>>> SINGAPOREPOOLS <<<
ANGKA MAIN : 0 3 7 9
Top 2D : 03 10 27 39 40
Cadangan 2D : 53 60 77 89 93
TOP SHIO : Kerbao Naga Babi
COLOK BEBAS : 0 3 7
AS : 1 2 4
KOP : 5 6 8
KEPALA : Besar / Ganjil
EKOR : Besar / Ganjil
Perkenalan namaqu Dhodit. Dalam ceritaini, aqu mau berbagi
kembali pengalamanku. Kalo belum membaca, aqu mau memperkenalkan jati diriku.
Aqu tinggal dikota M Jawa Tengah, tinggiku 170 cm dan berat badanku 54 kg. Aqu
waktu ini kuliah disalah satu universitas negri di Jawa Tengah.
Sekarang aqu mau langsung cerita pengalamanku waktu aqu masih
duduk kelas 2 SMP. Sewaktu aqu lulus di SD, aqu memperoleh nilai yg sangat
baik. Seperti janji bapakku,aqu akan dikirim di luar kota yg kualitas
pendidikannya lebih baik. Disana aqu dititipkan dirumah Pak Dheku,Pak Dhe Jono
namanya. Dia orang yg sangat berkecukupan. Rumahnya besar terletak disebuah
desa pinggir kota.
Rumahnya dua lantai dan dilengkapi dgn kolam renang yg cukup
besar. Pak Dhe Jono orangnya sangat sibuk, dia mempunyai istri yg sangat cantik
namanya Budhe Tuti, wajahnya sekilas mirip dgn Lulu Tobing. Dia baru mempunyai
1 anak yg masih kecil. bude Tuti rajin merawat badannya, meskipun dia sudah
memiliki satu anak, badannya tetap terlihat bagus ditunjang dgn buah dada yg
montok kira kira 36B. Hal itu yg membuatku terpesona akan keindahan badan
seorang perempuan seperti Bude Tuti.
Sesudah sampe dirumah Pak Dhe Jono,aqu disambut oleh Pak Dhe
Jono dan istrinya.Aqu Menyalaminya dan bude seperti biasa menyiumi pipi kanan
dan kiriku.. Aqu sedikit sungkan dgn apa yg mereka beri kepadaqu. Pembantunya
disuruh mengangkat task dan mengantarku sampai di kamar. Aqu diberi kamar yg
lebih besar dibanding kamar tidurku dirumah. Kemudian aqu mulai berkeliling
rumah, melihat kolam renang serta melihat kamar mandi yg tak terbayg
olehkusebelumnya. .
Sorenya,aqu bersantaisantai ditepi kolam renang. Pak Dhe Jono
datang menghampiriku dia bilang akan pergi keluar kota untuk beberapa hari. Dia
juga minta maaf tak bisa menemaniku.Kami pun mengantarkan sampai depan
rumah.Kemudian aqu kembali kepinggir kolam menikmati suasana sore yg sejuk.Tiba
tiba dari arah belakang datang sosok yg sangat mempesona. Bude dgn baluatan
daster tipis mendekatiku.
“Dit kamu suka nggak tinggal di rumah ini..?”
“Suka Bude, kayaknya aqu bakal kerasan dgn rumah ini”
“Kamu suka renang..?, kita renang bareng yukk..?,” Bude
mengajakku.
Wahh kebetulan aqu lumayan bisa renang. Waktu bertemu pertama
kali, aqu hanya membaygkan bentuk badannya renang dgn balutan swimsuit.
Kemudian dia berdiri, Dia melepas dasternya. Kontan aqu tersedak sewaktu dia
hanya memakai baju renang sexy dgn warna yg merah muda. .
“Huhuukkkk….. Waduh bude aqu kira mau telanjang”
“Enak aja,Pak Dhe bilang kamu suka bercanda”
“Bude nggak malu dilihatin ama security, pake baju seperti
ini..???”
“Alahhh.. sudah biasa bude begini, kadang malah ada orang
kampung suka ngintipin”
“Ahh masak sih bude.. ???Tapi saygny aqu ga bawa celana
renang”
“Alahhhh.. Nggak papa pake celana dalam dulu aja. Nanti bude
suruh bi’ Iyem suruh beliin buat kamu, yuk turun..” segera bude turun ke air.
Dgn sedikit rasa canggung aqu buka bajuku tapi belum
celanaqu. Aqu sungkan ama bude. Lalu dia naik dari kolam. Dia menghampiriku
“Ayo cepetan.. ga usah malu, bude nggak apa apa kok kamu kan
keponakanku. Jadi ga beda dgn kakakmu.”
Waktu dia menghaimpiriku kelihatan tonnjolan putingnya.
Maklum dia ga pake baju yg ada busanya. Aqu melirik bagian buah dadanya. Dia
sedikit tersenyum. Sesudah itu dia mulai menarikku. Tanpa basa basi dgn muka
tertunduk aqu melepas celanaqu. Yg aqu kawatirkan kepala adikku kelihatan
menyembul dibalik celana dalamku. Sesudah melepas celanaqu langsung saja aqu
berenang bareng Tante.
Sesudah puas renang segera aqu ke kamar andi,sewaktu aqu
ingin menutup pintunya, ternyata kulihat ga ada kuncinya sehingga kalo ada
orang mau masuk tinggal buka aja. Aqu buru buru tanggalkan celanaqu yg basah
dan aqu segera berbilas.
Waktu mulai menyabuni badanku. kedengaran suara pintu dibuka,
aqu melihat ternyata bude yg masuk. spontan aqu terkejut bukan kepalang aqu
berusaha menutupi kemaluanku sembari mebelakangi bude karena malu. .
“Upsss.. Maaf ya Dan, Bude nggak tahu kalo ada kamu didalam.
Soalnya nggak ada suaranya sih”
Sepontan wajahku memerah. Aqu sadar kalo Tante sudah
menanggalkan baju renangnya. Dia kemudian menutupi badannya dgn telapak
tangannya. Aqu sadar waktu badanku menghadap kebelakang tapi kepalaqu lagi
melirik kepadanya.
“Maaf.. bude.. Ini salahku” jawabku yg seolah tak sadar apa
yg aqu perbuat. Menariknnya lagi telapak tangan bude ga cukup menutupi semua
bagian badannya. Terlihat puting berwarna cokelat
“Bude tutup dong pintunya, aqu kan ga enak” Segera ditutupnya
pintu kamar mandi itu. Dgn segera shower aqu nyalakan seolah olah aqu sedang
mandi. kemudian aqu intip budeku.
Ternyata dia masih berada diluar belum masuk ke tempat
shower. Dia berdiri didepan kaca cermin. Dia sedang membersihkan mukanya,
tampak buah dadanya bergoyg goyg sangat menggairahkan.Sengaja aqu sedikit
membuka pintu kamar mandi supaya dapat mengintipnya. Aqu memainkan adikku yg
spontan mengeras. Kugenggam dan kukook dgn sabun milik bude.
waktu kuintip untuk kedua kali, dia sedang mengoleskan cairan
diseluruh bagian badannya. Aqu melihat badan bude mengkilap sesudah diberi
cairan itu. Aqu ga tahu cairan apa itu. Dia mengoleskan disekitaran Dhoditya
agak lama. Sembari diremas remas kecil. Sewaktu sekitar 5 menit sepertinya dia
sedikit mendesis sembari memejamkan matanya. Sembari menikmati pemandangan
indah itu aqu mempercepat kocokanku dan akhirnya..
“Crot…. crot……..”Air maniku keluar
“Ooohhhhh…….enakkk bangeettt…”
Aqu terkejut nggak ada handuk, aqu lupa belum mengeluarkannya
dari tasku. Aqu bingung. Sesudah beberapa waktu aqu sudah tak melihat bude lagi
di depan cermin, tapi sudah ada di depan shower yg satunya. Aqu kaget waktu
melorotkan CDnya dan melemparkannya kekeranjang. Sesudah beberapa waktu
kemudian dia keluar. Sengaja aqu tak keluar dulu menunggu bude pergi. Tapi tak
disangka dia malah menghampiriku.
“Dit koq lama banget sih mandinya. Hayo ngapain kamu didalam”
Kemudian aqu mengeluarkan sedikit kepalaqu dibalik pintu. Aqu
terkejut dia ada didepanku tanpa satu sehelai benangpun yg menempel
dibadannya.Pintu Langsung aqu tutup kembali.
“Dhodit… malu ya…???, nggak usah malu ah,kan aqu masih
budemu. Nggak papalah?”
“Anu bude aqu lupa bawa handuk jadi malu kalo mau keluar”
“Bude juga lupa bawa handuk, sudahlah kamu keluar aja. Aqu
ambilkan handukmu.”
Bude sudah ga ada. Aqupun keluar dari kamar mandi.Beberapa
menitkemudian aqu mulai kedinginan, yg tadinya adikku mengeras mulai
mengecilkembali. Lalu pintu terbuka pembantu bude yg usianya seperti
kakakkudatang membawakan handuk, aqupun kaget segera aqu menutupi adikku.
Diamelihatku dan cuma tersenyum. Aqu malu,Sesudah dia keluar, belum sampeaqu
menutupi auratku, bude masuk masih tetap telanjang cuma aja sudah pake CD.
“Ada apa bude. Kok masih telanjang aja to…????” jawabku sok
cuek padahal aqu sangat malu waktu adikku tegang lagi.
“Sudah nggak malu ya..???, Ini Dan, Bude mau minta tolong”
“Tolong apa bude koq serius banget.. Tapi maaf ya bude,anunya
Dhodit berdiri”
Dia malah tertawa.”Alah itu sih biasa kali kalo lagi liat
perempuan telanjang” jawab bude.
“Begini, Bude minta tolong kamu meluluri badan bude soalnya
tukang lulurnya nggak jadi datang”
Bagai disambar gledek. Aqu belum pernah pegang cewek sejak
dulu. Bagai gayung bersambut
“Mau nggak..?
“Mau Bude .”jawabku
kemudian dia berbaring tengkurap. Aqu melumuri punggung bude
dgn lulur. Aqu ratakan diseluruh badannya.Ga kusangka handukku lepas. Kelianta
deh senjataqu, spontan tnganku menutupinya
“Sudah biarin aja, yg ada cuma bude sama kamu apa sih yg kamu
taqutkan…????.” Dgn santainya dia membuang handukku kelantai.
“Badan bude bagus banget. Walaupun sudah punya anak buah dada
bude tetep kenceng”
Aqu berbicara waktu buah dadanya tergencet waktu tengkurap.
Dan dia hanya tersenyum nakal. Aqu sekarang mulai meluluri bagian paha dan
pantatnya.
“Dan berhenti dulu sebentar” Aqupun berhenti sejenak,
kemudian dia mencopot CDnya. Spontan kemaluanku bertambah gagah. Aqu tetap gak
berani melihat bagian bawahnya. Sesudah beberapa waktu dia membalikkan badannya
ke arahku. Lagi lagi aqu tersedak mnemui pemandangan yg menakjubkan itu.
“Dit Adikmu lagi kenceng tuh, kayaknya sudah hampir keluar
tuh.”
Lalu dia menyuruhku mengusapkan lulur kebagian Dhoditya. Dia
menyuruhku supaya agak sedikit meremas remas . Aqu pun mulai menikmati acara
itu, terlihat puting berwarna coklat muda mulai mengeras. Kadang kadang
ttersenggol putingnya atau sengaja aqu senht. Dia mendesah.
“Fffhhhhhhhhhh……..”
“Diitt terus remas.. Uhuhh remes yg kenceng”
“Bude kok jarang rambutnya diituny. Nggak kaya Mbak Sekar”
aqu bertanya dan dia hanya tersenyum waktu tanganku mengarah ke daerah
kemaluan.
Sewaktu aqu menyentuh kemaluann yg jarang rambutnya
itu.Ttanganku gemetar daging menyentuh gundukan itu. Belum juga aqu baluri
lulur daerah itu sudah basah dgn sendirinya. Aqu disuruhnya terus mengusap usap
daerah itu, kadang aqu tekan bagian keduanya sedikit lebih keras.
“Diitt pijatan tanganmu enak banget.. Terusin……” Sesudah aqu
mulai gosok lebih keras tiba tiba bude menegang. Serr…. Serr…., kurasakan ada
cairan yg licin keluar membasahi kemaluannya.
“Makasih ya Dan buat bantuannya. Untung ada kamu. Ternyata
kamu pinter juga ya”
“Tentu bude, kalo ada apa apa bilang Dhodit aja”
Kemudian dia beranjak dari kamar mandi itu. kupakai handuk
untuk menutupi bagian badanku. Aqu berjalan dibelakangnya. Ternyata dia justru
mengelilingi rumah tanpa sehelai benang menempel dibadannya. Aqu pun segera
masuk kamar yg dipersiapkan, Ga kusangka ada pembantu yg tadi membawakan handuk
sedang menata pakaianku ke dalam almari.
“Mas….., , tadi kaget ya.??ngeliat ibu seperti tadi” sebelum
aqu jawab.
Dia bercerita kalo bude itu suka telanjang dan memamerkan
badannya ke semua orang ga peduli laki laki maupun permpuan, tapi tidgaak
berani kalo ada Pak Dhe. Dia jg cerita kalo bude itu hobby berenang sembari
telanjang.
“Sudah ganti CD sana mas…ada didalam almari itu tapi kayaknya
anunya mas masih amatir ya…hehehehe” dia meledekku.
Sesudah melewati beberapa hari aqupun sering mandi bareng
bude bahkan hampir setiap hari.Makin dipandang badannya makin mempesona aja.
Itu semua pengalaman saya hidup dirumah Pak Dhe Jono. Tapi aqu kecewa kecewa
karena harus meninggalkan rumah Pak Dhe Jono sebelum genap satu tahun. Karena
harus balik lagi ke rumah lantaran bapak ibuku bekerja diluar kota dan aqu
harus tungtinggalgu bersama kakakku Sekar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar