>>> SINGAPOREPOOLS <<<
ANGKA MAIN : 3 1 4 8
Top 2D : 08 13 24 31 48
Cadangan 2D : 53 61 78 84 98
TOP SHIO : Tikus Babi Ayam
COLOK BEBAS : 1 3 4
AS : 0 2 5
KOP : 6 7 9
KEPALA : Kecil / Genap
EKOR : Besar / Genap
Hallo baru kali ini saya menulis cerita mumpung masih ingat
di benakku, saya sedikit sedikit merangkai dan saya kirim ke blog
tempatceritasex.org perkenalkan nama saya Riska saya sekarang bersekolah di
bangku SMK kelas 2, saya mendapat pengalaman yang bergitu tidak enak di
kehidupan tapi enak di rasakan dimana saya berselingkh dengan bapak tiriku.
Secara singkat tentang bentuk tubuhku, banyak yang bilang
saya itu cantik teman sekelas juga bilang begitu rata rata, karena saya juga
ada keturunana cinanya dan arab, kulit putih hidung mancung dan ada sedikti
bulu bulu tipis di tanganku.
Memang siang ini cuacanya cukup panas, satu persatu pakaian
yang menempel di tubuhku kulepas. Kuakui, kendati masih ABG tapi saya memiliki
tubuh yang lumayan montok. Jika melihat lekuk-lekuk tubuh ini tentu saja
mengundang jakun pria manapun untuk tersedak. Dengan rambut kemerah-merahan
& tinggi 167 cm, saya tampak dewasa.
Sekilas, siapapun mungkin tak percaya kalau aku adalah
seorang pelajar. Apalagi jika memakai pakaian casual kegemaranku. Mungkin sebab
pertumbuhan yang begitu cepat atau memang sudah keturunan, entahlah. Tapi yang
jelas cukup mempesona, wajah oval dengan leher jenjang, uh.. entahlah.
Pagi tadi sebelum berangkat ke sekolah, seperti biasanya saya
berpamitan dengan kedua orangtuaku. Cium pipi kiri & kanan adalah rutinitas
& menjadi tradisi di keluarga ini. Tapi yang menjadi perhatianku siang ini
adalah ciuman Papa.
Seusai sarapan pagi, saat Mama beranjak menuju dapur, saya
terlebih dahulu mencium pipi Papa. Bapak Robi (begitu namanya) bukan mencium
pipiku saja, tapi bibirku juga. Sesaat itu, saya sempat terpaku sejenak. Entah
sebab kaget untuk menolak atau menerima perlakukan itu, saya sendiri tak tahu.
Bapak Robi sudah setahun ini menjadi Bapak tiriku.
Sebelumnya, Mama sempat menjanda tiga tahun. Sebab saya & kedua adikku
masih butuh seorang ayah, Mama akhirnya menikah lagi. Bapak Robi memang
termasuk pria tampan. Usianya pun baru 38 tahun. Sahabat-sahabat sekolahku
banyak yang cerita kalau saya bersukur punya Bapak Robi.
cerita ngentot gadis SMK, cerita mesum ayah tiri, cerita
dewasa papa tiri, cerita sex terlengkap selingkuh ayah tiri, cerita panas
terbaru , cerita hot papa tiri, kentu dengan ayah tiri, nyepong kontol ayah
“Salam ya sama Bapak kamu..” ledek sahabat-sahabatku.
Saya sendiri sebenarnya sedikit grogi kalau berdua dengan
Bapak. Tapi dengan kasih sayang & pengertian layaknya seorang sahabat,
Bapak pandai mengambil hatiku. Hingga akhirnya saya sangat akrab dengan Papa,
bahkan terkadang kelewat manja. Tapi Mama tak pernah protes, malah dia tampak
bahagia melihat keakraban kami.
Tapi ciuman Bapak tadi pagi sungguh diluar dugaanku. saya
memang terkadang sering melendot sama Bapak atau duduk sangat dekat saat
menonton TV. Tapi ciumannya itu lho. saya masih ingat saat bibir Bapak
menyentuh bibir tipisku.
Walau hanya sekejab, tapi cukup membuat bulu kudukku merinding
jika membayangkannya. Mungkin sebab saya belum pernah memiliki pengalaman
dicium lawan jenis, sehingga saya begitu terkesima.
“Ah, mungkin Bapak nggak sengaja..” pikirku.
Esok paginya seusai sarapan, saya mencoba untuk melupakan
kejadian kemarin. Tapi saat saya memberikan ciuman ke Mama, Bapak beranjak dari
tempat duduknya & menuju kamar. Mau tak mau kuikuti Bapak ke kamar.
Saya pun segera berjinjit untuk mencium pipi Bapak. Respon
Bapak pun kulihat biasa saja. Dengan sedikit membungkukkan tubuh atletisnya,
Bapak menerima ciumanku. Tapi setelah kucium kedua pipinya, tiba-tiba Bapak
mendaratkan bibirnya ke bibirku. Serr.., darahku sesaat berdesir.
Apalagi bulu-bulu kasarnya bergesekan dengan bibir atasku.
Tapi entah kenapa saya menerimanya, kubiarkan Bapak mengulum lembut bibirku.
Hembusan nafas Bapak Robi menerpa wajahku. Hampir satu menit kubiarkan Bapak
menikmati bibirku.
“Baik-baik di sekolah ya.., pulang sekolah jangan
keluyuran..!” begitu yang kudengar dari Bapak.
Sejak kejadian itu, hubungan kami malah semakin dekat saja.
Keakraban ini kunikmati sekali. saya sudah dapat merasakan nikmatnya ciuman
seorang lelaki, kendati itu dilakukan Bapak tiriku, begitu yang tersirat dalam
pikiranku. Darahku berdesir hangat jika kulit kami bersentuhan.
Begitulah, setiap berangkat sekolah, ciuman ala Bapak menjadi
tradisi. Tapi itu rahasia kami berdua saja. Bahkan pernah satu hari, saat Mama
di dapur, saya & Bapak berciuman di meja makan. Malah saya sudah berani
memberikan perlawanan.
cerita ngentot gadis SMK, cerita mesum ayah tiri, cerita
dewasa papa tiri, cerita sex terlengkap selingkuh ayah tiri, cerita panas
terbaru , cerita hot papa tiri, kentu dengan ayah tiri, nyepong kontol ayah
Lidah Bapak yang masuk ke rongga mulutku langsung kuhisap.
Bapak juga begitu. Kalau tak memikirkan Mama yang berada di dapur, mungkin kami
akan melakukannya lebih panas lagi.
Hari ini cuaca cukup panas. saya mengambil inisiatif untuk
mandi. Kebetulan saya hanya sendirian di rumah. Mama membawa kedua adikku
liburan ke luar kota sebab lagi liburan sekolah. Dengan hanya mengenakan handuk
putih, saya sekenanya menuju kamar mandi. Setelah membersihkan tubuh, saya
merasakan segar di tubuhku.
Begitu hendak masuk kamar, tiba-tiba satu suara yang cukup
akrab di telingaku menyebut namaku.
“Ris.. Ris.., Bapak pulang..” ujar lelaki yang ternyata
Bapakku.
“Kok cepat pulangnya Pak..?” tanyaku heran sambil mengambil
baju dari lemari.
“Iya nih, Bapak capek..” jawab bapak dari luar.
“Kamu masak apa..?” tanya bapak sambil masuk ke kamarku.
Aku sempat kaget juga. Ternyata pintu belum dikunci. Tapi
saya coba tenang-tenang saja. Handuk yang melilit di tubuhku tadinya kedodoran,
saya ketatkan lagi. Kemudian membalikkan tubuh. Bapak rupanya sudah tiduran di
ranjangku.
“Ada deh..,” ucapku sambil memandang Bapak dengan senyuman.
“Ada deh itu apa..?” tanya Bapak lagi sambil membetulkan
posisi tubuhnya & memandang ke arahku.
“Memangnya kenapa Pak..?” tanyaku lagi sedikit bercanda.
“Nggak ada racunnya kan..?” candanya.
“Ada, tapi kecil-kecil..” ujarku menyambut canda Bapak.
“Kalau gitu, Bapak bisa mati dong..” ujarnya sambil berdiri
menghadap ke arahku.
Saya sedikit gelagapan, sebab posisi Bapak tepat di depanku.
“Kalau Bapak mati, gimana..?” tanya Bapak lagi.
Aku sempat terdiam mendengar pertanyaan itu.
“Lho.., kok kamu diam, jawab dong..!” tanya Bapak sambil
menggenggam kedua tanganku yang sedang memegang handuk.
Saya kembali terdiam. saya tak tahu harus bagaimana. Bukan
jawabannya yang membuatku diam, tapi keberadaan kami di kamar ini. Apalagi
kondisiku setengah bugil. Belum lagi terjawab, tangan kanan Bapak memegang
daguku, sementara sebelah lagi tetap menggenggam tanganku dengan hangat. Ia
angkat daguku & saya menengadah ke wajahnya.
Saya diam saja diperlakukan begini. Kulihat pancaran mata
Bapak begitu tenangnya. Lalu kepalanya perlahan turun & mengecup bibirku.
Cukup lama Bapak mengulum bibir merahku.
Perlahan tapi pasti, saya mulai gelisah. Birahiku mulai
terusik. Tanpa kusadari kuikuti saja keindahan ini.
Nafsu remajaku mulai keluar saat tangan kiri Bapak menyentuh
toketku & melakukan remasan kecil. Tak hanya bibirku yang dijamah bibir
tebal Papa. Leher jenjang yang ditumbuhi bulu-bulu halus itu pun tak luput dari
sentuhan Bapak. Bibir itu kemudian berpindah ke telingaku.
“Pak..” kataku saat lidah Bapak masuk & menggelitik
telingaku.
Bapak kemudian membaringkan tubuhku di atas kasur empuk.
“Pak.. nanti ketahuan Mama..” sebutku mencoba mengingatkan
Mama.
Tapi Bapak diam saja, sambil menindih tubuhku, bibirku
dikecupnya lagi. Tak lama, handuk yang melilit di tubuhku disingkapkannya.
“Riska, tubuh kamu sangat harum..” bisik Bapak lembut sambil
mencampakkan guling ke bawah.
Dalam posisi ini, Bapak tak puas-puasnya memandang tubuhku.
Bulu halus yang membalut kulitku semakin meningkatkan nafsunya. Apalagi begitu
pandangannya mengarah ke toketku.
“Kamu udah punya pacar, Ris..?” tanya Bapak di telingaku.
Aku hanya menggeleng pasrah.
Bapak kemudian membelai dadaku dengan lembut sekali.
Seolah-olah menemukan mainan baru, Bapak mencium pinggiran toketku.
“Uuhh..,” desahku saat bulu kumis yang dipotong pendek itu
menyentuh dadaku, sementara tangan Bapak mengelus pahaku yang putih. Puting
susu yang masih merah itu kemudian dikulum.
“Pa.. oohh..” desahku lagi.
“Pa.. nanti Mamm..” belum selesai kubicara, bibir Bapak
dengan sigap kembali mengulum bibirku.
“Bapak sayang Riska..” kata Bapak sambil memandangku.
Sekali lagi saya hanya terdiam. Tapi sewaktu Bapak mencium
bibirku, saya tak diam. Dengan panasnya kami saling memagut. Saat ini kami sudah
tak memikirkan status lagi. Puas mengecup putingku, bibir Bapak pun turun ke
perut & berlabuh di selangkangan.
Bapak memang pintar membuatku terlena. saya semakin terhanyut
saat bibir itu mencium kemaluanku. Lidahnya kemudian mencoba menerobos masuk. Nikmat
sekali rasanya.
Tubuhku pun mengejang & merasakan ada sesuatu yang
mengalir cepat, siap untuk dimuntahkan.
“Ohh, ohh..” desahku panjang.
Bapak rupanya tahu maniku keluar, lalu dia mengambil posisi
bersimpuh di sebelahku. Lalu mengarahkan tanganku ke batang kemaluannya.
Kaget juga saya melihat batang kemaluannya Papa, besar &
tegang. Dengan mata yang sedikit tertutup, saya menggenggamnya dengan kedua
tanganku. Setan yang ada di tubuh kami seakan-akan kompromi. Tanpa sungkan saya
pun mengulum benda itu saat Bapak mengarahkannya ke mulutku.
“Terus Ris.., oh.. nikmatnya..” gumamnya.
Seperti berpengalaman, saya pun menikmati permainan ini.
Benda itu keluar masuk dalam mulutku. Sesekali kuhisap dengan kuat &
menggigitnya lembut. Tak hanya Bapak yang merasakan kenikmatan, saya pun
merasakan hal serupa. Tangan Bapak mempermainkan kedua putingku dengan
tangannya.
Sebab birahi yang tak tertahankan, Bapak akhirnya mengambil
posisi di atas tubuhku sambil mencium bibirku dengan ganas. Kemudian
kejantanannya Bapak menempel lembut di selangkanganku & mencoba menekan.
Kedua kakiku direntangkannya untuk mempermudah batang kemaluannya masuk.
Perlahan-lahan kepala penis itu menyeruak masuk menembus selaput dinding
mekiku.
“Sakit.. pa..” ujarku.
“Tenang Sayang, kita nikmati saja..” jawabnya.
Pantat Bapak dengan lembut menekan, sehingga penis yang
berukuran 17 cm & berdiameter 3 cm itu mulai tenggelam keseluruhan. Sekian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar