>>> SINGAPOREPOOLS <<<
ANGKA MAIN : 4 9 2 8
Top 2D : 04 19 28 34 49
Cadangan 2D : 52 68 74 89 94
TOP SHIO : Kuda Ayam Naga
COLOK BEBAS : 2 4 8
AS : 0 1 3
KOP : 5 6 7
KEPALA : Kecil / Genap
EKOR : Besar / Genap
Kulihat bibi tidur tidak berselimut, karena biarpun kamar
bibi memakai AC, tapi kelihatan AC-nya diatur agar tidak terlalu dingin. Posisi
tidur bibi telentang dan bibi hanya memakai baju daster merah muda yang tipis.
Dasternya sudah terangkat sampai di atas perut, sehingga
terlihat CD mini yang dikenakannya berwarna putih tipis, sehingga terlihat
belahan kemaluan bibi yang ditutupi oleh rambut hitam halus kecoklat-coklatan.
Buah dada bibi yang tidak terlalu besar tapi padat itu
terlihat samar-samar di balik dasternya yang tipis, naik turun dengan
teratur.Walaupun dalam posisi telentang, tapi buah dada bibi terlihat mencuat
ke atas dengan putingnya yang coklat muda kecil.
Melihat pemandangan yang menggairahkan itu aku benar-benar
terangsang hebat. Dengan cepat kemaluanku langsung bereaksi menjadi keras dan
berdiri dengan gagahnya, siap tempur.
Perlahan-lahan kuberjongkok di samping tempat tidur dan
tanganku secara hati-hati kuletakkan dengan lembut pada belahan kemaluan bibi
yang mungil itu yang masih ditutupi dengan CD. Perlahan-lahan tanganku mulai
mengelus-elus kemaluan bibi dan juga bagian paha atasnya yang benar-benar licin
putih mulus dan sangat merangsang.
Terlihat bibi agak bergeliat dan mulutnya agak tersenyum,
mungkin bibi sedang mimpi, sedang becinta dengan paman. Aku melakukan
kegiatanku dengan hati-hati takut bibi terbangun. Cerita Seks Bibiku Sayang
Sedang Kesepian
Perlahan-lahan kulihat bagian CD bibi yang menutupi
kemaluannya mulai terlihat basah, rupanya bibi sudah mulai terangsang juga.
Dari mulutnya terdengar suara mendesis perlahan dan badannya menggeliat-geliat
perlahan-lahan.
Aku makin tersangsang melihat pemandangan itu.Cepat-cepat
kubuka semua baju dan CD-ku, sehingga sekarang aku bertelanjang bulat. Penisku
yang 19 cm itu telah berdiri kencang menganguk-angguk mencari mangsa.
Dan aku membelai-belai buah dadanya, dia masih tetap
tertidur saja. Aku tahu bahwa puting dan klitoris bibiku tempat paling suka
dicumbui, aku tahu hal tersebut dari film-film bibiku.
Lalu tanganku yang satu mulai gerilya di daerah vaginanya.
Kemudian perlahan-lahan aku menggunting CD mini bibi dengan
gunting yang terdapat di sisi tempat tidur bibi.Sekarang kemaluan bibi
terpampang dengan jelas tanpa ada penutup lagi. Perlahan-lahan kedua kaki bibi
kutarik melebar, sehingga kedua pahanya terpentang.
Dengan hati-hati aku naik ke atas tempat tidur dan
berjongkok di atas bibi. Kedua lututku melebar di samping pinggul bibi dan
kuatur sedemikian rupa supaya tidak menyentuh pinggul bibi.
Tangan kananku
menekan pada kasur tempat tidur, tepat di samping tangan bibi, sehingga
sekarang aku berada dalam posisi setengah merangkak di atas bibi.Tangan kiriku
memegang batang penisku.
Perlahan-lahan kepala penisku kuletakkan pada belahan bibir
kemaluan bibi yang telah basah itu. Kepala penisku yang besar itu kugosok-gosok
dengan hati-hati pada bibir kemaluan bibi. Terdengar suara erangan perlahan
dari mulut bibi dan badannya agak mengeliat, tapi matanya tetap tertutup.
Akhirnya kutekan perlahan-lahan kepala kemaluanku membelah
bibir kemaluan bibi. Sekarang kepala kemaluanku terjepit di antara bibir
kemaluan bibi. Dari mulut bibi tetap terdengar suara mendesis perlahan, akan
tetapi badannya kelihatan mulai gelisah.
Aku tidak mau mengambil resiko, sebelum bibi sadar, aku
sudah harus menaklukan kemaluan bibi dengan menempatkan posisi penisku di dalam
lubang vagina bibi. Sebab itu segera kupastikan letak penisku agar tegak lurus
pada kemaluan bibi.
Dengan bantuan tangan kiriku yang terus membimbing penisku,
kutekan perlahan-lahan tapi pasti pinggulku ke bawah, sehingga kepala penisku
mulai menerobos ke dalam lubang kemaluan bibi.
Kelihatan sejenak kedua paha bibi bergerak melebar,
seakan-akan menampung desakan penisku ke dalam lubang kemaluanku. Badannya
tiba-tiba bergetar menggeliat dan kedua matanya mendadak terbuka, terbelalak
bingung, memandangku yang sedang bertumpu di atasnya.
Mulutnya terbuka seakan-akan siap untuk berteriak. Dengan
cepat tangan kiriku yang sedang memegang penisku kulepaskan dan buru-buru
kudekap mulut bibi agar jangan berteriak. Karena gerakanku yang tiba-tiba itu,
posisi berat badanku tidak dapat kujaga lagi, akibatnya seluruh berat pantatku
langsung menekan ke bawah. Cerita Seks Bibiku Sayang Sedang Kesepian
Sehingga tidak dapat dicegah lagi penisku menerobos masuk ke
dalam lubang kemaluan bibi dengan cepat. Badan bibi tersentak ke atas dan kedua
pahanya mencoba untuk dirapatkan, sedangkan kedua tangannya otomatis mendorong
ke atas, menolak dadaku. Dari mulutnya keluar suara jeritan, tapi tertahan oleh
bekapan tangan kiriku.
”Aauuhhmm.. aauuhhmm.. hhmm..!” desahnya tidak jelas.
Kemudian badannya mengeliat-geliat dengan hebat, kelihatan
bibi sangat kaget dan mungkin juga kesakitan akibat penisku yang besar
menerobos masuk ke dalam kemaluannya dengan tiba-tiba.
Meskipun bibi merontak-rontak, akan tetapi bagian pinggulnya
tidak dapat bergeser karena tertekan oleh pinggulku dengan rapat.
Karena gerakan-gerakan bibi dengan kedua kaki bibi yang
meronta-ronta itu, penisku yang telah terbenam di dalam vagina bibi terasa
dipelintir-pelintir dan seakan-akan dipijit-pijit oleh otot-otot dalam vagina
bibi.
Hal ini menimbulkan kenikmatan yang sukar dilukiskan. Karena
sudah kepalang tanggung, maka tangan kananku yang tadinya bertumpu pada tempat
tidur kulepaskan. Sekarang seluruh badanku menekan dengan rapat ke atas badan
bibi, kepalaku kuletakkan di samping kepala bibi sambil berbisik kekuping bibi.
”Bii.., bii.., ini aku Victor. Tenang bii.., sshheett..,
shhett..!” bisikku.
Bibi masih mencoba melepaskan diri, tapi tidak kuasa karena
badannya yang mungil itu teperangkap di bawah tubuhku. Sambil tetap mendekap
mulut bibi, aku menjilat-jilat kuping bibi dan pinggulku secara perlahan-lahan
mulai kugerakkan naik turun dengan teratur.
Perlahan-lahan badan bibi yang tadinya tegang mulai melemah.
Kubisikan lagi ke kuping bibi,
“Bii.., tanganku akan kulepaskan dari mulut bibi, asal bibi
janji jangan berteriak yaa..?”
Perlahan-lahan tanganku kulepaskan dari mulut bibi.Kemudian
Bibi berkata,
“Viiccc.., apa yang kau perbuat ini..? Kamu telah memperkosa
Bibi..!”
Aku diam saja, tidak menjawab apa-apa, hanya gerakan
pinggulku makin kupercepat dan tanganku mulai memijit-mijit buah dada bibi,
terutama pada bagian putingnya yang sudah sangat mengeras.
Rupanya meskipun wajah bibi masih menunjukkan perasaan
marah, akan tetapi reaksi badannya tidak dapat menyembunyikan perasaannya yang
sudah mulai terangsang itu. Melihat keadaan bibi ini, tempo permainanku
kutingkatkan lagi. Akhirnya dari mulut bibi terdengar suara,
“Oohh.., oohh.., sshh.., sshh.., eemm.., eemm.., Viicc..,
Viicctoorrr..!”
Dengan masih melanjutkan gerakan pinggulku, perlahan-lahan
kedua tanganku bertumpu pada tempat tidur, sehingga aku sekarang dalam posisi
setengah bangun, seperti orang yang sedang melakukan push-up.
Dalam posisi ini, penisku menghujam kemaluan bibi dengan
bebas, melakukan serangan-serangan langsung ke dalam lubang kemaluan bibi.
Kepalaku tepat berada di atas kepala bibi yang tergolek di atas kasur. Kedua
mataku menatap ke bawah ke dalam mata bibi yang sedang meram melek dengan sayu.
Dari mulutnya tetap terdengar suara mendesis-desis. Selang
sejenak setelah merasa pasti bahwa bibi telah dapat kutaklukan, aku berhenti
dengan kegiatanku. Setelah mencabut penisku dari dalam kemaluan bibi, aku
berbaring setengah tidur di samping bibi. Sebelah tanganku mengelus-elus buah
dada bibi terutama pada bagian putingnya.
“Eehh.., Vic.., kenapa kau lakukan ini kepada bibimu..!”
katanya.
Sebelum menjawab aku menarik badan bibi menghadapku dan
memeluk badan mungilnya dengan hati-hati, tapi lengket ketat ke badan. Bibirku
mencari bibinya, dan dengan gemas kulumat habis. Woowww..! Sekarang bibi
menyambut ciumanku dan lidahnya ikut aktif menyambut lidahku yang menari-nari
di mulutnya.
Selang sejenak kuhentikan ciumanku itu.Sambil memandang
langsung ke dalam kedua matanya dengan mesra, aku berkata,
“Bii.. sebenarnya aku sangat sayang sekali sama Bibi, Bibi
sangat cantik lagi ayu..!”
Sambil berkata itu kucium lagi bibirnya selintas dan
melanjutkan perkataanku,
“Setiaap kali melihat
Bibi bermesrahan dengan Paman, aku kok merasa sangat cemburu, seakan-akan Bibi
adalah milikku, jadi Bibi jangan marah yaa kepadaku, ini kulakukan karena tidak
bisa menahan diri ingin memiliki Bibi seutuhnya.”
Selesai berkata itu aku menciumnya dengan mesra dan dengan
tidak tergesa-gesa. Ciumanku kali ini sangat panjang, seakan-akan ingin
menghirup napasnya dan belahan jiwanya masuk ke dalam diriku. Ini kulakukan
dengan perasaan cinta kasih yang setulus-tulusnya.
Rupanya bibi dapat juga merasakan perasaan sayangku padanya,
sehingga pelukan dan ciumanku itu dibalasnya dengan tidak kalah mesra
juga.Beberapa lama kemudian aku menghentikan ciumanku dan aku pun berbaring
telentang di samping bibi, sehingga bibi dapat melihat keseluruhan badanku yang
telanjang itu.
”Iih.., gede banget barang kamu Viicc..! Itu sebabnya tadi
Bibi merasa sangat penuh dalam badan Bibi.” katanya, mungkin punyaku lebih
besar dari punya paman.
Lalu aku mulai memeluknya kembali dan mulai menciumnya.
Ciumanku mulai dari mulutnya turun ke leher dan terus kedua buah dadanya yang
tidak terlalu besar tapi padat itu. Pada bagian ini mulutku melumat-lumat dan
menghisap-hisap kedua buah dadanya, terutama pada kedua ujung putingnya
berganti-ganti, kiri dan kanan.
Sementara aksiku
sedang berlangsung, badan bibi menggeliat-geliat kenikmatan. Dari mulutnya
terdengar suara mendesis-desis tidak hentinya. Aksiku kuteruskan ke bawah,
turun ke perutnya yang ramping, datar dan mulus. Maklum, bibi belum pernah
melahirkan.
Bermain-main sebentar disini kemudian turun makin ke bawah,
menuju sasaran utama yang terletak pada lembah di antara kedua paha yang putih
mulus itu. Pada bagian kemaluan bibi, mulutku dengan cepat menempel ketat pada
kedua bibir kemaluannya dan lidahku bermain-main ke dalam lubang vaginanya.
Mencari-cari dan akhirnya menyapu serta menjilat gundukan
daging kecil pada bagian atas lubang kemaluannya. Segera terasa badan bibi
bergetar dengan hebat dan kedua tangannya mencengkeram kepadaku, menekan ke
bawah disertai kedua pahanya yang menegang dengan kuat.Keluhan panjang keluar
dari mulutnya,
“Oohh.., Viic.., oohh.. eunaakk.. Viic..!”
Sambil masih terus dengan kegiatanku itu, perlahan-lahan
kutempatkan posisi badan sehingga bagian pinggulku berada sejajar dengan kepala
bibi dan dengan setengah berjongkok. Posisi batang kemaluanku persis berada di
depan kepala bibi. Rupanya bibi maklum akan keinginanku itu, karena terasa
batang kemaluanku dipegang oleh tangan bibi dan ditarik ke bawah.
Kini terasa kepala
penis menerobos masuk di antara daging empuk yang hangat. Ketika ujung lidah
bibi mulai bermain-main di seputar kepala penisku, suatu perasaan nikmat
tiba-tiba menjalar dari bawah terus naik ke seluru badanku, sehingga dengan
tidak terasa keluar erangan kenikmatan dari mulutku.
Dengan posisi 69 ini kami terus bercumbu, saling
hisap-mengisap, jilat-menjilat seakan-akan berlomba-lomba ingin memberikan
kepuasan pada satu sama lain. Beberapa saat kemudian aku menghentikan
kegiatanku dan berbaring telentang di samping bibi. Cerita Seks Bibiku Sayang
Sedang Kesepian
Kemudian sambil telentang aku menarik bibi ke atasku,
sehingga sekarang bibi tidur tertelungkup di atasku. Badan bibi dengan pelan
kudorong agak ke bawah dan kedua paha bibi kupentangkan. Kedua lututku dan
pantatku agak kunaikkan ke atas, sehingga dengan terasa penisku yang panjang
dan masih sangat tegang itu langsung terjepit di antara kedua bibir kemaluan
bibi.
Dengan suatu tekanan oleh tanganku pada pantat bibi dan sentakan
ke atas pantatku, maka penisku langsung menerobos masuk ke dalam lubang
kemaluan bibi. Amblas semua batangku.
“Aahh..!” terdengar keluhan panjang kenikmatan keluar dari
mulut bibi.
Aku segera menggoyang pinggulku dengan cepat karena
kelihatan bahwa bibi sudah mau klimaks. Bibi tambah semangat juga ikut
mengimbangi dengan menggoyang pantatnya dan menggeliat-geliat di atasku.
Kulihat wajahnya yang cantik, matanya setengah terpejam dan rambutnya yang
panjang tergerai, sedang kedua buah dadanya yang kecil padat itu
bergoyang-goyang di atasku.
Ketika kulihat pada cermin besar di lemari, kelihatan
pinggul bibi yang sedang berayun-ayun di atasku.
Batang penisku yang besar sebentar terlihat sebentar hilang
ketika bibi bergerak naik turun di atasku. Hal ini membuatku jadi makin
terangsang.
Tiba-tiba sesuatu mendesak dari dalam penisku mencari jalan
keluar, hal ini menimbulkan suatu perasaan nikmat pada seluruh badanku.
Kemudian air maniku tanpa dapat ditahan menyemprot dengan keras ke dalam lubang
vagina bibi, yang pada saat bersamaan pula terasa berdenyut-denyut dengan
kencangnya disertai badannya yang berada di atasku bergetar dengan hebat dan
terlonjak-lonjak.
Kedua tangannya mendekap badanku dengan keras. Pada saat
bersamaan kami berdua mengalami orgasme dengan dasyat. Akhirnya bibi tertelungkup
di atas badanku dengan lemas sambil dari mulut bibi terlihat senyuman puas.
Cerita Seks Bibiku Sayang Sedang Kesepian
”Viic.., terima kasih Vic. Kau telah memberikan Bibi
kepuasan sejati..!”
Setelah beristirahat, kemudian kami bersama-sama ke kamar
mandi dan saling membersihkan diri satu sama lain. Sementara mandi, kami
berpelukan dan berciuman disertai kedua tangan kami yang saling mengelus-elus
dan memijit-mijit satu sama lain, sehingga dengan cepat nafsu kami terbangkit
lagi.
Dengan setengah
membopong badan bibi yang mungil itu dan kedua tangan bibi menggelantung pada
leherku, kedua kaki bibi kuangkat ke atas melingkar pada pinggangku dan dengan
menempatkan satu tangan pada pantat bibi dan menekan, penisku yang sudah tegang
lagi menerobos ke dalam lubang kemaluan bibi.
“Aaughh.. oohh.. oohh..!” terdengar rintihan bibi sementara
aku menggerakan-gerakan pantatku maju-mundur sambil menekan ke atas.
Dalam posisi ini, dimana berat badan bibi sepenuhnya
tertumpu pada kemaluannya yang sedang terganjel oleh penisku, maka dengan cepat
bibi mencapai klimaks.
“Aaduhh.. Victor.. Biibii.. maa.. maa.. uu.. keluuar..
Vic..!” dengan keluhan panjang disertai badannya yang mengejang.
Bibi mencapai orgasme, dan selang sejenak terkulai lemas
dalam gendonganku. Dengan penisku masih berada di dalam lubang kemaluan bibi,
aku terus membopongnya. Aku membawa bibi ke tempat tidur. Dalam keadaan tubuh
yang masih basah kugenjot bibi yang telah lemas dengan sangat bernafsu, sampai
aku orgasme sambil menekan kuat-kuat pantatku.
Kupeluk badan bibi erat-erat sambil merasakan air maniku
menyemprot-nyemprot, tumpah dengan deras ke dalam lubang kemaluan bibi, mengisi
segenap relung-relung di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar