang, dan batang kemaluanku kupegang dan kukocok-kocok sendiri secara perlahan-lahan. Ah.. nikmat. Bibirnya mencari dan menciumi puting susuku. Enak.. enak Nilla. Rangsangannya semakin meningkat.

Aduuhh.. udah deh.. enggak tahan nih, ia menggelinjang dan membuka rok panjangnya sehingga tinggal celana dalamnya, merah berenda. Bibir dan lidahku semakin turun menjelajahi tubuhnya, sampai ke bagian liang kenikmatannya (bulu kemaluannya tidak terlalu lebat dan bersih).
Kusentuh perlahan, ternyata basah. Kuciumi liang kenikmatannya yang basah. Kujilat dan kusentuh dengan lidahku. liang kenikmatan Nilla semakin basah dan ia mengerang-erang tidak karuan. Tangannya terangkat ke atas memegang kepalanya. Kupindahkan tangannya, dan yang kanan kuletakkan di atas buah dadanya. Biar ia menyentuh dirinya sendiri. Ia pun merespon dengan memelintir puting susunya.

Kuhentikan kegiatanku menciumi liang kenikmatannya. Aku tidur di sampingnya dan mengocok batang kemaluanku perlahan. Dia menengokku dan tersenyum, Nic.. kamu merangsang saya. Enak..
Hmm, matanya terpejam, tangannya masih memelintir putingnya yang merah mengeras dan tangan yang satunya dia letakkan di atas liang kenikmatannya yang basah. Ia menyentuh dirinya sendiri sambil melihatku menyentuh diriku sendiri.

Kami saling bermasturbasi sambil tidur berdampingan. Heh.. heh.. heh.. aduh enak, enak, ceracaunya. Gile, Nic, gue udah kepengin nih. Biar gini aja, kataku. Tiba-tiba dia berbalik dan menelungkup. Kepalanya di selangkanganku yang tidur telentang.

Batang kemaluanku dihisapnya, uh enak banget. Nih cewek sih bukan pemula lagi. Hisapannya cukup baik. Tangannya yang satu masih tetap bermain di liang kenikmatannya. Sekarang tangannya itu ditindihnya dan kelihatan ia sudah memasukkan jarinya.

Uh uh Nic, aku mau keluar nih, kita main enggak? Kuhentikan kegiatannya menghisap batang kemaluanku. Aku pun hampir klimaks dibuatnya. Duduk di wajahku!, kataku. Enggak mau ah. Ayo!
Ia pun kemudian duduk dan menempatkan liang kenikmatannya tepat di wajahku. Lidah dan mulutku kembali memberikan kenikmatan baginya. Responnya mengejutnya, Aughhh setengah berteriak dan kedua tangannya meremas buah dadanya. Kuhisap dan kujilati terus, semakin basah liang kenikmatannya.

Tiba-tiba Nilla berteriak, keras sekali, Aahhh ahhh, matanya terpejam dan pinggulnya bergerak-gerak di wajahku. Aku.. keluar, sambil terus menggoyangkan pinggulnya dan tubuhnya seperti tersentak-sentak. Mungkin inilah orgasme wanita yang paling jelas kulihat.

Dan tiba-tiba, keluar cairan membanjir dari liang kenikmatannya. Ini bisa kurasakan dengan jelas, karena mulutku masih menciumi dan menjilatinya. Aduh Nic.. enak banget. Lemes deh, ia terkulai menindihku. Enak?, tanyaku.

Enak banget, kamu pinter yah. Enggak pernah lho aku klimaks kayak tadi. Aku berbalik, membuka lebar kakinya dan memasukkan batang kemaluanku ke liang kenikmatannya yang basah. Nilla tersenyum, manis dan malu-malu.

Kumasukkan, dan tidak terlalu sulit karena sudah sangat basah. Kugenjot perlahan-lahan. Matanya terpejam, menikmati sisa orgasmenya. Kamu pernah main sama berapa lelaki, Nilla..?, tanyaku. Dua, sama kamu. Kalo onani, sejak kapan? Sejak di SMA.

Pinggulnya sekarang mengikuti iramaku mengeluar-masukkan batang kemaluan di liang kenikmatannya. Nic, Nilla mau lagi nih. Uh cepat sekali ia terangsang. Dan setelah kurang lebih 3 menit, dia mempercepat gerakannya dan Uhh Nic.. Nilla keluar lagi Kembali dia tersentak-sentak, meski tidak sehebat tadi.

Akupun tak kuat lagi menahan rangsangan, kucabut batang kemaluanku dan kusodorkan ke mulutnya. Ia mengulumnya dan mengocoknya dengan cepat. Dan Ahhh klimaksku memuncratkan air mani di wajah dan sebagian masuk mulutnya. Tanpa disangka, ia terus melumat batang kemaluanku dan menjilat air maniku. Crazy juga nih anak. Setelah aku berbaring dan berkata, Nilla, kamu bercinta dengan baik sekali. Kamu juga, mulutnya tersenyum.

Kemudian ia berkata lagi, Kamu enggak nganggap Nilla nakal kan Nic. Aku tersenyum dan menjawab, Kamu enjoy enggak atau merasa bersalah sekarang. Dia ragu sebentar, dan kemudian menjawab singkat, Enak.. Nah kalau begitu kamu emang nakal, kataku menggodanya.

Ihh kok gitu..Aku merangkulnya dan kita tertidur. Setelah terbangun, kami mandi dan berpakaian. Kemudian kembali ke kantor. Sampai sekarang kami kadang-kadang masih mampir ke motel. Aku sih santai saja, yang penting rahasia kami berdua tetap terjamin.


Rabu, 21 November 2018

Prediksi togel - Rabu 21 November 2018


>>>SINGAPOREPOOLS<<<


ANGKA MAIN : 9 0 7 3
TOP 2D : 09 10 27 33 49
CADANGAN 2D : 59 60 77 83 99
TOP SHIO : Anjing Ayam Naga
COLOK BEBAS : 0 3 7
AS : 0 1 2
KOP : 4 5 8 
KEPALA : Besar / Ganjil
EKOR : Kecil  / Ganjil



Sebut saja nama ku Reny, saya seorang pegawai swasta di sebuah perusahaan di Kota B******, umur saya 19 tahun, tinggi badan 168 Cm, berat badan 50 Kg, cukup ideal untuk seorang perempuan seumuran 19 tahun. saya ingin berbagi cerita tentang malam pertama ku dengan suami.

Suamiku berusia 27 tahun lumayan jauh usianya denganku, panggil saja nama suami ku Dedi.
Pada bulan April kemarin kami baru saja melsayakan pernikahan, dan undangan yang datang cukup banyak karena semua teman-teman dan saudara dari jauh pada datang. Setelah selesai resepsi pernikahan kira-kira jam 10 an malam kamipun putuskan untuk beristirahat karena kelelahan seharian menerima undangan. Saya pun mandi bersih-bersih dan membaringkan badan di ranjang yang di rias.
“Honey, Aa lemes pijitin dong…” sambil bernada manja suami ku meminta ku untuk memijitinnya,

Karena saya juga kelelahan jadi saya pun menolaknya,
“ayo dong Honey, pijitin Aa… dosa loh kalo gak nurut sama suami”, saya pun terpaksa harus menurutinya, maklum saya baru jadi seorang istri
“ya udah deh a, Honey pijitin, tapi gantian yah a, saya juga pegel – pegel a”,
“Iyah istriku sayang,,,, nanti Aa pijitin malah nanti pijitnya di kasih plus, plus cium. Hehe”,
“Ishh, si Aa udah genit ajah,, :P”, saya pun mulai pijitin kakinya.
saya pijitin kakinya eh, si Aa ternyata malah mengerang yang aneh – aneh,
“aahhh,,, uuhhh, enak Honey,,,” saya langsung lepasin pijitan ku
“gantian dong a, saya juga pegel,,,” lalu suamiku pun mulai memijit – mijit kaki saya, entah kenapa saat telapak tangannya menyentuh kulit ku, saya menjadi merinding dan merasa terangsang dan ternyata pijitan suamiku makin naik dari betis lalu ke paha ( Cerita Sex 2016 )

“aduuhhh,,,,”,
“Kenapa Honey,,? enak pijitan Aa ?”, saya sadar saya mulai terangsang, namun saya malu menampakkan muka merangsang saya, “Honey, malam pertama nih ?”,
“emang kenapa a?” saya pura – pura blo’on karena malu untuk membahasnya, tak lama ternyata pijatan tangan suamiku terus naik dan berhenti di selangkangan paha saya, saya sudah tak bisa lagi menyembunyikan rasa merangsangku, saya pun mengerang
“emmhhhh,,,,, uhhhh….”,
“kenapa Honey?” saya hanya dia dan mulai mendesah,
“udah gak kuat yah Honey?” dalam hati saya berkata “suamiku lama nih, saya udah gak kuat juga”.


Suamiku terus saja memijat-mijat selangkangan ku, sesekali dia menyetuh mekiw ku dengan jari kelingkingku dan membuat saya sulit menahan gairahku. Karena saya sudah tak kuat lagi, saya langsung bangun dan merangkul suamiku serta ku kecup bibirnya dengan liar,
“emmhhh,,,emmmhhh… ayo mas”,
“emh – emh, udah gak kuat yah ?”, saya tidak menghiraukan ucapan suamiku, saya langsung bukakan saja baju dan celana suami ku dan suamiku pun membukakan baju ku,
“Honey, pegang coba burung Aa, terus kocok pelan – pelan biar berdirinya tegak”, sayapun perlahan memegang burung suamiku yang lumayan panjang kira – kira 15 Cm, entah kenapa setelah saya memegang burung suami ku, saya malah menjadi semakin tak tahan ingin memasukanny ke dalam mekiw ku,

“Aa, masukin yah…?”,
“emh – emh, si Honey bener – bener udah gak sabar nih ya,,,” saya pun melentangkan badan ku, dan suamiku pun mulai menyodorkan burungnya ke arah mekiwku, setelah menempel burungnya di mekiw ku, suamiku malah menggesek – gesekkan kepala burungnya di titil ku dan itu membuat saya semakin terangsang, saya merasakan saya akan orgasme
“uuhhhhh,,,,,ahhhh,,,,”,”jangan berisik Honey sayang yang lain belum pada tidur”, saya pun lemas karena telah orgasme duluan, namun suamiku terus menggesek – gesekkan burungnya ke titil ku, saya merasa geli namun setelah beberapa saat saya merasa terangsang kembali, dan kini burung suamiku siap masuk kandang,
“pelan – pelan Aa, perih”,”iyah sayang,,,” sedikit demi sedikit burung suamiku pun masuk
“errrrmmhh,,, sakit Aa..” dan Sleppp !! burung suamiku pun masuk sepenuhnya ke mekiw ku, saya merasa perih, sakit dan ksaya merasa ada yang mengganjal di mekiw ku,
“arrgghh,,,,” perlahan suamiku menarik burungnya dan memasukannya lagi pula secara perlahan,

Setelah beberapa kali genjotan rasa sakit yang pertama kali saat burung suami ku masuk berubah menjadi rasa yang nikmat dan membuat saya semakin bergairah.
setelah beberapa kali genjotan lalu kita pun mengganti posisi,
” Honey, berdiri terus nungging yah,,,”,
“heemmhh,,, tapi matiin lampunya Aa, Honey malu”.
“ya udah Aa matiin,,,”. Lalu saya pun berdiri dan tangan ku berpegangan pada jendela kamar, tiba – tiba Sleeepppp !! burung suamiku masuk melalui jalan belakang, saya pun kaget namun itu membuat saya semakin liar saja menghadapi suamiku, dia genjot perlahan burungnya lalu kedua tangannya masuk di sela – sela ketiak ku memegang tete ku dan mempermainkan puting ku,
“emmmrrrrhhhh……..”,”hessssshhh,,, aaarrrrhhhhh” saya merasa sudah tidak tahan lagi karena putingku di permainkan sehingga membuatku semakin lebih terangsang dan akhirnya

“aarrgggghhhhh,,,,,,,,,,” saya tarik rambut suamiku dengan repleks,
“udah Honey,,,?” saya hanya diam saja, karena sesungguhnya saya orgasme kedua kalinya, tiba – tiba suamiku pun menyuruhku untuk ganti posisi, kali ini suamiku terlentang di bawah dan saya dia atas
“masukin sama Honey burung Aa nya yah,,,” dan Sleeeppp !!
“Arrrrhhhhgggg,,,,” posisi ku di atas ternyata lebih nikmat dari posisi ku yang tadi, saya pun menggenjot suamiku naik turun
“arrrhhh enak Honey,,” saya merasa posisi ku di atas membuat ku lebih cepat untuk orgasme
“Honey,,, arrrhhh Honey,,,”, suamiku sepertinya akan orgasme pula dan saat saya goyang kan pinggulku secara memutar suamiku pun meladeninya dengan cara menggerakan pinggulnya juga dan akhirnya seperti ada cairan kental yang deras menyembur mekiw ku

“aaarrrrgghhh Honey…” ternyata suamiku telah oragasme namun setelah beberapa saat suamiku orgasme saya pun sepertinya akan merasakan hal yang sama seperti ada aliran listrik yang berjalan dari seluruh tubuhku menuju mekiw ku dan akhirnya
“aaarhhhhhh,,,,,,,,,,,,,,,aarrrhhhhh” saya pun lemas dan jatuh di pelukan suamiku, dan kami pun tertidur sampai lelap dan burung suamiku pun masih tertancap di mekiw ku sampai pagi.


Senin, 19 November 2018

Prediksi togel - Senin 19 November 2018


>>>SINGAPOREPOOLS<<<


ANGKA MAIN : 8 2 5 4
TOP 2D : 08 12 25 34 48
CADANGAN 2D : 58 62 75 84 98
TOP SHIO : Kambing Kelinci Kerbau
COLOK BEBAS : 2 4 5
AS : 3 4 5
KOP : 6 7 9 
KEPALA : Besar / Ganjil
EKOR : Besar  / Genap



Perkenalkan namasaya Emmy, diumurku yang beranjak kepala 3 aku masih melajang, padahal aku tidak jelek, kulitku putih dengan wajah yang cantik, tinggi 171 cm, diusiaku saat ini statusku masih gadis, kalau secara medis seorang wanita diusia segitu untuk mempunyai keturunan sudah lewat.

Kadang aku frustasi kalau mendengar berita dari dokter, tapi kalau saya ingat – ingat terus semuanya membuat aku sedih, jadi aku tidak tenggelam dalam kesedihanku, aku selalu mencari kegiatan yang bisa membuat aku bahagia.

Namun ada yang terus-terusan mengganjal di batinku. Masalah seks ! Rasanya tidak terlalu dini untuk cewek seusiaku sering memikirkan hal yang satu itu. Bahkan mungkin sudah terlambat. Tapi mending terlambat daripada tidak.

Ya. Kalau aku sudah membayangkan yang satu itu, aku jadi bingung sendiri dan tak tahu lagi apa yang harus kulakukan.

Baca Juga: Kehidupan Pelacur Sangat

Padahal aku sering Mbakton film bokep, baca cerita-cerita dewasa dan dengar dari sana sini tentang nikmatnya hubungan seks dengan pria. Tapi aku hanya bisa membayangkannya. Karena belum pernah merasakannya. Yang jelas ada hasrat di batinku, hasrat untuk merasakannya.

Tapi beginilah takdir wanita timur. Sekalipun ada hasrat yang terpendam, aku tak bisa seperti kaum pria yang bisa seenaknya mencari mangsa pelampiasan. Apalagi untuk berstatus belum menikah seperti aku, bisa dibilang perawan tua.

Kemelut dan hasrat terpendam ini berlangsung berbulan-bulan. Sampai pada suatu hari, aku teringat pada Roni, anak buah ayahku yang sering datang ke rumah. Aku punya nomor handphonenya, tapi tak pernah memanfaatkannya. Pada hari itu, aku memberanikan diri menelepon pria 26 tahunan itu.

“Lagi ngapain Ron?”

“Ehh…Mbak Sinta….tumben nelepon? Aku lagi di bengkel Mbak. Lagi benerin motor.”

“Sendirian?”
“Iya. Kenapa Mbak? Mau ditemenin?”

“Mau sih…tapi takut istrimu ngambek.”

“Hahaha…masa nemenin putri bossku ngambek?”

“Tapi aku pengen ditemaninnya seharian. Bisa gak?”

“Siap Mbak. Tapi harus di hari libur.”

“Minggu mendatang ini gimana?”

“Boleh.”

“Tapi hanya kita berdua saja Ron. Jangan ngajak sapa-sapa. Dan jangan bilang-bilang sama Papa.”

“Iya…iya…mau ditemenin ke mana?”

Aku lalu menyebutkan salah satu daerah wisata di dekat kotaku.

“Ke sana harus pake mobil Mbak.”

“Iya, pake taksi aja. Nanti kujemput di tempat yang sudah ditentukan. Deal?”

“Deal…tapi aku lagi bokek Mbak. Pas tanggung bulan nih.”

“Semua aku yang tanggung Ron. Santai aja.”

“Oke deh kalau gitu. Jam berapa berangkatnya?”

“Lebih pagi lebih baik. Biar jangan kemalaman pulangnya.”

Pada hari Minggu yang sudah dijanjikan, jam 9 pagi aku dan Roni sudah duduk-duduk berdua di gubuk beratap ijuk dan berada di dekat air terjun. Suasana masih sepi, maklum massih pagi. Dalam perjalanan aku belum bicara apa-apa. Karena aku tak mau sopir taksi mendengar masalah yang harus dirahasiakan ini.

“Ron…tau nggak kenapa aku ngajak ke sini?” tanyaku setelah belasan menit menikmati indahnya pemandangan di sekitar air terjun ini.

“Mungkin di rumah Mbak lagi jenuh, lalu ingin refreshing di sini,” sahut Roni sambil menyalakan rokoknya.

“Bukan Ron. Aku butuh bantuanmu, please…”

“Dibantu dalam soal apa Mbak?” Roni menatapku. Hmm…memang ganteng anak buah ayahku ini. Rasanya aku tak salah pilih meski aku tahu dia sudah beristri.

“Ini sangat rahasia Ron. Maukah kamu berjanji untuk tidak menyampaikan hal ini kepada siapa pun?”

“Iya Mbak, saya janji…” Roni mengangguk-angguk. Lalu mengepulkan asap rokok dari mulutnya.

Aku sendiri suka merokok. Karena itu kukeluarkan rokok mentholku dari tas kecilku, untuk menenangkan diri, karena aku akan mengucapkan kata-kata yang terlalu penting buatku.

Setelah menyalakan rokok dan mengisapnya dalam-dalam, aku memegang pergelangan tangan Roni sambil mendekatkan mulutku ke telinganya. Dan berkata setengah berbisik, “Aku ingin merasakan hubungan seks, Ron…please Ron….kamu bisa kan?”

Roni tersentak, pasti kaget dan tak menyangka kalau aku mau membicarakan masalah itu.

“Mbak becanda apa serius?” Roni menatapku, masih dengan tatapan sopan, karena aku ini putri bossnya.

“Serius Ron. Umurku sudah tigapuluhlima tahun. Wajar kan kalau aku ingin merasakannya?”

“Emangnya Mbak belum pernahsama sekali?”

“Belum Ron. Jangankan hubungan seks. Ciuman aja belum pernah. Sumpah deh. Tadinya aku mempertahankan kesucianku, untuk suamiku di malam pertama. Tapi sampai hari ini belum juga ada yang mau nikah dnganku. Makanya kupikir tak ada gunanya menahan-nahan diri lagi. Biarlah virginitasku buat kamu saja Ron.”

“Tapi Mbak kan tahu, aku sudah punya istri.”

“Biar saja. Aku gak minta dikawin kok. Aku hanya ingin merasakan hubungan seks aja. Ingin banget…..”

Suasana saat itu masih tetap sepi. Biasanya jam 12 mulai banyak pengunjung yang ingin refreshing di tempat yang sejuk dan indah ini. Roni terdiam. Tapi tangannya tidak diam. Mulai mengelus betisku. Membuatku merinding syur. Ih, belum apa-apa sudah dag-dig-dug gini. Kubiarkan saja tangannya menyelinap ke balik gaun putihku, menyelusuri pahaku sampai ke pangkalnya. Mungkin memang harus seperti itu awalnya.

Dan tanpa basa-basi lagi tangan Roni menyelinap ke balik celana dalamku. Tetap kubiarkan. Bahkan aku ingin diperlakukan seperti itu. Maka kurasakan jemarinya mulai mengelus-elus jembut dan bibir kemaluanku…oooh…baru dielus jari saja sudah terasa enaknya. Maka kubiarkan saja semuanya itu terjadi. Dengan hasrat semakin menggila.

“Kita tak mungkin bisa melakukannya di sini Mbak,” kata Roni setengah berbisik, “Kalau kelihatan orang lain kan bisa heboh.”

“Ya iyalah,” sahutku sambil menahan tangan Roni agar jangan menjauh dulu dari vaginaku, karena elusannya geli-geli enak. Dan ini pertama kalinya vaginaku disentuh tangan pria.

“Emang aku gak ngajak di sini. Di situ kan ada hotel, jalan kaki sepuluh menit juga sampai,” kataku sambil menunjuk ke arah selatan, “Nanti di sana aja mainya. Tapi oooh…jangan cabut dulu tanganmu Ron…elusanmu kok enak sekali….”

Sebagai jawaban, Roni mengangsurkan bibirnya ke bibirku sambil bertanya, “Beneran belum pernah dicium?”

“Bener Ron…ngapain aku bohong..” sahutku sambil membiarkan bibirnya makin dekat dan makin dekat ke bibirku. Lalu ia melumat bibirku, sementara tangannya tetap mengelus vaginaku, sehingga aku terkejang-kejang dalam perasaan yang indah dan nikmat.

Tapi lalu kubayangkan alangkah indahnya kalau semua ini dilakukan di dalam kamar tertutup, sehingga aku dan Roni akan bebas melakukan apa saja.

“Ayo Ron…kita ke hotel aja yok,” kataku sambil mencium pipi Roni.

Roni mengangguk dan mengeluarkan tangannya dari balik celana dalamku.

Kami tinggalkan gubuk yang sengaja dibangun oleh dinas parawisata itu, kemudian menuju hotel yang tak jauh dari pintu masuk ke taman itu. Sebuah hotel kecil tapi bersih, membuatku senang cek ini di situ. Kamarnya tidak besar. Hanya berisi satu tempat tidur besar dan kursi dua buah. Ada juga cermin besar di dinding dan disediakan dua helai handuk bersih berikut sabun mandi.

Berbeda dengan waktu di dekat air terjun tadi, setelah berada di dalam kamar hotel itu Roni jadi agressif. Begitu masuk ke dalam kamar dan setelah menguncikan pintunya, dia langsung menerkamku. Memelukku dengan ciuman ganas di bibir dan leherku.

Ini memang yang kuinginkan. Tapi aku tak tahu cara membalasnya. Aku hanya memeluknya dengan penuh hasrat, dengan jantung berdegup kencang dan membayangkan apa yang akan terjadi dengan benak penuh tanda tanya.

“Buka ya bajunya, biar jangan kusut,” kata Roni sambil mencium pipiku dengan bibir terasa hangat.

Aku mengangguk sambil tersenyum. Walaupundengan malu-malu kutanggalkan gaun dan underwearku, sehingga tinggal CD dan BH saja yang masih melekat di tubuhku.

“Hmmm…ternyata tubuhmu mulus banget Mbak,” kata Roni sambil mengelus perutku.

“Mulus tapi gendut…” kataku.

“Ah…gak seberapa gendut…malah tampak seksi gini….” Roni melepaskan kancing BHku yang bernomor 40.

“Wow…ini baru toge…” kata Roni setelah menanggalkan behaku. Lalu meremas buah dadaku yang besar ini dengan lembut.

“Kok kamu sendiri masih pakaian lengkap gitu? Buka juga dong biar adil,” kataku sambil melepaskan kancing baju kausnya, kemudian ia sendiri yang menanggalkannya. Disusul dengan pelepasan celana denimnya yang berwarna biru gelap.

Roni malah bertindak lebih cepat. Ia menanggalkan segala yang melekat di tubuhnya. Sehingga ia duluan telanjang bulat. Yang membuatku berdebar-debar adalah ketika melihat penisnya yang tampak sudah keras, mengacung dengan gagahnya. Aku tidak tahu apakah penis Roni itu tergolong besar atau kecil, panjang atau pendek, entahlah…karena baru sekali itu aku melihat penis dalam kenyataan (kalau nonton dari film-film bokep sih sering).

Ketika Roni naik ke atas tempat tidur, aku tak kuat lagi menahan hasrat, ingin memegang penisnya yang tampak sudah tegang itu.

“Ini harus diapain Ron?” tanyaku lugu sambil menggenggam penis Roni yang memang sudah keras dan hangat itu.

“Ya dimasukin ke dalam memek Mbak nanti…makanya buka dong celana dalamnya biar leluasa…” sahut Roni sambil menurunkan celana dalamku dengan hati-hati. Sedikit demi sedikit kemaluanku mulai terbuka….lalu terbuka sepenuhnya setelah celana dalamku dilemparkan ke dekat bantal oleh Roni.

“Hmm…kebayang…memek perawan pasti enak,” kata Roni sambil mengelus-elus jembutku yang kubiarkan tumbuh liar dan lebat sekali.

Kemudian Roni mendorong dadaku dengan lembut, supaya aku merebahkan diri di tempat tidur yang lumayan besar ini. Aku pun manut saja. Bahkan kataku, “Aku ikuti instruksi kamu aja Ron. Jangan diketawain ya…soalnya aku masih bodoh banget. Anggap aja sekarang ini aku cuma anak TK.”

“Santai aja, Mbak…kita lakukan secara smooth and clear…tapi bagaimana kalau Mbak hamil nanti?”

“Wah, jangan bikin hamil dong. Aku gak akan nuntut apa-apa, asal jangan sampai hamil aja.”

“Berarti padaa waktu mau ejakulasi, harus dicabut dan dilepaskan di luar.”

“Terserah…pokoknya asal jangan hamil aja. Kamu tentu lebih pengalaman dalam soal itu.”

“Iya, tenang aja. Aku jamin takkan hamil. Tapi besok-besok kalau mau aman, pasang alat KB aja di dokter. Bilangnya sudah punya suami gitu. Jangan ngaku masih lajang.”

“Oke….” sahutku dengan senyum.

Roni rebah di sampingku, saling berhadapan dan mulai asyik mempermainkan payudaraku. Mula-mula cuma diremasnya dengan lembut. Lama kelamaan ia mulai mengulum pentilnya, terasa disedot-sedot seperti anak kecil menyusu pada ibunya. Tapi ujung lidahnya terasa bergerak-gerak, menyapu-nyapu pentil payudaraku yang sangat montok ini. Aku jadi geli-geli enak dibuatnya.

Dan jarinya merayap ke bawh, ke arah vaginaku lagi. Mungkin melanjutkan yang terhenti di dekat air terjun tadi. Tapi…oh…elusannya di bibir kemaluanku…lalu elusan di clitorisku ini…benar2 membuatku mengejang-ngejang dalam nikmat yang luar biasa. Baru dimainkan dengan jemari saja sudah begini enaknya, apalagi kalau penisnya sudah dimasukkan…oooh…aku tak sabar lagi untuk merasakannya. Tapi aku harus menahan diri agar acaranya tidak kacau, karea aku belum mengerti apa-apa.

Tak lama kemudian ia minta agar aku menelentang. Pikirku sudah mau memasukkan penisnya ke dalam vaginaku. Tapi ternyata tidak. Ia malah menciumi pusar perutku. Lalu menurun ke arah kemaluanku.

Aku terkejut ketika ia mulai menciumi kemaluanku. Tapi lalu teringat film-film bokep yang pernah kutonton dari laptopku. Karena itu aku diam saja, karena mungkin seharusnya seperti itu. Maka aku pun menurut saja ketika kedua pahaku disuruh agar direntangkan selebar mungkin. Menuruti perintahnya dengan jantung semakin deg-degan.

LAlu aku diam saja sambil menatap langit-langit kamar hotel. Dan tiba-tiba aku merasa sesuatu yang geli luar biasa, tapi gelinya geli enak. Rupanya Roni mulai menjilati vaginaku. Oh, ini edan banget enaknya. Terlebih ketika kurasakan jilatannya terpusat di kelentitku, oooh..aku mulai tak bisa menahan rintihan-rintihan histerisku, “Rooob…ooooh…kok enak banget Ron….oooh….iya Ron…terus Ron….iya clitorisnya enak sekali….kamu edan Ron…kamu pandai banget Ron…..oooh….addduuuh….”

Aku menggeliat-geliat dalam arus nikmat yang luar biasa. Sekujur tubuhku seolah dialiri arus listrik yang membuatku berdenyut dari ujung kaki sampai ke ubun-ubun. Bahkan tak lama kemudian aku merasakan liang vaginaku berkedut-kedut….dan aku merasa seperti melesat ke angkasa, lalu jadi takut jatuh…membuatku merintih, “Rooobiiiii….oooooh….”

Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi saat itu. Belakangan lalu tahu bahwa itu yang disebut orgasme.

Saat itu yang aku tahu, Roni seperti sengaja ingin membuat vaginaku basah sebasah-basahnya. Bukan hanya lendirku sendiri yang membasahi vaginaku, tapi juga air liur Roni yang begini banyaknya.

Kemudian Roni naik dan menelungkup di atas dadaku sambil mengarahkan moncong penisnya ke mulut vaginaku. “Sengaja kubikin becek dulu, supaya tidak sakit waktu penetrasi,” katanya sambil berusaha meletakkan penisnya di tengah-tengah mulut vaginaku. Kemudian aku rasakan desakan penisnya, membuat napasku tertahan.

“Pahanya lebih direnggangkan lagi Mbak,” kata Roni yang kuturuti juga.

Lalu terasa desakan penis Roni…kuat sekali….aaah…mulai membenam sedikit. Aku makin merenggangkan pahaku supaya Roni tidak kesulitan membenamkan batang kemaluannya.

Aku sering mendengar betapa sulitnya meneRonos kegadisan di malam pertama, malah katanya ada yang sampai seminggu baru berhasil. Tapi Roni tidak seperti itu. Aku merasakan sedikit demi sedikit batang kemaluannya membenam ke dalam liang vaginaku. Tapi dia tidak mendorong langsung sampai tuntas, melainkan digeser-geser dulu, lalu makin lama makin dalam masuknya.

“Sakit?” tanyanya ketika kurasa ada yang sedikit perih di dalam vaginaku. Mungkin karena selaput daraku (hymen) sudah tertembus penis Roni.

“Sakit sedikit….” sahutku.

“Tahan ya sakitnya…hanya pertama kali ini saja terasa agak sakit, nantinya sih gak sakit lagi.”

“Iya….aku kuat nahan sakit kok…tuntaskan aja Ron,” sahutku sambil mencumi hidung dan mata Roni .

Lalu desir-desir nikmat itu makin lama makin nyata ketika penis Roni mulai menggelusur-gelusur di dalam liang vaginaku. Oh, pantaslah orang bilang bersenggama ini laksana berada di surga dunia. Aku mulai merasakannya kini, ketika Roni mulai menggerakkan penisnya secara teratur…masuk semakin dalam, ditariklagi, didorong lagi…oooh…ini luar biasa nikmatnya…sehingga rintihan-rintihan nikmatku berlontaran begitu saja : “Ron…oooh…Ron…enak sekali Ron….oooh….Ron…iya Ron….enak Ron….oooh….”

Roni mendekap leherku sambil berbisik, “Memek Mbak juga enak banget…wah..ini bener-bener memek perawan…luar biasa enaknya Mbak….” Aku tidak tahu apakah ucapannya itu keluar dari kejujurannya atau hanya ingin menyenangkan hatiku. Yang jelas tanganku meremas-remas rambut Roni sampai kusut masai, karena menahan geli-geli enaknya enjotan penis Roni yang berada di dalam jepitan liang kemaluanku.

Roni pun mulai ganas melumat bibirku sambil meremas-remas buah dadaku dengan agak keras, sementara penisnya tetap mengenjot liang kemaluanku. Oh, ini nikmat sekali. Sehingga aku sering terpejam-pejam dibuatnya. Batinku seolah melayang-layang di langit ketujuh. Luar biasa indah dan nikmatnya.

Saat itu aku belum tahu apa yang sedang terjadi ketika tiba-tiba saa sekuur tubuhku mengejang di puncak kenikmatanku, kemudian bagian dalam vaginaku terasa berkedut-kedut, lalu seperti ada yang mengalir di dalamnya. Sekarang aku tahu bahwa saat itu aku sedang mengalami puncak orgasme. Puncak dari segala kenikmatan dalam bersenggama.

Entah berapa kali aku mengalami hal itu. Yang jelas keringat Ronbi mulai berjatuhan di tubuhku. Terasa makin lama makin hangat. Tapi aku tak peduli lagi dengan semuanya itu, kecuali satu hal..bahwa enjotan batang kemaluan Roni luar biasa enaknya. Membuatku terkadang memejamkan mata dengan mulut ternganga, terkadang melotot dan menahan napas dalam syur.

Sampai pada suatu saat, tiba-tiba saja Roni mencabut batangg kemaluannya, kemudian bergegas naik ke atas perutku, sambil memegang penisnya yang sudah berlumuran lendirku.

Lalu terdengar ia mendengus panjang. Dan moncong penisnya menyembur-nyemburkan cairan kental hangat ke buah dadaku, ke leherku dan ke pipiku. Aku sudah dapat menduga bahwa itu air mani Roni. Gilanya aku malah senang dada dan mukaku disemproti cairan kental itu. Bahkan yang di pipi kuusap dan kujilati dari telapak tanganku.

Roni pun mencium keningku disusul dengan bisikan hangat, “Mbak sangat memuaskan….”

“Masa sih?” aku bangkit dan meraih handuk yang disediakan oleh hotel. Kuseka keringatku yang telah bercampur aduk dengan keringat Roni. Ketika melirik ke arah seprai, kulihat ada genangan darah yang sudah muai mengering. Hmm…itulah darah perawanku.

Aku sudah menjadi wanita yang lengkap, yang benar-benar dewasa. Aku tidak menyesalinya, bahkan hatiku bahagia sekali. Maka dengan mesra kupeluk Roni diiringi bisikan, “Terimakasih Ron. Sekarang aku benar-benar sudah menjadi wanita yang dewasa. Aku bahagia sekali.”

“Terimakasih juga Mbak. Karena Mbak sudah mempercayakannya padaku. Selain daripada itu, aku mengalami kepuasan yang luar biasa,” sahut Roni disusul dengan kecupan hangat di bibirku.

“Kalau dibandingkan dengan istrimu pasti aku gak ada apa-apanya kan?”

“Gak Mbak. Mungkin karena dengan istri seolah hanya menunaikan kewajiban saja. Sudah terlalu hapal seluk beluknya. Tapi dengan Mbak barusan, luar biasa. Sebenarnya Mbak ini seksi banget. Bodoh juga cowok-cowok yang tidak mau sama Mbak.”

MINGGU itu benar-benar Minggu yang indah dan mengesankan. Di hari itu aku sudah menjadi wanita yang lengkap, meski belum bersuami. Setelah berada di rumah, sampai larut malam aku tak bisa tidur. Bukan karena resah, melainkan sebaliknya. Asyik mengenang keindahan yang terjadi siang harinya.

Roni memang penuh kelembutan dan sangat berhati-hati memperlakukanku. Waktu kutanya, benarkah pengantin baru bisa 5 kali bersetubuh di malam pertamanya, Roni menjawab, “Memang benar. Tapi aksi seperti itu menyiksa wanitanya. Karena luka di vaginanya belum kering, lalu dihajar lagi terus-terusan. Aku gak mau seperti itu.

Aku ingin luka di vagina Mbak mengering dulu. Kalau sudah benar-benar sembuh, ayo kita habis-habisan. Aku punya banyak cara untuk memuasi Mbak nanti. Santailah dulu. Sembuhkan dulu luka di vagina Mbak. Nanti kita ketemuan lagi. Gak usah jauh-jauh ke sini…di dalam kota juga banyak hotel yang bisa kita pakai. Jadi gak buang-buang waktu di jalan.”

Aku setuju pada pendirian Roni itu. Aku akan bersabar sampai perih di vaginaku lenyap. Lalu habis-habisan menikmati keindahan berhubungan badan dengan Roni lagi.

Hanya dalam dua hari perih di dalam vaginaku hilang. Tapi lalu ada gatal-gatal. Mungkin karena luka yang sudah mengering biasa menimbulkan gatal. Tapi gilanya, aku bayangkan gatal-gatal ini pasti enak sekali kalau digesek oleh penis Roni. Dengan kata lain, aku ingin disetubuhi oleh anak buah ayahku itu.

Aku mencoba meneleponnya. Tapi ternyata dia sedang di luar kota, bersama ayahku.

O, kecewanya hatiku. Tapi di telepon tadi aku tidak berterus terang bahwa sebenarnya aku ingin digaulinya lagi. Percuma kukatakan juga, karena dia sedang mendampingi ayahku di luar kota. Mungkin dua atau tiga hari lagi baru pulang, karena ayahku juga bilang begitu.

Tapi khayalan tentang nikmatnya kalau vaginaku yang agak gatal ini digesek oleh penis….ah…makin lama makin menggila. Sehingga aku resah sendiri di dalam kamarku.

Seperti orang kesurupan, aku telanjang di dalam kamarku. Kupandang bayangan sekujur tubuh bugilku di cermin besar yang ada di lemari pakaianku. Lalu kuremas-remas sepasang buah dadaku yang sangat montok ini. Kuelus kemaluanku yang berbulu sangat lebat ini. Aaaah…seandainya tangan yang menyentuh kemaluanku ini bukan tanganku sendiri….seandainya ada seorang lelaki yang menyentuhku malam ini….aaaah….seandainya malam ini ada seorang lelaki yang mau menggelutiku, mengelus kemaluanku, meremas buah dadaku…lalu memasukkan penisnya ke celah vaginaku…alangkah indahnya kalau khayalanku ini menjadi suatu kenyataan.

Bermenit-menit aku tenggelam di dalam khayalanku. Tiba-tiba aku teringat Seno, anak muda yang tugasnya mengurus taman, kolam dan membersihkan mobil ayahku. Kenapa aku baru berpikir sekarang mengenai orang itu?

Ya, di rumahku hanya ada tiga orang malam ini, Bi Iyem yang sudah tua itu, Seno dan aku sendiri.

Bi iyem yang sudah tua itu tidak kupikirkan. Yang menyelinap ke dalam pikiranku adalah Seno itu. Cowok 22 tahunan itu sudah hampir setahun bekerja di rumahku. Menurutku, dia tidak jelek. Lumayan lah. Kenapa baru sekarang aku memperhitungkannya? Bukankah biasanya aku jutek-jutek aja padanya?

Lalu kukenakan gaun tidurku yang putih dan transparant, tanpa mengenakan apa-apa lagi di dalamnya. Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Bi Iyem sudah tidur, seperti biasa. Tapi pintu kamar Seno masih terbuka. Aku lalu melangkah ke arah pintu yang terbuka itu.

Sesampainya di depan pintu yang terbuka itu, kulihat Seno sedang menyisiri rambutnya yang agak gondrong. Tampak kelimis. Mungkin baru selesai mandi, karena biasanya dia suka mandi malam-malam.

“Seno…malam ini kamu tidur di kamarku ya,” kataku, “aku lagi takut tidur sendiri. Kemaren juga mimpiku serem banget.”

Seno kaget, memandangku sesaat. Tapi lalu mengangguk, “Ba…baik Mbak.”

Lalu ia menggulung tikar yang terhampar di dekat dipannya.

“Buat apa tikar itu?” tanyaku heran.

“Buat tidur saya Mbak,” sahutnya sopan.

“Gak usah. Nanti tidur di tempat tidurku aja. Tempat tidurku kan gede banget. Ngapain bawa-bawa tikar segala,” kataku sambil kembali ke kamarku.

Sesaat terkilas pertentangan di dalam batinku : Apakah aku tidak salah? Pembantuku sendiri mau dijebak agar mau menggauliku? Di mana letak harga diriku? Ahhh…persetan dengan segala harga diri ! Bukankah Seno juga manusia? Bukankah aku sedang sangat membutuhkan lelaki malam ini? Ya, yang penting lelaki ! Lelaki yang lengkap dengan kejantanannya !

Tak lama kemudian Seno masuk ke dalam kamarku, dengan mengenakan kaus oblong dan sarung. Mudah-mudahan sarungnya tidak bau. Tapi yang aku tahu, dia menjaga kebersihan juga, meski statusnya cuma seorang pembantu di rumah ini.

“Kamu bisa mijet No?” tanyaku ketika Seno masih berdiri canggung di dekat tempat tidurku yang luas dan ditutupi bad cover bercorak bunga lotus. “Mijet asal-asalan sih bisa Mbak.”

“Yang penting urut-urut aja, badanku pegel-pegel,” kataku sambil mengambil baby lotion dari meja riasku.

“Baik Mbak,” katanya sambil menerima botol lotion itu.

Aku pun lalu telungkup di atas tempat tidur. “Sarungmu lepasin dulu gih…gak enak lihatnya,” kataku, “Nanti kalau mau tidur sih ada selimut buatmu.”

“Ba…baik Mbak…tapi…tapi saya cuma pake celana dalam. Saya mau pake celana panjang dulu ya Mbak.”

“Gak usahlah. Buang-buang waktu aja. Laki-laki kan gak usah tertutup-tutup banget. Anggap aja di kolam renang. Hihihi…”

“I..iya Mbak…yang mau dipijet apanya Mbak?” Seno melepaskan sarungnya, sehingga tinggal mengenakan celana dalam dan kaus oblong aja, lalu duduk di pinggiran tempat tidurku.

“Semuanya lah. Dari kaki sampai kepala.”

“Ba..baik Mbak…”

Lalu terasa Seno mulai memijit-mijit telapak kakiku. “Enak juga pijetanmu No. Belajar dari mana?”

“Ah asal-asalan aja Mbak. Dulu waktu kecil suka disuruh pijetin ayah saya…”

“Terus naik ke atas,” kataku sambil menyingkapkan gaun tidurku sampai ke paha.

“Iya Mbak,” sahutnya sambil membalurkan lotion ke betisku.

“Yang agak kuat ngurutnya ya,” kataku.

“Iya Mbak,” sahutnya. Lalu tangannya mulai mengurut-urut betisku. Dan aku justru membayangkan sedang dipijat oleh Roni. Tapi Seno setelah tangannya berada di lipatan lutut, seperti ragu memijat ke arah paha, sehingga aku harus memberi instruksi yang jelas, “Ayo terus ke atas. Justru yang pegel di pangkal pahaku, No.” Kusingkapkan gaun tidurku sampai ke pinggangku. Padahal saat itu aku tidak mengenakan beha maupun celana dalam. Maka pastilah sekujur pantatku dilahap oleh mata Seno.

“Iya Mbak,” sahut Seno dengan suara agak terengah. Pasti karena melihat pantat besarku yang tak tertutup apa-apa lagi. Bahkan sebagian jembutku pasti ada yang nyembul di pantatku, karena memang lembutku lebat sekali tanpa pernah dicukur.

Sambil menelungkup kuamati perilaku Seno, dengan mata disipitkan seolah-olah sedang terpejam.

Dia mengurut pahaku dengan mulut ternganga. Dan kulihat di celana dalamnya ada yang menonjol. Ah, rasanya aku tak sabar lagi, ingin memegang yang berada di balik celana dalam itu. Tapi aku harus menahan diri dulu. Aku harus yakin dulu bahwa dia mau kuajak bersetubuh. Ketika tangan Seno mulai memijati buah pinggulku, aku mulai menyelidikinya, “Kamu pernah main sama cewek, No?”

“Ma…main gimana Mbak?”

“Bersetubuh, gitu…pernah kan?”

“Hehehe…pernah, di kampung saya dulu, waktu baru umur tujuhbelas.”

“Sama siapa?”

“Sama janda Mbak. Sekarang dia malah sudah nikah, dijadikan istri ketiga sama bandar tembakau.”

“Sering kamu main sama janda itu?”

“Gak terlalu sering…kalau dihitung-hitung, paling juga baru lima kali.”

“Enak gak maen sama janda itu?”

“Mmm…ya enak Mbak…tapi sudah lama sekali, sudah lupa rasanya.”

Aku tersenyum sendiri mendengarnya. Dan aku semakin tak sabar, rasanya ingin sekali liang vaginaku digesek dan dienjot oleh batang kemaluan lelaki. Lalu aku membalikkan badan, menelentang sambil menarik gaunku sampai ke perut. “Ininya pijit tapi jangan terlalu keras,” kataku sambil menunjuk ke pangkal pahaku.

“I…iya Mbak…pa…pakai minyak ini juga?” sahut Seno tergagap, pasti gugup karena melihat kemaluanku yang berjembut lebat liar ini.

“Iya,” sahutku sambil mengamati bagian yang menonjol di balik celana dalamnya itu.

Sebenarnya saat itu aku juga gugup. Tapi aku bisa menguasainya. Bahkan kurentangkan sepasang pahaku lebar-lebar, biar dia bisa mengamati kemaluanku sepuasnya. Lalu kutarik tangannya yang baru saja dibasuh dengan baby lotion, kuletakkan telapak tangan itu di kemaluanku sambil berkata binal, “Ini urutnya yang lembut ya.”

“I…iya…ininya diurut juga Mbak?” ucap Seno dengan suara hampir tak terdengar, sementara tangannya terasa gemetaran.

“Iya,” sahutku sambil menjulurkan tanganku ke arah celana dalam Seno. Dan kupegang bagian yang menonjol itu. Hihihi…benar-benar sudah ngaceng. Dan Seno terkejut. Terlebih lagi waktu aku menyelinapkan tanganku ke balik celana dalamnya, karena aku ingin memegang penisnya tanpa terhalang celana dalam lagi.

Seno gelagapan. Tapi dengan senyum binal aku berkata, “Ya sudah, kamu elus memekku, aku elus kontolmu yang udah ngaceng ini, biar adil kan?”

“I…iya Mbak…ta…tapi…duuuh…perasaan saya jadi gak bener nih…” kata Seno sambil berusaha mengikuti perintahku, mulai mengelus-elus kemaluanku dengan tangan yang sudah berlumuran baby lotion.

“Iya begitu ngelusnya, No…enak nih…oooh…” kata-kataku berlontaran begitu saja ketika tangan Seno mengelus bibir kemaluanku, “Masukin jarinya sedikit gak apa-apa No….duuuh…enaknya sih pake kontolmu ini No….” kataku lagi sambil meremas-remas batang kemaluan Seno.

“Ah…ma…masa pake punya saya Mbak….”

“Kamu mau nggak? Kalau mau ya masukin aja kontolmu ke memekku..yang jujur dong kalau jadi cowok…kalau mau bilang mau, kalau gak bilang gak…”

“Ma…mau Mbak…mau…mau…”

“Ya udah masukin aja kontolmu…pasti lebih enak…”

Dengan sikap bersemangat, Seno melepaskan celana dalamnya, lalu menempelkan puncak penisnya di mulut vaginaku.

Aku degdegan juga menunggu semuanya ini, karena tampaknya penis Seno sedikit lebih besar daripada penis Roni. Panjangnya pun melebihi penis Roni. Karena sudah dilumuri baby lotion, meskipun penis Seno lumayan gede, mudah saja ia mendorongnya sampai amblas ke dalam liang vaginaku.

“Ooooh…sudah masuk No…..ayo mainkan, kenapa didiamkan aja? Entotin aja seperti waktu kamu ngentot janda itu ayo…..nnaaaahhh…gitu No….oooh…enak No….entot terus No…ini enak sekali….”

“Duuuh Mbk….kita jadi bersetubuh ya Mbak…duuuh, punya Mbak masih kecil banget…enak sekali Mbak…”

“Ya iyalah masih kecil. Aku baru satu kali ngerasain dientot. Ini yang kedua kalinya No…”

“Oooh, pantesan masih kecil banget lubangnya….enak sekali Mbak….mmm…”

“Tetekku remas atau diemut dong, jangan dibiarkan nganggur,” kataku sambil menarik gaun tidurku tinggi-tinggi dan kulepaskan sekalian. Sehingga aku kini benar-benar telanjang bulat.

Seno patuh saja pada perintahku. Dia mulai mengentotku sambil meremas-remas buah dadaku, terkadang juga mengemutnya seperti yang dilakukan oleh Roni 3 hari yang lalu.

“Ooooh…enak No…kontolmu gede No…lebih gede daripada punya pacarku…mantap No…iya…oooh…enak banget No…..” ucapku berlontaran begitu saja sambil meremas-remas rambut Seno, terkadang menjambaknya dengan gemas….bukan main nikmatnya.

Seno sendiri tampak sangat menikmati persetubuhan ini. Hmm…namanya kusimpan di hatiku, sebagai cowok yang bisa kuajak bersetubuh kapan pun aku menginginkannya.

“Mbak…nanti kalau sa…saya mau keluar…lepasinnya di mana?” tanyanya terengah-engah.

“Di dalam memekku saja,” sahutku sambil memeluk lehernya dengan gemas. Aku memang tak takut hamil lagi. Karena kemarin aku sudah dipasangi alat KB oleh dokter. Aku mengaku pengantin baru yang belum mau punya anak. Maka dipasanglah alat KB, yang membuatku leluasa bersetubuh dengan cowok yang kuinginkan, tanpa takut hamil.

Dan memang waktu bersetubuh dengan Seno ini aku ingin tahu bagaimana rasanya waktu air mani pria menyembur di dalam liang vaginaku.

Pada waktu Seno sedang asyik mengayun batang kemaluannya, aku masih sempat menarik kaus oblongnya agar terlepas dari tubuhnya, supaya sama-sama telanjang bulat. Lalu kudekap pinggangnya erat-erat, sambil berusaha menggoyang-goyang pinggul dengan gerakan seadanya, karena aku belum berpengalaman dalam menggoyang pinggul. Yang penting jangan diam seperti gebok pisang aja.

Tapi baru kira-kira seperempat jam berlangsungnya persetubuhan ini, tiba-tiba Seno melenguh, “Oooh…Mbak…saya sudah mau keluar….”

Aku agak heran, karena aku belum mencapai orgasme, justru sedang enak-enaknya disetubuhi oleh Seno. Dan tiba-tiba saja ia mendesakkan batang kemaluannya sedalam-dalamnya…kemudian terasa ada cairan hangat menyembur-nyembur di dalam liang kewanitaanku. Oh, ini nikmat sekali. Tapi sayangnya, aku belum mencapai orgasme.

“Kok cepat sekali kamu meletusnya?” bisikku ketika kurasakan penis Seno jadi mengecil dan melemah.

“Iya Mbak,” Seno mengangguk malu-malu, “Maklum sudah lama sekali tidak merasakan. Tapi asal Mbak mau, dalam semalam ini saya kuat sampai lebih dari 5 kali. Biasanya yang kedua lebih lama. Yang ketiga jauh lebih lama lagi….”

“Ohya?” aku tersenyum, “Nanti buktikan ya. Aku mau nyoba sesering mungkin malam ini. Tapi ingat, ini rahasia No. Jangan sampai Papa tau. Bi Iyem juga jangan dikasihtau.”

“Tentu saja Mbak. Kalau Bapak tau, wah…saya bisa diusir dari sini.”

Ketika penis Seno dicabut, terasa ada yang mengalir dari vaginaku. Pasti itu air mani Seno. Aku pun turun mengambil handuk kecil dari lemariku. Kulap vaginaku, kemudian handuknya diberikan kepada Seno sambil menyuruhnya melap penisnya yang berlepotan lendir. Aku sendiri melangkah ke kamar mandi di dalam kamarku. Kusemprot vaginaku dengan air hangat shower. Kemudian menyabuninya dan membilasnya sampai bersih. Lalu kuambil salah satu handuk yang terlipat di dinding kamar mandi. Kubelitkan ke badanku dan kembali ke ruang tidur.

Kulihat Seno sudah duduk di karpet sambil menonton televisi yang sejak tadi tidak dimatikan, hanya suaranya dipelankan sekali. Ada rasa iba, kasihan bercampur sayang menjalar di dalam batinku. Karena itu aku tidak menegurnya meski kulihat dia sudah memakai sarung lagi.

Tiba-tiba aku ingat bahwa di dalam dvd player yang tersambung ke televisi itu masih ada film bokep yang belum jadi kutonton. Maka kuambil remote control TV dan DVD player.

Begitu layar LCD televisiku menayangkan isi DVD, Seno menoleh padaku yang menonton sambil rebahan di tempat tidurku. “Waduh, filmnya seru Mbak,” katanya ketika melihat layar televisi mulai memperagakan dua orang cowok sedang berdiri, di tengahnya ada cewek sedang duduk di kursi kecil sambil memegang penis kedua cowok itu.

Lalu tampak cewek itu mulai disetubuhi sama lelaki yang satu, sementara lelaki yang lainnya tampak asyik karena penisnya diemut oleh cewek itu.

“Wah, ceweknya pasti keenakan. Kenyang banget tuh, bisa dapet dua cowok sekaligus,” kata Seno lagi.

“Sini nontonnya No, jangan di bawah gitu duduknya,” kataku sambil menarik tangannya.

Seno patuh saja. Naik lagi ke atas termpat tidurku setelah meletakkan sarungnya di lantai.

Rupanya celana dalam Seno sudah dipakai lagi. Tapi biarlah, nanti gampang lepasinnya. Mungkin dia memang masih malu-malu, meski sudah menyetubuhiku tadi.

Seno duduk di pinggiran tempat tidur, dengan kaki terjuntai ke lantai seperti duduk di kursi. Aku pun memeluknya dari belakang, dalam keadaan cuma ditutupi handuk yang dililitkan di tubuhku.

Aku yang belum orgasme merasa belum terpuasi. Maka dengan binal tanganku menyelinap ke balik celana dalam Seno. Wow, ternyata batang keemaluannya sudah ngaceng lagi!

“Kamu benar-benar kuat lima kali?” tanyaku sambil meremas-remas penis Seno yang sudah tegang itu.

“Saya kalau lagi kepengen suka dikocok Mbak. Dalam semalam saya bisa ngook sampai tujuh atau delapan kali.”

“Praktekkan malam ini ya,” kataku sambil menyembulkan penis Seno dari celana dalamnya, “tuh sudah ngaceng. Ayo main lagi No. Tapi sekarang kamu di bawah, aku di atas. Pengen nyobain posisi itu.”

Seno tidak membantah sepatah kata pun. Lalu menanggalkan celana dalam dan kaus oblongnya. Aku melepaskan belitan handukku ketika Seno sudah menelentang dalam keadaan sudah sama-sama telanjang bulat.

Meski belum pernah melakukan sebelumnya, aku sudah sering nonton film bokep. Tentu tak sulit bagiku untuk berlutut dengan kedua kaki terletak di kanan kiri pinggul Seno. Lalu kupegang batang kemaluan Seno dan kutempelkan “topi baja”nya di mulut vaginaku. Kuturunkan pantatku dengan hati-hati. Dan…blessss….penis pembantuku itu terasa masuk ke dalam liang vaginaku.

Ini pertama kalinya aku merasakan bersetubuh dengan posisi di atas begini. Tapi aku bisa melakukannya dengan baik. Karena aku sering menonton posisi begini di film-film bokep. Lagian aku sudah tahu prinsip dalam persetubuhan, yang penting penis bisa menggesek-gesek liang kenikmatanku. Mudah sekali mempraktekkannya.

Ketika aku menatap wajah Seno yang berada di bawah wajahku, sekali lagi hatiku dijalari perasaan sayang padanya. Karena meski cuma seorang pembantu, ia bisa menjadi sarana kepuasanku. Maka seharusnya aku berterimakasih padanya, tanpa harus diucapkan, tapi dengan tindakan.

Maka tanpa ragu lagi, ketika aku semakin asyik mengayun pantatku berputar dan naik turun, kulumat bibirnya, yang ternyata disambut dengan lumatan penuh kehangatan juga. Bahkan kedua tangannya meremas-remas bahuku, buah pinggulku dan terkadang buah dadaku yang bergelantungan di atas dadanya pun tak luput dari remasan.

Tapi benar kata orang-orang, bahwa kalau cewek main di atas, biasanya lebih cepat mencapai orgasme.

Belum sampai setengah jam aku mengenjot dari atas, aku tak kuasa lagi menahan puncak kenikmatanku. Lalu seperti orang kesurupan aku menggelepar-gelepar di atas tubuh Seno. “Aku mau keluar No…mau keluar…keluar…oooh..oooh….”

Lalu tibalah aku di titik orgasme yang sangat nikmat. Di saat itulah kucium bibir Seno dengan penuh rasa terimakasih, karena ia telah memberikan kepuasan padaku.

Ternyata Seno itu sesosok cowok yang bisa memuaskan hasratku. Bahkan kalau aku harus bicara jujur, Seno itu lebih memuaskan daripada Roni.

Di malam yang indah itu Seno membuktikan ucapannya. Bahwa ia sanggup bersenggama lebih dari 5 kali dalam semalam.

Di kamar mandi, kami mandi bersama. Dengan telaten ia menyabuni sekujur tubuhku. Dan ketika kutantang untuk bersetubuh lagi, ia mengangguk dengan senyum. Lalu kami bersetubuh lagi untuk ketiga kalinya, sambil berdiri di bawah semburan shower air hangat.

Setelah kembali ke kamar, aku ingin mencoba posisi dogy seperti di film bokep yang sedang kuputar. Seno pun langsung setuju saja. Lalu aku menungging, Seno mengenjotku dari belakang. Ini adalah persetubuhan yang keempat kalinya. Persetubuhan yang kelima, kami lakukan di ruang keluarga, di atas sofa. Tentu saja setelah pintunya dikunci dulu, takut Bi Iyem masuk, karena hari sudah hampir subuh. Kelihatannya Seno masih mampu untuk menyetubuhiku keenam kalinya. Tapi aku menyerah, letih dan ngantuk.

“Nanti aja kita lanjutin ya. Sekarang kita harus iistirahat dulu,” kataku sambil mengelus rambut Seno.

“Iya Mbak,” Seno mengangguk patuh.

“Tapi ingat No…semuanya itu harus dirahasiakan ya.”

“Tentu aja Mbak.”

Di pagi yang masih gelap itu aku baru mulai merebahkan diri di atas tempat tidur. Dengan batin puas. Puas sekali. Terdengar suara Bi Iyem dan Seno di luar:

“Lho kamu dari mana No? Pagi-pagi gini sudah ngelayap.”

“Nongkrong di tukang bubur kacang ijo, Bi.”

Ooo, kirain ngelayap ke mana….”

Aku tersenyum sendiri di kamarku. Seno jelas berbohong. Dia bukan habis nongkrong di tukang bubur kacang ijo.Dia habis menggasak “kacang”ku. Hihihihi….