>>>SINGAPOREPOOLS<<<
ANGKA MAIN : 8 2 7 9
TOP 2D : 08 12 27 39 48
CADANGAN 2D : 58 62 77 89 98
TOP SHIO : Kambing Ayam Babi
COLOK BEBAS : 2 7 8
AS : 0 1 2
KOP : 3 5 6
KEPALA : Besar / Ganjil
EKOR : Besar / Ganjil
Sebenarnya sudah lumrah saat ini
seorang cowok perawatan di dalam salon kecantikan, begitu juga aku karena
seringnya mendengar kalau teman-teman kampusku melakukan perawatan di salon
kecantikan akhirnya akupun tergiur untuk melakukan hal serupa, padahal sudah
banyak yang bilang kalau aku sudah memiliki wajah keren dan postur tubuh yang
cukup atletis.
Tapi hal itu masih aku anggap
kurang untuk mendukung penampilanku, namaku Dimas dan usiaku baru 21 tahun. Di
kampus aku sudah mempunyai pasangan kekasih Rere namanya, dia salah satu
temanku juga mulai dari aku sekolah SMA dan hubungan kami sudah terjalin hampir
5 tahun. Selama itu juga belum pernah aku melakukan perselingkuhan karena
bersama Rere aku sudah melakukan adegan seperti dalam cerita seks.
Bahkan hal itu beberapa kali
sudah kami lakukan. Hingga hal itu juga yang membuatku untuk tetap setia pada Rere
karena diapun begitu setia dan pengertian padaku. Pokoknya banyak yang bilang
kalau aku dengannya sama persis seperti hubungan suami istri karena kami berdua
memang selalu mesra baik di kampus maupun di luar kampus apalagi kami pasangan
yang jauh berbeda.
Dari segi materi Rere jauh lebih
berada di banding aku, tapi dia masih saja mencintai aku bahkan hingga 5 tahun
ini. Kami sering menghabiskan waktu bersama di rumahnya karena Rere mempunyai
orang tua yang jarang berada di rumahnya, mereka terlalu sibuk dengan
pekerjaaanya bahkan tidak jarang mereka tidak pulang dari luar negeri maupun
luar kota.
Tapi siapa sangka akhirnya akupun
tidak jauha beda dengan laki-laki pada umumnya, aku berselingkuh dari Rere
gadis yang selama ini sudah banyak melakukan adegan cerita seks denganku. Semua
berawal ketika aku pergi ke salon kecantikan langgananku, karena memang aku
sudah beberapa kali melakukan perawatan wajah di sini karena problem jerawat
yang aku punya.
Ada seorang wanita yang masih
muda tapi lebih tua jika di banding denganku, aku memanggilnya mbak Giska.
Dengan umur yang sudah menginjak 27 tahun tapi dia masih terlihat layaknya anak
muda sekarang, mungkin karena memang siempunya salon membuat dia pintar dan
rutin merawat diri. Kulitnya terlihat mulus dan lembut di tambah dengan putih
bersih.
membuat orang yang memandangnya
akan merasa takjub. Apalagi mbak Giska sering memberikan senyuman manis pada
setipa orang yang berpapasan dengannya apalagi dia pelanggan salonnya. Tidak
terkecuali juga aku, karena seringnya pergi kesana akhirnya akupun mengenalnya
bahkan tidak jarang mbak Giska sendiri yang merawat perawatanku biasanya
asistennya.
Hari itu aku datang agak sore
pada salonnya karena sebelumnya aku telah janjian dulu. Dan akhirnya aku sampai
juga di salon itu pada waktu salon hampir tutup, asisten salon tersebut
langsung menghampiri aku dan bilang kalau salon akan tutup tapi aku bilang
kalau aku ada janji dengan mbak Giska yang punya salon, akhirnya diapun
menyuruhku untuk menunggu karena mbak Giska baru ada tamu di ruangannya.
Setelah beberapa lama kemudian
akhirnya dia keluar dengan seorang wanita yang terlihat emosi. Begitu juga mbak
Giska, tapi dia langsung menyuruh semua karyawannya untuk pulang dan menyuruhku
untuk masuk, katanya biar dia sendiri melakukan perawatanku. Akupun masuk dan
langsung berbaring pada tempat perawatan biasa aku memakainya dan diruangan itu
hanya ada satu tempat tidur.
Mbak Giska langsung membersihkan
wajahku kemudian dia terus melakukan bagian dari perawatan ini. Namun begitu dia
membuka masker yang telah kering dari wajahku diapun membersihkan wajahku
dengan air hangat tapi belum lagi melakukan pemijatan wajah dia sudah mencium
wajahku dari atas. Aku yang semula menutup mata langsung saja membukanya.
Tapi dengan tangannya mbak Giska
menutup mataku. namun dia kembali mencium bibirku sambil berbisik lirih “Dimas
bisa tidak kamu peluk mbak sekarang… ” Aku kembali membuka mataku dan aku lihat
dia menatapku dengan penuh nafsu. Bagai dalam adegan cerita seks akupun
menggangguk dan dia lkangsung merangakak naik ke atas tubuhku yang masih
melekat pakaianku.
Akhirnya dia menunduk sambil
terus melumat bibirku ” Ooouuugghh… aaaaaggggghhhh…. aaaaaaaggghhh… ” Akupun
tidak tinggal diam saja, aku pegang tetek mbak Giska yang belum seberapa besarnya,
tapi dengan lemnbut aku remas juga tetek itu, dan aku lihat dia menggelinjang
pada akhirnya. Kini tagannya sudah bisa membuka pakaian yang menempel padaku.
Tanpa membutuhkan waktu lama
akhirnya dia melihat kontolku yang berdiri tegak. Dengan sekali hentak aku
dapat memasukkan kontolku tapi ketika aku melihat mbak Giska menyuruhku untuk
melakukan oral terlebih dahulu akupun mencabut kontolku kembali dan langsung
melumat bibir memekknya, dia tersentak dengan langsung memegang rambutku dan
menjambaknya dengan lembut.
Aku memainkan lidahku dalam
memeknya dan kusapu bersih klitorisnya, saat itulah aku mendengar mbak Giska
mendesah sambil menggeliat bagai cacing kepanasan aku lihat ” Oooouuuugghh…
aaaaagggghh.. Dimas… aaaagggh… nggak salah .. aku pilih kamu sayang…
aaaaaaggghh… ” Katanya padaku sambil terus menjambak rambutku dengan mesranya.
Diapun bangun setengah duduk dan
saat itu lah dia melihat permainan oralku. Sambil mengggigit bibirnya Mbak
Giska terlihat begitu sange karena dia langsung menarik tubuhku dan berkata ”
Sudah Dimas.. ayo lakukan sayang… aaaagggggghhhhh…… ” Akhirnya kembali aku
menindih tubuhnya dan menancapkan kontolku pada lubang memeknya yang tercium
begitu wangi.
Aku yakin mbak Giska sering
melakukan perawatan pada memeknya, sekali tekan aku sudah dapat menerobos
memkknya dan akupun menggoyang pinggulku saat itu. Kembali mbak Giska mendesah
” OOooouuugghh… ooouuuuggghh… Dimas… aaaaggghh… ” Desahan mbak Giska membuatku
semakin ingin memberikan permainan yang tidak akan pernah dia lupakan
sebelumnya.
Dengan memiringkan pantatnya
akupun menancapkan kontolku dari arah belakang pantatnya, tapi pas masuk dalam
memeknya. Dan akupun bergerak maju mundur pada memeknya, terlihat mbak Giska
menjerit kenikmatan dan tidak berapa lama kemudian akupun menjerit karena kami
berdua sama-sama mencapai puncak kepuasan, tubuhku lunglai di atas tubuh mbak
Giska tapi dia terus mendekapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar