>>> SINGAPOREPOOLS <<<
ANGKA MAIN : 1 6 2 5
Top 2D : 01 16 25 32 41
Cadangan 2D : 52 61 75 86 92
TOP SHIO : Kuda Anjing Tikus
COLOK BEBAS : 1 2 5
AS : 0 3 4
KOP : 7 8 9
KEPALA : Kecil / Genap
EKOR : Besar / Ganjil
Pergaulan dikota yg membuatku menjadi liar hingga
sampai-sampai aku bisa mengenal yg namanya berhubungan Sex. Berawal dari
kawan-kawanku yg cerita tentang betapa nikmatnyamelakukan hubungan Sex dgn
seorang wanita, nikmatnya mencium kemaluan virgin, nikmatnya kemaluan dikulum
sampai ngecrot, dan lain-lain masih banyak lagi kawan-kawanku bercerita
kepadaku. tetapi selama ini aku hanya bisa melihat video dewasa saja dan
melampiaskannya saja dikamar sambil mengocok kemaluanku sendiri. Hingga
akhirnya aku bisa merasakan benar apa yg dikatakan kawan-kawanku, kalau ngentot
seorang gadis virgin itu sangat nikmat sekali.Sebut saja bi minah, pembantu yg
sudah tua dan sudah lama bekerja sebagai pembantu dirumahku. Bahkan bapak dan
ibuku sudah menganggapnya seperti keluarga sendiri.
Suatu ketika bi minah minta ijin kepada bapak dan ibuku untuk
pulang kedesanya, karena adiknya yg didesa sedang sakit dan bi minah harus
merawatnya, jadi dia harus pulang. Tetapi bi minah tidak pulang begitu saja,
sebelum bi minah pulang, bi minah menyuruh anak perempuannya untuk datang
kerumahku untuk menggantikan pekerjaannya selagi bi minah pulang.
Anak bi minah ini masih sangat muda sekali, usianya masih
belasan tahun. Sebut saja namanya Aryati, panggilannya Yati. Meskipun dia
berasal dari desa, tetapi dia memiliki kulitan seperti orang kota yg perawatan.
Dia memiliki kulit putih bersih, serta badannya langsing bagus, aku dapat
melihatnya kemolekan badan Aryati dibalik pakaian desa yg dipakainya. Setelah
seminggu Aryati tinggal dirumahku, aku semakin akrab dgnnya karena pada saat
itu aku sedang liburan sekolah, makanya aku sering dirumah, toh juga ada
pemandangan yg enak dirumah. Kalau pekerjaan Aryati sudah selesai semua kami
sering ngobrol banyak ngalor ngidul kayak sudah kenal lama.
Hingga akhirnya suatu pagi bapak dan ibuku bilang kepadaku
untuk jaga rumah karena bapak dan ibuku ingin pergi ketempat saudara dan
pulangnya larut malam. Bapak dan ibuku juga berpesan kepada Aryati untuk
melaYati semua yg aku inginkan karena kebiasaanku pada ibunya Aryati juga
begitu, Aryati pun mengangguk ketika mendengar pesan dari ibuku. Aku pun sangat
senang sekali, karena dgn Aryati melaYatiku aku akan bisa menggodanya dgn
bebas, dan aku akan berusaha membuktikan apa benar yg dikatakan kawan-kawanku
tentang nikmatnya berhubungan Sex. Setelah ibuku pergi, aku langsung memanggil
Aryati.
“Yati, sini temenin aku ngobrol sambil aku makan, ” kataku
ketika melihat Aryati melintas.
“Kamu sekolah kelas berapa Yati ?
“SMP kelas 3, mas. Tapi tidak tahu tahun depan apa bisa
melanjutkan ke SMA, ” katanya polos.
“Di kampung sudah punya pacar apa belum ? Atau apa malah
sudah dilamar ? ” tanyaku lagi.
“Belum mas, sungguh !” jawab Aryati. “Kalau mas sendiri,
pasti sudah punya pacar ya ?”
“Gadis kota mana mau sama aku, Ya ? ” kataku mulai
mengeluarkan rayuan gombal.
“Lagipula aku sukanya gadis yg masih polos seperti kamu. “
“Ah mas, bisa saja, ” katanya malu-malu,
“Aku kan cuma anak seorang pembantu. “
“Yati, aku sudah selesai makan. Nanti setelah beres-beres
kamu temenin aku ke ruang atas ya. Soalnya aku kesepian, bapak dan ibu baru
pulang malam hari, ” kataku sambil bergegas naik ke lantai atas sambil mikir
gimana ya bisa ngadalin si Aryati.
Kutunggu-tunggu Aryati tidak naik-naik ke lantai atas.
Akhirnya dia datang juga, rupanya habis mandi, karena tercium wangi sabun luks.
Segera kusuruh ia duduk menemaniku nonton VCD. Sengaja kuputar film pinjeman
kawanku yg biasanya kuputar kalau bapak/ ibu tidak di rumah. Kupilih yg tidak
terlalu vulgar, supaya Aryati jangan sampai kaget melihatnya. Adegan yg ada
paling cuma percintaan sampai di ranjang tanpa memperlihatkan dgn detail.
Rupanya adegan-adegan itu membuat Aryati terpengaruh juga,
duduknya jadi tidak bisa diam.
“Mas. sudah ya nontonnya, aku mau ke bawah, ” katanya.
“Tunggu dulu, Yati, aku mau ngomong, ” kataku yg telah dapat
ide untuk menjeratnya,
“Kamu takut tidak bisa melanjutkan sekolah apa karena biaya ?
Kalau cuma itu, soal sepele, aku akan membantumu, asal …”
“Asal apa mas, ” katanya bersemangat.
“Asal kamu mau membantu aku juga, ” kataku sambil pindah ke
dekatnya. Segera kuraih tangannya, kupeluk dan kucium bibirnya. Aryati sangat
kaget dan segera berontak sambil menangis.
“Yati, kamu pikir aku akan memperkosamu ? ” kataku lembut.
“Aku cuma mau supaya kamu bersedia menjadi pacarku. “
Ia membelalak tidak percaya. Sebelum ia sempat mngucapkan
apa-apa kuserbu lagi, tapi kali dgn lebih lembut kukecup keningnya, lalu
bibirnya. Kugigit telinganya, dan kuciumi lehernya. Aryati terengah-engah
terbawa kenikmatan yg belum pernah dialami sebelumnya. Ingin rasanya segera
kurebahkan dan kutiduri, tapi akal sehatku mengatakan jangan terburu-buru.
Menikmati kopi panas harus ditiup-tiup dulu sebelum direguk. Kalau langsung
bisa lidah terbakar dan akhirnya malah tidak dapat apa-apa.
Perlahan-lahan dari menciumi lehernya aku turun ke bagian
atas dadanya, dan kubuka kancing dasternya dari belakang tanpa setahunya.
Tetapi ketika akan kuturnkan dasternya ia tersadar dan mau protes. Segera
kubuka pakaian kaos t-shirt ku sambil mengatakan udara sangat panas. Ia tersipu
melihat dadaku yg bidang, hasil rajin fitness.
“Yati kamu curang sudah lihat dadaku, sekarang biar impas aku
juga mau lihat kamu punya dong. “
“Ah jangan mas, malu, ” katanya sambil memegang erat bagian
depan dasternya.
“Pakaiannya doang yg dibuka, Yati. kalau malu behanya nggak
usah, ” kataku sambil menyerbunya lagi dgn ciuman. Yati tergagap dan kurang
siap dgn serbuanku sehingga aku berhasil membuka dasternya. Segera kuciumi
bagian seputar buah dadanya yg masih tertutup beha berwarna hitam.
“Aduh mas, mhm, enak sekali, ” katanya sambil menggelinjang.
Tanganku pun bergerilya membuka pengait behanya.
Tetapi ketika kulepaskan ciumanku karena hendak membuka
behanya ia kembali tersadar dan protes.
“lho mas janjinya behanya tidak dibuka” Tanpa menjawab segera
kuserbu buah dadanya yg tidak besar tetapi sangat indah bentuknya, dgn pentil
yg kecil berwarna coklat muda. Kukulum buah dada kanannya sambil kuemut- emut.
Ia tidak dapat berkata-kata tetapi menjerit-jerit keenakan. Terdengar alunan
suara erangan yg indah,
” mph, ehm, ahhh, ‘ dari bibirnya yg mungil. Jemariku segera
mulai menjelajah selangkangannya yg masih tertutup celana dalem yg juga
berwarna hitam. Rupanya hebat sekali rangsangan demi rangsangan yg Aryati
terima sehingga mulai keluar cairan dari Kemaluannya yg membasahi celana
dalemnya.
“Oh mas, oh mas, eemmmph, enak sekali, ” lenguhnya. Tanpa
disadarinya jariku sudah menyelinap ke balik celana dalemnya dan mulai
menari-nari di celah kewanitaannya. Jariku berhasil menyentuh klitorisnya dan
terus kuputar-putar, membuatnya badannya gemetaran merasakan kenikmatan yg amat
sangat. Sengaja tidak kucolok, karena itu bukan bagian jariku tetapi adik
kecilku nanti.
“Ahhh !” jerit Aryati, dibarengi badannya yg mengejang.
Rupanya ia sudah mencapai klimaksnya. Tak lama badannya melemas, setelah
mengalami kenikmatan pertama kali dalem hidupnya. Ia terbaring di sofa dgn
setengah telanjang, hanya sebuah celana dalem yg menutupi badannya. Segera aku
berdiri dan melepaskan celana panjang serta celana dalemku, pikirku ia masih
lemas, pasti tidak akan banyak protes.
“Lho mas, kok mas telanjang. Jangan mas, jangan sampai
terlalu jauh, ” katanya sambil berusaha untuk duduk. “
“Yati, kamu itu curang sekali. Kamu sudah merasakan
kenikmatan, aku belum. kamu sudah melihat seluruh badanku, aku cuma bagian atas
saja, ” kataku sambil secepat kilat menarik celana dalemnya.
“Mas, jangan ! ” protesnya sambil mau memertahankan celana
dalemnya, tetapi ternyata kalah tangkas dgn kecepatan tanganku yg berhasil
melolosi celana dalemnya dari kedua kakinya. Terlihatlah pemandangan indah yg
baru pertama kali kulihat langsung. Kemaluannya masih terkatup, dan baru
ditumbuhi sedikit bulu-bulu jarang. Adik kecilku langsung membesar dan mengeras.
Segera kuciumi bibirnya kembali dan kulumat buah dadanya.
Aryati kembali terangsang. Lalu sambil kuciumi lehernya Kunaiki badannya.
Kubuka kedua kakinya dgn kedua kakiku,
“mas, jangan, oh !” katanya. Tetapi tanpa memperdulikan
protesnya kulumat bibirnya agar tidak dapat bersuara. Perlahan-lahan kemaluanku
mulai mencari sasarannya. Ah, ternyata susah sekali memasukkan burung
peliaraanku ke sangkarnya yg baru. Bolak-balik meleset dari sasarannya. Aku
tidak tahu pasti di mana letaknya sang lubang kenikmatan.
“Mas, jangan, aku masih virgin, ” protes Aryati ketika
berhasil melepaskan bibirnya dari ciumanku.
“Jangan takut sayg, aku cuma gesek-gesek di luar saja, ”
kataku ngegombal sambil memegang kemaluan dan mengarahkannya ke celah yg sangat
sempit. Ketika tepat di depan gua kewanitaannya, kutempelkan dan kusegesk-gesek
sambil juga kuputar-putar di dinding luar Kemaluannya.
“Mas, mas, mphm, oh, uenak sekali, ” katanya penuh
kenikmatan. Kurasakan cairan pelumasnya mulai keluar kembali dan membasahi
helmku. Lalu mulai kepala helmku sedikit demi sedikit kumasukkan ke dalem
Kemaluannya dgn menyodoknya perlahan-lahan,
“Aw mas, sakit ! Tadi katanya tidak akan dimasukkan, ” protes
Aryati, ketika kepala helmku mulai agak masuk.
“Nggak kok, ini masih di luar. Udah nggak usah protes,
nikmatin aja, Yati !” kataku setengah berbohong sambil terus bekerja. Sempit
sekali lubangnya si Yati, sehingga susah bagiku untuk memasukkan torpodeku
seluruhnya. Wah kalau begini terus, jangan-jangan si otong sudah muntah duluan
di luar, pikirku. Sambil sedikit demi sedikit memaju-mundurkan kemaluanku,
kugigiti telinganya dgn gigitan kecil-kecil. Tiba-tiba kugigit telinganya agak
keras, Yati terpekik,
“Aw !” Saat itu dgn sekuat tenagaku kusodok kemaluanku yg
berhasil tenggelam semuanya di Kemaluannya Aryati. Gerakan pantatku semakin
menggila memaju-mundurkan kemaluanku di dalem Kemaluan Aryati. Tetapi tidak
kutarik sampai kelaut, takut susah lagi memasukkannya. Rupanya rasa sakit yg
dialami Aryati tergantikan dgn rasa nikmat. Yg keluar dari bibir mungilnya
hanyalah suara ah, uh, ah, uh setiap kali ku maju mundurkan kemaluanku,
menandakan ia sangat menikmati pengalaman baru ini.
Kemaluanku semakin menegang. Keringat bercucuran dari
badanku, Akupun melngalami kenikmatan yg selama ini hanya kuimpikan. Sekitar
selangkanganku terasa ngilu. Rupanya aku sudah mendekati klimaks. Gerakan
pantatku semakin cepat, terasa jepitan Kemaluan virgin desa ini semakin kencang
juga. Empuk sekali rasanya setiap kali kemaluanku terbenam di dalemnya. Terasa
hampir meledak kemaluanku, siap memuntahkan lahar panasnya ke dalem surga
kenikmatan Aryati. Dgn sekut tenaga kubenamkan kemaluanku sedalem-dalemnya dan
croooot, croooot, crooot ! Air maniku muncrat ke dalem rahim Aryati, Terdengar
lenguhan panjang dari bibir mungil Aryati. Rupanya kami mencapai orgasme
bersamaan. Badankupun jatuh terbaring di atas badannya penuh dgn kenikmatan.
Kami berdua terbaring tak berdaya. Badan lemas, tetapi masih terasa kenikmatan
yg sampai ke ubun-bubun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar