www.dewalotto.com

www.dewalotto.com
Bandar Online Terbesar Terbonafit Terpercaya dengan Permainan Terlengkap All You Can Play in Dewalotto

Rabu, 31 Oktober 2018

Prediksi togel - Rabu 31 Oktober 2018


>>>SINGAPOREPOOLS<<<


ANGKA MAIN : 4 1 3 0
TOP 2D : 04 11 23 30 44 
CADANGAN 2D : 54 61 73 80 94
TOP SHIO : Ular Naga Babi
COLOK BEBAS : 0 1 3
AS : 3 4 5
KOP : 6 8 9
KEPALA : Kecil / Ganjil
EKOR : kecil / Ganjil



sejak kedua orang tuaku bercerai dan aku tinggal dengan papaku sedangkan kakak perempuanku tinggal dengan mama. Kini mereka hidup di luar kota karena itu kami jarang sekali bertemu, sebagai anak cowok yang masih duduk di bangku SMA. Akupun lebih sering gaul dengan teman-temanku tidak jarang aku tidak pulang ke rumah paling menginap di rumah teman.

Bisa di bilang aku menjadi broken home apalagi papa memang tidak lagi memperhatikanku, dan sebagai anak gaul akupun tidak jarang melakukan hubungan intim dengan banyak cewek layaknya dalam adegan cerita sex. Sudah banyak cewek yang aku ajak begituan, dan hal ini memang sudah terbiasa kami lakukan karena bukan hanya aku saja teman-temanku yang lain juga begitu.

Cerita dewasa seperti halnya cerita sex sudah menjadi suguhan setiap hari, di tambah aku mendengar papa akan menikah lagi, setelah beberapa kali dia menghubungiku akhirnya aku pulang dan di rumah aku sudah melihat wanita yang lebih pantas menjadi kakakku “Kenalkan ini mama baru kamu Bagas.. panggil dia mama Maya..” Aku tersenyum setelah melihatnya tersenyum padaku.

Karena permintaan papa akupun jarang menginap di rumah temen lagi, dan lebih memilih tinggal di rumah. Namun tidak jarang aku mengajak teman-temanku untuk ngumpul bareng di rumahku “Bagas.. mama baru kamu seksi banget.. kenalin dong..” Kata Dika salah satu temanku “Wajahnya juga masih muda..gua mau jadi gigolonya..” Timpal Andri sambil tertawa.


Kamipun bercanda dan mama baruku menjadi topik yang hangat bagi mereka. Kalau di lihat tante Maya memang masih terlihat begitu muda malah aku pikir dia masih seumuran denganku jika tanpa memakai make up, dan terlihat lebih dewasa dengan memakai make up. Dan aku tahu mungkin dia ingin terlihat lebih dewasa karena berdampingan dengan seorang pria dewasa seperti papaku.

Namun meskipun dia terlihat masih muda tapi tante Maya tidak seperti mama tiri yang sering aku dengar. Dia begitu baik padaku malah dia begitu perhatian padaku melebihi mamaku sendiri, hingga akhirnya aku menjadi dekat dengannya dan tidak jarang juga aku menemaninya ketika dia belanja “Bagas kamu pilih mau beli apa…” Katanya dengan lembut padaku.

Sewaktu membayar di kasir aku terkejut dengan perkataan kasir di supermarket itu ” Kalian pasangan serasi..” Dan saat itu juga aku melihat raut muka tante Maya begitu tersipu malu, di dalam mobil aku menggodanya “Apa bener kita seperti pasangan ya tan..” Dia langsung menjawab “Dia cuma bercanda aja Bagas…” Tapi aku tahu tante Maya tersipu waktu itu.

Sampai di rumah kami kembali dengan kegiatan kami sendiri, tante Maya ke dapur sedangkan aku masuk ke dalam kamar. Dan seperti biasa membuka situs cerita dewasa dan akupun membacanya hingga aku merasakan kontolku menegang ikut terangsang dengan cerita yang baru saja aku baca. Dan saat itu juga aku begitu ingin melakukan adegan seperti dalam cerita sex itu.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka “Ini Tante bawakan makanan ringan buat kamu..” Tante Maya nyelonong masuk, saat dia melihat tangaku sedang main di dalam celanaku. Tante tersipu dia meliriknya karena kontolku juga begitu membesar, saat mata kami beradu dengan perlahan tante Maya mendekat dan akupun tidak membuang kesempatan ini untuk langsung meraih tubuhnya.

Lalu aku kulum bibirnya sambil terus mendekap tubuhnya “Ooouuuggggggghhhh… ooouugggghhh.. Baaagaaaasss…. aaaaggggghhh….. aaaagggghhhh…” DEsah tante Maya begitu aku raba teteknya yang begitu sintal dan montok, dapat aku nikmati juga aroma tubuhnya begitu wangi sekali. Sambil terus meraba dan menciumnya akupun sambil melepas pakaiannya.

Hingga diapun telanjang tanpa memakai pakaian sehelaipun “Tante.. tidaak maraah kalau Bagas lakukan ini..” Kataku pura-pura meminta persetujuannnya, padahal aku tahu dia sudah sange oleh kenakalan tanganku “Heeeeegggghh.. ayooo.. Bagaaas.. lakukaaan… aaaggggggghhh…. aaaaaggggghh…” Katanya sambil memejamkan mata dan menarik tubuhku untuk lebih erat lagi dia dekap.

Akuun segera menancapkan kontolku kedalam kemaluannya apalagi hal ini bukan pertama kalinya. Aku melakukan adegan seperti dalam cerita sex, begitu kontolku masuk akupun menggerakan tubuhku perlahan pada awalanya “OOouuugggggghhhh… ooouuuggggghhh… ooouuuggggghh… teruuuuus… sayaaaang….. aaaaaagggggghhh… aaaagggghhh… aaaaaaggggghhhh…”.

Kini bukan lagi tante Maya yang mendesah tapi aku juga sama, menikmati adegan cerita dewasa ini dengan cara bergerak dan terus bergerak di atas tubuh tante Maya “OOoouuuuuggggghhhhh….. aaaaggggghhhh…. aaaggggggghhh…. aaaaaaaggggghhhh… aaaaagggghhh… aaaaagggghhh…” Semakin lama aku semakin cepat bergerak dan tante Maya ikutan bergoyang di bawah tubuhku.

Hingga akhirnya kami merasakan getaran hebat secara bersamaan “Aaaaagggghh… Baaaagaaas… taaante… aaagggggghhh… aaaaggggghh… aaaggghh..” Desah tante Maya panjang. dan akupun tidak ketinggalan mengerang dengan kerasnya “OOouuuugggghh… taaantee… aaaggggghh… aaaaaggghhh….. aaaagggghhh… aaaggggghhh… aaaggghhh…” Muncrat sperma kentalku dalam kemaluannya.

Nikmat sekali aku rasakan kemaluan tante Maya, beda dengan gadis-gadis yang selama ini main adegan cerita dewasa juga denganku. Tubuhku terkulai di atas tubuhnya dan dengan lembut dia membelai tubuhku “Terima kasih sayang…” Katanya penuh kelembutan berbisik di telingaku, akupun menatap wajahnya lalu aku kembali melumat bibirnya seakan tidak mau melepas dekapan tante Maya.


Senin, 15 Oktober 2018

Prediksi togel - Senin 15 Oktober 2018


>>>SINGAPOREPOOLS<<<


ANGKA MAIN : 7 0 2 8
TOP 2D : 07 10 22 38 47 
CADANGAN 2D : 57 60 72 88 97
TOP SHIO : Kambing Kerbau Kelinci
COLOK BEBAS : 0 2 7
AS : 0 1 2
KOP : 4 5 7
KEPALA : Kecil / Genap
EKOR : Besar / Genap



Saat masih SMA aku mempunyai sifat yang keras, pemberontak dan nekat. Orang bilang aku ini seorang pemuda yang tidak tahu aturan. Tapi sebenarnya tidak, aku cuma ingin mengembangkan diriku sendiri. Pada waktu itu aku punya teman kampung yang sebaya denganku, dia sekolah di SMA swasta. Dalam berteman kami sangat cocok dan sering melakukan sesuatu bersama. Kami tidak berpikir lama untuk melakukan sesuatu yang ekstrim, menantang atau bahkan melanggar aturan atau hukum.
Ya benar, mulai dari naik gunung, panjat tebing, melancong ke luar pulau, memancing di laut, sampai yang ini; kebut-kebutan, judi, pengguna dan pengedar ganja, mabuk-mabukan atau bahkan yang ini; mengutil di plaza, mencuri dan banyak lagi. Singkatnya kami ini adalah persekongkolan. Namun ulah kami yang satu ini adalah yang paling berkesan bagi kami walaupun kami sama sekali tidak menduganya: mengintip.
Aku tinggal di perumahan dengan bangunannya kuno dan besar, ruang-ruangnya yang luas, langit- langitnya yang tinggi dan temboknya yang tebal. Kuno seperti bangunan jaman Belanda. Nah, aku punya tetangga yang bentuk rumahnya sama persis dengan rumahku, rumahku dengan rumah tetanggaku itu menyambung. Meski di tengahnya ada tembok, tapi menyambung di atasnya. Ya, ruangan di atas asbes di bawah genteng, yang ada rangka kayu besar itu di disain los.
Kalau ada seorang yang berada di atas, jelas dia dapat bebas menjelajah dari rumahku ke rumah tetanggaku tanpa di ketahui orang di dalam rumah yang ada di bawah. Tentunya dia harus melakukannya dengan tanpa suara. Nah, itulah yang akan aku dan temanku lakukan bersama. Kenapa? karena tetanggaku itu, sebut saja keluarga Darwin, mereka punya dua orang anak perempuan, satu masih TK dan satu lagi SMP kelas dua, sebut saja Wanda. Wanda walaupun masih SMP tapi tubuhnya tinggi seperti ibunya, ramping dan cantik, menurutku. Kami sering menggodanya. Terkadang kalau dia punya PR, aku dan temanku yang mengajarinya, jelas lebih sering aku sendiri. Tapi bukan Wanda yang menjadi sasaran pengintipan kami, melainkan ibunya.
Ya benar, Ibu Darwin ini lebih cantik, wajahnya mirip model Larasati. Umurnya mungkin 35-an, tubuhnya putih mulus, seksi, dan pakaian yang dikenakannya sering tidak lengkap, “ini”-nya yang kelihatanlah, “itu”- nya yang terbukalah, pokoknya benar-benar menggoda. Aku dan temanku sering kepergok mengamati dia kalau dia sedang membersihkan halaman dan dia hanya tersenyum pada kami. Suaminya? oh suami Ibu Darwin kerja di luar pulau dan hanya pulang mungkin 2 kali dalam sebulan, dan beliau sering ke luar negeri untuk waktu yang tidak sebentar.
Akibatnya Pak Darwin selalu memberi pesan padaku supaya aku mengawasi, menjaga atau membantu anak-isteri yang ditinggalkannya. Benar-benar suatu skenario yang baik, pikirku. Pada suatu malam kami naik ke atas, kami mempersiapkan segalanya, obeng, bor kecil, pisau bergerigi, sapu tangan penutup muka dan senter, karena di atas gelap dan berdebu. Kami naik ke atas dan langsung menuju ruang kamar mandi, kira-kira hampir 2 jam kami merekayasa atap asbes yang ternyata bukan terbuat dari asbes, untung kami membawa bor. Bor ini bukan bor listrik tapi sebuah bor manual tangan jadi tidak ada suaranya.
Beres sudah, 2 lubang persegi tepat berada di atas kamar mandi sebesar 5×5 meter yang bisa ditutup telah selesai. Kami pulang dan pada esoknya sekitar pukul 05.00 pagi, kami kembali ke atas dan menunggu Ibu Darwin untuk mandi. Lalu terjadilah, dia masuk sedangkan kami mengamatinya dari atas. Ketika dia mengusap dadanya yang padat dengan sabun, kemudian membersihkan selangkangannya dengan gerakan tangan naik-turun lalu menggosok pantatnya yang seksi, kami benar-benar terangsang. Bu Darwin tidak mungkin atau kecil kemungkinan untuk menoleh ke atas, karena dengan ukuran kamar mandi yang kecil kalau dia memandang ke depan sudut pandangnya maksimal hanya sampai ke dinding tembok tidak mencapai ke langit-langit yang tinggi. Kecuali kalau ada sesuatu dari atas yang jatuh atau kalau kami lagi sial dan tiba-tiba dia menoleh ke atas, itu resiko kami. Selanjutnya kami pulang untuk bersiap berangkat ke sekolah masing-masing.
Kami mengulangi pengintipan kami saat sore dan pagi sampai selama 5 hari. Berikutnya hari ke-6 kami “habis”, kami kepergok. Sore itu, demi Tuhan yang ada di sorga, entah dari mana asalnya tiba-tiba aku bersin, bahkan sampai dua kali. Ibu Darwin menoleh ke atas dan melihat lubang kami, dia menjerit. Dengan cepat kami menutup lubang-lubang tersebut dan langsung turun untuk melarikan diri. Kemudian aku berpikir, hei kenapa melarikan diri? suami Ibu Darwin tidak ada, jadi kenapa takut? Kami nekat mendatangi rumahnya lalu mendapati Ibu Darwin yang masih basah buru-buru hendak keluar dari rumah. Kami bertemu di pintu depan rumahnya. “Ada apa Ibu Darwin kok masih basah?” aku berpura-pura. “Andre, ada orang yang mengintip saya di kamar mandi. Dia ngintip dari atas.” Aku dan temanku saling berpandangan. “Haah, jadi kalian yang mengintip saya, kurang ajar.”
“Plaak!” Ibu Darwin menamparku. Buru-buru temanku menyela, “Maaf Bu, soalnya Ibu cantik, seksi lagi, kami jadi penasaran, dan sebenarnya ini semua ide Andre, maafkan kami.” Sepintas kulihat senyum di bibir Ibu Darwin yang merah. Lalu temanku dengan santai ngeloyor pergi. “Benar Bu, ini tangung jawab saya, maafkan saya, saya, ehh..” Dengan nada rendah, “Sudah Andre, sekarang kamu pergi saja, saya muak melihat kamu.” Empat hari berikutnya aku nekat mendatangi Ibu Darwin yang sedang bergurau di teras dengan Wanda. “Wanda, masuk ke kamarmu Ibu mau bicara berdua dengan Kak Andre, ada perlu apa Andre?” Aku tidak merasa takut sedikitpun tapi lidah ini terasa beku dan tak bisa bergerak, tak tahu mau mulai dari mana. Lalu hanya ibu itu yang bicara mengenai apa saja. Aku hanya mendengarkan sambil tersenyum, dan dia membalas senyumanku.
Sepertinya dia sudah melupakan kejadian 4 hari lalu. Kemudian topik pembicaraan beralih menyangkut suaminya. Segera aku menimpali, “Ibu pasti kesepian ditinggal terus oleh suami.” Dia memandangku dengan tajam, “Iya!” Lalu Ibu Darwin terdiam lama dan tiba-tiba, “Suami macam dia Andre, pasti punya simpanan lain di sana. Kalau dia pulang saya nggak dapat apa- apa, cuma si kecil dan Wanda yang diurusin, saya enggak.” “Oooh begitu rupanya,” aku menimpali. Gila kesempatanku nih. Lama kami terdiam dan sesekali pandangan kami bertemu dan dia tersenyum padaku lagi. Hari menjelang gelap, tiba-tiba dia memegang tanganku dan berkata,
“Andre, temanmu mana?” “Oh si Rahmat, saya akan bertemu dengan dia besok siang, kenapa Bu?” “Kalian kan sudah melihat Ibu di kamar mandi, sekarang giliran Ibu harus melihat kalian.” Aku tersentak kaget bagai seorang yang baru saja tahu kalau dia kecopetan. “Besok siang kalau kalian sempat, Ibu tunggu di rumah ya, Wanda masuk siang dan baru pulang jam 6 sore.” Lalu Ibu Darwin melepaskan genggamannya dan segera masuk ke dalam rumah sambil tersenyum. Dengan perasaan kaget bercampur bingung aku pergi ke rumah Rahmat dan menceritakan semua apa yang baru saja terjadi. Siang itu pukul 11.00 aku bolos sekolah dan bertemu rahmat yang juga bolos, di warung. “Kita berangkat sekarang Ndre, aku sudah nggak tahan nih.” “Boleh, ayo!” Kami langsung menuju rumah Bu Darwin, sepi, tapi pintu tak terkunci, kami berdua langsung masuk dan menguncinya dari dalam. “Eh.. jadi juga kalian datang.” Kulihat Ibu Darwin berpakaian rapi. “Ibu Darwin mau kemana?” “Hei, jangan panggil Ibu Darwin, panggil Lisa saja, itu nama saya.
Oh, kalau kalian tadi nggak datang dalam 15 menit saya mau pergi jalan- jalan ke mall dengan si kecil.” Dari sini rasa hormat hormatku kepada tetanggaku ini mulai hilang. Aku mulai berubah jahat dan aku mulai bertanya dalam hati, dimana Pak Darwin sekarang? Apa yang beliau pikirkan atau lakukan sekarang? Beliau memberiku kepercayaan tetapi lihat, setan dalam diriku telah menguasaiku 100%. Kalau pun apa yang kami bayangkan tidak terjadi atau Ibu Darwin membohongi kami, kami akan terus maju, kami akan memaksanya. Dan ternyata benar, pikiran jahatku hilang..berubah menjadi panik.
Aku melihat mobil ayahku, yang adalah seorang perwira menengah TNI datang. Dan ayahku membawa serta seorang anak buahnya yang tinggi besar, Provost mungkin, dan mereka menuju kemari ke arah kami. Gawat! “Hei, ternyata Ibu menipu kami, ini lebih menyakitkan dari apa yang kami lakukan terhadap Ibu!” “Andre, saya ingin sifat kamu berubah, kamu sudah tidak kecil lagi..” kami tidak menggubrisnya lagi, kami berlari dan lompat lewat pintu belakang, kabur.
Sempat kudengar ayahku berteriak, “Andre jangan lari, ayah hanya ingin menyiksamu! Kembali kau, pengecut!” Aku mendegar kata terakhir ini. Sambil berlari, aku sedih dan kecewa, seluruh tubuhku ini terasa lemas. Kami lari tanpa tujuan. Sesampai di persimpangan jalan besar, temanku mulai bicara, “Andre, aku sudah tidak punya waktu lagi dengan segala kegilaan kita ini, kejadian barusan sudah cukup bagiku, 4 bulan lagi kita Ebtanas, aku punya rencana panjang setelah aku lulus nanti, aku tidak ingin gagal, aku ingin kita sukses!” Aku terbelalak kaget seperti orang yang menemukan uang 1 juta di jalan. Kami terdiam dan aku hanya memandang ke bawah dan mulai merenung dan berpikir, keras sekali. Tidak kusangka, temanku ini punya semangat baja dan pantang menyerah, semangatku mulai bangkit dan pikiranku terasa bergerak ke satu arah, tobat.
“Thanks Mat, aku bangga punya teman seperti kamu, aku tahu sekarang waktunya kita berubah. Masa remaja telah berlalu dan aku juga tidak ingin gagal.” “Andre, saatnya telah tiba bagi kita dan..” “Rahmat, aku setuju denganmu dan sebaiknya kita berpisah sekarang dan kita ketemu saat kita lulus nanti, oke man?” “Oke, boss..” Kami saling pandang lalu seperti ada yang menggerakkan dalam diri kami, sambil tertawa masam kami berangkulan singkat sekali, kami berpisah. Kulihat dia berlari menuju terminal untuk pulang ke rumah. Lalu aku berbalik arah menuju rumah namun tiba-tiba aku berbelok arah menuju warung yang sering aku dan Rahmat datangi. Di warung itu kembali aku merenung dan memikirkan semua yang telah aku lakukan selama SMA, aku melamun, kemudian terdengar suara kecil dari dalam pikiranku dan sepertinya berkata,
“Satu kali lagi, Andre, satu kali lagi Andre, satu kali lagi Andre..” terus berulang-berulang. Aku terbangun dari lamunan, oke kalau begitu. Kemudian, buru-buru aku pulang ke rumah, dan kebetulan ayahku sudah tidak ada di situ lagi, aku langsung masuk masuk ke kamar, mengganti baju lalu mengambil semua simpanan uangku, dan terakhir mengambil semua perlengkapan naik gunungku. Yap, Aku memutuskan akan naik gunung untuk yang terakhir kalinya sendirian. Kemudian, ibuku berusaha untuk mencegahku dan mengatakan kalau ayahku mencariku. “Ibu, katakan pada Ayah kalau aku akan kembali.” Ibuku menangis sejadi-jadinya, tetapi aku tetap pergi. Dan sementara aku keluar dari rumah aku berpapasan dengan Ibu Darwin. Dia memegang tanganku, “Andre, kamu mau kemana, apa yang akan kamu lakukan, Andre, jangan minggat, saya..” aku tidak menggubrisnya. Aku pergi menuju terminal, aku cabut. Selama 3 hari aku berjalan mendaki gunung itu sampai ke puncak lalu berjalan turun ke utara.
Satu malam aku terjebak hujan di tengah perjalanan turun. Sepi, tidak ada satu nafas manusia pun kecuali aku. Sekarang aku telah sampai di bawah, terminal bus Ngawi pukul 09.00 malam, hari Minggu. Aku pulang. Sesampai di rumah ternyata ayah dan ibuku telah menunggu. Tanpa sepatah kata mereka merangkulku. Lalu kami semua tidur. Besok paginya aku berangkat ke sekolah, kali ini aku diberi kepercayaan oleh ayahku membawa mobilnya. Sebelum pergi, aku sempat berbicara serius dengan Ibu Darwin dan dia memberiku surat. Dalam perjalanan ke sekolah aku memaksakan untuk membaca surat itu, isinya ternyata sebuah permintaan maaf, pernyataan pribadi terhadapku, dan sebuah perjanjian..yang sangat penting. Tiga bulan berlalu,
aku lulus dari SMA dengan nilai terbaik, mereka bilang kalau aku termasuk dalam 10 besar terbaik tingkat nasional dan aku tidak percaya. Setelah itu aku bertekad untuk melanjutkan karier ayahku, aku sudah puas sekaligus bosan dengan pendidikan formal dan aku tidak akan membuang waktuku percuma hanya untuk kuliah, sekarang waktunya untuk sesuatu yang lain. Aku mendaftar akademi tentara, syukur ternyata aku lolos ujian lokal. Waktu berjalan cepat, tiba saatnya kini aku harus berpisah dengan orang tuaku. Tapi sebelum itu, pada suatu malam pukul 19.00, aku menelepon Ibu Darwin dan dia menyuruhku untuk datang ke rumahnya pada pukul 22.00. Selama 3 jam aku menunggu di rumah aku benar-benar tidak tahan, serasa 3 tahun lamanya. Waktunya tiba, belum, pada pukul 21.20 aku nekat ke rumah Ibu Darwin, lewat pintu belakang tentunya. Waktu itu kedua putrinya sudah tidur di kamarnya masing-masing, mungkin, harus. Aku langsung menuju kamar Ibu Darwin yang berada di samping belakang rumah. Aku mengetok 2 kali, “Masuk Andre, kami sudah menunggumu.” Aku tersentak kaget seperti orang tertimpa tangga dengan tiba-tiba,
“Hah, kamu siapa?” aku membuka pintu kamar itu dengan cepat. Kamar itu terang, jadi aku dapat melihat jelas Ibu Darwin yang tergolek di ranjang, dia memakai daster mini warna hitam, kontras dengan warna kulitnya yang putih. Lekuk-lekuk tubuhnya tergambar jelas ketika dia memiringkan badan sambil menyangga kepala dengan tangannya. Ibu Darwin memang perempuan sejati, dia begitu cantik. Tapi aku begitu kaget untuk yang kedua kalinya ketika melihat pemuda yang berdiri di samping ranjang, Rahmat! Sambil tertawa aku tersedak, “Rahmat! Jadi, jadi, perjanjian ini juga berlaku buat kamu?” “Hehehe, benar Andre, tapi kamu tenang saja, aku dan Ibu Darwin belum mulai kok, kami menunggu kamu.”
Akhirnya Aku dan Rahmat tertawa bersama. “Eh sst, kalian ini kenapa? Tunggu apa lagi? Saya sudah tidak tahan lagi.” “Hehehe.. sama,” kami menimpali. Dengan masih berpakaian lengkap aku menerkam Ibu Darwin dan menindihnya. Kulumat habis bibirnya sambil kuremas-remas dadanya yang kecil padat dan dia memelukku dengan erat. Sementara itu Rahmat dengan pelan menelanjangi dirinya sendiri. Setelah beberapa menit kami bercumbu, Rahmat naik ke ranjang dan mengangkangi Ibu Darwin di kepalanya, lalu Rahmat menyerahkan rudalnya yang baru setengah berdiri itu ke mulut Ibu Darwin dan perempuan itu melahapnya. Aku sendiri langsung menuju bagian bawah pinggang Ibu Darwin, kutarik celana dalamnya dan kujilati pahanya yang empuk, lalu menurun sampai ke pangkal paha. Dari sini aku mencium bau aneh, sembab.
Tapi aku tidak memperdulikannya, aku mengamati belahan daging lembut yang berwarna coklat kemerahan yang sudah basah itu. Aku mulai menciuminya, kusibakkan bulu-bulu halus di sekitarnya lalu kujilati area kewanitaan itu, dan anu-ku sudah tidak terkontrol lagi bentuknya. Beberapa saat kemudian Rahmat sudah tidak tahan dengan perlakuan Ibu Darwin, perempuan itu benar- benar kuat mengoral Rahmat selama itu, kini Rahmat meledak, dia semprotkan seluruh spermanya ke mulut dan wajah Ibu Darwin. “Oh.. oh.. ssh, ayo keluarkan semua Mat.. ayo, oh..” Kini wajah Ibu Darwin penuh dengan lelehan sperma Rahmat, Rahmat rebah di sisi kiri Ibu Darwin sambil tersenyum. Sementara itu aku masih menjilati vagina Ibu Darwin dengan rakus.
“Eeeh.. mmh, Andree aahk.. ooh..” sambil menjilat kulihat wajah Ibu Darwin sedang dibersihkan dengan selimut oleh Rahmat. “Rahmat, kamu jangan kecewakan saya. Buktikan kalau kamu perkasa, ayo bangun lagi ayoo!” sambil tangannya mengocok dan memainkan rudal si Rahmat. Setelah puas bahkan bosan menjilat, aku merebahkan diri di sisi kanan Ibu Darwin. Tanpa kuperintah Ibu Darwin mengerti maksudku, dia bergerak menuju ke bawah, melepas celana jeansku dan celana dalamku, lalu mengulum dan menhisap benda yang ada di baliknya.
Aku benar- benar melayang seraya tanganku memeras rambutnya. “Aduuh Ibu Darwin, anda hebat sekali ooh.” Setelah beberapa saat lamanya kemudian, penisku mulai bertingkah, kurasakan seperti suatu cairan di dalamnya akan segera keluar. Aku terbangun dari posisi rebah, dan berlutut di ranjang. Sementara Ibu Darwin masih menelan dan mongocok penisku dengan mulutnya, lalu kupegang erat kepalanya dengan kedua tanganku sementara Ibu Darwin melingkarkan tangannya di pantatku. Lalu kubenamkan seluruh batang penisku ke mulutnya dan akhirnya.. “Oooh, aduuh uhhs, Ibu Darwiin anda, anda.. hebat..” spermaku keluar bagai air bah, dan membanjiri mulut dan rongga tenggorokan Ibu Darwin. Kulihat Ibu Darwin dengan terpejam menelan semua spermaku tanpa sisa. Membuatku jadi jijik melihatnya. Aku melepaskan cengkeraman tanganku di kepalanya dan kembali rebah di ranjang. Lalu Ibu Darwin pergi ke kamar mandi yang ada di dalam kamar itu juga dan membersihkan diri. Waktu itu pukul 23.45.
Begitulah, kami meneruskan pesta kami sampai puas. Kami melakukan semua gerakan, posisi dan teknik dari semua imajinasi kami. Benar-benar tanpa batas. Sampai menjelang pukul 06.00 pagi hari Minggu, ketika 2 putri Ibu Darwin bangun, khususnya si Wanda, kami mengunci diri di kamar tersebut sambil membersihkan diri, mandi. Kira-kira pukul 07.30, paman mereka, adik Pak Darwin datang dan menjemput keduanya, si kecil dan Wanda, tamasya ke luar kota. Hebatnya, ibu mereka tidak ikut serta dengan mereka walaupun dia merasa berat. Ibu Darwin ternyata menepati perjanjiannya dengan kami untuk selama 2 hari melayani nafsu kotor kami. Akhirnya kami melakukannya lagi dimanapun dan kapanpun kami suka. Ibu Darwin benar-benar adalah perempuan yang kuat meskipun tak sekuat kami tentunya. Dia membuktikannya dengan melayani kami secara bergantian dari mulai pagi hingga malam hari. Seperti pada sekitar pukul 13.00, 1 jam seteleh dia senggama dengan Rahmat dia menuju ke dapur dan makan, lalu mandi. Tepat pada saat itu nafsu birahiku mulai bangkit dan kuputuskan untuk melampiaskannya di kamar mandi. Kuketok pintu kamar mandi, dengan tanpa bertanya pintu langsung dibukanya. Kulihat pemandangan yang indah, Ibu Darwin berdiri dengan kondisi persis seperti Hawa saat dia baru diciptakan, telanjang bulat. “Oh kamu Andre, kenapa? minta lagi? kalian ini memang perkasa, tapi saya masih lelah. Kamu bisa tunggu 1 jam lagi nggak?” “Haa? 1 jam? Nggak, aku maunya sekarang.” Lalu kuremas pantat Ibu Darwin dan mulai kusapukan lidahku ke liang peranakannya.
Ibu Darwin hanya bisa mendesah dan mulai bereaksi menyandarkan dirinya ke dinding kamar mandi. “Auuh, ooh, sshaa.. lebih cepat Andre, lebih cepat, ookh..” Aku puas menikmati vagina Ibu Darwin yang masih berbau harum sabun. Lalu sambil berdiri kudorong Ibu Darwin untuk berlutut dan menghisap kemaluanku. Dan Ibu Darwin melayaniku dengan baik, dia menghisap penisku dengan gerakan cepat kelihatan seperti rakus. Setelah hampir setengah jam menghisap, dengan masih menelan penisku tiba- tiba dia berhenti. “Eeemmh, oockh,” Ibu Darwin baru saja meminum semua spermaku yang kutembak dalam mulutnya. Kemudian Ibu Darwin membalikkan dirinya membelakangiku, sambil masih berdiri dia membungkuk. Lalu kupeluk dia dan kutelusupkan penisku yang sudah tegang itu dari belakang.
Kami berdua menikmatinya dengan santai. Kami bahkan bercerita dan tertawa sambil aku tetap mengocoknya dari belakang. Dan saat yang paling nikmat tiba, Ibu Darwin mulai merintih tegang dan aku mulai merasakan kontraksi dalam penisku. “Oh oh oh oh, Andree, eehk, eehk, eehk, saya sudah nggak kuat lagi Andre, ssaya habiss.. oohh!” berbarengan dengan itu spermaku kembali keluar. Lalu kami terkulai lemas dan bersandar di dinding sambil berangkulan. Itulah perjanjian kami dengan Ibu Darwin yang ditulisnya di dalam surat 3 bulan lalu. Kini kami semua berpisah. Aku berhasil masuk tes tingkat nasional pendidikan akademi di Jawa Tengah, Rahmat meneruskan pendidikannya di perguruan tinggi negeri di Bandung, dan akhirnya Pak Darwin memboyong keluarganya pindah ke Kalimantan. 5 tahun berlalu, kedua orang tuaku pindah ke Sulawesi, aku ditugaskan di Jakarta ketika aku menerima surat dari Rahmat dan menceritakan bahwa dia akan berangkat ke Jerman untuk semacam pendidikan khusus. Raih cita-citamu setinggi mungkin kawan, semoga sukses.


Minggu, 14 Oktober 2018

Prediksi togel - Minggu 14 Oktober 2018


>>>SINGAPOREPOOLS<<<


ANGKA MAIN : 9 8 5 1
TOP 2D : 09 18 25 31 49 
CADANGAN 2D : 59 68 75 81 99
TOP SHIO : Naga Babi Ular
COLOK BEBAS : 1 5 8  
AS : 3 4 5
KOP : 6 8 9
KEPALA : Besar / Ganjil
EKOR : Kecil / Ganjil



Hampir sekitar enam bulan buka laundry, pelangganya dah lumayan. Disamping kios laundry istriku adalah sebuah bengkel motor kecil dan sampingnya lagi sebuah warteg. Istriku yang sekarang ini pendidikan tidak tinggi, tp soal cari uang dia lincah sekali, aku sendiri kalah jauh denganya.

Istri, Pernah dia menyuruhku keluar dari kerjaan, karena hasilnya nggak sesuai dengan pikiran dan tenaga yang di keluarkan. Tapi eman-eman tunjagane jee. hehehehe Ya di sela-sela kerja, aku nyempatin nyuri-nyuri waktu untuk mengurus usaha. Untung saja aku orang lapangan, jadi biasa sedikit korupsi waktu. Jangan buat tidur lho yaaa.

Walau usaha ini cuma kecil-kecilan, tapi kesibukan melayani pelanggan kadang sampai kewalahan, walau sekarang sudah di bantu dengan tiga karyawan. Malahan kadang istriku lembur sampai malam juga, biar kerjaanya kelar semua. Dia selalu mengutamakan kebersihan dan tepat waktu, agar pelanggan tidak kecewa. Karena aku juga seorang kuli dan kalau libur kerja fokus ke usaha, ya semacam jual beli makanana/sembako dan sebagainya

Aku juga menyewa sebuah kios untuk gudang yang letaknya juga tak jauh dari tempat laundry istriku. Menurut info dari warga setempat daerah ini sebenaranya rawan pencurian, apa lagi tempatnya tidak di jaga. Untuk mengantisipasi hal tersebut selain memang udah kerjasama dengan keamanan setempat, aku pasang cctv di tempat lundry istriku dan gudangku.

Oh iya, istriku yang sekarang ini ciri-cirinya kecil agak berisi, ukuran dada 34, rambut panjang lurus. Walau belum lama buka usaha laundry, tapi teman dan pelangganya sudah banyak yang akrab. Penampilan istriku pun bisa di bilang agak berani kalau pas di laundy. Kadang hanya mengenakan kaos ketat berbahan tipis dan hotpant. Seringnya pakai kaos dengan belahan rendah, hingga belahan payudaranya terpampang jelas.

Aku sudah sering peringatkan, tapi emang istriku orangnya ngeyelan. Aku kalau siang sengaja lewat tempat laundry istriku, banyak laki-laki nongkrong di depan kios laundry istriku, entah ke bengkel motor atau warteg, mungkin banyak alasanya juga mereka nongkrong di depan kios laundry istrku. Pernah beberapa kali aku sengata datangi tempat usaha istriku pas jam makan siang, disana pas banyak laki-laki yang nongrong di depan kios istriku. Ketika aku datang, laki-laki tersebut langsung pada bubar, mungkin lihat aku yang sangar hehehehe Karena sekarang aku berjenggot dan bercambang juga. Aku nyemparin istrku, sengaja aku ajak makan siang hehe

Pernah istriku berkata, jangan sering-sering mampir ke kios, nanti penggemarnya pada kabur semua. Aku tanya kenapa, istriku menjawab karena aku tampilanya garang dan sangar. Jadi kalau liat aku, mereka pada pada takut, termasuk orang-orang bengkel sebelah kios laundry istriku. Hadehhh padahal ane dah jinak lho.. . Istriku juge cerita, pernah ada beberapa laki-laki yang dengan terang-terangan bilang tertarik dengan istriku, termauk beberapa pelanggan laundrynya. Tapi cuma ditanggapi santai sama istriku. Aku bertanya pada istriku pernah ada yang coba-coba nyentuh tidak, istriku mejawab pernah juga.

Hari sabtu, pas hari besar salah satu agama, tanggal merah. Tapi walau tanggal merah, tetap rugi buatku karena libur kerja kan sabtu-minggu. Pagi-pagi sekali aku sudah loading barang di gudang, lalu pulang sebentar buat sarapan dengan istriku.

Setelah aku turunkan istriku di tempat usahanya, aku langsung tancap gas mengantar barang pesanan ke beberapa toko langgananku. Hari ini lumayan jauh mengantar barang pesanan karena ada toko pelangganku yang berada di luar propinsi. Pas maghrib aku baru sampai di jogja kota. Niatku langsung ke gudang nurunin barang dagangan yang tersisa. Pas lewat depan kios laundry istriku, kok kiosnya dalam keadaan tertutup dan ada mobil jazz merah parkir di depanya, motor istriku juga masih terpakir di teras kios.

Tapi memang kalau jam segitu dan pas nglembur, pintu kios sengaja ditutup sama istriku. Sedangkan dia di dalam biasanya menyelesaikan kerjaanya. Saat itu suasananya memang sangat sepi. Banyak tempat usaha sederatan kios istriku sengaja tidak buka, karena memang bertepatan dengan hari libur nasional. Mobilku aku lajukan pelan di depan kios istriku, lalu aku lanjutkan ke gudang yang jaraknya hanya sekitar 100 meter dari kios istriku. Aku telpon istriku tak ada jawaban. Lalu aku turunkan sisa barang dagangan di gudang, lumayan pegel juga nurunin barang-barang tersebut karena barangnya lumayan besar-besar hehehe. Hampir 60 menit aku nurunin sisa barang dagangan dan bersih-bersih gudang, lalu aku iseng-iseng nyuci mobil juga.

Pas nyuci mobilku di depan gudangku, aku dengan samar-samar melihat seorang laki-laki-keluar sari kios laundry istriku, perwakanya tinggi gemuk. Dia bawa kantong cucian, lalu dia masuk kedalam mobil jazz merah, dan melaju ke arah utara. Istriku tak nampak keluar dari kios. Lalu aku beranjak ke kios istriku, jalan kaki, wong deket. Pas aku masuk ke dalam kios, istriku tampak terkejut. Dia mberesin bajunya. Rupanya istriku sudah ganti baju sore tadi, sekarang yang dikenakan kaos ketat tanpa lengan dan rok berbahan kaos yang cuma sebatas paha.

Lho papa kok udah pulang kok nggak ngasih kabar
Wong tadi udah papa telpon dan sms nggak ada respon kok dari mama
Baru sibuk ya ma istriku tak menjawab cuma senyum-senyum saja.

Aku tanya siapa laki-laki yang bawa mobil jazz merah tadi ke istriku. Karena aku dan istriku sudah terbiasa terbuka., istriku menjawab dengan santai. Laki-laki yang bawa jazz merah tadi namanya Tedi. Dia pelanggan laundri istriku. Setiap minggu paling tidak 4 sampai 5 kali naruh cucian di laundry istriku.

Tedi ini dari awal sudah akarb dengan istriku, dan pernah ngungkapin kalau tertarik dengan istriku, padahal dia juga sudah berkeluarga. Kata istriku, si Tedi ini juga sering curhat ke istriku. Bahkan pernah beberapa kali ngajak istriku makan siang bareng. Welehh kok aku nggak tau ya.

Aku langsung protes ke istriku soal si Tedi ini. Eh malah dia ngejawab dengan santai, yang penting rasa sayang dan cinta ke aku tak berkurang. Terus aku tanya lagi ke istriku, tadi ngapain aja kok pintu kios di tutup semua. Istriku hanya senyum-senyum aja, lalu nerusin dengan jawaban.

Istriku bilang tadi sebenrnya udah selesai semua sebelum maghrib, dan ketiga karyawanya sudah pulang semua. Tapi si Tedi nelpon, bilang mau ambil barangnya habis maghrib, ya terpaksa istriku nungguin si Tedi sambil nycil kerjaan yang buat besok. Karena sudah sepi, kiosnya di tutup sama istriku, di sisain satu pintu yang buat keluar masuk. Setelah maghrib si Tedi datang ke kios dengan bawa cucian lagi. Tapi si Tedi tak langsung pulang, dia malah ngajak ngobrol sama istriku dulu.

Rupanya si Tedi ini lagi punya masalah dengan istrinya, dan ternyata dia juga pandai merayu. Sambil ngobrol-ngobrol, Si tedi juga meray istriku juga. Sebenarnya udah lama si Tedi meray istriku. Sam istriku kadang dipancing juga sie.. . Tapi tadi karena di kios dalam keadaan sepi dan tak ada orang lain, Tedi lebih berani ke istriku. Kata istriku awalnya sie cuma pegang-pegang tangan aja. Tapi lama-lama dia mulai merangsang istriku. Lama-lama istriku juga terbawa suasana. Mereka berdua ngentot di dalam kios. Waduh, kecolongan aku nie. Istriku memandangku, sambil senyum-senyum. Mulai deh genitnya.

Ich papa cemburu yaa
Nggak juga tuh..
Alaah nggak usah pura-pura lah pa mama tadi keluar empat kali lho pa.. sambil senyum-senyum menggoda
Kalau cemburu kenapa ma
Nanti di rumah mama kasih deh hehe
papa kalau penasaran liat aja di rekaman cctv hehehe.

Ya kayak gitu deh kelakuan istriku kalau sudah puas walau dadakan. Mulai menggoda dan bikin cemburu suaminya sendiri. Aku langsung bongkar tu rekaman cctv. Di kios istriku ini ku pasang 3 cctv, depan satu dan di dalam 2. Di dalam bagian depan yang biasa buat nerima orderan, kasir dan setrika. Satu lagi kupasang di bagian belakang, di sekitar mesin cuci dan pengering. CCTV itu terhubung dengan hardisk yang aku simpan di tempat paling aman hehe Aku copy rekaman hari ini ke flashdisk. Lalu kami pun segera pulang ke rumah.

Sampai dirumah setelah mandi dan makan malam, aku langsung memutar rekaman cctv itu. Aku cepetin rekaman itu di jam pas Tedi datang ke kios. Untung kualitas kameranya sangat bagus dan terbantu lampu kios yang terang. Aku mulai dari pas Tedi datang ke kios bawa cucian. Lalu dia duduk di kursi. Setelah urusan cucian beres, Tedi dan istriku duduk berhadapan. Proses ngobrol-ngobrol Tedi dan istriku sekitar setenga jamman. Aku liat si Tedi ini lama-lama makin dekat duduknya dengan istriku

Pertama si Tedi pegang tangan istriku. Aku tak tau apa yang sedang di obrolkan mereka berdua, karena tak terekam audionya. Selanjutnya si Tedi tampak mendekatkan tubuhnya ke tubuh istriku. Adegan berikutnya si Tedi mengelus kepala istriku, lalu si Tedi menyium bibir istriku. Istriku bereaksi, dia balas pagutan bibir si Tedi, dan tangan istriku merangkul kepala Tedi. Hampir 5 menit mereka saling melumat ganas. Karena cctv di seberang mereka duduk, jadi setiap adegan bisa terlihat dengan jelas.

Setelah mereka berdua puas berciuman, istriku bangkit dan melangkah ke arah pintu, rupanya istriku mau menutup pintu depan. Setelah nutup pintu, istriku kembali ke tempat duduk tadi, Tedi langsung nyergap istriku. Dia memeluk istriku dengan menyiu,i lehernya. Mendapat serangan mendadak, istriku pasrah saja. Si Tedi membimbing istriku kursi lagi. Sambil terus berciuman, tangan si Tedi menyelinap ke rok mini istriku. Sama istriku tangan si Tedi di keluarin dari rok mini. Mungkin tidak menyerah, tangan si Tedi pindah dan hinggap di toket istriku.

Si Tedi meremas-remas toket istriku dari luar bajunya, tangan satunya membimbing tangan istriku agar meremas penisnya. Terlihat juga tangan si Tedi menyusup kedalam baju istriku. Dia meraba dan meremas-remas toket istriku dari dalam baju. Tapi rupanya Tedi juga melepas BH istriku, pinter juga cara nglepasnya.

Tedi lalu menyibakkan baju istriku, hingga terpampanglah toket istriku yang indah itu. Dengan buasnya, Tedi melalap toket istriku. Jelas istriku sangat keenakan dapat serangan di toketnya., karena ini adalah salah satu titik lemahnya. Akhirnya istriku roboh di kursi itu. Puas dengan toketnya, Tedi berniat menyerbu kemaluan istriku. Dia merayap ke bawah, lalu dia menyingkapkan rok mini istriku. Dia mengobok-obok kemaluan istriku dengan jari-jarinya, lalu Tedi plorotin celana dalam istriku.

Tedi membungkuk, berniat untuk menjilati kemaluan istriku. Tapi istriku menolak, aku tau dia paling geli kalo kemaluanya di jilati. Lalu istriku bangkit dan menyiumi Tedi dengan lembut. Si Tedi berdiri, dia melucuti baju dan celananya. Sekarang bugil lah dia. Dari rekaman terlihat, perut si Tedi sangatlah buncit hehehehe. Dia berdiri di depan istriku, di sodorkan batang penisnya ke istriku. Sambil duduk di kursi panjang itu, istriku memainkan penis si Tedi. Mirip di film bokep, kepala istriku di pegangnya. Sekitar lima menitan, Tedi minta berhenti. Lalu istriku berdiri, dia melepas bajunya sendiri, dan berbugil ria lah mereke berdua.

Tedi medudukkan istriku ke kusrsi lagi, dan Tedi merebahkan istriku, Tapi karena kursi panjang tersebut terbilang cukup sempit, karena memang bukan kursi sofa, dan tubuh Tedi yang big size, proses ngentot di kursi tersebut tampak sangat susah sekali. Istriku bangkit lagi, lalu dia cari-cari seuatu. Tampak di kamera 3, istriku sampai ke belakang juga. Setelah ketemu yang dia cari-cari, dia kembali ke depan lagi. Rupanya istriku mencari bed cover buat alas.

Tedi segera datang menghampiri istriku. Mereka masih aja bercumbu diatas bed cover tadi. Tak lama kemudian, tubuh Tedi sudah berada di atas tubuh istriku. Kaki istriku sudah dalam posisi mengangkang, sudah tampak pasrah. Tedi pun langsung menusukkan batang penisnya ke lubang kemaluan istriku. Tampak istriku mengelinjang-gelinjang keenakan. Tedi pun mempercepat tusukkan penisnya ke lubang kemaluan istriku.

Yang terkena tusukkan pun merasa keenakan karena gerakan tubuhnya juga ikut bergoyang. Istriku mungkin sudah mendapatkan orgame, karena memang istriku mudah orgasme, dan bisa berkali-kali orgasme. Dalam rekaman cctv itu, terlihat istriku beberapa kali tubuhnya mengejang dan menggoyangkan pinggulnya juga. Hampir 15 menit adegan berlangsung. Tedi menyabut batang penisnya dari lubang kemaluan istriku. Rupanya dia sudah ngecrot, dan tumpah di perut istriku. Mereka berdua lalu bangkit, istriku buru-buru ke kamar mandi. Tedi nyusul kemudian.

Istriku yang masih dalam keadaan bugil tampak meberesin bed cover yang tadi di pakai alas. Tedi duduk di kursi panjang lagi, belum memakai bajunya. Istriku ambil bajunya, lalu duduk di sebelah Tedi. Tampak mereka mgbrol-ngobrol lagi, tapi kayaknya bercanda. Tubuh gwmbul Tedi rebahan di kursi, mungkin dia lelah banget dia.

Tangan kiri Tedi memeluk pinggang istriku, kadang tampak ke atas bagian toket istriku. Badan mereka saling berdempetan, istriku yang tubuhnya mungil tampak semakin kecil aja di samping tubuh gembul Tedi. Mereka tampaknya terus bercanda, entah soal apa. Tapi tak lama kemudian tangan kanan istriku menggengam penis Tedi lagi. Istriku mengocok-ngocok penis Tedi yang masih loyo dengan lembut. Setelah agak besar, istriku nunduk, dia mengoral penis Tedi. Dari rekaman cctv terlihat betapa lincahnya mulut istriku mengoral penis itu, entah di kulum, di jilat kadang di hisap. Tedi tampak kelijotan mendapat serangan itu.

Istriku lalu berdiri, dia lalu dudukin penis si Tedi yang sudah tegang mengeras. Istriku menduduki penis itu sambil membelakangi Tedi. Setelah beberapa kali ngepasin, akhirnya penis si Tedi masuk ke dalam lubang kemaluan istriku. Tampak istriku menggoyang-goyang kan pantatnya

Tangan istriku bertumpu pada lutut Tedi. Gerakanya sungguh seksi. Dari belakang, tangan Tedi mencoba meraih toket istriku, tapi karena gerakanya terhalang oleh perut buncit Tedi, maka Tedi hanya bisa meremas pantat istriku. Hampir 15 menit kemudian, istriku menghentikan goyanganya. Tubuhnya mengejang hebat. Rupanya istriku orgasme lagi. Tubuh istriku kemudian merebah ke belakang, dia bersandar je tubuh gembul Tedi.

Tedi kemudian meremas pantat istriku, sambil meyodokkan penisnya ke lubang kemaluan istriku. Tapi adegan itu tidak berjalan lama, istriku terlihat bangkit dari pangkuan Tedi, dan berdiri. Tedi pun ikut berdiri. Istriku tampak membelakangi Tedi, dia nungging sambil berdiri. Dar belakang Tedi menyodokkan penisnya lagi ke lubang kemaluan istriku. Istriku bertumpu pegangan ke kursi panjang. Tedi meyodokkan penisnya dengan irama lambat.

Tapi aku lihat istriku juga ikut menggoyangkan pantatnya, mau tidak mau, Tedi juga menambah irama sodokkanya. Ada satu adegan yang aku tak pernah lakukan dengan istriku saat ngentot, yaitu menepuk-nepuk pantatnya saat dogy.

Tapi Tedi menepuk-nepuk pantat istriku dengan berirama. Tampaknya istriku juga menikmati tepukan tersebut. Dari ekpresinya, istriku terlihat mengerang keras keenakan. Sekitar sepuluh menit adegan tersebut berlangsung, Tedi menyabut penisnya dari lubang kemaluan istriku. Lalu terlihat dia terlentang di atas karpet lantai. Istriku terlihat ngocok-ngocok penis Tedi sebentar, lalu istriku kembali menduduki penis Tedi.

Kali ini istriku menghadap ke yubuh Tedi. Mulanya dia berposisi jongkok, dia masukin penis Tedi ke lubang kemaluanya. Setelah penis Tedi masuk dalam lubang kemaluanya, dia kembali menggoyang-goyang kan. Beberapa menit kemudian, dia merebahkan tubuhnya ke tubuh Tedi, kaki kirinya lurus sejajar kaki Tedi, sedangkan kaki kananya agak menekuk ke samping. Istriku lalu kembali bergoyang di atas tubuh gembul Tedi.

Aku tau posisi ini adalah jurus andalan istriku biar lawanya cepat ngecrot. Benar saja, tak sampai lima menit adegan berhenti. Tapi istriku masih menggoyang pinggulnya. Sedangkan Tedi seperti terengah-engah nafasnya, terlihat dari perutnya yang naik turun hehe. Kemudian istriku turun dari tubuh Tedi, dan ke kamar mandi, terlihat dari kamera 3. Tak lama kemduian istriku keluar dari kamar mandi, gantian si Tedi, tapi cuma sangat sebentar dia di kamar mandi.

Mereka berdua kemudian mengenakan baju masing-masing. Istriku membantu Tedi meberesin pakaian yang baru di cuci. Sebelum pergi, Tedi memeluk dan menyium istriku dulu. Lalu dia kasih sesuatu ke istriku. Selanjutnya sperti yang aku liat secara langsung, Tedi keluar menuju mobilnya dan langsung pergi. Rekaman ccyv pun aku akhiri, antara marah, cemburu dan gairah bercampur menjadi satu. Lalu aku bertanya ke istriku.

Si Tedi tadi ngasih apa ma
Owh tadi si Tedi ngasih uang cucian pa
Tapi papa liat kok lumayan banyak ya
Sama bonus itu pa hehehehehe kumat lagi deh
Jangan keterusan lho ma..
Eh dianya sendiri yang mau ngasih kok, mama juga nggak minta pa kenapa cemburu ya pa malah neledek aku

Istriku ini memang suka sama laki-laki yang bertubuh gembul, karena aku juga gembul hehe Jadiinya saat Tedi mendekat, gampang akrab dengan istriku. Lagipula istriku orangnya gampang bergaul dan mudah akrab dengan siapa saja, asal pertemuan pertama tidak berkesan kurang ajar ke istriku. Kata istriku, sebenarnya ada beberapa laki-laki yang coba-coba ajak keluar dia. Tapi bayak yang minder kalau tau siapa suaminya.


Kamis, 11 Oktober 2018

Prediksi togel - Kamis 11 Oktober 2018


>>>SINGAPOREPOOLS<<<


ANGKA MAIN : 3 5 7 1
TOP 2D : 03 15 27 31 43
CADANGAN 2D : 53 65 77 81 93
TOP SHIO : Naga Babi Ular
COLOK BEBAS : 1 3 5  
AS : 3 4 5
KOP : 6 8 9
KEPALA : Besar / Ganjil
EKOR : Kecil / Ganjil



Siang itu aku berada di kantor sedang membaca suratsurat dan dokumen yang barusan dibawa sekretarisku LIA, untuk aku tanda tangani. Kulihat di layar handphone ku tampak sebuah nomor telepon yang sudah kukenal.

Hello.. Dita.. Apa kabar sapaku. Hi.. Pak Robert.. Kok udah lama nih nggak kontak Dita. Iya habis sibuk sih jawabku sambil terus menandatangani suratsurat di mejaku. Ini Pak Robert.. Ada barang bagus nih.. terdengar suara Dita di seberang sana.

Dita ini memang kadangkadang aku hubungi untuk menyediakan wanita untuk aku suguhkan pada tamu atau klienku. Memang terkadang untuk menggolkan proposal, perlu adanya servis semacam itu. Terkadang lebih ampuh dari pada memberikan uang di bawah meja.

Bagusnya gimana Dit? tanyaku penasaran.

Masih anakanak Pak.. Baru 15 tahun. Kelas 3 SMP. Masih perawan, benerbener gadis virgin Mendengar hal itu langsung senjataku berontak di sarangnya.

Memang sering aku kencan dengan wanita cantik, ABG atupun istri orang. Tetapi jarangjarang aku mendapatkan yang masih perawan seperti ini. Cantik nggak? tanyaku

Cantik dong Pak.. Tampangnya innocent banget. Bapak pasti suka deh.. rayu Mami Dita ini. Setelah itu aku tanya lebih lanjut latar belakang gadis itu. Namanya Tari, anak keluarga ekonomi lemah yang perlu biaya untuk melanjutkan sekolahnya.

Orang tuanya tidak mampu menyekolahkannya lagi sehabis SMP nanti, sehingga setelah dibujuk Dita, dia mau melakukan hal ini.

Minta berapa Dit? tanyaku

Murah kok Pak.. cuma lima juta Wah.. Pikirku.

Murah sekali.. Aku pernah dengar ada orang yang beli keperawanan sampai puluhan juta. Singkat kata, akupun setuju dengan tawaran Dita.

Aku berjanji untuk menelponnya lagi setelah aku sampai di lokasi nanti. Lia.. Ke sini sebentar kutelpon sekretarisku yang sexy itu.

Tak lama Lia pun masuk ke ruanganku. Sambil tersenyum manis dia pun duduk di kursi di hadapanku. Ada apa Pak Robert? tanyanya sambil menyilangkan kakinya memamerkan pahanya yang putih. Belahan buah dadanya tampak ranum terlihat dari balik blousenya yang agak tipis. Ingin rasanya aku nikmati dia saat itu juga, tetapi aku lebih ingin menikmati perawan yang ditawarkan Dita.

Toh masih ada hari esok untuk Lia, pikirku.

Saya perlu uang lima juta untuk entertain klien. Tolong minta ke bagian keuangan ya kataku.

Baik Pak jawabnya. Ada lagi yang bisa saya bantu Pak Robert..? Lia berkata genit sambil menatapku menggoda

Nggak.. Mungkin lain kali Lia.. Saya sibuk banget nih kataku purapura. Aku tak ingin staminaku habis sebelum bertempur dengan Tari, anak SMP itu. Liapun beranjak pergi dengan raut muka kecewa, dan tak lama dia kembali membawa uang yang aku minta beserta slip tanda terima untuk aku tandatangani.

Nanti kalau perlu lagi, panggil Lia ya Pak katanya masih mengharap.

Baik Lia.. Saya pergi dulu sekarang. Jangan telepon saya kecuali ada emergency ya jawabku sambil mengemasi laptopku. Tak lama akupun sudah meluncur dengan Mercy kesayanganku menuju hotel di kawasan Semanggi.

Akupun cek in di hotel yang berdekatan dengan plaza yang baru dibangun di daerah itu. Setelah mendapatkan kunci akupun bergegas menuju kamar suite di hotel itu. Setiba di kamar, kutelpon Dita untuk memberitahukan lokasiku.

Dia berjanji untuk datang sekitar satu jam lagi. Sambil menunggu kunyalakan TV dan menonton siaran CNN di ruang tamu kamarku. Sedang asyikasyiknya melihat berita perang di Irak tibatiba HPku berbunyi.

Sialan Lia. Aku khan sudah bilang jangan telepon. pikirku sambil mengangkat telepon tanpa melihat caller IDnya.

Halo. Pak Robert.. Ini Santi kata suara di seberang sana.

Santi ini adalah istri dari Pak Arief, manajer keuangan di kantorku.

Oh Santi.. Aku pikir sekretarisku. Ada apa San?

Nggak Pak Robert.. Cuma kangen aja. Pengin ketemu lagi nih Pak.. Aku pengin ulangi kejadian yang di pesta dulu itu.

Bisa ketemuan nggak Pak hari ini?

Wah.. Kalau hari ini nggak bisa San.. Aku sedang di tempat klien nih jawabku mengelak.

Khan minggu depan suamimu sudah pergi.. Jadi kita bisa puas deh nanti seharian lanjutku.

Habis Santi udah kangen banget Pak.. rengeknya.

Sabar ya sayang.. Tinggal beberapa hari lagi kok hiburku. OK deh.. Sorry kalau mengganggu ya Pak katanya menyudahi pembicaraan.

Wah, ternyata dia sudah tak sabar kepengin aku kencani, pikirku. Mungkin baru pertama dia bertemu dengan lakilaki jantan sepertiku di pesta perkawinan dulu. Kemudian aku telepon Lia untuk menanyakan kepastian kepergian Pak Arief ke Singapore, yang dijawab bahwa semuanya sudah confirm dan Pak Arief akan berangkat tiga hari lagi.

Setelah satu jam setengah aku menunggu, terdengar bunyi bel kamarku. Kubuka pintu kamarku dan tampak Dita bersama seorang gadis belia, Tari.

Maaf Pak Robert. Tadi Tari baru pulang dari latihan pramuka di sekolahnya alasan Dita. Mungkin tampak di wajahku kalau aku kesal menunggu mereka.

OK nggak apa.. Ayo masuk kataku sambil memperhatikan Tari.

Hari itu dia mengenakan tanktop yang memperlihatkan bahunya yang putih mulus. Juga rok mini jeans yang dikenakan menambah cantik penampilannya. Tubuhnya termasuk bongsor untuk anak seusia dirinya. Dari balik tanktopnya tersembul buah dadanya yang baru tumbuh.

Yang membuat aku kagum adalah wajahnya yang cantik dan terkesan innocent. Tari.. Ini Oom Robert kata Dita memperkenalkanku padanya. Kuulurkan tanganku dan disambutnya sambil berkata lirih, Tari.. Kemudian kami bertiga duduk di sofa, dengan Tari duduk disamping sedangkan Dita berhadapan denganku.

Kurengkuh pundak Tari dengan tangan kiriku, sambil kuelus elus sayang. Gimana Pak.. OK khan Dita bertanya OK.. Kamu jemput lagi aja nanti jawabku sambil mengelus dan meremas lengan Tari yang mulus itu gemas.

Setelah itu Dita pamitan, tentu saja setelah menerima pembayarannya. Kamu lapar nggak Tari? Kita pesan makanan dulu yuk saranku. Dia hanya menganggukkan kepalanya. Sekarang memang sudah waktunya makan malam, dan aku tak mau staminaku tidak prima hanya karena perutku yang lapar.

Apalagi ternyata gadis yang dibawa Dita ini cantik sekali. Pesan apa? tanyaku sambil memberikan room service menu padanya.

Nasi goreng aja Oom Minumnya? Minta susu boleh Oom? jawabnya. Langsung aja aku pesan beefsteak dan bir untukku, dan nasi goreng serta susu untuk Tari. Sambil menunggu pesanan datang, kamipun menonton TV.

Channelnya Tari ganti ya Oom katanya sambil mengambil remote.

Oh ya.. Oom juga bosen lihat perang terus jawabku sambil mengagumi keindahan Tari. Setelah dia duduk, kueluselus rambutnya yang berpita dan panjangnya sebahu itu.

Tari kemudian mengubah channel TV ke channel Disney. Rupanya dia suka menonton film kartun. Maklum masih anakanak, pikirku.

Kamu sudah punya pacar? tanyaku setelah kami terdiam beberapa saat.

Belum Oom.. Kenapa? tanyaku lagi Tari khan masih kecil.. katanya sambil terus menatap adegan kartun di TV.

Aku pun makin bernafsu mendengar jawabannya. Yah.. Akulah nantinya yang akan menikmatimu untuk pertama kalinya he.. He.. Kuciumi pipinya sambil kueluselus pahanya. Tari nampak tak terbiasa dan bergerak agak menghindar.

Pahanya yang putih mulus makin tersibak menampakkan pemandangan yang indah. Tanganku kemudian meraba dadanya yang baru tumbuh itu. Kemudian kupegang wajahnya dan kucium bibirnya. Tampak sekali bahwa dia belum berpengalaman dalam hal seperti ini.

Tanganku sudah ingin melucuti tanktopnya ketika tibatiba bel kamarku berbunyi. Room Service terdengar suara di depan kamarku. Akupun berdiri meninggalkan Tari untuk membuka pintu. Tampak ada perasaan lega di raut wajah Tari ketika aku beranjak pergi.

Ada pesanan lagi Pak? tanya petugas room service setelah meletakkan makanan di meja. Nggak jawabku Mungkin buat anaknya? tanyanya lagi Mungkin nanti menyusul kataku sambil menandatangani bill yang diserahkannya.

Cerita Sex Aku geli juga mendengar si petugas menyangka Tari adalah anakku. Memang pantas sih dilihat dari perbedaan umur kami. Kamipun lalu menyantap makanan kami. Tari menikmati nasi goreng dan segelas susunya sambil terus menonton kartun kesayangannya.

Mau buah Tari? kataku sambil mengambil buahbuahan dari minibar. Nggak Oom.. Udah kenyang. Dibungkus aja boleh ya Oom.. Untuk adik di rumah katanya. Hm.. Benarbenar manis ini anak, pikirku.

Dalam hati aku kasihan juga pada dia, tapi aku tak dapat menahan nafsu birahiku untuk menikmati tubuhnya yang muda itu.

Aku makan satu buah apel dan kuberikan sisanya padanya. Diterimanya buahbuahan itu dan kemudian dimasukkan dalam tasnya. Akupun kembali duduk disampingnya dan kemudian kuambil remote dan kumatikan TVnya.

Ayo sayang kita mulai ya.. kataku sambil menciumi pundaknya yang terbuka. Aku kemudian beralih menciumi bibirnya sambil tanganku meremas remas dadanya. Tak ada response darinya. Ketika tangannya yang mungil aku letakkan di atas kemaluanku, dia diam saja.

Kok diam saja sih!! Bentakku. Oom.. Tari nggak pernah Oom.. Belum ngerti jawabnya lirih ketakutan. Ya sudah sini kamu.. kataku sambil beranjak ke meja dimana laptopku berada.

Tari mengikutiku dari belakang. Langsung kusetel film BF yang aku simpan di dalam harddiskku. Ayo sini duduk Oom pangku kataku. Taripun duduk di atas pangkuanku sambil melihat adegan persetubuhan dimana seorang wanita bule cantik sedang dengan rakusnya mengulum kemaluan orang berkulit hitam.

Mata Tari tampak takjub melihat adegan yang pasti baru pertama kalinya dia lihat itu. Sementara aku menciumi dan menjilati pundak dan lehernya yang jenjang dari belakang. Tangankupun telah masuk ke dalam tanktopnya dan meremasremas buah dadanya yang masih tertutup BH itu.

Kutarik ke atas cup BHnya sehingga tangankupun leluasa menjelajahi dan meremas buah dadanya yang mulai tumbuh itu. Kupilin perlahan puting dadanya yang mulai mengeras.

Oom.. Jangan Oom.. Tari malu katanya sambil menatap adegan di laptopku dimana si wanita bule sedang mengerangerang nikmat disetubuhi dari belakang. Nggak usah malu sayang jawabku sambil agak memutar tubuhnya sehingga aku leluasa menikmati dadanya.

Kulumat buah dada yang baru tumbuh itu dan kujilat lalu kuisap putingnya yang kecil berwarna merah muda itu. Sementara tanganku yang satu telah merambah paha sampai mengenai celana dalamnya.

Pelanpelan Oom.. Sakit desahnya ketika tanganku mengusapusap kemaluannya setelah celana dalamnya aku sibak. Mulutku masih sibuk mencari kepuasan dari buah dada anak belia ini.



Kamu cantik sekali Tari.. Ohh yeah.. kataku meracau sambil mengulum dan menjilati buah dadanya. Tanganku mengeluselus pundaknya yang jernih, sedangkan yang satunya sedang merambah kemaluan anak perawan ini. Kemaluanku tampak memberontak di dalam celanaku, bahkan sudah mengeluarkan cairannya karena sudah sangat terangsang.

Kuturunkan Tari dari pangkuanku, dan akupun berdiri didepannya. Kuciumi bibirnya dengan ganas sambil tanganku meremasremas rambutnya.

Emmhh.. Emmhh.. hanya itu yang terdengar dari mulut Tari. Kumasukkan lidahku dan kujelajahi rongga mulutnya. Sementara kuraih tangan Tari dan kuletakkan ke kemaluanku yang sudah sangat membengkak.

Tetapi lagilagi dia hanya diam saja. Memang dasar anakanak, belum tahu cara memuaskan lelaki, pikirku. Dengan agak kesal kutekan pundaknya sehingga dia berlutut di depanku. Dia agak berontak akan bangun lagi.

Ayo.. Berlutut!! kataku sambil menarik rambutnya. Tampak air mata Tari berlinang di sudut matanya. Dengan cepat aku lepas celana dan celana dalamku, sehingga kemaluanku berdiri dengan gagah di depannya.

Ayo isap!! perintahku pada Tari yang tampak ketakutan melihat kemaluanku yang sebesar lengannya itu. Kugenggamkan tangannya pada kemaluanku itu.

Ampun oomm.. Jangan Oom.. Besar sekali.. Nggak muat Oom katanya mengibaiba. Terasa tangannya bergetar memegang kemaluanku.

Ayo!! bentakku sambil menarik rambutnya sehingga kemaluankupun menyentuh wajahnya yang imut dan innocent itu. Tampak Tari sambil menahan tangisnya membuka mulutnya dan akupun sambil berkacak pinggang menyorongkan kemaluanku padanya.

Aahh.. Yes.. Make Daddy happy.. desahku ketika kemaluanku mulai memasuki mulutnya yang mungil. Akupun mengeluselus rambutnya yang berpita itu dengan penuh kasih sayang ketika Tari mulai menghisapi kemaluanku.

Ayo jilati batangnya.. Sayang kataku sambil mengeluarkan kemaluanku dari mulutnya. Taripun mulai menjilati batang kemaluanku dengan perlahan.

Ayo isap lagi instruksiku lagi sambil tanganku mengangkat dagunya dan menyorongkan kemaluanku padanya. Taripun mulai lagi mengulum kemaluanku, walaupun hanya ujungnya saja yang masuk ke dalam mulutnya.

Kutekan kemaluanku ke dalam mulutnya sehingga hampir separuhnya masuk kedalam mulutnya. Tampak dia tersedak ketika kemaluanku mengenai kerongkongannya. Dikeluarkannya kemaluanku untuk mengambil nafas, sementara aku tertawa geli melihatnya.

Sudah. Oom.. Jangan lagi Oom Tari memohon. Air matanya tampak menetes di pipinya Oom belum puas. Ayo lagi!! bentakku sambil menjambak rambutnya, sehingga wajahnya terdongak ke atas menatapku.

Taripun terisak menangis, tetapi kemudian dia kembali menjilati dan mengulum kemaluanku. Pemandangan di kamar hotel itu sangatlah indah menurutku. Seorang lakilaki dewasa dengan tubuh tinggi besar sedang berkacak pinggang, sementara seorang anak di bawah umur dengan wajah tanpa dosa sedang mengulum kemaluannya.

Mungkin sekitar 15 sampai 20 menit aku ajari anak perawan itu cara untuk memberikan kepuasan oral pada lelaki. Setelah itu aku merasakan kemaluanku akan meledakkan cairan ejakulasinya.

Buka mulutmu!! perintahku pada Tari sambil mengeluarkan kemaluanku dari kulumannya. Kemudian kukocokkocok kemaluanku sebentar, dan kemudian muncratlah cairan spermaku ke dalam mulutnya dan sebagian mengenai wajahnya.

Oh.. Yeahh.. Nikmat.. Kamu hebat Tari.. erangku saat orgasme.

Ayo telan!! perintahku lagi ketika melihat dia akan memuntahkan spermaku keluar. Tampak dia berusaha menelan spermaku, walaupun karena jumlahnya yang banyak, sebagian meleleh keluar dari mulutnya.

Diambilnya tisu dan dibersihkannya wajahnya sambil membetulkan pakaiannya sehingga rapi kembali. Dia pun kemudian mengambil dan meminum habis sisa susunya. Sementara aku pergi ke toilet untuk buang air kecil.

Sekembalinya aku dari toilet, tampak Tari sedang duduk gelisah di sofa. Pandangan matanya tampak kosong dan berubah menjadi takut ketika melihat aku menghampirinya. Aku tersenyum dan duduk disampingnya. Kembali kueluselus pundak dan tangannya.

Omm.. Tari pengin pulang Oom.. Tari capek.. katanya. Yach kamu istirahat dulu aja sayang jawabku sambil mencium pipinya. Kamipun duduk terdiam. Kusetel kembali TV yang masih menayangkan acara kartun kesukaannya itu.

Kuusapusap tubuhnya yang duduk di sampingku sambil sesekali kuciumi. Aku menunggu hingga kejantananku bangkit kembali. Aku beranjak ke meja dimana laptopku masih menayangkan adegan syur semenjak tadi.

Di layar sekarang seorang pria bule sedang dihisap kemaluannya oleh dua wanita cantik. Yang satu bule juga, sedangkan yang lain wanita Asia, kalau tidak salah Asia Carrera namanya. Memang film produksi Vivid ini bagus sehingga aku menyimpannya di harddiskku.

Melihat adegan demi adegan di layar, kejantananku pun perlahan bangkit kembali. Kudatangi sofa dimana Tari berada. Tari tampak gelisah ketika aku berlutut di depannya. Aku ingin menikmati memekmu sayang kataku sambil menyibakkan rok mininya.

Kuciumi pahanya dan kujilati sampai mengenai celana dalamnya. Kemudian kulepas celana dalamnya itu sehingga vaginanya yang bersih tak berbulu itu tampak mempesonaku.

Jangan Oom.. Tolong Oom kata Tari ketika tanganku mulai meraba kemaluannya. Karena gemas, langsung aku jilati dan isap vaginanya. Lidahku menarinari dan kumasukkan ke dalam liangnya yang perawan itu.

Uhh.. Ampun Oom.. erangnya ketika aku menemukan klitorisnya dan langsung kuhisap. Sementara tanganku naik ke atas meremas buah dadanya. Kupilinpilin putingnya sehingga mulai mengeras. Sementara vaginanya pun sudah mengeluarkan lendir tanda dia telah siap untuk disetubuhi.

Ayo kita lanjutkan di ranjang, manis.. kataku sambil merengkuh tubuhnya dan menggendongnya. Aku ciumi bibirnya sambil badannya tetap aku gendong menuju kamar tempat tidur. Kurebahkan tubuhnya di ranjang, dan akupun mulai melucuti pakaianku.

Tampak kemaluanku sudah kembali membengkak ingin diberi kenikmatan oleh anak kecil ini. Tari tampak memandangku dengan tatapan mengiba. Matanya menampakkan ketakutan melihat ukuran kemaluanku.

Langsung kuterkam tubuhnya di ranjang dan kuciumi wajahnya yang manis. Kubuka tanktopnya juga BHnya dan kulempar ke lantai. Langsung kusantap buah dadanya yang masih dalam masa pertumbuhan itu, dan kujilati dan kuisapi putingnya hingga mengeras.

Lalu kubuka rok mininya, sehingga Taripun sudah telanjang bulat pasrah di atas ranjang. Jariku kemudian menari merambah vaginanya dan mengusapusap klitorisnya.

Tolong jangan Oom.. Aduh.. Oom.. Jangan Oom.. Tari masih perawan Oom. rengeknya. Aku menghentikan kegiatanku dan menatapnya Memangnya Bu Dita bilang apa? tanyaku Katanya Tari nggak akan diperawani.

Cuma dipegang dan diciumi aja jawabnya terisak.

Mendengar itu timbul perasaan iba karena ternyata dia telah dibohongi oleh Dita.

Ya sudah.. Kataku. Kamu hisap lagi aja kontol Oom seperti tadi perintahku.

Akupun lalu tidur telentang dan Taripun kutarik hingga wajahnya berada di depan kemaluanku yang sudah berdiri tegak. Kutekan kepalanya perlahan, hingga Taripun kembali memberikan kenikmatan mulutnya pada kemaluanku.

Tampak dari tatapanku, kepalanya naik turun menghisapi kemaluanku. Tangankupun mengeluselus rambutnya penuh rasa sayang seperti rasa sayang bapak kepada anaknya.

Ya terus.. Sayang erangku menahan nikmat yang tiada tara. Setelah beberapa menit, kutarik tubuhnya sehingga wajahnya tepat berada diatas wajahku. Kuciumi bibirnya sambil tanganku meremasremas pantatnya.

Kemudian kubalikkan badannya, sehingga badanku yang tinggi besar menindih tubuh belianya. Kusedot puting buah dadanya dan kugigitgigit sehingga menimbulkan bekas memerah. Lalu kurenggangkan pahanya, dan kuarahkan kemaluanku ke vaginanya.

Jangan Oom.. Ampun Oom.. Jangan.. Ampun.. rengek Tari ketika kemaluanku mulai menyentuh bibir vaginanya.

Aku tambah bernafsu saja mendengar rengekannya, dan kutekan kemaluanku sehingga mulai menerobos liang vagina perawannya.

Terasa sesuatu menghalangi kemaluanku, yang pasti adalah selaput daranya Ahh.. Sakiitt.. jeritnya menahan tangis ketika kutekan kemaluanku merobek selaput daranya.

Kutahan sebentar menikmati saat aku mengambil keperawanan anak ini, kemudian kugerakkan pantatku maju mundur menyetubuhinya.

Ah.. Nikmat.. Ahh.. God.. Memekmu enak Tari. racauku Oh.. Ampun.. Sakit.. Udah Oom.. Ampun.. Tari merintih kesakitan sambil menangis.

Yes.. You naughty girl.. Daddy must punish you.. Yeah.. aku kembali meracau kenikmatan. Kugenjot terus kemaluanku, dan aku merasakan nikmatnya jepitan vagina Tari yang sangat sempit itu. Tampak air mata Tari meleleh membasahi pipinya, dan ketika kugenjot kemaluanku tampak wajahnya menyeringai menahan sakit.

Kemudian kutarik pahanya sehingga melingkari pinggangku, dan sambil duduk di ranjang kugenjot lagi vaginanya. Tanganku sibuk menjelajahi buah dadanya. Bosan dengan posisi itu, kubalikkan badannya dan kusetubuhi dia dengan gaya doggy style. Sudah tak terdengar lagi rengekan Tari, hanya suara erangannya dan isak tangisnya yang memenuhi ruangan itu.

Ahh.. Sakit Oom ampun.. rengeknya kembali ketika rambutnya kutarik sehingga wajahnya terdongak ke atas. Sambil kusetubuhi tubuhnya, kadang kuciumi dan kugigiti pundak dan lehernya dari belakang, sambil tanganku memerah buah dadanya.

Setelah kurang lebih satu jam aku setubuhi dia dengan berbagai macam posisi, akupun tak tahan untuk mengeluarkan cairan ejakulasiku. Kubalikkan badannya dan kugesekgesekkan kemaluanku di dadanya. Kadang kugesekgesekkan juga ke seluruh wajahnya.



Ahh.. Memang enak perawan kamu Tari.. erangku sambil menumpahkan spermaku di dadanya. Akupun kemudian bergegas menuju toilet untuk membersihkan diri. Kemaluanku pun kubersihkan dari sisa sperma bercampur darah perawan Tari.

Sekembalinya aku dari toilet, kulihat Tari masih terbaring di ranjang sambil menangis terisakisak. Kubiarkan saja dia di sana, karena aku sudah merasa puas dan merasa menjadi lebih muda setelah mereguk kenikmatan dari anak itu.

Kuminum sisa birku, dan kutelepon Dita untuk menjemput Tari. Tak lama, Dita pun datang. Gimana Pak Robert? tanyanya tersenyum.

Wah.. Puas.. Tuh anak enak banget kataku tertawa kecil. Syukurlah Pak Robert puas. Sengaja saya pilihin yang bagus kok Pak katanya lagi.

Percaya deh sama Dita. Tuh anaknya masih di kamar Dita pun masuk ke kamar tidur sedangkan aku nonton TV di sofa. Lagilagi masih berita perang di CNN. Sementara itu, terdengar Tari menangis di kamar sedangkan Dita berusaha menghiburnya.

Setelah kurang lebih setengah jam, merekapun muncul dari dalam kamar tidur.

Saya permisi dulu Pak Robert pamit Dita.

Oh ya Dit.., kalau ada yang bagus lagi telepon ya. Untuk obat awet muda. jawabku sambil mengedipkan mataku.

Beres Pak jawabnya sambil menggandeng Tari keluar. Ini tasnya ketinggalan kataku sambil menyerahkan tas Tari yang berisi buahbuahan untuk adiknya itu.

Kuperhatikan mata Tari masih sembab, dan jalannya pun agak pincang ketika meninggalkan kamar hotelku. Tak lama akupun cek out dari hotel. Dalam perjalanan pulang ke apartemenku, aku mampir di panti pijat langgananku.

Tubuhku agak pegal sehabis menyetubuhi Tari tadi. Setelah dipijat, dan mandi air hangat, tubuhku terasa sangat segar. Akupun bergegas pulang dengan mengendarai Mercy silver metalik kesayanganku.